Sie sind auf Seite 1von 13

KAKI DIABETES

Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah

akibat diabetes mellitus yang tidak terkendali dengan baik yang disebabkan olah gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan infeksi. Kaki diabetes merupakan gambaran secara umum dari kelainan tungkai bawah secara menyeluruh pada penderita diabetes mellitus yang diawali dengan adanya lesi hingga terbentuknya ulkus yang sering disebut dengan ulkus kaki diabetika yang pada tahap selanjutnya dapat dikategorikan dalam gangrene, yang pada penderita diabetes mellitus disebut dengan gangrene diabetik

Derajat keparahan ulkus kaki diabetes menurut Wagner Grade 1 : Ulkus superfisial tanpa terlibat jaringan dibawah kulit Grade 2 : Ulkus dalam tanpa terlibat tulang / pembentukan abses. Grade 3 : Ulkus dalam dengan selulitis/abses atau osteomielitis Grade 4 : Tukak dengan Gangren lokal Grade 5 : Tukak dengan Gangren luas / melibatkan keseluruhan kaki

Klasifikasi Liverpool Klasifikasi primer : - Vascular - Neuropati - Neuroiskemik Klasifikasi sekunder : - Tukak sederhana, tanpa komplikasi - Tukak dengan komplikasi

Perbedaan neuropathy dan vasculopathy diabetika


Neuropathy diabetika Vasculopathy diabetika

Tanpa nyeri
Lokasi ulkus pada

Nyeri
titik Lokasi ulkus bukan pada titik tumpu ada gambaran

tumpu terberat

Ada gambaran punched out Tidak di sekitar calus

punched out

Kaki teraba hangat


Nadi kaki masih kuat

Kaki teraba dingin


Nadi kaki hilang

Dilakukan initial plan EMG pada penilaian

neuropati sedangkan pada penilaian vaskulopati diperlukan angiografi untuk evaluasi vaskuler dari kaki penderita serta pengukuran Ankle Brachial Index (ABI).

EMG

Elektromiograf mendeteksi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot iniaktif dan ketika sedang beristirahat. Pada neuropati, akan didapatkan karakteristik : 1) Amplitudo potensial aksinya dua kali normal disebabkan peningkatan jumlah serabutsaraf per motor unit karena reinervasi dari serabut yang denervasi 2) Peningkatandurasi potensial aksi 3) penurunan jumlah motor unit dari otot.

Ankle Brachial Index

Ankle Brachial Index (ABI) adalah test non invasive yang cukup sederhana dengan mengukur rasio darah sistolik kaki (ankle) dengan tekanan darah sistolik lengan (brachial). Tekanan darah sistolik diukur menggunakan alat yang disebut simple hand held vascular Doppler ultrasound probe dan tensimeter (manometer mercuri atau aneroid). Pemeriksaan ABI dilakukan untuk mendeteksi adanya insufisiensi arteri yang menunjukkan kemungkinan adanya penyakit arteri perifer/Peripheral Arteri Disease (PAD) pada kaki.

Normal sirkulasi darah pada kaki adalah 0,9. Sedangkan keadaan tidak normal dapat diperoleh bila nilai ABI < 0,9 diindikasikan ada resiko tinggi luka di kaki, ABI > 0,5 dan < 0,9 pasien perlu pengawasan tindak lanjut dan jika ABI < 0,5 diindikasikan kaki sudah mengalami kaki nekrotik, ganggren, ulkus yang perlu penanganan multidisiplin ilmu.

Prosedur pengukuran ABI Anjurkan pasien berbaring terlentang, posisi kaki sama tinggi dengan posisi jantung. Pasang manset tensimeter di lengan atas dan tempatkan prob vascular Doppler ultrasound di atas arteri brachialis dengan sudut 45 derajat. Palpasi arteri radialis kemudian pompa manset hingga 20 mmHg diatas tekanan darah sistolik palpasi.

Kempiskan manset, perhatikan suara pertama

yang dideteksi oleh probe. Hasilnya merupakan tekanan darah sistolik brachialis. Ulangi pada lengan yang lain. Pasang manset tensimeter pada pergelangan kaki dan tempatkan probe vascular Doppler ultrasound di atas arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis dengan sudut 45 derajat.

Palpasi nadi dorsalis pedis kemudian pompa manset

hingga 20mmHg di atas tekanan darah sistolik palpasi. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe. Hasilnya merupakan tekanan darah sistolik ankle. Ulangi pada kaki yang lain. Pilih tekanan darah sistolik brachialis tertinggi (diantara lengan kanan dan kiri) dan tekanan ankle tertinggi (diantara kaki kanan dan kiri).

Interpretasi hasil ABI Hasil pengukuran ABI menunjukkan keadaan sirkulasi darah pada tungkai bawah sebagai berikut : Sama atau lebih dari 0,90 = normal 0,71-0,90 = obstruksi ringan 0,41-0,70 = obstruksi sedang Kurang dari 0,40 = obstruksi berat

Das könnte Ihnen auch gefallen