Sie sind auf Seite 1von 37

LAPORAN KASUS & REFERAT MARET 2013

ODS RETINOPATI DIABETIK PROLIFERATIF

Disusun Oleh : Andhini Afliani Putri F. C 111 07 255 Pembimbing: dr. Risma Indrayanti Supervisor: dr. Noor Syamsu,Sp.M(K).,MARS. DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUUDDIN MAKASSAR 2013

Nama : Tn.M RM : 045018 Umur : 48 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia Pekerjaan : Pensiunan PNS Tanggal Pemeriksaan : 21 Maret 2013 Dokter Pemeriksa : dr.S

Keluhan Utama : Penglihatan kabur pada kedua mata. Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak 3 tahun yang lalu dan secara perlahan-lahan dirasakan semakin lama semakin memberat. Penglihatan dirasakan seperti ada bintik gelap. Silau (+), mata merah (-), air mata berlebih (), kotoran mata berlebih (-), nyeri (-), gatal (-), riwayat sering terpapar debu dan matahari (-), merokok (-), riwayat memakai kacamata (+) kacamata baca ukuran +2 sejak 5 tahun yang lalu, riwayat diabetes melitus (+) sejak 5 tahun yang lalu namun kontrol dan telah menggunakan insulin, riwayat hipertensi (+) berobat tidak teratur, riwayat trauma (-), riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-).

Status Generalis : Sakit ringan, gizi cukup, compos mentis Status Vitalis : Tekanan darah : 130/80 mmHg; Nadi : 84 kali/menit Pernapasan : 20 kali/menit Suhu : 36,6o

Foto klinis pasien

OD

OS

Visus : VOD : 1/300 VOS : 20/20 Tonometri : TOD 6/5,5 = 14,6 mmHg TOS 5,5/5,5 = 15,9 mmHg Campus Visual : Tidak dilakukan pemeriksaan Color Senese : Tidak dilakukan pemeriksaan Diafanoskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan

FOD : Refleks fundus (+), papil N.II berbatas tegas, A:V= 2:3, refleks fovea (+), tampak neovaskularisasi dan gambaran perdarahan vitreus. FOS : Refleks fundus (+), papil N.II berbatas tegas, A:V= 2:3, refleks fovea (+), tampak neovaskularisasi disertai perdarahan perifer pada temporo lateral retina.

Slit lamp : SLODS: palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), kornea tampak jernih, BMD normal, iris coklat; kripte (+), pupil bulat;sentral, RC(+), lensa keruh, padat. Laboratorium : Hb : 12 gr/dl GDS : 211 mg/dl CT : 9,55 BT : 2,20

Seorang , 48 tahun, datang kepoliklinik BKMM dengan keluhan visus menurun pada kedua mata, dialami sejak 3 tahun yang lalu, dirasakan secara perlahan-lahan yang semakin lama semakin memberat. Penglihatan dirasakan seperti ada bintik hitam. Fotofobia(+), riwayat menggunakan kacamata baca dengan ukuran +2 sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun dan telah menggunakan insulin. Pemeriksaan status vitalis : Tekanan darah : 130/80 mmHg. Visus VOD: 1/300 ; VOS: 20/20

FOD : Refleks fundus (+), papil N.II berbatas tegas, A:V= 2:3, refleks fovea (+), tampak neovaskularisasi dan gambaran perdarahan vitreus. FOS : Refleks fundus (+), papil N.II berbatas tegas, A:V= 2:3, refleks fovea (+), tampak neovaskularisasi disertai perdarahan perifer pada temporo lateral retina. Pemeriksaan laboratorium : GDS: 211 mg/dl

ODS Retinopati Diabetik Proliferatif

Rencana ODS Foto laser koagulasi

Terapi
Terapi insulin lanjut

Quo Quo Quo Quo

ad ad ad ad

vitam : dubia sanationem : dubia visam : dubia et bonam kosmeticum : bonam

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik


degeneratif tersering dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. Indonesia menempati urutan keempat negara penyandang DM terbanyak. Retinopati adalah salah satu komplikasi mikrovaskular DM yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.

Diabetes adalah penyakit umum terjadi pada negara maju dan menjadi masalah terbesar di seluruh dunia. Insidens DM terus meningkat begitupula komplikasi jangka panjang. Retinopati Diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan di usia dewasa antara 20-74 tahun.

Retinopati diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita diabetes melitus. Retinopati ini tidak disebabkan oleh proses radang. Retinopati akibat diabetes melitus lama berupa aneurisma, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Durasi diabetes Kontrol glukosa darah yang buruk Tipe diabetes Kehamilan Hipertensi yang tidak terkontrol Faktor resiko lain (merokok, obesitas, anemia, dan hiperlipidemia)

Penyebab pasti belum diketahui. Faktor hiperglikemik dianggap sebagai faktor utama. Lama terpapar perubahan fisiologi dan biokimia kerusakan endotel pembuluh darah

Oklusi Mikrovaskular pada Retinopati Diabetik

Akibat dari iskemik retina pada retinopati diabetik

Lokasi NVD (Neovascularization Disk) atau NVE (Neovascularization Everywhere)

GEJALA SUBYEKTIF : Kesulitan membaca Penglihatan kabur disebabkan karena edema macula Penglihatan ganda Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika telah terjadi perdarahan vitreus Melihat bintik gelap & cahaya kelap-kelip

GEJALA OBYEKTIF : Mikroaneurisma Perubahan pembuluh darah dilatasi pembuluh darah dengan lumen yang irreguler seperti sausage-like

Hard exudate Soft exudate

Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula Neovaskularisasi

Mikroaneurisma dan hemorrhages pada

Dilatasi Vena

backround diabetic retinopathy

Hard Exudate

Cotton Wool Spots

Berdasarkan gejala klinis Ditegakkan dengan pemeriksaan funduskopi dengan dilatasi pupil

Pemeriksaan rutin pada Ahli Mata Kontrol glukosa darah dan hipertensi Fotokoagulasi Injeksi Anti VEGF Vitrektomi

Das könnte Ihnen auch gefallen