Sie sind auf Seite 1von 8

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 1

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik Pengamanan Sistem Tenaga Listrik


13.1 Fungsi alat Pengaman Seperti telah diuraikan dalam bab sebelumnya dalam system tenaga listrik banyak sekali terjadi gangguan yang sesungguhya merupakan peristiwa hubungan singkat yang adapat merusak peralatan. Untuk melindungi peralatan terhadap gangguan yang terjadi dalam system di perlukan alat alat pengaman. Alat alat pengaman yang kebanyakkan berupa relay mempunyai 2 (dua) fungsi, yaitu : a. Melindungi peralatan terhadap gangguan yang terjadi dalam system, jangan samapai mengalami kerusakan. b. Melokalisir akibat gangguan, jangan sampai meluas dalam system. Untuk memenuhi fungsi tersebut dalam butir a alat pengaman harus bekerja cepat agar pengaruh gangguan merupakan hubung singkat dapat segera dihilangkan sehingga pemanasan yang berlebih yang timbul sebagai akibat arus hubung singkat dapat segera dihentikan. Untuk memenuhi fungsinya tersebut dalam butir b alat alat pegaman dalam system agar dikoordinir satu sama lain, sehingga hanya alat alat pengaman yang terdekat dengan tempat gangguan saja yang bekerja. Secara teknis dikatakan bahwa alat alat pengaman harus bersifat selekif. Ditnjau dari letaknya dalam system ada 4 (empat) kategori pengaman yaitu: a. Pengaman generator b. Pengaman transformator dalam gardu induk c. Pengaman transformator dalam gardu induk d. Pengaman system distribusi Dalam system PLN saat ini sebagian besar masih banyak relay relay elektro mekanik walaupun juga telah dimulai pemakaian relay elektronik. Relay elektronik kerjannya lebih cepat dari pada relay elektro mekanik sehingga di tinjau dari segi pengamanan peralatan adalah lebih baik. 13.2 Pengaman Generator Bagian hulu dari system tenaga listrik adalah generator yang terdapat di pusat listrik dan digerakkan oleh mesin penggerak mula (dalam bahasa inggris di sebut prime mover). Mesin penggerak dalam pusat listrik berkaitan erat dengan instalasi mekanis dan instalasi listrik dari pusat listrik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 2

Generator sebagai sumber energy listrik dalam system perlu diamankan jangan sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat menggangu jalannya operasi system tenaga listrik. Oleh karenanya generator sedapat mungkin harus dilindungi terhadap semua gangguan yang dapat merusak generator. Tetapi dilain dari segi selektifitas pengamanan system di harapkan agar PMI generator tidak mudah trip terhadap gangguan dalam system karena lepasnya generator dari system akan mempersulit jalannya operasi system tenaga listrik. PMT generator hanya boleh bekerja apabila ada gangguan yang tepat ada di depan generator, didalam generator atau pada mesin penggerak generator. Juga apabila terjadi kegagalan dari PMT yang ada di depan PMT generator baru PMT generator boleh bekerja (trip).

Gambar 13.1 bagan generator dengan mesin penggerak dan medan penguat pengamanan generator secara garis besar terdiri dari : A. Pengamanan terhadap gangguan di luar generator, yaitu gangguan dalam sister, yang dhubungkan dengan generator. B. Pengamanan terhadap gangguan yang terjadi didalam generator . C. Pengamanan terhadap gangguan dalam mesin penggerak yang memerlukan pelepasan PMT generator. 13.3 Pengaman Transformator Pengaman transformator terdiri dari : A. Pengamanan terhadap gangguan diluar transformator. B. Pengamanan terhadap gangguan didalam transformator. Karena transformator di gardu induk pada umumnya berhubungan dengan rel dan rel langsung berhubungan dengan saluran transmisi sedangkan saluran transmisi kebantakan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 3

adalah saluran udara yang jumlah gangguannya tinggi maka kemungkinan bahwa transformator mendapat gangguan karena gangguan disaluran transmisi adalah lebih besar dari pada generator. Petir yang banyak menyambar saluran udara setelah menjalar disaluran udara kemudian meuju transformator tetapi terlebih dahulu akan di potong oleh lightning arrester seperti tampak pada gambar 13.2.

Gambar 13.2 Gelombang petir yang dipotong oleh lightning arrester Walaupun gelombang petir, ini telah di potong lightning arrester dan osilasi transformator telah diperhitungkan terhadap gelombang petir yang terpotong, namun hal ini tetap menimbulkan stress di dalam isolasi transformator. Apabila pemotongan gelombang ini oleh lightning arrester kurang sempurna maka gelombang petir ini bias ebih besar yang sampai di tansformator dan dapat menjebolkan isolasi lilitan transformator dan akhirnya menimbulkan gangguan pada transformator. Gangguan ini merupakan di dalam transformator yaitu apabila di sebabkan hubung singkat di dalam lilitan transformator, walaupun hubung singkat ini sesungguhnya disebabkan gangguan luar (petir) yang menjalar kedalam transformator. Proses ini mungkin juga tidak bersifat seketika artinya tidak seketika ada petir yang menyambar saluran udara lalu transformator yang arresternya kurang baik langsung jebol isolasinya. Hal ini tentu saja tergantung terhadap gangguan luar di pakai relay arus lebih dan relay hubung tanah. Untuk pengamanan transformator terhadap gangguan luar arrester bekerja kurang baik. Untuk transfornator yang besar dipakai pula relay thermis yang mensimulasikan arus kesuhu untuk mengamankan transformator terhadap beban lebih.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 4

Disamping itu ada, pula, relay suhu yang mendeteksi sehu bagian bagian tertentu dari transformator dan akan membunyikan alarm terlebih dahulu apabila suhu terlalu tinggi dan akhirnya mentrip PMT transformator. Untuk pengamanan transforator terhadap gangguan didalam transformator seperti halnya pada generator dipakai relay diferensial. Sedangkan untuk gangguan hubung tanah di pakai restricted. Earth fault relay seperti di tunjukkan oleh gambar 12.3

Gambar 13.3 rangkaian dari restricted earth faultrelay. Dalam keadaan normal IA + IB = 0 sehingga relay R tidak bekerja Disamping itu pada transformator tegangan tinggi umumnya ada relay bucholz yang bekerja atas dasar timbulnya gelembung gelembung gas dari minyak transformator seperti di tunjukan oleh gambar 12.4

Gambar 13.4 prinsip kerja relay bucholz Apabila timbul gelembung gelembung gas maka pelampung akan turun dan menutup kontak air rasa mula mula untuk alarm kemudian untuk Trip Coil PMT Transformator. 13.4 Pengamanan SUTT

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 5

Sebagaimana telah di uraikan dalam bab sebelumnya adalah dari system yang paling banyak mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan masalah pengamanan SUTT merupakan masalah yang paling sulit dalam pengamanan system tenagai listrik. Gangguan pada SUTT lebih dari 90 bersifat temporer dan pada umumnya masalah koordinasi pengamanan (selektivitas) merupakan persoalan yang menonjol dalam masalah pengaman SUTT. Pada SUTT radial dalam system, yang sederhana pengamanan dapat dilakukan dengan menggunakan relay arus lebih saja tapi jika system berkembang lebih besar maka penggunaan relay arus lebih saja akan menemui kesulitan karena timbulnya akumulasi waktu seperti di tunjukkan dalam gambar Untuk dapat menimbulkan selektivitas maka pentelan waktu haruslah sedemikian hingga dan seterusnya. Didalam praktek t1 t2 = t2 > t3 dan seterusnya t, nilai t adalah kira kira 0,5 detik. Apabila t > 0,5 detik maka proses akumulasi waktu manjadi makin besar, walaupun selektivitas kerja relay makin terjamin. Sebaliknya apabila t < 0,5 detik akumulasi waktu yang terjadi makin kecil selektivitas kerja relay menjadi kurang terjamin akumulasi ini tidak dikehendaki tetapi tidak bias dihindarkan apabila selektivitas pengamanan dilakukan dengan cara time grading. Akumulasi waktu ini memberatkan peralatan terutama PMT dalam menghadapi arus gangguan karena makin lama relay bekerja maka berarti peralatan dalam system akan makin lama menderita adanya arus gangguan tersebut yang menimbulkan thermal streses. Dalam system yang besar maka arus gangguan (arus hubung singkat) juga makin besar sehingga diinginkan relay yang bekerja cepat. Seperti terlihat pada gambar generator beserta peralatan instalasinya harus tahan menghadapi arus hubung singkat yang terjadi jika ada gangguan pada rel dimana ia tersambung selama waktu t1. Apabila pada SUTT di kedua ujungnya terdapat sumber daya maka penggunaan relay arus lebih tidak dapat menjalin selektivitas protection lagi, karena apabila terjadi gangguan pada SUTT daya yang menuju titik gangguan dating dari dua arah sehingga dengan time grading nilai arus lebih sukar dicapai keadaan dimana hanya seksi yang terganggu saja yang PMTnya trip. Kelemahan ini dapat dikurangi apabila dipakai power directional relay (relay daya terarah) yang hanya bekerja apabila gangguan terjadi didepan PMT. Penggunaan power directional relay ini dengan time grading dapat mengurangi jumlah relay yang tidak perlu bekerja apabila terjadi gangguan terjadi pada salah satu seksi SUIT, namun belum bisa menjamin bahwa PMT seksi yang terganggu yang bekerja. Penulis tidak melihat banyak keuntungan dalam menggunakan directional power relay untuk pengamanan SUIT. 13.5 Sistem Dengan Titik Netral Yang Ditanahkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 6

Ditinjau dari segi pengamanan system tenaga listrik. Khususnya dari segi bekerjanya relay, penataan titik netral mempengaruhi kepekaan relay terhadap gangguan hubung tanah. Sebagaimana telah diuraikan dalam pasal VI.12 sistem yang titik netralnya tidak di tanahkan maupun yang ditanahkan melalui kumparan Petersen menjadi tidak peka terhadap gangguan hubung tanah. Untuk system yang tidak netralnya tidak ditanahkan system bisa peka terhadap, gangguan hubung tanah apabila arus kapasitifnya cukup yaitu SUTT nya cukup panjang dengan tegangan yang cukup tinggi pula. Hal ini akan lebih terasa pada system yang mempunyai kabel tanah. Arus kapasitif yang besar dapat menimbulkan tegangan yang berlebihan khususnya dalam kondisi transien. System yang tidak peka terhadap gangguan hubung tanah memberikan keuntungan bahwa system menjadi jarang terganggu karena gangguan system kebanyakkan bersifat gangguan hubung tanah satu fasa yam temporer, misalnya karena petir atau karena sentuhan tanaman. Tetapi dilain pihak jika ada gangguan satu fasa ke tanah yang permanen sukar dicari dan hal ini dapat mambahayakan keselamatan manusia. Untuk menaikkan kepekaan system terhadap gangguan hubung tanah maka titk netral perlu ditanahkan. Pentanahan titik netral khususnya untuk system yang tegangannya cukup tinggi dapat pula memberikan penghematan isolasi yang tidak sedikit, karena isolasi fasa ke tanah tidak perlu dihitung penuh untuk mampu menahan tegangan sebesar tegangan antar fasa. Titik netral system ditanahkan dengan cara : a. Secara langsung b. Melalui tahanan c. Melalui reactor (kumparan dengan impedansi yang relative kecil) Pentanahan titik netral secara langsung dapat memberikan penghematan isolasi seperti telah diuraikan diatas tetapi dilain pihak menyebabkan arus gangguan yang terbanyak, sehingga pentanahan titik netral secara langsung bisa menyebabkan harga PMT menjadi lebih mahal atau paling tidak pemeliharaan PMT harga lebih sering dilakukkan. Juga pentanahan titik netral secara langsung dapat menimbulkan arus tanah yang besar pada waktu terjadi gangguan fasa ke tanah dan hal ini dapat menganggu system telekomunikasi. Untuk mengadakan kompromi antara penghematan isolasi dengan arus gangguan hubung tanah yang besar beserta segala akibatnya maka seringkali dilakukan pentanahan titik netral melalui tahanan atau reactor. 13.6 Pengamanan Kabel Tanah. Kabel tanah banyak dipakai dalam jaringan distribusi tegangan menengah, tetapi dalam jaringan distribusi tegangan menengah kabel tanah kebanyakan merupakan feeder

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 7

radial dengan sumber daya terletak pada satu ujung saja, sehingga untuk pengamannya cukup digunakan relay arus lebih saja. Dalam system transmisi 70 KV dan 150 KV ada saluran kabel tanah dengan sumber daya pada kedua ujungnya sehingga pengaman dengan menggunakan relay arus lebih tidaklah memnuhi syarat penggunaan relay impedansi pada kabel tanah juga tidak akan memberikan hasil yang baik karena tahanan gangguan relative besar dibandingkan dengan tahanan fasa kabel, sehingga penggunaan relay impedansi akan sering mengalami kegagalan. Pada kabel tanah gangguan yang terjadi pada umumnya adalah gangguan permanen sehingga tidak boleh digunakan penutup balik, karena penggunaan penutup balik akan gangguan permanen memberikan dampak yang merusak peralatan. Untuk pengamanan kabel tanah yang mempunyai sumber daya pada kedua ujungnya dipakai relay diferential yang membandingkan besar arus pada kedua ujungnya, untuk ini diperlukan kabel pilot atau saluran pilot melalui saluran radio.

Gambar 13.7 prinsip kerja relay differential longitudinal R = Tahanan TAJ = Transformator Arus Penjumlah TT = Transformator Tegangan D = Relay Differential.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Modul 13 Dasar Konversi Energi Listrik

Page 8

Gambar 13.8 relay differential longitudinal dengan transformator arus penjumlah Relay differensial yang demikian ini prinsip kerjannya di gambarkan oleh gambar 13.7 dan di sebut elay diferential ongitudinal. Tetapi apabila di pakai rangkaian seperti gambar 13.6 maka akan ada saluran pilot sebanyak enam jalur yaitu dua jalur untuk setiap fasa sehingga biayanya menjadi mahal. Untuk menghindarkan hal ini maka dipakai transformator arus sejumlah agar cukup dipakai dua, jalur saluran pilot saja seperti di gambarkan oleh gambar 13.7 dengan demikian biasa di hemat jumlah saluran pilot yang diperlukan. Apabila saluran pilot yang dipakai adalah kabel tanah, maka umumnya letaknya berdekatan dengan label utama, untuk ini kabel pilot hams mempunyai isolasi yang cukup kuat untuk menghadapi imbas arus hubung singkat dalam kabel utama sehingga isolasi kabel pilot ini adalah cukup mahal dibandingkan dengan kabel udara atau saluran radio untuk jarak yang jauh. Kabel udara kelemahannya adalah bahwa kabel udara banyak gangguanya walaupun lebih murah daripada kabel tanah. Demikian pula halnya dengan saluran radio. Dalam gambar 13.7 tampak arus dari tiga transformator arus yang terdapat pada setiap fasa jumlhkan pada transformator arus penjumlah yang selanjutnya dilalukan pada tahanan R untuk dapat memberikan tegangan pada transformator tegangan TT. Kalau pada kabel tanah yang bersangkutan tidak ada gangguan maka tegangan yang diimbaskan pada kedua transformator tegangan yang ada pada kedua ujung kabel adalah sama, tetapi kalau gangguan ini tidak sama dan aka nada selisih tegangan yang selanjutnya akan mengerjakan relay differential R.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Badaruddin, MT.

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

Das könnte Ihnen auch gefallen