Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Bpk. Kusdarmadi
Disusun Oleh :
1. Benny Arief Sulistyanto (05.0009.S)
2. Nur Adhimah (05.0028.S)
A. LATAR BELAKANG
hepatitis kronik, sirosis hati dan kanker hati primer. Dibandingkan dengan
penyakit hati menahun. Replikasi virus ini sangat cepat dan dapat mencapai
baru yang setiap tahunnya mencapai 3 - 4 juta orang. Hal ini menyebabkan
diketahui. Namun bila memakai acuan angka kejadian rata-rata dunia yang
angka 6,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap virus berbahaya ini.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
tetapi juga menurun dari ibu ke anak. Oleh karena itu tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengenal mengenai penyebab, tanda dan gejala,
virus sebagai penyebab hepatitis, yaitu : virus hepatitis A (VHA) dan virus
tidak disebabkan oleh kedua virus ini dan tidak dapat dikenal pada saat itu
telah menemukan virus hepatitis baru yang disebut virus hepatitis C (HCV),
kloroform. Antigen Virus mengandung 363 asam amino. Anti HCV telah
Dengan demikian sejak saat ini HNANB yang transmisinya parental, disebut
HCV.
A. ETIOLOGI
Yellow fever, dan Dengue. Virus ini umumnya masuk kedalam darah melalui
Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya. Hal
ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan
efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis
B. GEJALA KLINIS
paparan.
• Malaise.
• Fatigue (lelah).
C. CARA PENULARAN
melalui jarum suntik. Tetapi setelah ditemukan bentuk virus dari hepatitis,
1. Penularan horizontal
2. Penularan vertikal
Angka kejadian HCV akan lebih tinggi pada kelompok resiko tinggi.
users/ab-users).
komponen darah.
hemodialisis.
E. MANIFESTASI KLINIS
fulminan, kronis, yang dapat berkembang menjadi serosis atau kanker hati.
hepatitis virus akut lainnya. Masa inkubasi HCV terletak anatar HAV dengan
penderita hepatitis akut ditemukan Anti HCV positif pada 75,5% HNANB
pasca-tranfusi, 35% pada HNANB sporadik dan hanya 2,4 pada HBV.
Sebagian besar penderita yang terserang HCV akan menjurus jadi kronis.
Hepatitis C kronis
Infeksi akan menjadi kronik pada 70 – 90% kasus dan sering kali
kronik menjadi sirosis hati tergantung bebrapa faktor resiko yaitu : asupan
Virus (HIV), jenis kelamin laki-laki dan usia tua saat terjadinya infeksi.
Setelah terjadi sirosis hati, maka dapat timbul kanker hati dengan frekuensi 1
– 4% tiap tahunnya. Kanker hait dapat terjadi tanpa melalui sirosis hati
Hepatitis C Fulminan
meninggi sampai beberapa kali diatas batas atas normal tetapi umumnya
F. PENCEGAHAN
dilakukan karena virus hepatitis C bervariasi secara genetic. Selain itu, virus
ini juga memiliki angka mutasi yang tinggi sehingga sering kali menghindari
1. Uji HCV Kualitatif yaitu jika tes ELISA menunjukkan seseorang telah
seseorang. Hasil tes ini akan menentukan lama pengobatan yang akan
diberikan dokter.
3. Tes Kesehatan Hati, meliputi ALT yaitu tes darah yang mengukur
alfa dan ribafirin. Umumnya disepakati bila genotipe HCV adalah genotipe 1
dan 4, maka terapi perlu diberikan selama 48 minggu dan bila genotipe 2
1. Interferon alfa. Adalah suatu protein yang dibuat secara alami oleh
molekul interferon alfa. Modifikasi interferon alfa ini lebih lama ada
dan Ribavirin tersebut. Pasien yang berumur lebih dari 60 tahun, Hb < 10
g/dl, leukosit darah < 2500/ul, trombosit < 100.000/uL, adanya ganggguan
jiwa yang berat dan adanya hipertiroid tidak diindikasikan untuk terapi
3 kali seminggu dengan dosis 3 juta unit subkutan setiap kali pemberian.
Interveron yang telah diikat dengan poly-ethylen glycol (PEG) atau dikenal
setiap hari, 50 – 70 kg 1000 mg setiap hari, dan > 70 kg 1200 setiap hari
Sampai saat ini vaksin Hepatitis C belum ditemukan oleh karena itu
oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat
yang memiliki lebih dari satu pasangan atau berhubungan dengan orang
penyebaran Hepatitis C.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, Jilid
ULR: http://www.depkes.go.id
ULR: http://www.medicastore.com/
ULR: http://www.uihealthcare.com
3 15:36:17 2006)