Sie sind auf Seite 1von 24

Company

LOGO
Mekanika Fluida
Ir. Aida Syarif, M.T
Jurusan Teknik Kimia
Company
LOGO
Asef Riyadi
Dea Grabelly
Wulandari
Jurusan Teknik Kimia
Konsep Aliran Fluida
Tiga konsep penting dalam aliran fluida adalah :

1. Prinsip kekekalan massa, dimana dikembangkan melalui
persamaan kontinuitas
2. Prinsip energi kinetik, dimana diturunkan dari persamaan
persamaan aliran tertentu, dan
3. Prinsip momentum, dimana persamaan persamaan
yang menghitung gaya gaya dinamik yang dikerjakan
oleh fluida yang mengalir bisa ditentukan.

Konsep Aliran Fluida

Hal-hal yang diperhatikan :
Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur,
Masa Jenis dan Viskositas.

Faktor Geometrik : Diameter Pipa dan
Kekasaran Permukaan Pipa.

Sifat Mekanis : Aliran Laminar,
dan Aliran Turbulen.

Garis-garis Arus



Garis-garis arus adalah kurva-kurva khayal yang
ditarik melalui suatu fluida untuk menunjukkan arah
gerakan di berbagai bagian aliran dari system fluida.
Jaring-jaring Aliran
Garis aliran
Garis aliran adalah sebuah garis di mana pada tiap-tiap saat garis singgung setiap
titik sesuai dengan arah vector kecepatan. Ini disebut pula dengan stream line.
Aliran stasioner
Aliran stasioner adalah aliran di mana setiap saat garis aliran berimpit dengan jalan
aliran, yakni bahwa aliran air tersebut akan membentuk gas alir yang tertentu dan
partikel penyusun air akan melalui jalur tertentu yang pernah dilalui oleh pertikel
penyusun air di depannya.

Gambar 1. Aliran stasioner
Aliran tak stasioner
Aliran tak stasioner adalah merupakan kebalikan dari stasioner.
Tabung aliran (stream tube)
Tabung aliran adalah ruangan tabung yang dibatasi oleh suatu bidang yang terdiri
dari garis-garis stream line. Bila penampang dari stream tube sama dengan nol, maka
limitnya adalah garis stream line.
Aliran fluida dalam pipa
Aliran fluida dapat diklasifikasikan dalam
banyak cara seperti :

1. Aliran Mantap (Steady)
2. Aliran Tidak Mantap (Non Steady)
3. Aliran Merata dan Tak Merata
4. Aliran Laminer
5. Aliran Turbulen






1. Aliran mantap (steady)

Aliran air dikatakan steady (mantap) apabila
kelajuan air pada setiap titik tertentu setiap saat
adalah konstan. Hal ini berarti pada titik tersebut
kelajuannya akan selalu konstan. Hal ini barati
pada aliran steady (mantap) kelajuan pada satu
titik tertentu adalah tetap setiap saat, meskipun
kelajuan aliran secara keseluruhan itu
berubah/berbeda
2. Aliran tidak mantap (non steady)

Aliran air dikatakan tidak mantap (non
steady) apabila kecepatan pada setiap
tempat tertentu dan setiap saat tidak
konstan. Hal ini berarti bahwa pada aliran
ini kecepatan v sebagai fungsi dari waktu.

3. Aliran Merata dan Tak Merata

Aliran merata terjadi bila besar dan arah
kecepatannya tidak berubah dari titik ke titik di
dalam fluida. Pernyataan ini menerangkan
bahwa variable-variabel fluida lainnya tidak
berubah bersama jarak.

Aliran tak merata terjadi bila kecepatan,
kedalaman, tekanan, dan seterusnya, berubah
dari titik dalam aliran fluida tersebut


4. Aliran Laminer
Dalam aliran laminer, partikel-partikel fluidanya
bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar
dalam lapisan-lapisan atau laminae. besarnya
kecepatan-kecepatan dari laminer yang berdekatan
tidak sama.

5. Aliran Turbulen
Dalam aliran turbulen, partikel-partikel bergerak
secara serampangan ke semua arah.

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan
terdapat empat besaran yang menentukan apakah
aliran tersebut digolongkan aliran laminier ataukah
aliran turbulen.
Keempat besaran tersebut adalah
1. besaran massa jenis air
2. kecepatan aliran
3. kekentalan
4. diameter pipa
Kombinasi dari keempatnya akan menentukan
besarnya bilangan Reynold.


Bilangan Reynold
Bilangan Reynold merupakan besaran fisis
yang tidak berdimensi. Bilangan ini
dipergunakan sebagai acuan dalam
membedakan aliran laminer dan turbulen di
satu pihak, dan di lain pihak dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk mengetahui
jenis-jenis aliran yang berlangsung dalam air.



R
e
= ( v D)/

Keterangan:
R
e
: bilangan Reynold
: massa jenis
: viscositas/kekentalan
v : kecepatan aliran
D : diameter pipa


Hasil perhitungan berdasarkan eksperimen,
didapatkan ketentuan bahwa untuk bilangan Reynold
berikut ini:

0 < R
e
2000, aliran disebut laminier
2000 < R
e
3000, aliran disebut transisi antara
laminier dan aliran turbulen
R
e
> 3000, aliran turbulen


Aliran Dalam Pipa
Experimental REYNOLD
Pengukuran kecepatan aliran
Menggunakan current meter
Baling-baling yang berputar karena adanya aliran
Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan
kecepatan aliran
Semakin banyak titik pengukuran semakin baik
Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur
pada 0,6 kali kedalaman dari muka air
rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman
0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85)
Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali
kedalaman
Contoh soal
Tentukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila:
a. Air pada 15,6
0
C mengalir pada suatu kecepatan sebesar 1,067 m/dtk dan
b. Minyak bakar berat pada 15,6
0
C mengalir pada kecepatan yang sama.
Jawab :

a.
> 2000 aliran turbulen

b. Dari Tabel 2 dalam Apendiks


< 2000 aliran laminer
288000
10 130 , 1
) 305 , 0 ( 067 , 1
6
= = =

x v
Vd
R
E
SOAL LATIHAN
Untuk syarat-syarat aliran laminer, berapakah ukuran
pipa yang akan mengalirkan m
3
/dtk minyak bakar
menengah pada 4,4
0
C?




???????????
Minyak mengalir dari tangki A melalui 153 m panjang
pipa besi tuang baru yang tercelup aspal, 153 mm, ke
titik B pada ketinggian 100 dalam Gambar 7-4.
Berapakah tekanan yang dibutuhkan di A untuk
menyebabkan 0,0127 m
3
/dtk minyak mengalir? (rp rl =
0,840 danv=2,11 x 10
-6
m
2
/dtk). Gunakan mm.

122 , 0 = c
dtk m
A
Q
V / 69 , 0
0184 , 0
0127 , 0
= = =
50000
10 11 , 2
153 , 0 69 , 0
6
= = =

x
x
v
Vd
R
E
|
|
.
|

\
|
+ + =
|
|
.
|

\
|
+ + 1 , 6
2
) 69 , 0 (
0
2
) 69 , 0 (
153 , 0
153
0235 , 0
2
) 69 , 0 (
5 , 0 0 0
2 2 2
g g g g
p
A


dan
Dari diagram A-1, f=0,0235 dan persamaan Bernoulli, A ke B, datum A memberikan

Diselesaikan , p
A
/
g=6,7 m minyak dan p
A
= gh = 840 x 9,81 x 6,7 = 55200 Pa
KESIMPULAN
Aliran fluida didalam pipa pada kenyataannya mengalami
penurunan tekanan seiring dengan panjang pipa yang dilalui
fluida tersebut.macam-macam aliran fluida terbagi menjadi 4
yaitu steady flow,non steady flow,uniform flow,non uniform
flow.
Pada aliran mantap(steady flow) dari fluida terbagi menjadi 2
yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Dalam aliran laminar,
partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-
lintasan lurus, sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminae.
besarnya kecepatan-kecepatan dari laminaer yang berdekatan
tidak sama. Sedangkan dalam aliran turbulen, partikel-partikel
bergerak secara serampangan ke semua arah. Tidaklah
mungkin untuk menjejaki gerakan sebuah partikel tersendiri.

Company
LOGO

Das könnte Ihnen auch gefallen