Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh : Canra Sunara (2301101101.....) Randika ........... (2301101101.....) Widi Restugumilar (230110110094) Kelas : A Kelompok: 22
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Praktikum tentang Genetika Populasi, Penyusunan laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Genetika Ikan pada semester III di Program Studi/Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami menyadari sepenuhnya apabila tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada Asdos Genetika Ikan yang telah member izin kepada kami dalam proses penyusunan laporan ini dan membimbing kami selama Praktikum Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik kami harapkan dari pembaca agar laporan ini menjadi lebih baik. Demikian, semoga Laporan Praktikum Genetika Ikan ini dapat bermanfaat.
Kelompok 22
i|Page
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................... i Daftar isi............................................................................................................................. ii Daftar Gambar ................................................................................................................. iii Daftar Tabel...................................................................................................................... iv Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2 1.3 Manfaat ............................................................................................................. 2 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Ikan ................................................................................................................... 3 2.2 Genetika Populasi.............................................................................................. 3 2.3 Hukum Hardy weinberg .................................................................................... 4 Bab III Bahan dan Metode 3.1 Waktu dan tempat ............................................................................................. 6 3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................. 6 3.2.1 Alat ..................................................................................................... 6 3.2.2 Bahan ................................................................................................. 6 3.3 Prosedur Kerja ................................................................................................... 7 Bab IV Hasil dan pembahasan 4.1 Hasil .................................................................................................................. 9 4.2 Analisa Data .................................................................................................... 11 4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 11 Bab V Kesimpulan 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 13 5.2 Saran ................................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14 LAMPIRAN ..................................................................................................................... 15
ii | P a g e
Daftar Gambar
iii | P a g e
Daftar Tabel
iv | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang berkembang biak secara seksual individu baru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang di sumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen, genotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot hendaknya sudah diketahui dan dipahami. Genetika populasi adalah suatu studi ilmiah tentang komposisi genetik pada suatu populasi. Fungsi utamanya adalah untuk memperkirakan frekuensi alel pada lokus gen yang berbeda pada suatu populasi alami. Suatu populasi dapat diciri berdasarkan frekuensi alel dalam lokus gen tertentu (Passarge 2007: 162). Prinsip keseimbangan Hardy-Weinberg menyatakan bahwa dalam keadaan tertentu, frekuensi alel dalam satu populasi akan tetap konstan dari satu generasi ke generasi lain. Prinsip ini dirumuskan secara independen oleh matematikawan Inggris, G. F. Hardy dan seorang dokter Jerman, W. Weinberg pada tahun 1908. Hal ini mengasumsikan bahwa setiap alel yang menyebabkan penyakit genetik berat yang tidak kompatibel dengan reproduksi akan digantikan oleh mutasi baru (Passarge 2007: 164). Prinsip Hardy-Weinberg hanya berlaku pada kondisi-kondisi tertentu seperti : populasi besar dan perkawinan terjadi secara acak, hal ini untuk menghindari genetics drift, perubahan frekuensi genetik dari deviasi kebetulan.Kedua, tidak terlibat seleksi alam. Ketiga, populasi ditutup, artinya individu tidak melakukan
1|Page
migrasi. Hal ini sangat jarang terjadi di kehidupan nyata. Keempat, tidak adanya mutasi dan terjadinya meiosis (Willet 2006: 150). Pada populasi-populasi yang stabil (yang memenuhi syarat HardyWeinberg), frekuensi gen sesuai dengan hukum-hukum sederhana probabilitas. Sebagai contoh, jika alel A memiliki frekuensi p dalam populasi, dan alel B memiliki frekuensi q, dan tidak ada alel lain untuk gen itu, maka p + q = 1. Probabilitas terjadinya dua peristiwa secara bersamaan dengan probabilitas terjadinya peristiwa pertama dikali probabilitas terjadinya peristiwa kedua. Probabilitas terjadinya alel A sama frekuensinya, yakni p, serupa dengan itu, probabilitas terjadinya B adalah q. Dengan demikian, dalam suatu populasi tertentu, frekuensi individu yang homozigot AA sama dengan probabilitas terdapatnya dua alel A secara bersamaan dalam sebuah zigot.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah: Mempelajari, mengetahui, menghiting frekuensi alel dan frekuensi gen dengan simulasi kancing.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah: Praktikan dapat memahami hubungan dinamis antara gen dalam pool dengan alel lainnya dan dengan lingkungannya, juga membuktikan prinsip keseimbangan hukum Hardy Weinberg
2|Page
3|Page
f (A)
f (a)
Aplikasi hukum Hardy Weinberg dala genetika ikan dapat diuraikan seperti di bawah ini: HUKUM HARDY WEINBERG (KONSEP GENE POOL)
Dalam populasi persilangan acak (random mating), frekuensi genotif ditunjukkan oleh frekuensi gen. Jika frekuensi gen sebagai berikut : P = f (A) dan q f (a) dan p + q 1,
4|Page
Frekuensi genotif akan : p + 2 pq + q = 1 A + 2 Aa + a =1 Jika frekuensi gen tetap konstan. Maka frekuensi genotip akan sama pada setiap generasi populasi tersebut dalam keseimbangan genetis (genetic equilibrium). Frekuensi gen barubah karena adanya mutasi, seleksi, dan migrasi. Dalam praktikum ini akan digunakan teknik peniruan untuk menjelaskan konsep-konsep utama dari pada populasi genetik, yaitu : 1). Deskripsi genetika yang lengkap dari suatu populasi dapat dilakukan dengan mencatat satu persatu genotip yang ada dan frekuensi relatifnya.
2). Dalam menyusun pengertian frekuensi genetik : a. Frekuensi relatif dari alel-alel pada suatu lokus. b. Sistem dari persilangan yang diperlikan untuk menerangkan secara sederhana penurunan secara mendel.
5|Page
1. Toples 2 buah
Gambar. 1 1.2.2 1. Bahan Kancing berwarna hitam, menunjukan sifat dominan. Kancing berwarna merah menunjukan sifat resesif.
6|Page
2.
Gambar. 2
2. Menghitung kancing sebanyak 64 buah terbagi atas 32 kancing hitam dan 32 kancing merah pada setiap toples 3. Toples yang telah berisi kancing dikocok agar tercampur. 4. Kancing diambil satu per satu dari setiap toples secara acak 5. Mencatat hasil kancing apa yang diambil pada tabel punnet 6. Mengulang lanngkah 3-5 sebanyak 64 kali hingga tabel punnet terisi penuh 7. Menghitung jumlah alel dominan homozigot, resesif homozigot dan heterozigot menggunakan rumus kesetimbangan 3.3.2 Praktikum II 1. Gunakan frekuensi gen p (A) q (a) = 0,5
2. Menghitung kancing sebanyak 64 buah terbagi atas 48 kancing hitam dan 16 kancing merah pada setiap toples 3. Toples yang telah berisi kancing dikocok agar tercampur. 4. Kancing diambil satu per satu dari setiap toples secara acak
7|Page
5. Mencatat hasil kancing apa yang diambil pada tabel punnet 6. Mengulang lanngkah 3-5 sebanyak 64 kali hingga tabel punnet terisi penuh 7. Menghitung jumlah alel dominan homozigot, resesif homozigot dan heterozigot menggunakan rumus kesetimbangan
8|Page
AA AA aa Aa Aa Aa
9|Page
Frekuensi Gen : f(AA) = f(Aa) = 2 (0,45) f(aa) = f(AA) + f(Aa) + f(aa) = 1 (0,55) = 0,49
AA AA Aa AA
AA Aa Aa Aa
AA AA Aa AA
10 | P a g e
f(a) = Frekuensi Gen : f(AA) = f(Aa) = 2 (0,7) f(aa) = f(AA) + f(Aa) + f(aa) = 1 (0,28) = 0,39
4.3 Pembahasan
Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut.
Berdasarkan data perhitungan di atas frekuensi alel dominan memiliki nilai yang besar. Artinya, pada percobaan kali ini terjadi perkawinan secara acak yang menghasilkan peluang individu beralel dominan. Jadi dalam suatu populasi individu yang beralel dominan hampir melebihi stengahnya dari jumlah populasi.
11 | P a g e
Dalam hal ini alel yang berfenotipe hitam lebih banyak muncul daripada alel yang memiliki fenotipe warna merah. Alel atau gen dalam pool tersebut mempunyai hubungan yang dinamis dengan alel alel lainnya dalam populasi. Terbukti hukum Hardy Weinberg bahwa jumlah total frekuensi alel adalah seimbang
12 | P a g e
13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, M. 1997. Biologi Cetakan KeTiga. Yudistira. Jakarta. Foster, B. 2002. Buku Pelajaran Siap SPMB IPA. Ganesha Operation. Bandung. Kimball, J. W. 1990. Biologi Jilid 1, 2, dan 3. Erlangga. Jakarta. Poejadi, A. 1994. Dasar Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Yogyakarta. Ahluwalia, K. B. 2009. Genetics. New Age Internasional (P) Limited, Publishers, New Delhi : ix + 451 hlm. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. Mitchell. 2008. Biology Eigth Edition. Pearson Education, Inc. Amerika: 1465 hlm. Gorp. L. V. 2008. Genetics. Compas point book. United States: 40 hlm. Jones, R. N & G. K. Rickards. 1991. Practical Genetics. John Wiky & Sans Ltd, England: xii + 228 hlm. Passarge. E. 2007. Color Atlas of Genetics. Thieme Stuttgart. New York: 497 hlm.
14 | P a g e