Sie sind auf Seite 1von 11

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Karakteristik Susu Berkalsium Tinggi Susu berkalsium tinggi adalah susu yang telah diformulasikan secara

khusus dengan penambahan kalsium dari luar sehingga kandungan kalsiumnya lebih banyak dibanding dengan susu biasa. Kalsium merupakan mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Metabolisme tubuh Penghubung antar syaraf Kerja jantung Pergerakan otot, Daya tahan tubuh Mempertahankan struktur normal sel.

Kalsium sangat penting bagi tubuh manusia, 99 persen kalsium berada di tulang dan gigi, sedangkan 1 persen sisanya bersirkulasi dalam darah dan sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan (www.calsiuminfo.com). Osteoporosis adalah penyusutan yang terjadi pada tulang karena kekurangan kalsium yang dibutuhkan oleh organ- organ tubuh yang dapat diberikan oleh darah, dan apabila kalsium dalam darah tersebut tidak memenuhi untuk diberikan pada organ- organ tubuh seperti jantung, paru- paru, liver, usus, otak dan lainnya, maka darah akan mengambil kalsium yang ada pada tulang sehingga kadar kalsium pada tulang akan menyusut. Akibat kekurangan asupan kalsium tidak hanya menimbulkan penyakit osteoporosis, tetapi dapat terjadi pada seluruh organ tubuh manusia, sehingga menimbulkan banyak sekali penyakit, antara lain: Hipertensi, stoke, jantung koroner, diabetes dan pengapuran tulang. Dampak dari kekurangan kalsium ini salah satunya yang sering dialami adalah kurangnya kepadatan tulang yang akan mengakibatkan penyakit kerapuhan tulang yang biasa disebut dengan osteoporosis. Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai masa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Gejala awal kekurangan kalsium antara lain, yaitu lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,

menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, insomnia, kram dan sebagainya. Oleh karena itu tubuh kita sangat membutuhkan kalsium, adapun manfaat dari kalsium bagi tubuh manusia antara lain: 1. Mengaktifkan saraf 2. Melancarkan peredaran darah 3. Melenturkan otot 4. Menormalkan tekanan darah 5. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah 6. Menjaga keseimbangan cairan tubuh 7. Mencegah osteoporosis (keropos tulang) 8. Mencegah penyakit jantung 9. Menurunkan resiko kanker usus 10. Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik 11. Mengatasi keluhan saat haid dan menopause 12. Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui 13. Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi 14. Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan 15. Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah 16. Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas) Dengan menkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup akan sangat efektif maka dapat menghindari penyakit kerops tulang atau osteoporosis. Asupan kalsium dapat diperoleh dari mengkonsumsi susu berkalsium yang ada dipasaran. Di Indonesia susu masih dianggap barang mahal dan masih sulit dijangkau oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari konsumsi susu yang masih rendah, yaitu hanya 5,10 kilogram/orang/tahun (Khomsan 2004). Sementara itu, ukuran per saji untuk konsumsi susu sampai saat ini di Indonesia belum baku. Ukuran per saji secara komersial yang ada saat ini adalah berkisar antara 180 mililiter dan 250 mililiter. Di dalam anjuran jumlah per saji menurut kecukupan energi, juga belum tercantum untuk kelompok umur 16-18 tahun dan 19-26 tahun untuk bahan pangan susu (Depkes 2002). Masyarakat Indonesia, menyadari pentingnya manfaat susu sejak dahulu, tetapi sebagian dari masyarakat Indonesia tidak terlalu suka mengkonsumsi susu karena rasa yang kurang enak. Hal ini dapat diatasi

dengan mencampur susu dengan makanan lain, misalnya es krim yang mengandung susu, puding, cake, kue- kue kering dan makanan lainnya. Hal yang paling baik minum susu adalah dua gelas per prang per hari. Apabila dihitung per bulan, maka 60 gelas susu maka setiap keluarga yang terdiri dari dua anak dan dua orang tua, dalam mengkonsumsi susu sekitar 240 gelas yang dibutuhkan dalam sebulan. Masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap, susu dianggap mahal. Misalnya, kemasan 400 gram harganya sekitar Rp 15.000, paling lama habis dikonsumsi selama dua pekan. Excutive Director Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mengatakan, rendahnya angka konsumsi susu di Indonesia disebabkan harga susu cenderung tinggi, dan rakyat Indonesia sebagian memiliki alergi terhadap laktosa. Laktosa merupakan gula yang terkandung dalam susu. Oleh karena hal tersebut maka kalsium sangat penting bagi tubuh manusia, dengan cara meminum susu berkalsium dapt dilakukan pencegahan penyakit osteoporosis. Konsumsi susu di Indonesia selalu mengalami perubahan, contohnya adalah pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Jumlah konsumen susu turun drastis. Hal itu, dikarenakan mahalnya biaya kemasan yang dipakai dalam pengolahan susu, terutama susu impor. Konsumsi per kapita Indonesia pada tahun 1997 cuma mencapai 474 gram. Tetapi di tahun 1998 merosot sampai 375 gram. Tahun 2000 konsumsi susu meningkat lagi hingga mencapai 80,788 ton. Angka tersebut terus meningkat, dan pada tahun 2003 diperkirakan bisa mencapai 100,565 ton. Diharapkan konsumsi per kapita akan meningkat kembali diiringi meningkatnya pendapatan masyarakat. 1. Pasar susu Produk susu nasional pada tahun 1999 mencapai 436 ribu ton, pada tahun 2000 mengalami peningkatan sebesar 497,87 ribu ton. Dan di tahun 2009, produksi susu nasional diharapkan mencapai 1331,87 ribu ton. Dari berbagai jenis susu yang telah diproses di pabrik, susu bubuk menempati urutan pertama dalam tingkat produksinya dibanding jenis susu lainnya, seperti susu kental manis, atau susu murni. Tingginya tingkat produksi susu bubuk disebabkan luasnya jaringan

pasar yang dikuasai oleh susu bubuk. Selain itu, jenis susu ini dapat dikonsumsi oleh semua umur dari bayi, orang dewasa, dan manula. Sedangkan pada urutan kedua adalah susu lanjutan atau susu formula. Susu jenis ini memiliki tingkat produksi 20,079 ton pada tahun 1997, namun tahun 1998 turun, karena adanya gejolak ekonomi yang menyebabkan meningkatnya harga. Pada tahun tersbut produksi susu lanjutan mencapai angka 15,367 ton dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2000 dengan angka 15,858 ton. Sementara produksi susu bayi hanya 1,842 ton pada 1997 dan untuk susu lanjutan mencapai 7,329 ton pada tahun yang sama.

2. Indonesia Tetap impor Konsumsi susu di Indonesia masih rendah, yaitu cuma 1,391 ton di tahun 1996, namun untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, impor susu masih dilakukan dalam jumlah cukup besar. Karena produksi susu dalam negeri di tahun yang sama hanya mencapai 380 ribu ton. Impor susu juga cenderung meningkat karena konsumsi susu di Indonesia juga terus meningkat, kecuali ketika krisis moneter mengalami penurunan. Pada tahun 1997-1999, produksi susu turun, yaitu 1,275 ton, kemudian mengalami penurunan lagi sebesar 1,030 ton, dan pada tahun 1999 produksi susu mengalami penurunan kembali sebesar 1,258 ton. Pada tahun 2000 meningkat menjadi 1,537 ton dan pada tahun 2001 meningkat menjadi 1,869 ton. Sementara untuk produksi susu mengalami penurunan, pada tahun 2000 dan 2001 naik menjadi 395 ribu ton dan 435 ribu ton. Hal ini dapat dilihat pada hasil produksi susu dalam negeri tidak mencukupi jumlah konsumsi susu nasional. Oleh karena itu Indonesia masih membutuhkan impor susu. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah impor susu bubuk tahun 1997 mencapai 45,681 ton dengan harga US$91,8 juta. Jumlah impor pada tahun 1998 mengalami penurunan dengan angka 37,589 ton, kemudian pada tahun yang sama jumlah harga yang harus dibayar Indonesia kepada negara importir mengalami kenaikan yaitu US$121,6 juta. Pada tahun 1999 tercatat 55,048 ton dengan harga US$80,7 juta susu yang diimpor dari luar negara lain harus diolah kembali. Negara yang menjadi pemasok kebutuhan susu Indonesia menurut data

10

yang tercatat di BPS adalah Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Australia pada tahun 1998 mengekspor 11,433 ton dengan harga US$18,57 juta dan pada tahun 1999 mengalami kenaikan sampai 13,913 ton dengan harga US$18,6 juta. Sedangkan impor dari Selandia Baru mencapai 14,449 ton dengan harga US$26,19 juta pada tahun 1998-1999 jumlahnya sama dengan harga US$20,8 juta. Amerika Serikat mengekspor 2,265 ton pada tahun 1998 dengan harga US$3,3 juta, dan pada tahun 1999 meningkat jadi 6,125 ton dengan harga US$8,28 juta. Susu impor dari Selandia Baru dan Australia selama ini masih harus diolah lagi oleh perusahaan susu lokal. Sedangkan impor dari Amerika Serikat sudah dalam kemasan siap minum. Selain mengimpor susu, Indonesia juga mengekspor susu ke Australia, Bangladesh, Belgia, Belize, Chile, dan beberapa negara di Asia. Menurut BPS, tahun 1997 jumlah ekspor Indonesia mencapai 704 ton dan menjadi 1,190 ton di tahun 1999 dan jenis susu yang diekspor adalah susu bubuk. Pemerintah sejak Januari 1998 melalui peraturan no.4/1998 telah mengatur koordinasi, bimbingan, dan pengembangan perusahaan susu di Indonesia. Peraturan tersebut termasuk mengatur pengendalian susu impor, obligasi pengemasan susu di dalam negeri yang kini berada di luar tanggung jawab pemerintah. Peraturan tersebut membebaskan pasar susu, pihak pemerintah hanya melakukan pengawasan. 2.2. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan konsumen telah banyak dilakukan

sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan dan Loyalitas Konsumen Restoran Waroeng Taman Kota Bogor. Penelitian dilakukan melalui survey lapang dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan SEM. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan karekteristik umum pembelian. Analisis SEM digunakan untuk mengidentifikasi hubungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini berdasarkan Kotler (2005) yang menyatakan

11

bahwa untuk membangun hubungan pelanggan yang langgeng adalah menciptkan nilai dan kepuasan pelanggan, pelanggan membentuk harapan mengenai nilai dan bertindak berdasarkan harapan itu. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa sebagian konsumen yang mengunjungi Waroeng Taman memiliki karakteristik sebagai berikut berjenis kelamin laki-laki, berusia 17-25 tahun, memiliki status belum menikah, pendidikan terakhir adlah SMA, rataan pendapatan perbulan sebesar kurang dari Rp 1.000.000, bekerja sebagai mahasiswa, dan bertempat tinggal di Bogor. Variable yang membentuk kepuasan konsumen adalah variable produk, pelayanan, karyawan dan citra. Berdasarkan analisis SEM, variable yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Waroeng Taman adalah variable produk dan variable citra. Loyalitas konsumen Waroeng Taman dibentuk oleh variable kesediaan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang, sikap pelanggan jika ada restoran lain dengan produk yang sejenis menawarkan harga yang lebih murah, sikap pelanggan jika ada kebijakan kenaikan harga menu yang ada di Waroeng Taman, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada orang lain untuk datang ke Waroeng Taman. Semua indicator tersebut signifikan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Model kepuasan dan loyalitas konsumen Waroeng Taman menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Waroeng Taman. Hubungan dengan penelitian yang saya lakukan adalah bahwa pada penelitian yang terdahulu diatas melakukan analisis deskriptif dan untuk mengetahui kepuasan konsumen, sedangkan perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu bahwa pada penelitian yang saya lakukan yaitu dengan menggunakan metode IPA dan CSI. Karina (2009), Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek Istimewa Bogor. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsumen yang pada saat penelitian mengkonsumsi makanan di restoran Ayam Geprek Istimewa. Jumlah responden adalah 110 orang dan telah mengkonsumsi ayam geprek minimal tiga kali. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan teknik judgement sampling. Penelitian ini menggunakan alat analisis Struktural Eqauation Modelling (SEM). Konsumen merasa puas dengan kinerja Restoran Ayam Geprek Istimewa. Hal ini terlihat nilai total kuesioner

12

yang berada pada rentang skala puas dengan nilai 4.153 dan dari 11 variabel yang diteliti terdapat tujuh variabel responden (kandungan rempah, rasa gurih, garing, empuk, harga produk, kebersihan restoran, dan kemudahan mencapai lokasi terbanyak pada kategori puas, empat variabel (kecepatan pelayanan, kemudahan memperoleh tempat parkir, kemudahan memperoleh tempat duduk, kesigapan pelayan) pada kategori biasa saja. Berdasarkan hasil SEM, dari keempat variabel laten yang digambarkan dalam diagram alur (path diagram), hanya dua variabel yang dapat diterima sebagai variabel indikator yaitu kualitas produk dan harga. Kualitas produk dan harga bersama-sama menghasilkan kepuasan konsumen, sedangkan service quality dan kemudahan tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen terhadap kualitas produk memiliki kontribusi yang paling tinggi daripada kepuasan terhadap harga. Implikasi strategi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kenerja restoran serta kepuasan konsumen adalah menjga kualitas produk ayam geprek. Kualitas pelayanan dan kemudahan tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. Titik Hidayati (2009) yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen restoran Ali Baba, menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk restoran Ali Baba serta memberikan rekomendasi implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh restoran Ali Baba. Penarikan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitu sampel berdasarkan kemudahan dan kenyamanan untuk mendapatkannya. Jumlah responden yang diambil adalah 90 orang. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI), dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tidak semua konsumen berasal dari kalangan menengah ke atas, tetapi ada juga yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Atribut yang dipertimbangkan dalam melakukan pembelian adalah rasa makanan dan produk shisha (53 persen) dan biasanya pembelian dilakukan dengan terencana (44 persen). Sebagian besar responden tidak akan berkunjung kembali apabila terdapat kenaikan harga

13

sebesar 10-40 persen akan tetapi secara keseluruhan pengunjung sudah merasa puas dengan pembeliannya dan ingin melakukan pembelian kembali. Atribut yang perlu dipertahankan berdasarkan analisis Importance Performance Analysis (IPA) yaitu atribut pada kuadran II (rasa, halal, kesigapan pramusaji, kecepatan merespon keluhan pengunjung, keramahan dan kesopanan pramusaji, kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan konsumen dan kenyamanan restoran) dan atribut yang harus diperbaiki yaitu atribut pada kuadran I (keragaman menu, harga dibanding kualitas, paket promosi, kebersihan dan kerapihan restoran dan pendingin restoran (AC), kecepatan pelayanan), dan pengukuran mengenai kepuasan konsumen terhadap atribut restoran Ali Baba sebesar 87,50 persen melalui analisis Customer Satisfaction Index (CSI), berarti konsumen sangat puas terhadap pelayanan yang telah diberikan dari pihak restoran Ali Baba. Annisa Nur Maulidiyanti, Analisis kepuasan konsumen Minuman Sari Buah Jeruk Minute Maid Pulpy Orange (Studi Kasus di Giant Botani Square, Bogor). Penelitian ini dilakukan melalui survey lapang dengan menyebar kuesioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif dan Structual Equation Model atau SEM. Analisis deskripif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan karakteristik umum pembelian dan tingkat kepuasan konsumen. Analisis persamaan struktual atau dikenal dengan Structual Equation Model (SEM) digunakan untuk mengidentifikasikan faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. SEM bertujuan untuk menguraikan variabel dan data untuk menguji model persamaan struktual yang melibatkan variabel observasi dan variabel yang tidak dapat diobservasi. Syarat penyusunan struktur modelnya harus berdasarkan landasan teori yang kuat. Dalam penelitian ini penyusunan struktur modelnya berdasarkan teori yang menyatakan bahwa tujuan dari pemasaran adalah kepuasan konsumen, dan kepuasan konsumen dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang terdiri ndari empat variabel (4P), yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat distribusi (place). Agar penilaian kepuasan konsumen lebih mudah dilakukan, masing- masing variabel 4P disusun oleh beberapa variabel indikator sebagai penjelas karakteristik Minute Maid Pulpy Orange. Berdasarkan hasil dan

14

pembahasan, konsumen telah merasa puas dengan kinerja Minute Maid Pulpy Orange secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari nilai total kuesionar yang berada pada rentang skala puas dengan nilai 6.670. Dari 13 variabel yang diteliti terdapat 7 variabel responden pada kategori rasa manis, warna minuman, kemasan, image merek, informasi halal, tanggal kadaluarsa, daftar BPOM RI dan layanan konsumen pada kemasan, iklan dan promosi, kemudahan mendapatkan produk. Selain itu, terdapat pula variabel yang terdapat dalam kategori cukup puas yaitu bulir- bulir jeruk, aroma minuman, komposisi produk, kandungan vitamin C, ukuran dan volume dan harga. Berdasarkan hasil SEM pada penelitian ini, dari keempat variabel bauran pemasaran, hanya variabel produk yang diterima sebagai variabel yang menbangun kepuasan konsumen Minute Maid Pulpy Orange secara nyata atau signifikan, sedangkan variabel harga, distribusi dan promosi tidak secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen Minute Maid Pulpy Orange. Lini Antinia Dewi. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa Merek di Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu kedelai cair tanpa merek di kota Jakarta, mengidentifikasi proses eputusan pembelian susu kedelai cair tanpa merek di kota Jakarta dan mengidentifikasi sikap konsumen khususnya di kota Jakarta terhadap susu kedelai cair. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengambilan contoh dilakukan dengan Convenience Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi tujuan penelitian. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif alat analisis model multiatribut Fishbein. Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen melalui beberapa tahap keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebanyak 71 persen responden termotivasi oleh kesadaran akan pentingnya dan manfaat protein nabati. Setelah mengenal kebutuhannya responden memiliki tingkat kepentingan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Sebanyak 51 persen menyatakan bahwa mengkonsumsi susu kedelai cair adalah penting. Motivasi 50 persen responden dalam mengkonsumsi susu kedelai cair adalah untuk pemenuhan gizi. Menurut 86 persen responden menyatakan bahwa susu kedelai mampu menjadi alternatif pengganti susu sapi. Pada proses pencarian informasi, 49 persen responden memperoleh informasi dari media cetak. Pada

15

informasi tersebut 64 persen responden memfokuskan perhatian pada manfaat susu kedelai cair. Pada proses evaluasi alternatif, 35 persen responden menjadikan atribut manfaat sebagai pertimbangan awal dalam membeli susu kedelai cair. Pada proses pembelian, 47 persen responden membeli di toko terdekat atau stan yang tersedia di pusat perbelanjaan. Proses pembelian dilakukan secara terencana oleh 48 persen responden. Sebanyak 43 persen responden mengkonsumsi pada waktu yang tidak tentu. Sebanyak 38 persen responden menyatakan cukup dipengaruhi oleh keluarga dan 37 persen menyatakan dipengaruhi oleh gaya hidup back to nature dalam mengkonsumsi susu kedelai cair. Sebanyak 43 persen responden mengeluarkan biaya Rp 10.001 hingga Rp 30.000 tiap bulan untuk membeli susu kedelai cair. Pada proses pasca pembelian, 79 persen responden puas atas atribut susu kedelai cair murni tanpa merek dan 96 persen menyatakan bahwa mereka akan melakukan pembelian kembali. Sebanyak 85 persen responden akan tetap membeli susu kedelai cair meskipun harga naik dan 91 persen menyatakan tidak akan mengganti susu kedelai cair dengan susu lainnya. Analisis sikap (Ao) dilakukan pada produk susu kedelai cair sebagai produk utama penelitian dan susu sapi cair sebagai pembanding. Responden menilai positif pada 10 atribut susu kedelai cair murni. Hal tersebut berarti konsumen memiliki sikap yang mendukung terhadap produk susu kedelai cair. Hanya sembilan atribut susu sapi yang dinilai positif, sedangkan atribut aroma dinilai negatif oleh responden. Hasil analisis skor sikap (Ao) terhadap susu kedelai cair sebesar 14,05 sedangkan susu sapi 8,18. Kategori tingkat kesukaan responden pada susu kedelai cair dinilai sangat baik dan susu sapi dinilai baik oleh konsumen. Hal-hal yang direkomendasikan bagi produsen adalah memperbaiki atribut informasi yang kadaluarsa dengan cara mencantumkan informasi batas waktu kadaluarsa pada produk atau menyampaikan secara lisan pada saat dilakukan konsumen melakukan pembelian. Atribut kadar perbandinagn kadar air dan kedelai juga perlu diperhatikan agar kualitas susu kedelai tetap terjaga dan bermanfaat bagi konsumen. Produsen perlu mempertahankan atributatribut yang sudah dianggap baik oleh konsumen seperti kandunag gizi dalam susu, rasa, aroma dan kesegaran produk, ketersediaan produk. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan konsumen terhadap produk susu

16

kedelai cair murni tanpa merek namun sebaiknya tidak dilakukan di pusat perbelanjaan atau mal. Tujuan melakukan penelitian terdahulu yaitu sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan dalam menggunakan suatu produk dan metode yang akan digunakan.

17

Das könnte Ihnen auch gefallen