Sie sind auf Seite 1von 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi : I Made Eka Santosa : 22 April 1999 : Pkl. 16.15 - 16.30 WIB (15 Menit) : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta : Tn.O.T.B. : X (Fase Kerja) : Tempat tidur klien, tempat tidur semrawut, selimut belum terlipat : Klien baru bangun tidur, penampilan tidak rapi, belum mandi. : Klien melaksanakan kegiatan sederhana di ruangan KOMUNIKASI NON VERBAL P : Tersenyum K : Tersenyum K : Tertawa dan mengusap kepalanya P : Tersenyum P: Memandang K dan tersenyum K: Ekpresi datar K: Tersenyum P: Tersenyum P : Menepuk bahu K, touching hand. K : Memandang P lama K : Memandang P P : Mengamati respon K P : Memandang K K : Diam berpikir K : Tersenyum dan menepuk kepalanya P : Tersenyum ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT P ingin membuka percakapan dan mengingatkan kontrak P senang atas respon dari klien P :berharap K ingat pada P P merasa senang karena K ingat pada P P berusaha mengingatkan K ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN K memberikan tanggapan positif atas kedatangan P K merasa malu karena sudah sore tetapi belum bangun K mencoba mengingat-ingat P RASIONAL Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien. Touching hand berguna menjalin rasa aman klien. Mengingatkan kontrak untuk memperkuat tanggung jawab klien terhadap kontrak

KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat sore Pak Ong, Bapak baru bangun ya?! K : He..he..ya. P : Pak Ong, masih ingat dengan saya ? K : Made, perawat. P : Wah, bagus, Pak Ong ingat sama saya. Nah kalau begitu Pak Ong ingat kan janji kita minggu lalu?! K : Ya..ya, mau kerja ya?! P : Pak Ong, minggu lalu Pak Ong janji menunjukkan kegiatan yang bisa Bapak lakukan K : Oh, ya..ya..

K ingat P yang merawatnya K masih mencoba mengingatjanji yang disepakati minggu lalu

P senang karena K ingat tentang janji minggu lalu walaupun masih agak meleset P merasa bahwa K harus diberikan petunjuk untuk mengingat P P senang karena K masih bisa ingat pada kontrak terdahulu walaupun masih samar-samar

K ingat bahwa minggu lalu ia berjanji bekerja di ruangan K ingat nama P dengan difasilitasi K merasa senang karena ingat pada kontrak minggu lalu Klien sudah mengalami demensia sehingga harus difasilitasi agar ingat pada sesuatu yang pernah disepakati

P : Mumpung baru bangun bagaimana kalau Pak Ong rapikan dulu tempat tidurnya K : Saya kan Profesor, tidak pantas kerja seperti itu P : Pak Ong, disini dimana?

P : Memandang P dan tersenyum K : Turun dari tempat tidur dan melihat tempat tidurnya yang berantakan K : Memandang P mengelus-elus kepalanya P : Tersenyum P : Memandang K dan menepuk bahunya K : Memandang ke sekitar K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat P : Tersenyum P : Mendekatkan diri pada K dan menekankan kalimat K : Memandang P dan menunduk K : Memandang ke sekitar P : Memperhatikan K P : Memandang K dan tersenyum K : Menunduk dan berpikir K : Menganggukkan kepalanya P : Memperhatikan K P : Merapikan bagian atas tempat tidur dan menarik tangan K untuk ikut merapikan K : Memandang P K : Ikut merapikan bagian atas tempat tidur P : Tersenyum P : Memandang K dan membiarkan K meneruskan kegiatan K : Merapikan tempat tidur

P ingin melihat apakah K mampu melakukan kegiatan seperti yang dikatakannya minggu lalu P merasa K menolak karena wahamnya dan memikirkan agar K mau melaksanakan tugasnya P mencoba mengorientasikan K pada realitas P senang K ingat tempatnya berada P mencoba menyatakan bahwa seorang profesor tidak ada di RS Jiwa P merasa K memikirkan tentang pernyataan P P berusaha mengajak klien untuk merapikan tempat tidurnya P senang karena K mau melakukan kegiatan P mulai memberikan intruksi pada klien

K ragu-ragu terhadap tawaran P

Klien mengalami waham. Tawaran kegiatan yang sederhana perlu dikuatkan dengan alasan relitas sehingga klien mau melaksanakannya

K menolak karena merasa dirinya Profesor K mencoba mengingat dimana ia berada K tahu bahwa dirinya ada di RSJ K masih terfiksasi dengan wahamnya Klien dengan waham harus selalu diorinetasikan pada realitas sekitarnya. Touching hand untuk menegaskan tekanan kalimat. Mengorientasikan klien terhadap realitas secara tiak langsung untuk menghindari ketersinggungan klien

K : Rumah Sakit Jiwa Grogol. P : Kalau Profesor adanya dimana?

K : (Diam) P : Nah, bagaimana kalau kita rapikan tempat tidur. Ayo, saya bantu?! K : Yaya P : Coba kita mulai dari atas ya?!

K ragu terhadap keyakinannya K berpikir untuk menerima tawaran P K menerima tawaran P karena ajakan secara tulus K berpikir dan berusaha menterjemahkan perintah Ajakan uang disampaiakan dengan kesediaan untuk membantu akan membuat klien merasa diperhatikan Intruksi tegas dan contoh dari perawat akan memberikan dorongan pada klien untuk mengikuti intruksi

K : Yaya P : Tuh kan bisa, wah mulai terlihat rapi kan?!

P senang karena K bisa melaksanakan intruksi P berusaha memberikan reinforcement agar klien merasa senang

K mau melaksanakan karena P memberikan contoh K berusaha meneruskan kegiatan sebisanya Reinforcement positif berguna untuk mengulangi prilaku positif klien

K : (Diam) P : Ya, sekarang kita lipat selimutnya ya?! K : Yaya. P : Nah, kalau begini kan rapi kelihatannya. Coba kalau tiap hari begini kan bagus ya!! K : Hehehe. P : Nah sekarang Pak Ong mandi dulu biar rapi, setelah itu kita ngobrol diluar ya?! K : Yayaterimakasih ya!

K : Tersenyum sambil terus merapikan tempat tidur P : Memperhatikan P : Menyodorkan selimut pada K dan tersenyum K : Memandang P K : Menerima ujung selimut dan ikut melipat P : Membantu melipat selimut P : Menepuk pundak K dan memandang tempat tidur K : Tersenyum K : Tertawa senang P : Tersenyum P : Memandang K K : Memandang P K : Mengangguk dan menyalami P P : Tersenyum dan membalas salam K P : Memandang K dan menetapkan kontrak topik K : Memandang P K : Mengangguk dan tersenyum P : Memperhatikan respon K dan tersenyum P : Memandang K dan menepuk pundak K K : Tersenyum K : Tersenyum P : Tersenyum pada K

P senang karena K mau melaksanakan kegiatan merapikan tempat tidur Membimbing K untuk melipat selimut P senang karena K mau melipat selimutnya P memberikan pujian pada klien dengan harapan K mau melaksanakannya setiap bangun tidur P senang karena K kelihatan senang Menutup interaksi dan menetapkan kontrak berikutnya P senang karena K bisa mengucapkan terimakasih P menawarkan topik interaksi

K merasa senang karena dipuji K berusaha menerima tawaran P Jika klien tidak mampu menentukan kegiatan yang harus dilakukannya, bimbing klien.

K mau melipat selimut karena dibimbing oleh P K melihat hasil kerjanya ternyata rapi K senang karena dipuji K menmikirkan kontrak yang ditawarkan K menerima kontrak yang ditawarkan K memikirkan topik yang ditawarkan Setiap selesai kontrak, lakukan kontrak baru untuk memberikan rasa tanggung jawab pada klien untuk memenuhi kontrak interaksi yang ditawarkan Setiap klien berhasil melaksanakan hal yang positif, berikan reinforcement untuk menguatkan prilaku tersebut

P : Nanti kita akan membicarakan perasaan Pak Ong kalau ngobrol dengan temanteman Pak Ong. K : Yaya..setuju.Setuju!

Topik interaksi perlu dimintakan persetujuan klien agar klien bisa fokusing pada topik

P merasa senang karena K menerima topik yang ditawarkan P menutup interaksi dan menegaskan kontrak selanjutnya P senang karena K menerima kontrak selanjutnya

K setuju terhadap topik yang ditawarkan K menerima kontrak Salam penutup untuk menutup interaksi sekaligus mengorientasikan klien terhadap waktu

P : Oke, selesai mandi saya tungu Pak Ong di luar. Selamat sore Pak Ong. K : Yaya

K menyiapkan diri untuk kontrak berikutnya

KESAN PERAWAT : Kontak ke-10 pada fase kerja berhasil mencapai tujuan. Klien berhasil melaksanakan kegiatan harian yang sederhana yaitu merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Walaupun klien sempat menolak karena merasa bahwa dirinya profesor dan tidak pantas melakukan kegiatan di ruangan tetapi setelah diberikan orientasi realitas tentang keberadaannya di rumah sakit jiwa klien mau melakukan kegiatan dengan dibantu dan dibimbing oleh perawat. Reinforcement selama interaksi telah diberikan karena klien mampu menunjukkan prilaku positif dan diharapkan dengan memberikan reinforcement tersebut klien mampu mempertahankan prilaku positif tersebut. Kontrak berikutnya adalah membicarakan tentang perasaan klien berinteraksi dengan klien lain di RSJ.

CATATAN KEPERAWATAN No 1 Tanggal 22 April1999 Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah kronik d.1.1.Memberi beraktivitas Implementasi kesempatan pada klien untuk

Evaluasi
Respon Klien (S dan O) S:O : Klien mau merapikan tempat tidurnya S:O : Klien merapikan tempat tidur dengan dibimbing oleh perawat S:O : Klien tersenyum dan tertawa senang S : Klien mengatakan tidak bisa minta rokok jika tidak ngomong dengan teman-temannya O:S : Klien mengatakan terimakasih atas pujian yang diberikan O : Klien tersenyum S : Klien mengatakan senang karena diajak ngobrol O : Klien mau duduk bersama perawat lain dan berbicara S:O : Klien tersenyum Modifikasi Pertahankan

Tanda Tangan

d.1.2. Membimbing klien untuk mencari bantuan dan menginformasikan bahwa perawat siap membantu klien Nah, bagaimana kalau kita rapikan tempat tidur. Ayo, saya bantu! d.1.3. Memberikan reinforcement atas aspek positif yang dicapai Nah kalau begini kan rapi kelihatannya! 2. 22 April 1999 Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat b/d perilaku menarik diri b.1.3. Bersama-sama klien mengidentifikasi kerugian jika klien tidak berhubungan dengan orang lain

Pertahankan

Pertahankan

Spesifikkan kerugian sehingga klien mendapat gambaran pasti tentang kerugian tersebut Pertahankan

b.1.4.Memberi reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

b.2.1.Mendorong klien mengungkapkan perasaannya terhadap hubungan dengan perawat

Pertahankan

c.1.3.Memberikan pujian saat klien mau duduk bersama-sama dengan perawat dan klien lain

Pertahankan

3.

22 April 1999

Kerusakan komunikasi verbal b/d waham kebesaran

2.1.4.Memfokuskan klien pada realitas, saat klien membicarakan wahamnya Bapak Ong berada dimana? dan Kalau Profesor ada dimana?

S : Klien menjawab bahwa ia berada di RSJ Grogol O : Klien terdiam saat ditanya kalaua profesor ada dimana

Pertahankan

Das könnte Ihnen auch gefallen