Unavailable
Unavailable
Unavailable
Ebook149 pages1 hour
Wiro Sableng Keris Tumbal Wilayuda 004
By Bastian Tito
Rating: 0 out of 5 stars
()
Currently unavailable
Currently unavailable
About this ebook
Buku Ke-4 Dari Kisah Petualangan Wiro Sableng Sang Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Suara beradunya berbagai macam senjata, suara bentakan garang ganas yang menggeledek di berbagai penjuru, suara pekik jerit kematiansera suara mereka yang merintih dalam keadaan terluka parah dan menjelang meregang nyawa, semuanya menjadi satu menimbulkan suasana maut yang menggidikkan!
Di mana-mana darah membanjir! Di mana-mana bertebaran sosok-sosok tubuh tanpa nyawa! Bau anyir darah memegapkan nafas, menggerindingkan bulu roma! Pertempuran itu berjalan terus, korban semakin banyak yang bergelimpangan, mati dalam cara berbagai rupa. Ada yang terbabat putus batang lehernya. Ada yang robek besar perutnya sampai ususnya menjela-jela. Kepala yang hampir terbelah, kepala yang pecah, dada yang tertancap tombak. Kutungan-kutungan tangan serta kaki!
Di dalam istana keadaan lebih mengerikan lagi. Mereka yang masih setia dan berjuang mempertahnkan tahta kerajaan, yang tak mau menyerah kepada kaum pemberontak meski jumlah mereka semakin sedikit, terpaksa menemui kematian, gugur dimakan senjata lawan!
Istana yang pagi tadi masih diliputi suasana ketenangan dan keindahan, kini tak beda seperti suasana dalam neraka! Mayat dn darah kelihatan di mana-mana. Pekik jerit kematian tiada kunung henti. Perabotan istana yang serba mewah porak poranda. Pihak yang bertahan semakin terdesak. Agaknya dalam waktu sebentar lagi mereka akan tersapu rata dengan lantai yang dulu licin berkilat tapi kini dibanjiri oleh darah!
“Wira Sidolepen dan Braja Paksi, menyerahlah!,” teriak seorang laki-laki berbadan kekar dan berkumis melintang. Seperti kedua orang yang dibentaknya itu diapun mengenakan pakaian perwira kerajaan.
Bradja Paksi kepala balatentara Banten menggerang dan balas membentak. "Bangsat pemberontak! Meski nyawaku lepas dari tubuh, terhadapmu aku tak akan menyerah!”
Parit Wulung laki-laki yang berkumis melintang itu tertawa bergelak. Sebelumnya dia adalah perwira pembantu atau wakil kepala balatentara Banten tapi yang hari itu telah tersesat dan memberontak terhadap kerajaan !
"Mengingat hubungan kita sebagai ipar, aku masih mau tawarkan keselamatan buat roh busukmu! Tapi jika kau sendiri yang hendaki kematian, jangan menyesal!”
Parit Wulung menerjang ke muka. Pedangnya menyambar mengirimkan satu serangan yang cepat dan dahsyat. Tapi dengan sebat Bradja Paksi menangkis dengan Pedangnya pula.
“Trang!”
Suara beradunya berbagai macam senjata, suara bentakan garang ganas yang menggeledek di berbagai penjuru, suara pekik jerit kematiansera suara mereka yang merintih dalam keadaan terluka parah dan menjelang meregang nyawa, semuanya menjadi satu menimbulkan suasana maut yang menggidikkan!
Di mana-mana darah membanjir! Di mana-mana bertebaran sosok-sosok tubuh tanpa nyawa! Bau anyir darah memegapkan nafas, menggerindingkan bulu roma! Pertempuran itu berjalan terus, korban semakin banyak yang bergelimpangan, mati dalam cara berbagai rupa. Ada yang terbabat putus batang lehernya. Ada yang robek besar perutnya sampai ususnya menjela-jela. Kepala yang hampir terbelah, kepala yang pecah, dada yang tertancap tombak. Kutungan-kutungan tangan serta kaki!
Di dalam istana keadaan lebih mengerikan lagi. Mereka yang masih setia dan berjuang mempertahnkan tahta kerajaan, yang tak mau menyerah kepada kaum pemberontak meski jumlah mereka semakin sedikit, terpaksa menemui kematian, gugur dimakan senjata lawan!
Istana yang pagi tadi masih diliputi suasana ketenangan dan keindahan, kini tak beda seperti suasana dalam neraka! Mayat dn darah kelihatan di mana-mana. Pekik jerit kematian tiada kunung henti. Perabotan istana yang serba mewah porak poranda. Pihak yang bertahan semakin terdesak. Agaknya dalam waktu sebentar lagi mereka akan tersapu rata dengan lantai yang dulu licin berkilat tapi kini dibanjiri oleh darah!
“Wira Sidolepen dan Braja Paksi, menyerahlah!,” teriak seorang laki-laki berbadan kekar dan berkumis melintang. Seperti kedua orang yang dibentaknya itu diapun mengenakan pakaian perwira kerajaan.
Bradja Paksi kepala balatentara Banten menggerang dan balas membentak. "Bangsat pemberontak! Meski nyawaku lepas dari tubuh, terhadapmu aku tak akan menyerah!”
Parit Wulung laki-laki yang berkumis melintang itu tertawa bergelak. Sebelumnya dia adalah perwira pembantu atau wakil kepala balatentara Banten tapi yang hari itu telah tersesat dan memberontak terhadap kerajaan !
"Mengingat hubungan kita sebagai ipar, aku masih mau tawarkan keselamatan buat roh busukmu! Tapi jika kau sendiri yang hendaki kematian, jangan menyesal!”
Parit Wulung menerjang ke muka. Pedangnya menyambar mengirimkan satu serangan yang cepat dan dahsyat. Tapi dengan sebat Bradja Paksi menangkis dengan Pedangnya pula.
“Trang!”
Unavailable
Related to Wiro Sableng Keris Tumbal Wilayuda 004
Related ebooks
Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia) Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPedang Para Dewa (Bahasa Indonesia - Indonesian Edition) Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Pemuas Nafsu: Erang di In-hoa-kiong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Rating: 4 out of 5 stars4/5Pedang Bermandikan Kembang Rating: 5 out of 5 stars5/5Pendekar Empat Alis: Kekaisaran Rajawali Emas: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Rating: 5 out of 5 stars5/5Pendekar Harum: Maling Romantis: Serial Pendekar Harum Rating: 4 out of 5 stars4/5Senjata Rahasia Bulu Merak: Seri Tujuh Senjata, #2 Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Negeri Minahasa Buku Kedua: Api: Kisah Para Waraney Rating: 4 out of 5 stars4/5Pedang Abadi: Seri Tujuh Senjata Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Cin-ling-san: Seri Pendekar Pemuas Nafsu, #1 Rating: 4 out of 5 stars4/5Pendekar Empat Alis: Bandit Penyulam: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsO Sole Mio Rating: 4 out of 5 stars4/5Pendekar Empat Alis: Duel Jago Pedang: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Rating: 5 out of 5 stars5/5Panji Jayeng Sabrang Rating: 5 out of 5 stars5/5Son Of Badass Let's Be Badass Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Tanpa Air Mata Rating: 5 out of 5 stars5/5Pelarian Amoy: Sepenggal Tragedi Jakarta '98 dan Kengerian di Baliknya Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Pemuas Nafsu: Erang Kenikmatan Lie Mo Ciu Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsAll Heroes Let's Go, Guys! Rating: 0 out of 5 stars0 ratings
Action & Adventure Fiction For You
Last Second Rating: 4 out of 5 stars4/5Pendekar Pemikat Kembang: Go-bi Sin-kiam Rating: 4 out of 5 stars4/5Si Pemetik Bintang: Geliat Jago Pedang Rating: 4 out of 5 stars4/5Pendekar Pedang Naga Menangis: Malaekat Putih: Seri Pendekar Pedang Naga Menangis, #1 Rating: 5 out of 5 stars5/5Kisah Supernatural Dari Dunia Jin Vol 1 Rating: 4 out of 5 stars4/5Garuda Hitam Rating: 4 out of 5 stars4/5Kejar, Kumpulan Cerpen Suspense Rating: 5 out of 5 stars5/5Pendekar Empat Alis: Duel Jago Pedang: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Rating: 5 out of 5 stars5/5Di Belakang Barisan Musuh Diselamatkan oleh Senjata Rahasia: Bahasa Indoneasia Rating: 4 out of 5 stars4/5Lyra Gadis Perkasa Rating: 3 out of 5 stars3/5Pendekar Negeri Minahasa, Buku Pertama, Darah: Kisah Para Waraney, #1 Rating: 5 out of 5 stars5/5Pendekar Empat Alis: Bandit Penyulam: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPerjalanan ke Masa Lalu Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Tanpa Air Mata Rating: 5 out of 5 stars5/5Pendekar Harum: Maling Romantis: Serial Pendekar Harum Rating: 4 out of 5 stars4/5Perburuan Wahyu Cakraningrat Rating: 2 out of 5 stars2/5Sisi yang Berlawanan Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsSenjata Rahasia Bulu Merak: Seri Tujuh Senjata, #2 Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsKerajaan Misteri Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsMandat dari Pakde: Satir Getir untuk Sebuah Negeri Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsAnalisis Masalah Seksual Rating: 0 out of 5 stars0 ratingsPendekar Negeri Minahasa Buku Kedua: Api: Kisah Para Waraney Rating: 4 out of 5 stars4/5Pedang Abadi: Seri Tujuh Senjata Rating: 0 out of 5 stars0 ratings
Reviews for Wiro Sableng Keris Tumbal Wilayuda 004
Rating: 0 out of 5 stars
0 ratings
0 ratings0 reviews