Sie sind auf Seite 1von 20

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada zaman purba manusia sudah mengenal akan pentingnya kehidupan.

Ini dibuktikan dengan anggapan mereka akan pentingnya makanan. Pada saat itu anggapan tersebut dianggap tabu karena disertai dengan unsur-unsur magis dan mereka percaya bahwa makan yang dimakan dapat menyembuhkan penyakitnya. Kemudian

perkembangan gizi ini sebagai salah satu cabang ilmu, yang di kemukakan oleh Todhunter dengan bertitik tolak pada fungsi makanan bagi kehidupan. Secara formal gizi sebagai bagian ilmu mungkin berkembangnya dimulai dari tulisan Hipocrates (360-460 SM) yang menyatakan bahwa: pada intinya makanan yang sebenarnya telah kita makan adalah pemyedia unsur panas yang sangat di butuhkan manusia. Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, serta-aerta mengatur proses kehidupan dalam tubuh, sekarang ini kata gizi mempunyai pengertian yang lebih luas, di samping untuk kesehtan gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitasnya. Ilmu gizi merupakan ilmu yang reltif barup, pengakuan pertamagizi sebgai suatu ilmu pada tahun 1926, ketika Mery Swartz dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi pertama di Universitas Columbia New York USA. Perkembangan status gizi masih belum terlihat peningkatannya, karena masih banyak masyarakatnya yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, seprti yang telah di sebutkan bahwa status gizi sesorang bisa dikaitkan dengan status ekonomi orang tersebut. Walau sebenarnya sudah cukup banyak upaya yang diambil pemerintah untuk memprbiki tingakta gizi masyarakat indonesia lebih baik lagi, karena sebagaimana kita tahu, untuk menciptakan bangsa dan negara yang maju harus berawal dari generasi muda yang cerdas dan cekatan, hal itu bisa tercapai tidak hanya dari proses pemebelajaran di sekolah, tetapi status gizi juga dapat membatu dalam meraih masa depan.

2.

Tujuan a. Tujuan Umum Setelah mendapatkan materi tentang Gizi di harapkan mahasiswi dapat mengerti tentang ilmu- ilmu gizi sepanjang daur kehidupan lebih baik lagi. b. Tujuan Khusus Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep

dasar ilmu gizi. Materi makalah ini akan membahas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain : 1. Beberapa pengertian/ istilah dalam gizi. 2. Sejarah perkembangan ilmu gizi. 3. Ruang lingkup ilmu gizi. 4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan. 5. Fungsi zat gizi. 3. Ruang Lingkup Penulisan makalah ini merupakan pembahasan dari materi tentang konsep dasar ilmu gizi. 4. Siatematiak Penulisan BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum dan khusus, manfaat penulisan, ruang lingkup serta sistematika penulisan. BAB II : Meliputi tinjauan teori konsep dasar ilmu gizi, pengertian, sejarah perkembangan ilmu gizi, dan penggolongannya berdasarkan kebutuhan dan fungsinya, serta beberapa penyakit defisiensi gizi. BAB III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN TEORI A. Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi Gizi merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki beberapa definisi yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Definisi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. 2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. 3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. 4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan. Pengertian pangan menurut UU No. 7 Tahun 1996 Tentang : Pangan, adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman 5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsurunsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. 6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. 7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

8. Ilmu gizi merupakanilmu yang menggunakan berbagai disiplin ilmu dasar seperti : biokimia, ilmu hayat (fisiologi),ilmu pemyakit (patologi), dan beberapa ilmu lainnyajadi untuk menguasai bagian bagian ilmu dasar tersebut yang relevan dengan ilmu gizi. Definisi Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makanan. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia.

Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). 2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja. B. Sejarah perkembangan Ilmu Gizi Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan. Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: 1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok.
4

penelitian tentang

2. Penemuan Mineral Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup. 3. Penemuan Vitamin Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 18871905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial. 4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi. 5. Keadaan Sekarang Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan). Perkembangan status Gizi di Indonesia: Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut. Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :
5

1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan. 2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. 3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih. 4. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat.

C. Ruang Lingkup Ilmu Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.

Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.

Perkembangan gizi klinis :


Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien. Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi. Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya. Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien. Suplementasi oral, enteral dan parenteral. Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).

D. Pengelompokan Gizi Berdasarkan Kebutuhan Berdasarkan kebutuhan gizi di bagi menjadi dua kelompok besar yaitu : 1. Zat gizi Makro : Karbohidrat Glukosa; serat.
6

Lemak/ lipida Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). Protein Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. 2. Zat gizi Mikro : Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor;

magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niacin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. Air dan Elektrolit. Zat gizi makro 1. Karbohidrat Karbohidrat sebgai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda walaupun terdapat persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menetukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakarin). Dari beberapa golongan karbohidrat, ada yang berfungsi sebagai pengahsil serat yang sangat bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan manusia. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung ataom karbon, hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. karbohidrat pada makanan dikelompokan menjadi tiga : 1.Monosakarida (karbohidrat paling bsederhana) 2.Disakarida (gabungan antar dua monosakarida) 3.Polisakarida Fungsi karbohidrat: a. Sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan dalam tubuh, b. Melindungi protein agar tidak di bakar sebagai penghasil energi,
7

c. Membantu proses metabolisme lemak dan protein, d. Dalam hepar berfungsi sebagai detoksifikasi zat-zat toksis tertentu, e. Masing masing karbohidrat memiliki fungsi tertentu dalam tubuh f. Berguna untuk pencernaan dalam memprlancar defekasi g. Bahan pembetuk asam amino, metabolisme normal lemak, menghemat protein, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi protein, mineral dan vitamin B. 2. Lemak

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energin yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Secar klinis, lemak yang penting adalah: 3. Kolesterol (komponen utama struktur selaput sel dan merupakan utama sel otak dan syaraf. Dan bahan perantara untuk membentuk beberapa komponen penting sepert : vitamin D, hormon seks, dan asam empedu. 4. Trigliserida (suatu ester gliserol yang terbetuk dari tiga asam lemak dan gliserol merupakan bagian terbanyak dari lemak denganpresentase 9899%. 5. Fosfolpid (gabungan antara osfat dan lipid) 6. Asam lemak (yang dibagi lagi berdasarkan ikatan rangkap yang etrkandung didalamnya yaitu : Asam lemak Jenuh dan Asam lemak tidak jenuh). Fungsi lemak : a. Sebagai sumber energi b. Merupakan bahan baku hormon c. Membantu transport vitamin yang larut dalam lemak d. Sebgai bahan insulasi terhadap suhu e. Sebagai pelindung organ-organ tubuh bagian dalam 3. Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesuda air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
8

selebihnya di dalam jaringan lain, dan cairan tubuh. Di bentuk atas unit-unit pembentuk yang di sebut asam amino yang terdiri dari asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Berdasarkan sumbernya di bagi menjadi dua: 1. Protein hewani (kambing, sapi, unggas dll) 2. Protein nabati (kacang-kacangan dsb) Fungsi Protein : a. Sebagai bahan pembentuk enzim b. Alat pengangkut dan alat penyimpan c. Pengatur pergerakan d. Penunjang mekanis e. Pengendalian pertumbuhan f. Media perambatan impuls syaraf

Zat gizi Mikro 1. Vitamin Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat di perlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitaminvitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusiadalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus di peroleh dari bahan pangan yang di konsumsi. Ada dua golongan vitamin: 1. Vitamin yang larut dalam lemak : vitamin A, D, E, dan K 2. Vitamin yang larut dalam air : vitamin B kompleks ( thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam panthotenat, asam folat, biotin, sinokobalamin, choline, inositol) dan vitamin C. Fungsi Vitamin Vitamin memiliki fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim Metbolisme karbohidrat, lemak, protein dll. Oleh karena itu,kekurangan fitamin yang dikenal dengaan avitaminosis akan

berdampak buruk pada kesehatan dan gangguan biologis organ atau sistem. Kelebihan Vitamin sering terjadi pada vitamin A,D,E dan K (Lipofil) dan tidak pada vitamin B kompleks dan C (Hidrofil, yang jika kelebihan mudah di buang melalui urin). Hipervitaminosis A : sakit kepala, muntah-mutah, kelainan kulit, sakit tulang, penghambatan pertumbuhan. Hipervitaminosis C : agressor kuat pada lambung akibat dari HCL lambung yang meningkat, radang usus, maag, dll. 2. Mineral Mineral esensial diklasifikasikan kedalam mineral makro dan mineral mikro. Termasuk mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor, dan magnesium. Sedangkan yang termaksuk mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, molybdenum, cobalt, chromium, silikon, vanadium, nikel, arsen, dan flour. Minrral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah iar dalam bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, fosfor, klorida, dan sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur runut(trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makananyang mustahak. Ini termaksuktembaga, molibdenum, kobalt, mangan, zink, kromium, selenium, iodium, dan flour.

10

Tiga Fungsi Utama Mineral : 1. Sebagai komponen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Flour dan Si untuk pmbentukan gigi sedang P dan zat in organik untuk penyusunan protein jaringan. 2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmasis (Fluit balance), mengatur keseimbangan asam basa dan permeabilitas membran. Contohnya adalah Na, K, CI, Ca, dan Mg. 3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormon. 3. Air dan Elektrolit Air merupakan komponen kimia utama dalam tubuh ada 3 komponen air tubuh, yaitu air intraseluler pada membran sel, iar intravaskuler, dan air intraseluler atau ekstravaskuler pada dinding kapiler. Dua komponrn airyang terakhir disebut juga cairan ekstraseluler. Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut: 1. Pelarut zat gizi. 2. Fasilitator pertumbuhan. 3. Sebagai katalis reaksi biologis. 4. Sebagai pelumas. 5. Sebagai pengatur suhu tubuh. 6. Sebagai sumber mineral bagi tubuh. Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air yang berasal dari minuman, air yang terdapat dalam makanan yang kita makan, serta air yang berasal dari hasil metabolisme didalam tubuh. Kebutuhan air tubuhberasal dari tiga sumber ini tersebut. Keseimbangan air tubuh dapat dicapai melalui dua cara yaitu mengontrol asupan cairan dengan adanya rasa haus dan mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal. Natrium merupakan ion positif yang dominan dalam dalam cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler diatur keseimbangan melalui mekanisme

homeostasis.

11

Fungsi natrium bagi tubuh adalah sebagai berikut: 1. Membantu mempertahankan keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan ekstraseluler. 2. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat. 3. Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf. 4. Memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.

Gejala defisiensi natrium adalah kelesuan, mual, muntah, lekas marah, pusing, kehilangan nafsu makan, penurunan pertumbuhan, kehilangan berat badan karena kehilangan cairan tubuh, berkurangnya produksi susu pada ibu yang menyusui,diare, kram otot. Kadar natrium dalam darah yang turun dibawah normal disebut hiponatremia.Kalium dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+ baik dalam larutan ataupun dalam bentuk garam. Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai berikut : 1. Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel. 2. Dalam sel kalium membantu banyak reaksi biokimia seperti pelepasan energi dari makanan, sintesi glikogen dan protein. 3. Mengatur tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. 4. Menjaga keseimbangan asam basa. 5. Penting dalam transmisi impuls syaraf. 6. Ikut dalam pelepasan insulin dan pankreas 7. Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang merupakan lawan dari stimulasi otot oleh Ca2+. 8. Rasio 1:1 antara Na/K sehingga dapat menjaga efek asupan natrium yang tinggi. Gejala defisiensi kalum adalah pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah otot pernapasan, kembung serta denyut jantung cepat dantidak berturan. Kalium di temukan banyak dalam makanan, terutama pada buah-buahan dan sayuran. Kalium banyak terdapat dalam bayam, pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk kol dan asparagus.
12

Ion Cl merupaka anion yang paling banayak terdapat dalam cairan ekstraseluler (CES). Didalam tubuh terdapat sekitar 0,15% (1,9 gr/kg BB). Cairan cerebrospinal dan lambung mengandung Cl lebih banyak. Otot dan syaraf mengandung Cl lebih rendah. Fungsi Cl bagi tubuh adalah sebagai berikut : a. Memainkan peranan peranan penting dalam regulasi tekanan osmotik, keseimbangan air, dan keseimbangan asam basa. b. Dibutuhkan untuk produksi asam HCl di lambung : asam ini pentng untuk penyerapan vitamin B12 dan Fe, untuk

mengangtifkan enzim yang memecah pati (karbohidrat) serta untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme yang masuk lambung bersama-sama dengan makanan dan minuman. Gejala defisiensi Cl adalah lesu, lemah, kehilangan nafsu makan (anoreksia), kearm otot, bernapas pelan, kejang, dan gagal tumbuh pada anak-anak. Ion Cl banyak terdapat dalam garam (NaCl), substitusi garam kalium khlorida (KCl), dan makan yang diproses (karena penambahan garam NaCl). Selain tiu, khlorida juga terdapat dalam pangan hewani, yaitu daging, hati, telur, makan laut, serta dalam pangan nabati.

13

BAB III BEBERAPA PENYAKIT DEFISIENSI GIZI A. Marasmus Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan. Marasmus sering dijumpai pada anak berusia 0 - 2 tahun dengan gambaran sbb: berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai dengan usianya, suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang, dinding perut hipotonus dan kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang terbungkus kulit, tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat menonjol, anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face), Otot-otot melemah, atropi, bentuk kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan, perut cekung sering disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang air kecil. B. Kwashiorkor Kwashiorkor merupakan suatu istilah untuk menyebutkan gangguan gizi akibat kekurangan protein Kwashiorkor berasal dari bahasa salah satu suku di Afrika yang berarti "kekurangan kasih sayang ibu". Tanda yang khas adalah adanya edema (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk, wajah anak membulat dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah, bengkak terutama pada punggung kaki dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran LIngkar Lengan Atas LILA-nya kurang dari 14 cm, timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, tidak bernafsu makan atau kurang, rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit, sering disertai infeksi, anemia dan diare, anak menjadi rewel dan apatis perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari timbunan cairan pada rongga perut salah salah gejala kemungkinan menderita "busung lapar".

14

GAMBAR GAMBAR

Kwshiorkor

Marasmus

15

BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan dari makalah yang etalh kami uraikan diatas 1. Ilmu gizi merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. mulai dari konsepsi hingga lansia . namun dalam prakteknya masih banyak orang-orang yang kekurangan gizi. Semua ini tidak lepas dari kaitannya dengan ekonomi dan produktivitas kerja individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Makin tinggi taraf ekonomi suatu individu maka makin tinggi status gizi yang diperoleh, begitupun sebaliknya makinrendah rendah taraf ekonomi suatu individu maka makin rendah status gizi individu tersebut, namun dari kesenjangan tersebut masing-masing memiliki resiko kelebihan dan kekurang zat gizi. Berbagi macam menu yang ada pada kehidupan sehari tidak terlepas dari pengelompokan gizi berdasarkan kebutuhan, ruang lingkup gizi yang meliputi cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Merupakan suatu hal yang amat penting yang perlu dipahami oleh masyarakat indonesia, karena jika dilihat status gizi di negara indonesia yang masih rendah di bandingkan dengan negara-negara tetangga seperti malaysia, singapura dsb. Hal ini erat kaitannya dengan pendapatan warga negara indonesia perkapita pertahunnya. 3. Sejarah ilmu gizi merupakan dasar terbentuknya canag ilmu baru yaitu ilmu gizi. Dengan bertambah majunya perkembangan ilmu gizi maka semakin tambah pengetahuan serta kesadaran masyarakat akan gizi

seimbang yang baik untuk kehidupan.

16

2. Saran Gizi merupakan unsur yang penting dalam kehidupan, untuk memperoleh gizi yang seimbang perlu adanya pemahaman tentang gizi dan kecukupan ekonomi. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya gizi bagi kehidupan seperti pepatah bilang di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Oleh sebab itu dari penulisan makalah ini di harapkan: Sebagai calon tenaga kesehatan kelak, mahasiwa harus mampu memahami tentang gizi dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiwa dapat mengetahui sejarah perkembangan dan dapat menjadi pedoman dalam memahami ilmu gizi. Dapat memebrikan penyuluhan pada masyarakat luas akan gizi seimabang, sehingga dapat membantu program pemerintah indonesia sehat 2015.

3. Peran Bidan Sebagai bidan harus memiliki kemampuan untuk memberi pendidikan gizi kes-pro umumnya pada pria dan wanita dan khususnya pada wanita di sepanjang daur kehidupan. Sebgai bidan kita tidak hanya mampu memberikan pendidikan, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu gizi yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Bidan juga berperan dalam proses penekanan tingkat gizi buruk di indonesia, yang masih menjadi suatu masalah kompleks hingga saat ini dengan jalan memberikan konseling informasi dan edukasi sesuai dengan tingkat pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

17

13 POIN PUGS

1. Makanlah aneka ragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat dari kebutuhan energi 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi 5. Gunakan garam beryodium. 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 6 bulan 8. Biasakan makan pagi 9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya 10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur 11. Hindari minuman beralkohol 12. Makanlah maknan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yang di kemas

18

PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT PRESENTASI

1. Apakah menurut kelompok, masyarakat kita sudah cukup peduli terhadap makanan yang dimakan ? ( pertanyaan dari kelmpok 11) Jawaban : tingkat kepedulian belum terpenuhi karena tingkat pendidikan yang masih rendah. 2. Peran bidan dalam meningkatkan kualitas gizi yang masih rendah dan apa yang harus diperbaiki pada balita yang malnutrisi atau kekurangan gizi ? ( pertanyaan kelompok 6 & 12) Jawaban : utnuk memeperbaiki tingkat kualitas gizi yaitu dengan memberikan penyuluhan dan atau pendidikan gizi pada masyarakat serta membantu memecahkan masalah-masalah yng berkaitan dengan status gizi masyarakat misalnya: dalam sebuah keluarga di biasakan menabung walau dalam jumlah nominal yang sangat kecil, atau mengganti sesuatu yang tidak perlu untuk keperluan yang sangat amat di butuhkan. Contohnya : uang untuk membeli rokok untuk bapak di gantikan untuk membeli ikan asin atau hanya sekedar telur dan atau bibit sayuran untuk di tanam, pada balita yang malnutrisi kita harus mampu memberikan pengertian kepada ibu tentang pentingnya gizi bagi balita, yaitu dengn cara memberi makan yang cukup tetapi tidak harus mahal dan memiliki kualitas gizi yang tinggi, misalnya dengn memeberikan sayur mayur dan telur, ikan (lele. Belut. Teri, dll). Selain itu jika ibu sedang menyuapi anaknya, harus terfokus pada keadaan anak, karena pada umumnya saat ibu menyuapi balitanya, maka tanpa sadar makanan balita akan di makan ibu nya sendiri. 3. Contoh enzim dan hormon apa yng berperan dalam gizi? (pertanyaan kelompok 13) Jawaban: enzim yang berperan salah satunya adalah enzim khlor, amilase dan enzim sitrokom oksidase yang ada pada enzim pernapasan. Horman yang berperan diantaranya adalah hormon aldosteron yaitu suatu hormon korteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi Na dari ginjal. 4. Apa yang harus dilakukan bidan jika ada pasien hamil malnutrisi/ kekurangan gizi, tetapi tetap kersikeras ingin melahirkan di bidan sedangkan usian kehamilannya sudah 38 minggu? (pertanyaan kelompok 8) Jawaban : rujuk segera, karena kasus seperti itu merupakan kasus yang kompleks yang membutuhkan penanganan khusus di RS dengan fasilits yang lengkap.

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. 2. Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005. 3. Proverawati,Atikah. SKM, MPH. Buku ajar GIZI untuk Kebidanan. Nuha Medika, Yogyakarta,2009 4. www.gizi.net

20

Das könnte Ihnen auch gefallen