Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Loperamid I:
Loperamid II:
Volume pemberian tinta cina
Mencit I:
Mencit II:
Mencit III:
% Inhibisi Peristaltik Usus
0
20
40
60
80
100
120
Loperamid I Loperamid II
%
I
n
h
i
b
i
s
i
Obat Uji
Daya Inhibisi Obat Uji terhadap Diare
% Inhibisi
Loperamid I:
106,5%
Loperamid II:
61,93%
ANAVA
1. Model Linear
ij i ijk
Y c t + + =
Y
ij
= Daya hambat mencit (panjang tinta yang dihasilkan) yang mendapat obat
ke-I ulangan ke-j terhadap asam asetat 0,7%
= rataan umum
t
i
= pengaruh obat ke-i
c
ijk
= pengaruh galat dari obat ke-i ulangan ke-j
2. Hipotesis
H
0
: t
1
= t
2
= t
3
= 0
Tidak ada pengaruh jenis obat terhadap panjang tinta cina dalam usus
mencit.
H
1
: paling sedikit ada satu i dimana t
1
= 0
Ada pengaruh jenis obat terhadap panjang tinta cina dalam usus mencit.
Kelompok Kontrol Negatif Loperamid I Loperamid II
I 0,289 0,308 0,179
II 0,197 0,268 0,32
III 0,630 0,361 -
Total 1,116 0,937 0,499
Rata-rata 0,372 0,312 0,249
3. Analisis Ragam
a. Faktor Koreksi
b. Sum of Square Total
SStTot = FK Y
t
i
ri
j
ij
= = 1 1
2
FK Y
t
i
ri
j
ij
= = 1 1
2
c. Sum of Square Treatment (SSTreat)
SSTreat= FK
r
Yi
t
i i
=1
2
.
FK
r
Yi
t
i i
=1
2
.
d. Sum Square of Eror (SSE)
SSE = SSTot - SSTreat
= -0,0175=0,1191795
e. Degree or Freedom (df)
dfTotal = N - 1
= 8 - 1 = 7
df Treat = t 1
= 3 - 1 = 2
db Error = df Total df Treat
= 8 - 2= 6
f. Mean of Square Treatment (MSTreat)
g. Mean of Square Eror (MSE)
h. F hitung (Fhit)
Source of
Variance
Df Sum of
Squares
Mean of
Square
F
hitung
F
0.05(2,6)
Treatment 2 5,79
Error 5 0,1191795
Total 7 -
Kesimpulan :
F
tabel
= 5,79
Terima H
0
jika F
hitung
< F
tabel
0,36709 < 5,79 Terima H
0
Kesimpulan: Setiap obat memiliki pengaruh sama.
Efek PGA = Efek Loperamid I = Efek Loperamid II
VIII. Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul Pengujian Efek Anti Diare memiliki tujuan,
yaitu setelah melakukan percobaan kali ini, mahasiswa diharapkan mengetahui
sejauh mana aktivitas obat anti diare dapat menghambat diare yang disebabkan
oleh metode transit intestinal. Metode transit intestinal berlandaskan pada nisbah
jarak usus yang ditempuh oleh marker dalam waktu tertentu terhadap panjang
usus keseluruhan hewan uji yang pada percobaan kali ini adalah mencit.
Pada pengujian efek anti diare ini hewan uji yang digunakan adalah mencit
putih yang dipuasakan 18 jam sebelum percobaan dan minum tetap diberikan.
Bahan dan obat yang digunakan pada pengujian ini adalah Loperamid HCl dengan
dosis yang berbeda, tinta cina, dan suspensi PGA 2%. Dosis dari Loperamid HCl
yang digunakan, yaitu 0,24 mg/mL dan 0,48 mg/mL. Alat-alat yang digunakan
dalam percobaan ini adalah alat bedah, alas atau meja bedah, sonde oral mencit,
dan penggaris.
Langkah yang dilakukan untuk mengawali percobaan adalah dengan
menimbang mencit yang digunakan. Berat badan mencit ini perlu diketahui
sebelum dilakukan proses pengujian karena berat badan dari mencit ini akan
mempengaruhi dosis obat yang akan diberikan pada mencit. Setelah diketahui
berat badan masing-masing mencit, mencit dikelompokkan secara acak menjadi 3
kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberikan PGA 2%, kelompok uji
Loperamid HCl dengan dosis rendah (24 mg/mL),dan kelompok uji Loperamid
HCl dengan dosis tinggi (48 mg/mL). Masing-masing zat dan obat diberikan
secara per oral. Zat dan obat diberikan secara per oral karena yang akan diuji
adalah mengenai anti diare yang berkaitan dengan proses pencernaan sehingga
pemberian zat dan obat diberikan secara per oral.
Setelah semua mencit diberikan zat dan obat, pada saat memasuki menit
ke 45, semua hewan uji diberikan tinta cina 0,1 mL/10 g mencit, secara per oral.
Pemberian tinta cina ini berfungsi sebagai marker pada usus mencit untuk
mengetahui efek dari pemberian obat anti diare. Tinta cina ini nantinya akan
mewarnai usus mencit dengan warna hitam. Pada percobaan kali ini yang
digunakan adalah tinta cina bukan norit. Hal ini dikarenakan walaupun tinta cina
dan norit memiliki warna hitam yang bisa digunakan sebagai marker, tetapi norit
termasuk obat anti diare. Norit memiliki efek anti diare seperti bahan obat uji,
yaitu Loperamid HCl. Dengan demikian kerja dari norit dan Loperamid HCl ini
sinergis maka dapat saja mengganggu hasil pengujian obat anti diare Loperamid
HCl. Oleh karenanya digunakan tinta cina yang memiliki warna hitam dan tidak
memiliki efek atau kerja yang sinergis dengan Loperamid HCl sebagai marker.
Setelah masuk menit ke 65, semua mencit dikorbankan dengan cara
dislokasi tulang leher. Setelah didislokasi, hewan uji dibedah di atas meja bedah
dengan menggunakan peralatan bedah yang disediakan. Pertama-tama setelah
didislokasi, setiap tangan dan kaki mencit direnggangkan agar kulit pada bagian
abdomen menegang. Selanjutnya dilakukan pembedahan yang dimulai dengan
membedah bagian bawah yang dilanjutkan ke bagian atas. Setelah berhasil
dibedah, usus dari mencit yang menjadi hewan uji dikeluarkan secara hati-hati.
Usus mencit yang telah dikeluarkan diregangkan untuk diukur panjangnya.
Panjang seluruh usus diukur dari pilorus sampai rektum. Panjang usus yang dilalui
tinta cina dihitung mulai dari pilorus sampai ujung akhir yang berwarna hitam.
Setelah berhasil diukur panjang usus keseluruhan dan panjang usus yang dilalui
tinta cina, dilanjutkan dengan menghitung rasio normal jarak yang ditempuh
marker terhadap panjang usus seluruhnya.
Hasil-hasil dari pengamatan yang tadi diperoleh disajikan dalam bentuk
tabel dan kemudian dibuat dalam grafik. Setelah itu, untuk evaluasi hasil
pengamatan pada ketiga kelompok hewan untuk waktu muncul diare, jangka
waktu berlangsung diare, bobot feses dapat dievaluasi masing-masing secara
statistik dengan metode anava dan Students test.
Dari hasil pengukuran menggunakan penggaris, diperoleh data bahwa
panjang usus mencit kontrol negatif dari pilorus sampai rektum atau panjang usus
seluruhnya adalah 38cm dan panjang usus termarker yang ditandai dengan warna
hitam dari tinta cina adalah 11cm, sehingga diperoleh rasio antara panjang usus
termarker dan usus seluruhnya adalah 0,289. Pada mencit uji I yaitu mencit
dengan loperamid dosis rendah, panjang usus seluruhnya 39cm, panjang usus
termarker 12cm, sehingga rasionya adalah 0,308. Terakhir, pada mencit uji II,
yaitu mencit dengan loperamid dosis tinggi, diperoleh data panjang usus
seluruhnya 39cm, panjang usus termarker 7cm, sehingga rasionya adalah 0,179.
Data ini selanjutnya digunakan untuk menghitung presentase inhibisi peristaltik
usus dari obat antidiare yaitu loperamid. Loperamid merupakan obat antidiare
yang memiliki khasiat obstipasi kuat dengan mengurangi peristaltik usus.
Presentase inhibisi peristaltik usus merupakan kemampuan suatu obat
dalam menghambat gerak peristaltik usus. Rumus untuk menghitung presentase
inhibisi adalah:
Dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh daya inhibisi pada mencit
uji I adalah 106,57% sedangkan daya inhibisi pada mencit uji II adalah 61,94%.
Hasil ini tidak sesuai dengan teori karena seharusnya hubungan antara dosis dan
daya inhibisi adalah berbanding lurus, semakin tinggi dosis obat maka semakin
besar daya inhibisinya dan begitu pun sebaliknya. Sedangkan dalam praktikum
kali ini diperoleh hasil bahwa loperamid dosis rendah memiliki daya inhibisi lebih
tinggi daripada loperamid dosis tinggi.
Hal ini disebabkan kesalahan pada saat pengukuran panjang usus mencit.
Seharusnya pengukuran panjang usus dilakukan dari pilorus sampai rektum.
Namun, pada praktikum kali ini pengukuran hanya dilakukan dari pilorus sampai
usus buntu. Kesalahan ini mengakibatkan kesalahan pada penghitungan rasio dan
berdampak pula pada penghitungan daya inhibisinya.
Pada pengujian efek antidiare, berdasarkan grafik, dimana sumbu x
adalah jenis obat yang diberikan, dan sumbu y adalah rata-rata rasio panjang usus
yang dilalui tinta cina dan panjang usus seluruhnya, diketahui bahwa Loperamide
I (dosis rendah )memberikan jumlah rata-rata rasio paling tinggi yakni rasio rata-
rata 0.3097 dengan kelompok kontrol negatif pada posisi kedua yakni rasio rata-
rata 0.289 dan loperamide II (dosis tinggi) dengan jumlah rasio panjang tinta cina
terhadap panjang seluruh usus mencit yang paling sedikit yakni 0.245. Hal ini
bertentangan dengan teori karena pada percobaan efek antidiare, Loperamide
adalah obat antidiare yang menghambat peristaltik usus . Mencit yang diberi obat
Loperamide secara peroral pada dosis I seharusnya memiliki rasio lebih kecil
dibandingkan mencit dengan control negative PGA 2%. Sehingga dapat dikatakan
semakin besar dosis loperamide yang diberikan, semakin sedikit tinta cina yang
melalui usus mencit, sehingga seharusnya rasionya semakin kecil. Lalu, pada
grafik persentase inhibisi antara loperamide I dan Loperamide II dimana sumbu x
adalah jenisobat uji dan sumbu y adalah persentase inhibisi, tidak sesuai dengan
seharusnya. Karena seharusnya loperamide II yang memiliki dosis lebih besar
seharusnya lebih besar pula persentase inhibisinya yang ditandai dengan panjang
tinta cina yang lebih sedikit dibanding dengan pemberian obat loperamide I. Pada
hasil percobaan, persentase inhibisi loperamide I adalah 106.57% dan Persentase
inhibisi loperamide II adalah 61.93%. Persentase inhibisi ini menunjukan
kemampuan Loperamide dalam menginhibisi tinta cina yang diberikan secara
peroral.
IX. Kesimpulan
1. Efektivitas obat antidiare dalam menghambat penyakit diare dengan metode
intestinal dapat diketahui.
2. Dosis obat loperamid mempengaruhi penghambatan tinta cina dalam usus
mencit.
3. Efek setiap obat antidiare dalam percobaan yaitu loperamid I dan Loperamid II
memberikan efek yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Alfan. 2010. Obat Antidiare. Available online at
http://panmedical.com/2010/04/09/0bat-anti-diare/ [accessed on April 6, 2013].
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.
Jakarta: University of Indonesia Press.
Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik 2 Edisi VIII. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika.
Muhtaram, Al. 2013. Penyebab Diare. Available online at http://www.metris-
community.com/penyebabdiare/ [accessed on April 6, 2013].
Muscthler, E. 1991. Dinamika Obat terjemahan M. B. Widianto dan A. S. Ranti.
Bandung: ITB.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja.2007.Obat-Obat Penting: Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.