Sie sind auf Seite 1von 3

AL-QURAN SUMBER ILMU PENGETAHUAN

28 02 2011

{ } WAHAI PENCINTA AL-QURAN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT Albert Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20 menyatakan, Religion without science is lame and science without relegion is blind, agama tanpa ilmu adalah pincang dan ilmu tanpa agama adalah buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa, agama tidak hanya mendorong studi ilmiah, tapi juga menjadikan riset ilmiah yang konklusif dan tepat guna, karena didukung oleh kebenaran yang diungkapkan melalui agama. Alasannya adalah, karena agama merupakan sumber tunggal yang menjadikan jawaban pasti dan akurat. Selain daripada itu, kalimat ini juga menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tanpa panduan agama tidak dapat berjalan dengan benar, tetapi justru membuang banyak waktu dalam mencapai hasil tertentu, atau lebih buruk lagi, seringkali tidak memperoleh bukti yang meyakinkan. Ketika Nabi sampai di Madinah, ia membuat sebuah perdaban baru yang kemudian memunculkan pengertian bahwa Islam adalah sistem kepercayaan yang sistemik, tidak hanya berdimensi theological, ritual, dan mistical tetapi juga berdimensi moral dan intelektual. Secara termonologi, Islam adalah agama yang disampaikan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui wasilah Malaikat Jibril as. agar disyiarkan kepada seluruh makhluk di dunia ini, dan karena Islam merupakan ajaran yang ilmiah, maka Islam memilki panduan yang sempurna yakni al-Quran. Said Nursi sebagai Renaissan of Islam menyatakan, Islam is the father of all the science and al-Quran is the book of science, Islam adalah bapaknya seluruh ilmu pengetahuan dan al-Quran adalah kitabnya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itulah, melalui penjelasan ini, maka pada kesempatan yang baik ini, kami akan membahas tentang ALQURAN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN dengan rujukan al-Quran surat Ibrahim ayat 1 : )1 Artinya : Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS. Ibrahim HADIRIN RAHIMAKUMULLAH Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, di dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, bahwa penjelasan tentang pentingnya al-Quran, disebutkan oleh Allah swt. dengan menggunakan bentuk jamak untuk kata ( kutebreb nagned ( gnades ,paleg akena itrareb gnay ( tunggal. Hal ini untuk mengisyaratkan bahwa kegelapan itu bermacam-macam serta beraneka ragam dan sumbernya pun banyak. Setiap benda pasti mempunyai bayangan, dan bayangan itu adalah gelap, sehingga gelap menjadi banyak, berbeda dengan an-nuur atau cahaya yang menerangai dan tidak pernah memberi gelap. Penjelasan tentang al-Quran sebagai penerang atau an-nuur, benar-benar menunjukkan bahwa antara al-Quran dengan ilmu pengetahuan terdapat hubungan yang saling mengikat. Malik bin Nabi di dalam kitabnya Intaj al-Mustasyriqin wa Atsaruhu fi al-Firy al-Hadits, menulis Ilmu pengetahuan adalah sekumpulan masalah, serta sekumpulan metode yang dipergunakan menuju

tercapainya masalah tersebut. Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak dapat dinilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu termasuk alQuran. Al-Quran merupakan firman Allah yang tidak mengandung kontradiksi. Al-Quranlah kitab yang telah diturunkan oleh Allah kepada utusannya sebagai petunjuk. Al-Quran adalah kitab terakhir dan berada dalam penjagan Allah swt. Oleh sebab itu, sains akan berkembang cepat hanya apabila dituntun oleh al-Quran, dan mengambil kebenaran darinya. Karena, hanya dengan demikian sains mengikuti jalan Allah. Ketika jalan yang bertentangan dengan agama diambil, para ilmuan menyia-nyiakan waktu dan sumberdaya, serta menghalangi kemajuan sains. Demikianlah menurut Harun Yahaya dalam The Quran Leads the Way to Science. Lalu bagaimanakah dinamika keilmuan umat Islam saat ini? Data Badan Penelitian International menyebutkan, Israel yang notabene Yahudi dalam 1 juta penduduk memiliki 1600 pakar pengetahuan, Amerika yang notabene Nasrani dalam 1 juta penduduk memiliki 160 pakar pengetahuan. Sedangkan Indonesia yang notabene mayoritas muslim terbesar di dunia, dalam 1 juta penduduk hanya memilki 65 pakar yang muslimnya hanya 6 orang. Oleh karenanya, dalam bidang sains dan teknologi, kita masih jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa lain. Kita jauh tertinggal dengan Amerika yang Protestanis, kita jauh tertinggal oleh Korea yang Konfusianis Taois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang yang Budhis Taois. Padahal 14 abad yang lalu kita telah diperintahkan untuk membaca dan menggali ilmu pengetahuan. Bacalah al-Quran supaya hidup teratur, bacalah alam supaya lahir karya-karya luhur, dan baca diri kita agar hidup tidak takabur, sebab membaca dalam Islam harus dibarengi dengan serta diimbangi dengan : Dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan Akantetapi, untuk dapat memahami dengan jelas dan benar terhadap interpretasi dari firmanfirman Allah di dalam al-Quran, yang menjelaskan tentang korelasi antara al-Quran dan ilmu pengetahuan, serta mengambil manfaat darinya untuk menjadikannya sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka salah satu yang harus dilakukan adalah dengan dapat memahami al-Quran secara tekstual terlebih dahulu, yakni memahami al-Quran dari segi kebahasaan, dan bahasa alQuran adalah bahasa Arab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Quran surat Thaha ayat 113 : )311 Artinya : Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS. Thaha HADIRIN RAHIMAKUMULLAH Di dalam kitab Jami al-Bayan an Tawil al-Quran, Imam al-Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah di atas adalah : Apa yang diperingatkan kepada mereka merupakan perintah Allah, hukuman-Nya, dan ketetapan-ketetapannya terhadap umat-umat sebelum mereka. Jika kita perhatikan secara sekasama, maka kita dapatkan bahwa ayat di atas menjadikan kehadiran al-Quran bagi umat manusia mengandung salah satu dari tujuan pokok :

1. Agar manusia bertakwa kepada Allah atau agar kitab suci tersebut menimbulkan nialinilai ilmiah bagi mereka, sehingga mereka dapat terhindar dari siksa duniawi dan ukhrawi. 2. Menimbulkan pengajaran atau pendidikan bagi mereka yakni mengundang mereka untuk berpikir dan ingat sehingga pada akhirnya mengantar mereka bertkawa. Demikianlah menurut Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah. Hadirin, memperhatikan penjelasan tersebut, maka jelaslah bahwa al-Quran benar-benar merupakan sumber ilmu pengetahuan, hal ini juga bisa dilihat dari ditemukannya kata-kata ilmu dalam berbagai bentuknya di dalam al-Quran yang terulang sebanyak 854 kali. Di samping itu, banyak pula ayat-ayat al-Quran yang menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran, penalaran dan sebagainya. Untuk itu, tiada yang lebih baik dituntut dari suatu kitab agama menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan suatu ketetapan yang membatasainya menambah pengetahuan selama dan di mana saja ia kehendaki. Pada akhirnya kami mengajakWahai saudara-saudaraku orang Semendo ayo kite jadikah alQuran kandik pedoman hidup, wahai saudara-saudaraku orang Sunda Hayu urang sami-sami ngajanten keun al-Quran kanggo tuntunan kahirupan urang, wahai saudara-saudaraku orang Lampung Lapah gham jadikon al-Quran sebagai pegungan ughi , wahai saudar-saudaraku orang Solo Sumonggo kulo lan panjenengan dadosaken al-Quran kagem tuntunangin gesang, wahai saudara-saudaraku orang Prancis Allez utilisez Ial-Quran pour le guide de notre vivre, wahai saudara-saudaraku orang Jepang Jaa al-Quran wa wa watashitachi no kyoukashou ni narimashoo. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya :

Das könnte Ihnen auch gefallen