Sie sind auf Seite 1von 4

AKUNTANSI SYARIAH

Penilaian Kinerja Berbasis Islam dan Konvensional Definisi Kinerja berasal dari kata job performace yang dicapai. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu operasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, kriteria,dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja perusahaan merupakan suatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu merupakan hasil yang dapat diukur dan dapat menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari beberapa ukuran yang disepakati. Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment. Sedangkan kinerja perusahaan merupakan suatu yang dihasilkan perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan demikian, penilaian kinerja perusahaan mengandung makna suatu proses atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan berdasarkan standar terntentu. Kinerja dalam pandangan Islam Bekerja merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaan dan pengamalan ajaran Islam itu sendiri, sebab setiap aktifitas yang dilakukan manusia apakah itu dalam kategori baik ataupun buruk menjadi penilaian tersendiri dalam menentukan nasib manusia di alam akhirat kelak. Dalam islam yang menjadi sebuah patokan awal dalam bekerja adalah sebuah niat. Niat yang ikhlas akan membawa sesuatu yang baik, sebab ketika kita akan melakukan tanpa didasari dengan niat yang ikhlas maka semuanya itu adalah sebuah hal yang sia-sia, mengapa? Dengan niat yang ikhlas sesuatu yang dikerjakan itu menjadi lebih kita nikmati, dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan senang hati, dan juga mendapatkan pahala. Dalam hadits Rasulullah SAW sesungguhnya segala sesuatu itu diawali dengan niat Dari hadits ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat adalah sesuatu hal yang paling utama dalam melakukan pekerjaan, apalagi dengan niat yang tulus dalam melakukan

AKUNTANSI SYARIAH

pekerjaan, disamping dapat memaknai dari setiap apa yang dikerjakan juga mendapatkan pahala. Kinerja dalam Konvensional Setiap perusahaan pasti memiliki cita-cita yang harus dicapai dan menjadi target perusahaan. Maka sebuah lembaga atau tempat kerja seharusnya memiliki perkiraan waktu dan masa yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Maka untuk memenuhi atau meraih cita-cita itu seorang karyawan harus disiplin dan tertib. Manajemen konvensional melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan ukuran keuangan yaitu hasil laporan keuangan.hal ini, dikarenakan manajemen konvesional lebih mengutamakan hasilnya saja daripada proses yang dijalani atau harus peduli antar sesama yang notabenenya kita harus saling membantu. Dalam dunia ini, kita telah banyak melihat perusahaan yang sangat mementingkan hasil tanpa menghiraukan, apakah hal itu didapatkan dengan cara yang halal maupun haram. Intinya harus mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka, bagi para karyawan mereka diharuskan bekerja dengan sangat keras. Perbandingan Saat ini kita tidak bisa menyempitkan pemikiran bahwa dunia atau akhirat yang paling utama dipilih. tidak itulah kata yang pantas, karena kita tidak perlu memilih salah satu diantaranya, memilih dunia atau akhirat. Tapi keduanya itu menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan antara dunia dan akhirat. Berbeda dengan dunia konvensional yang sangat mengutamakan hasil dalam bekerja. Bagaimana mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sedikit. Peningkatan modal yang menjadi poin utama dalam mengukur kinerja, seberapa besar modal yang bertambah dari sebelumnya. Keuntungan yang lebih besar dari modal merupakan konsep dasar dalam konvensional. Tetapi dalam Islam keuntungan bukanlah yang menjadi soal, karena dalam Islam berasaskan persaudaraan, tolong-menolong, dan saling memberi. Dalam bekerja, niat yang ikhlaslah yang paling utama, karena tanpa didasari dengan niat yang ikhlas maka hal iu tak ubahnya dengan hal yang percuma untuk dilakukan, bukannya mendapatkan kebaikkan dari apa yang dilakukan tetapi hanya rasa lelah dan letih setelah bekerja. Dengan niat yang ikhlas dalam bekerja, kita telah mendapatkan nilai lebih dari apa yang kita lakukan. Meskipun tidak mendapatkan keuntungan dari apa yang kita lakukan, akan tetapi kita mendapatkan sesuatu yang

AKUNTANSI SYARIAH

lebih, yaitu pahala. Kita tidak bisa selamanya meminta atau mendapatkan imbalan dari orang-orang tempat diamana kita bekerja. Maka dari itulah meskipun kita tidak mendapatkan imbalan dari orang-orang, tetapi Allah lah yang akan membalasnya. Dalam hadits Rasulullah SAW, yang artinya: Bekerjalah, seakan kau hidup untuk selamanya dan Beribadalah, seakan kau akan meninggal pada hari esok Dengan niat yang ikhlas. Berarti kita memang bekerja untuk mendapatkan keridhoan-Nya. Dari awal memang sudah terpatri dalam diri kita akan memberikan yang terbaik. Untuk perusahaan ataupun untuk orang-orang yang ada di dalamnya. Kepemimpinan Islam Kepemimpinan menjadi kunci efektivitas kinerja lainnya. Hal ini telah diajarkan bagaimana Nabi Adam memimpin Hawa dan keturunannya di dunia setelah diusir dari surga. Begitu juga sejak awal kemunculan islam, Nabi Muhammad selain seorang utusan Allah juga menjadi kepala Negara dan kepala Rumah tangga. Adapun nilai kepemimpinan islam adalah sebagai berikut: Mencintai kebenaran. Kebenaran dalam hal ini baik dari perspektif kebenaran moral maupun secara haqiqi. Kebenaran moral adalah kebenaran yang bertuju pada nilai2 kejujuran, sedangkan kebenaran haqiqi adalah kebenaran yang bertuju pada kebenaran islam itu sendiri. Pemimpin harus beriman dan wajib berpegang teguh pada kebenaran yang telah diturunkan Allah SWT. Allah berfirman: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu.. sebab itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu67 (Q.S. Al-Baqoroh: 147) Dapat menjaga amanah dan kepercayaan orang lain. Jabatan adalah sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan manusia dan di hadapan Allah SWT kelak. Allah SWT berfirman: Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (Q.S. Al Mukminuun : 8) Ikhlas dan memiliki semangat pengabdian. Allah SWT berfirman:

AKUNTANSI SYARIAH

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (QS. Al-Kahfi: 110) Baik dalam pergaulan masyarakat. Hendaknya pemimpin senantiasa menjaga hubungan baik antarsesama manusia. Islam sendiri mengklasifikasikan hubungan antarsesama manusia dengan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah. Bijaksana. Allah SWT berfirman Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran(Q.S. An-Nahl: 90)

Das könnte Ihnen auch gefallen