Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Mengapa e-book ini saya buat?
Anda yang sudah pernah mengenal EKG, saya ingin bertanya. Berapa lama anda sampai mahir membaca EKG? 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan..? Pasti jawabannya akan sama. Tidak sebentar bukan?.... Apakah yang diajarkan di kampus-kampus oleh dosen-dosen anda dapat anda mengerti?........... Saya yakin hanya sedikit yang bisa mengerti Jika anda pernah mengikuti suatu kursus EKG, berapa lama waktu anda tersita untuk kegiatan kursus..... dan berapa biaya yang harus anda keluarkan untuk bisa membaca EKG dengan lancar?...... Pasti jawabannya rata-rata 3 hari bahkan untuk lancar bisa berhari-hari bahkan berbulan-bulan dan itu pun dengan biaya yang cukup tinggi. Rp. 100.000 sudah cukup murah bukan?........... memungkinkan untuk saya naikan lagi
Atau adakah kursus EKG seperti ini?......................... Tidak saja membuat anda mahir membaca EKG, tapi....... akan saya bimbing anda untuk menjadi seseorang yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya... yaitu seorang miliyuner Pertanyaan-pertanyaan seperti di ataslah yang membuat saya termotivasi untuk membuat e-book ini Dahulu sayapun sama seperti anda, saya sulit sekali untuk memahami EKG. Banyak litratur yang saya baca namun semuanya hanya sedikit yang dapat membantu. Kemudian saya ikuti pelatihan namun hasilnya tidak 100% membuat saya bisa. Itu kisah dulu.....Tapi sekarang lain Setelah saya bekerja di unit jantung kritis tepatnya di Cadiac Intensive Care Unit (CICU), semua berubah.. Saya temukan metodenya dan terjawab sudah pertanyaan: Apa yang membuat orang susah membaca EKG?.............
Untuk hari pertama ini, mari kita mulai dengan pelajaran pertama. Waktu anda 1 jam untuk menyelesaikan pelajaran ini...
Sebelum kita mulai, anda harus bisa menikmati pelajaran ini. Ambil segelas kopi hangat atau teh hangat untuk menemani belajar anda
Langkah 2 Setelah membuat garis lurus atau garis isoelektris, lalu anda tarik garis melengkung ke atas seperti anda membuat gunung. Ini disebut gelombang P.
Langkah 3 Jangan lepas pensil anda, sekarang buat garis lurus dulu sejajar isoelektris lagi. Lalu tarik garis ke bawah dan ke atas sampai sejajar dengan garis isoelektris. seperti membuat huruf V. seperti gambar dibawah ini. ini kita sebut sebagai gelombang Q
Langkah 5 Jangan lepas pensil anda. Sekarang gerakan ke bawah membentuk huruf V sampai garis isoelektris. Ini kita sebut gelombang S. Jangan anda sebut ini gelombang Q lagi karena penamaan gelombang mengikuti urutan alfabet P-QR-S. tidak P-Q-R-Q lagi. Bukan?
Langkah 6 Setelah gelombang S. jangan lepas dulu pensil anda. Sekarang tarik pensil anda mendatar sejajar garis isoelektris dan buat lagi gambar seperti gunung tapii ukurannya lebih besar dari gunung pada gelombang P. Gelombang ini kita namai gelombang T
Agar anda mudah memahami penamaannya, Saya akan berikan anda kuncinya 4 kunci yang harus anda ingat Garis isoelektris adalah garis lurus datar horizontal bentuknya seperti ini-----Gelombang R berada di atas garis isoelektris dan bentuknya seperti ini Gelombang Q berada dibawah garis isoelektris dan bentuknya seperti ini V Gelombang S juga dibawah garis isoelektris dan bentuknya seperti ini V
Perbedaan gelombang Q dan S terletak pada: Gelombang Q lebih awal muncul daripada gelombang S Baik gelombang Q atau S, keduanya tidak dibedakan oleh ukuran kedalaman. Bisa saja gelombang Q lebih dalam daripada S atau sebaliknya mungkin gelombang S lebih dalam daripada Q.
10
Jika tadi anda sudah menamai gelombang EKG yang terdiri dari P-Q-R-S-T. sekarang bagaimana kalau gelombang EKG nya hanya P-R-S-T?...... tidak ada gelombang Q nya?..... Mari kita gambar. Gelombang P-R-S-T Langkah pertama Anda buat terlebih dahulu garis isoelektris seperti gambar berikut
Langkah 2 Tarik pensil anda untuk menggambar sebuah gunung yaitu gelombang P
Langkah 3 Karena yang kita gambar adalah gelombang EKG yang terdiri dari P-R-S-T. Maka gelombang Q tidak perlu ada. Anda harus ingat 4 kunci tadi. Gelombang R bentuknya. Tarik pensil anda ke atas. Sehingga tampak seperti berikut
11
Langkah 5 Untuk menjadi gelombang P-R-S-T. Anda tinggal menggambar gelombang T yang bentuknya seperti gunung tapi ukurannya lebih tinggi dari gelombang P
Sekarang gambarnya sudah lengkap. Mudah bukan?..................... asal anda ingat saja 4 kunci tadi. Jadi seperti inilah bentuk EKG yang terdiri dari gelombang PRST
12
Gambar di atas tidak ada gelombang Q maupun S. anda setuju?..... Jika anda masih bingung dengan gambar ini, lihat kembali 4 kunci menamai gelombang EKG Berikut ada 11 bentuk gelombang EKG.silahkan anda perhatikan satu demi satu. Anda akan melihat nama gelombang dengan huruf besar dan huruf kecil. Huruf besar hanya menandakan ukuran yang lebih dalam atau lebih tinggi. Sedangkan huruf kecil menandakan tidak terlalu dalam atau tidak terlalu tinggi. 1. Gelombang EKG yang terdiri dari PqRsT. Huruf q kecil dan s kecil menandakan kedalamannya rendah. Dalamnya masih kurang dari 1/3 tinggi R
13
3. Gelombang EKG yang terdiri dari PRsT Huruf s kecil menandakan kedalamannya rendah, kurang dari 1/3 tinggi R
4. Gelombang EKG yang terdiri dari PRST Huruf S berikut disimbolkan dengan huruf besar karena kedalamannya lebih dari 1/3 tinggi R
14
Hurup r kecil menandakan ketinggiannya tidak terlalu tinggi dan bila dibandingkan dengan gelombang Q, panjangnya masih panjang gelombang Q 7. Gelombang EKG yang terdiri dari PQT atau PQST. EKG ini boleh anda namai PQT atau PQST. Keduanya sama-sama saja
15
10.
16
Bentuk-bentuk gelombang EKG di atas bukan untuk anda hafalkan satu demi satu. Tetapi yang harus anda ingat adalah 4 kunci menamai gelombang EKG. Dengan ingat 4 kunci, anda akan bisa menamai bentuk gelombang EKG dengan bentuk seperti apapun. Sekarang ilmu anda sudah bertambah dengan pengenalan huruf kecil dan huruf besar. Ada gelombang Q besar dan ada q kecil. Ada S besar dan s kecil. Juga ada R besar dan r kecil. Kecuali gelombang P dan T yang tidak memiliki perbedaan seperti ini. Tidak ada gelombang P besar atau pun P kecil. Begitu juga dengan gelombang T. Tidak ada T besar ataupun t kecil
Mari kita lanjutkan dengan pelajaran berikutnya Apa itu interval dan apa itu segmen
17
Menandai Interval
Interval Interval adalah jarak antara dua gelombang. Anda tidak harus mengingat ingat definisinya tapi yang harus anda pahami adalah dari mana mulainya dan sampai mana berakhirnya. Itu saja Hanya ada dua interval (jarak) dalam suatu rekaman EKG. Yaitu 1. Interval antara gelombang P dengan R atau disebut interval P-R. 2. Interval antara gelombang Q dengan T atau disebut interval Q-T 1. Interval P-R Mari kita lihat cara menandai interval P-R pada gelombang EKG yang terdiri dari gelombang PRST berikut
Interval P-R dimulai dari awal gelombang P sampai awal gelombang R atau gelombang Q. Lihat tanda panah pada gambar berikut
18
Jika gelombang EKG disertai gelombang Q seperti gambar di atas. Interval PR tetap dimulai dari awal gelombang P sampai awal gelombang R atau gelombang Q. Karena ada gelombang q, maka interval PR dimulai dari awal P sampai awal q. Lihat gambar berikut
19
Jika menandai interval P-R sudah anda kuasi. Sekarang lanjutkan dengan menandai interval QT
20
Interval QT nya atau jarak gelombang Q dengan gelombang T nya dimulai darii awal Q sampai akhir T. Lihat gambar berikut
Bagaimana ika EKGnya tidak ada gelombang Q. Seperti EKG berikut ini?
Interval QT dimulai dari awal R sampai akhir T. Lihat gambar berikut Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 21
Jadi kalau kita perhatikan. sebetulnya interval QT dimulai dari akhir interval PR sampai akhir gelombang T. Perhatikan pernyataan saya pada gambar berikut ini. Perhatikan interval PR dan interval QT pada EKG yang terdiri dari gelombang PQRT berikut
22
Interval PR dimulai dari awal gelombang P sampai gelombang R atau Q. Dan interval QT dimulai dari akhir interval PR sampai akhir gelombang T bukan?..... Dua pelajaran sudah anda kuasai. yaitu menamai gelombang dan interval. Tinggal satu lagi pelajaran dasar yang harus anda ketahui. Yaitu menandai segmen
23
Menandai segmen
Segmen Segmen adalah jarak antara 2 gelombang. Penamaan segmen hanya untuk jarak antara gelombang S dengan T saja. Tidak pada gelombang lainnya. Tidak ada segmen PR atau segemen QT. Sekali lagi saya katakan.. segmen hanya ada pada gelombang S dengan T sehingga disebut segmen ST. Perhatikan segmen ST pada gelombang EKG berikut
Segmen ST dimulai dari akhir S sampai awal T. Lihat garis hitam yang sejajar isoelektris yang saya beri garis panah pada gambar berikut.Normalnya selalu sejajar dengan garis isoelektris. Ingat!.. sejajar garis isoelktris. Bagaimana jika berada diatas atau dibawah garis isoelektris?.... kita akan bahas pada pelajaran 2 tentang angina pectoris dan infark miokard
24
Anda tinggal tandai saja garis lurus sebelum gelombang T. Berarti dari akhir R sampai dimulainya gelombang T. Lihat garis panah pada gambar berikut
Anda tarik garis lurus sejajar garis isoelektris. Dari akhir Q atau S sampai awal T. Lihat tanda panah pada gambar berikut
25
Jika anda mengerti tiga dasar ini, maka anda akan lebih mudah membaca kelainan EKG yang akan kita lanjut pada bagian 2. Tapi jika anda masih merasa perlu untuk membaca lagi sebaiknya anda ulangi kembali pelajaran dasar ini. Jika anda ingin mengetahui dimana letak penghasil listrik jantung silahkan klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_content&view=article&id=47&Itemid=44 Jika anda ingin mengetahui bagaimana sistem konduksinya silahkan klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_content&view=article&id=57&Itemid=45 Jika anda ingin mengetahui bagaiman fisiologi pembentukan gelombang P, kompleks QRS dan gelombang T silahkan klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_content&view=article&id=58&Itemid=46 Tapi komputer anda harus dalam keadaan terhubung dengan internet Jika anda masih merasa sulit untuk memahami cara menamai gelombang, interval dan segmen. Sampaikan kesulitan anda ke dalam forum diskusi. Klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_user&view=login&return=aHR0cDovL3d3dy5 rcmlzbmFzdW5kYW5hLmNvbS9pbmRleC5waHA/b3B0aW9uPWNvbV9jb250ZW50JnZpZXc9YXJ0 aWNsZSZpZD00NiZJdGVtaWQ9Mjc Jika anda sudah yakin menguasai pelajaran pertama ini, lanjutkan pada pelajaran ke-2 yang akan kita bahas esok hari cukup 1 jam saja untuk hari ini Anda ingin tahu rahasia dalam membaca EKG?... rahasianya adalah menghafal bentuk gelombang nya, ... Kita bertemu esok hari dengan pelajaran 2 mengenai angina pectoris dan infark miokard. Besok akan banyak bentuk gelombang yang harus anda hafal... tapi jangan khawatir karena akan saya berikan cara mudahnya ...Sambil menunggu esok hari, silahkan promosikan alamat web URL milik anda dan rekomendasikan kepada teman-teman anda baik melalui email, atau facebook anda...
26
Sekarang mari kita aplikasikan pelajaran 1 dalam pelajaran 2 berikut ini yaitu angina dan infark. Tapi.... yang harus anda ingat betul dari pelajaran kemarin adalah bentuk dari gelombang Q, gelombang T dan segmen ST. Ya... cukup itu saja yang harus anda hafal untuk melanjutkan pada pelajaran berikut ini... Silahkan anda siapkan bolpoin dan buku kecil, untuk meringkas poin-poin penting yang bisa anda buka kembali setelah menyelesaikan pelajaran ini... Silahkan anda rileks dan santai...., dan saya ingatkan lagi kepada anda untuk membaca pelajaran ini secara sistematis ... ikuti saja kata-kata saya dalam setiap kalimatnya. Luangkan 1 jam untuk satu pelajaran ini Jangan paksakan anda untuk menyelesaikan 1 sampai 3 pelajaran sekaligus, cukup 1 bab saja untuk hari ini
27
Kemudian anda perhatikan,...bahwa hasil rekaman EKG di atas terdiri dari angka romawi dan huruf-huruf yaitu I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5 dan V6. Ini yang disebut dengan istilah lead atau sadapan. Standar perekaman EKG selalu di buat 12 Lead seperti ini. Jika anda kurang jelas, saya beri tanda lingkaran merah. Silahkan anda amati gambar di bawah dan hitung kembali, semuanya ada 12 lead bukan?
28
Saya beri tahu anda, bahwa sebetulnya jantung kita... yang sebesar kepalan tangan ini... dapat kita amati setiap permukaannya hanya dengan bantuan EKG. Anda ingin tahu permukaan jantung mana saja yang bisa di amati oleh EKG?...yaitu: Permukaan Anterior (depan) Permukaan Septal (septum) Permukaan Lateral (samping) Permukaan Inferior (bawah) Permukaan posterior (belakang) dan Permukaan dinding ventrikel kanan Disinilah kegunaan lead..., masing-masing permukaan jantung hanya dapat diliihat atau di amati oleh lead tertentu saja, yakni: Permukaan Anterior (depan) : hanya dapat diamati oleh lead V3 dan V4 Permukaan Septal (septum) : oleh lead V1 dan V2 Permukaan Lateral (samping): oleh lead I, aVL, V5 dan V6 Permukaan Inferior (bawah) : oleh lead II, III dan aVF Permukaan posterior (belakang) : oleh Lead V7, V8 dan V9 Dinding ventrikel kanan : oleh lead V3R, V4R, V5R dan V6R Silahkan tulis rumus di atas dalam buku kecil anda...karena pembagian lead di atas harus anda hafalkan sampai betul-betul hafal di luar kepala! Jika anda diminta untuk memeriksa jantung bagian anterior,anda periksa saja lead V3 dan V4. Jika ingin memeriksa permukaan inferiornya, anda periksa saja lead II, III dan aVF. Selalu dan akan selalu seperti itu, Jadi kuncinya anda harus hafal rumus di atas Mari kita ilustrasikan dengan gambar.
29
Bagian septal (septum) Jika anda ingin memeriksa jantung bagian septum (septal) dari rekaman EKG, anda harus periksa lead V1 dan V2
Bagian Lateral (samping) Jika anda ingin memeriksa jantung bagian lateral dari rekaman EKG, anda harus periksa lead I, aVL, V5 dan V6
30
Bagian posterior (belakang) Jika anda ingin memeriksa jantung bagian posterior dari rekaman EKG, anda harus periksa lead V7, V8, dan V9
Silahkan anda lihat lingkaran dengan warna-warna yang sama... Lead-lead di atas kita kelompokan menjadi : Septal : Lead V1 dan V2 Anterior : Lead V3 dan V4 Lateral : Lead I, aVL, V5 dan V6 Inferior : Lead II, III dan aVF Posterior : Lead V7, V8 dan V9 (leadnya tidak saya rekam...) Ventrikel kanan : Lead V3R, V4R, V5R, dan V6R (leadnya tidak saya rekam..) Jika anda sudah betul-betul hafal pembagian-pembagian lead untuk permukaan jantung, kita akan coba terapkan dalam pelajaran angina pectoris dan miokardial infark. Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 32
33
Angina pectoris
Angina pectoris adalah istilah untuk kekurangan oksigen atau iskemik pada organ jantung. Jadi.....Istilah angina pectoris sebetulnya menegaskan bahwa telah terjadi iskemik pada otot jantung Dengan kata lain, ... jika seseorang mengatakan bahwa tuan X mengalami angina pectoris. Artinya ... bahwa tuan x tersebut sedang mengalami iskemik miokard. Atau sebaliknya, jika dikatakan tuan x mengalami iskemik miokard, artinya tuan x sedang didiagnosa sebagai angina pectoris. Jadi anda tidak usah bingung dengan banyaknya padanan istilah, toh maksudnya itu-itu juga Seperti apa gejala klinisnya? Gejala klinisnya berupa nyeri dada kiri yang menyebar ke lengan, leher dan juga pada bagian bahu. Nyeri dapat berupa perasaan seperti tertindih benda berat atau terasa panas dibagian dada kiri
Bagaiaman ciri-ciri gelombang EKG pada pasien yang mengalami angina pectoris? ... Cirinya ada 2 :
34
T inverted
Jika anda sudah bisa mengingat ciri yang pertama ini, silahkan lanjut pada ciri yang ke-2 ... Kedua: Segmen ST di bawah garis isoelektris yang disertai gelombang T inverted. Segmen ST di bawah garis isoelektris atau disebut juga dengan istilah ST depresi. Segmen ST depresi yang disertai T inverted silahkan anda amati dan diingat dua tanda panah pada gambar di bawah ini.
Garis isoelektris
Bisakah anda mengingat 2 bentuk EKG angina di atas?... jika sulit buat catatan kecil dibuku anda...jika anda bisa mengingatnya, silahkan lanjutkan membaca Catatan : EKG normal tidak memiliki gelombang T yang terbalik,tidak juga memiliki segmen ST yang berada dibawah garis isoelektris
35
36
Anda periksa lokasi demi lokasi dan mulailah dengan jantung bagian lateral Bagian Lateral: Adakah tanda angina pectoris di bagian lateral ini? Lead I : tidak ada Lead aVL: ada, ST segmen normal tapi gelombang T inverted Lead V5 : ada, ST segmennya depresi dan gelombang T inverted Lead V6 : tidak ada Karena hampir 2 dari 4 lead (atau > 50%) terdapat tandanya, maka lateral dapat disimpulkan mengalami gangguan Bagian Septal: Lead V1 : ada, ST segmen depresi Lead V2 : ada ST segmen depresi
37
Tanda dari EKG yang khas menunjukan angina, saya beri tanda panah berwarna merah. ST segmen depresi dan T inverted jelas terlihat di lead aVL,V1,V2,V3,V4 dan V5. Bagaimana jika di lead aVL,V5,V1,V2,V3,V4,V5 hanya T inverted saja tanpa depresi segmen ST?...tetap saja disebut Angina Pectoris dengan iskemiknya dibagian septo-antero-lateral. Mudah bukan?...
38
39
Miokardial infark
Miokardial infark merupakan kelanjutan perburukan dari angina pectoris. Kerusakan otot jantung semakin hebat lagi karena keadaan iskemik di otot jantung (miokard) tidak ada perbaikan. Seperti apa gejala klinisnya? Gejala klinisnya lebih hebat dari angina pectoris. Yaitu berupa nyeri dada kiri yang menyebar ke lengan, leher dan juga pada bagian bahu. Nyeri dapat berupa perasaan seperti tertindih benda berat atau terasa panas dibagian dada kiri. Saat nyeri sring disertai juga mual dan muntah. Nyeri pada infark terasa lebih hebat dari pada angina pectoris. Jika anda belum terbayang bagaimana gambaran di dalam jantungnya, silahkan lihat gambar berikut
1. NSTEMI (singkatan dari Non ST segmen Elevasi Miokardial Infark) dan 2. STEMI (singkatan dari ST segmen Elevasi Miokardial Infark) Elevasi adalah sebuah istilah untuk menjelaskan bahwa segmen ST berada di atas garis isoelekrtris (kebalikannya adalah ST depresi)
40
Kedua
Lalu... dimana letak perbedaannya?.... perbedaanya hanya dibedakan oleh enzim jantung CKMB dan Troponin T. Pada Angina Pectoris CKMB tidak lebih dari 2x nilai normal sementara pada NSTEMI CKMB lebih dari 2x nilai normal. Troponin T pada angina tidak akan mengalami kenaikan (atau nilainya negatif) sementara pada NSTEMI akan meningkat > 0,03 ng/ml (atau nilainya positif). Bentuk EKG yang sama namun nilai CKMB dan Troponin yang berbeda Dari mana kita bisa tahu CKMB dan Troponin T?...Anda ambil saja sampel darah dan periksakan CKMB dan Troponin T ke laboratorium 41
Bagian Inferior Lead II : pada lead ini tidak ada segmen ST yang depresi, T inverted. Lead III : Tidak ada ST depresi maupun T inverted Lead aVF : Tidak ada ST depresi maupun T inverted Bagian Septal Lead V1 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Lead V2 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Bagian Anterior Lead V3 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Lead V4 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Bagian Lateral Lead I : segmen ST depresi dan T inverted ada Lead aVL : segmen ST normal tapi T inverted ada Lead V5 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Lead V6 : Tidak ada ST depresi dan T inverted Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 42
ST segmen elevasi saya beri garis warna hijau dan gelombang T inverted saya beri warna biru. Apakah anda bisa mengingatnya?... Jika anda sudah dapat mengingatnya kita lanjut fase berikutnya recent STEMI Recent STEMI Tandanya adalah gelombang Q patologis yang disertai ST segmen elevasi dan T inverted. Kalau dibandingkan dengan acute STEMI, recent STEMI hanya ditambahkan gelombang Q saja... Silahkan anda hafalkan gelombang recent STEMI dibawah ini
43
Silahkan anda perhatikan gambar di atas. Segmen ST yang berada di atas garis isoelektris (elevasi) saya beri warna hijau, gelombang T yang terbalik (inverted) warna biru, dan tambahannya adalah gelombang Q patologis yang saya beri warna hitam Apakah anda bisa mengingat 3 ciri dari recent STEMI ini?... Jika ya,... mari kita lanjut satu lagi... OMI singkatan dari Old Myocardial Infarc
OMI (Old Myocardial Infarc) Tandanya adalah gelombang Q patologis, tapi ST segmen dan gelombang T sudah normal Mari kita lihat gambarnya di bawah ini
44
Segmen ST isoelektris
Q patologis menetap OMI bisa berbentuk PQST atau PQrT atau PQRT. Tidak perlu anda perhatikan gelombang R nya tapi ciri OMI yang harus anda perhatikan adalah adanya gelombang Q dengan ST segmen sudah isoelektris dan T sudah normal Catatan: Istilah Q patologis adalah gelombang Q dengan kedalaman lebih dari 1/3 tinggi gelombang R EKG normal tidak terdapat gelombang Q. Gelombang Q adalah gelombang abnormal jika ditemukan selain di lead aVR. Jadi ..hanya lead aVR saja yang memiliki gelombang Q. Gelombang Q yang ditemukan selain di aVR, dapat menjadi pertanda adanya suatu nekrosis pada otot jantung atau OMI. Sekarang anda sudah mengenal berbagai bentuk infark. Kalau kita ringkas, bentuk infark terdiri dari: 1. 2. NSTEMI (EKG nya sama dengan angina pectoris) STEMI, yang terbagi menjadi tiga fase: Acute STEMI Recent STEMI, dan OMI
Silahkan anda ingat-ingat dari masing-masing bentuk EKG nya... jika sudah yakin hafal... mari kita coba pada contoh rekaman EKG berikut ini Kita akan coba pada rekaman EKG yang aslinya. Untuk menemukan adanya STEMI tugas anda hanya mencari di lead mana saja yang ada gelombang Q, atau segmen ST elevasi yang disertai T inverted...itu saja. Tidak perlu anda perhatikan gelombang yang lainnya seperti gelombang P, gelombang R atau gelombang S. 45
Tugas anda sekarang adalah memeriksanya sesuai lokasi. Mari kita mulai periksa.... Periksa bagian inferior. Lead II, III dan aVF. Adakah STEMI?.... ada. Periksa bagian septal V1-V2 apakah ada tanda STEMI?..... tidak ada Selanjutnya bagian anterior V3 dan V4 adakah STEMI?.... tidak ada Sekarang dinding lateral. Lead I, aVL, V5 dan V6. Adakah STEMI?......tidak ada Kesimpulan dari rekaman EKG di atas: Ditemukan STEMI pada jantung bagian inferior. Dan fase nya masih akut Jadi boleh anda lengkapi menjadi... Acute STEMI dinding inferior. Mudah bukan?...
Mari kita tandai rekaman EKG diatas dengan tanda panah, dimana saja yang terdapat tanda acute STEMI nya...
46
Perhatikan tanda panah berwarna biru di lead II, III dan aVF. Agar anda mudah memeriksa apakah terdapat ST elevasi atau gelombang Q patologis. Anda tidak perlu memeriksa semua gelombang satu demi satu...cukup ambil satu gelombang saja dalam satu lead dan pasti memiliki bentuk gelombang yang akan sama. Tidak mungkin dalam satu lead terdapat dua segmen yang berbeda, satu elevasi dan satunya lagi depresi..., atau satu terdapat gelombang T inverted dan berikutnya tidak...
Setelah fase acute ,.. fase berikutnya adalah fase recent. Dari acute menjadi recent dapat berlangsung dalam beberapa jam.. . Silahkan anda amati recent STEMI dinding inferior dibawah ini
47
Di bagian inferior (lead II, III dan aVF) tampak gelombang Q patologis dengan ST segmen elevasi dan gelombang T nya inverted. Silahkan anda amati kembali tanda panah pada gambar di atas.. Rekaman EKG di atas kita sebut recent STEMI dinding inferior. Setelah fase recent terlewati, otot jantung akan mengalami perubahan.. dari keadaaan infark menuju nekrosis. Jika sudah nekrosis,... gelombang Q akan menetap dan tidak hilang seumur hidup...fasenya disebut OMI. Dari fase recent menuju OMI dapat berlangsung dalam beberapa minggu. Silahkan anda amati gambar EKG pada OMI dinding inferior dibawah ini
48
Silahkan anda amati tanda lingkaran biru di bagian inferior (lead II, III, aVF). EKGnya berupa Q patologis dengan ST segmen sudah normal (sudah isoelektris kembali) dan gelombang T pun sudah normal kembali EKG ini kita sebut OMI dinding inferior. Bagaimana jika terdapat tanda seperti di atas tetapi di lead I,aVL,V5 dan V6?.... Jawabannya adalah OMI dinding lateral mudah bukan?...
Jika anda sudah dapat membedakan ciri-ciri EKG STEMI mulai dari fase akut, recent sampai OMI, saya akan simpulkan tahapannya. Untuk memeriksa ada tidaknya STEMI anda ikuti langkah berikut: 1. Periksa semua lead sesuai pembagian lokasi permukaan jantung misalnya septalnya- anteriornya lateralnya atau inferiornya. Apakah ada Q patologis? Apakah ada ST elevasi dan T inverted? 2. Selanjutnya tandai rekaman EKGnya. Dibagian-bagian mana saja yang ada ciri STEMI 3. Lalu anda tentukan fasenya. Akut..recent ...atau OMI
49
STEMI ya
CKMB
Troponin T
Catatan: Sekarang, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa EKG yang normal tidak memiliki gelombang T yang inverted, segmen ST nya selalu isoelektris, dan tidak memiliki gelombang Q Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 50
...Sambil menunggu esok hari, silahkan promosikan alamat web URL milik anda dan rekomendasikan kepada teman-teman anda baik melalui email, facebook atau anda tempel di blog yang memiliki jumlah member yang banyak...
51
Dua pelajaran sudah anda kuasai, sekarang akan saya ajarkan cara membaca EKG pada pasien dengan blok pada cabang berkas...jika anda ingin mengetahui fisiologi dari sistem konduksi silahkan klik disini
52
Terdapat 3 jenis block cabang berkas, yaitu 1. Blok pada cabang kanan (Right Bundle Branch Block/RBBB) 2. Blok pada cabang kiri (Left Bundle Branch Block/LBBB) dan satu lagi 3. Hemiblok Kita akan mulai bahas ketiga blok ini satu demi satu. sekaligus saya akan beri tahu anda bagaimana cara mudahnya. Sebetulnya sangat mudah sekali untuk membedakan antara RBBB dan LBBB. Untuk RBBB atau blok pada cabang berkas kanan, anda periksa saja lead sebelah kanan yaitu V1 dan V2 sedangkan untuk LBBB anda periksa lead sebelah kiri (atau lateral kiri) yaitu V5,V6, I dan aVL. Supaya anda tidak mudah lupa dan gampang diingat Kita bagi saja jantung dalam 2 bagian utama yaitu sebelah kanan dan kiri. Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 53
Sebelah Kanan
sebelah kiri
Lalu apa yang harus kita periksa?... Yang harus anda periksa adalah bentuk dari kompleks QRS nya. Apakah gelombang P nya perlu dilihat juga?... tidak perlu, anda cukup periksa bentuk QRS nya saja... Cari kompleks QRS yang memiliki durasi lebar yaitu >3 kotak kecil yang disertai T inverted (T strain). Atau cari rSR yang disertai T inverted (T strain). Silahkan lihat gambar di bawah berikut :
Gelombang T strain
5 kotak kecil
Dapatkan anda perhatikan jarak QRSnya yang lebar lebih dari 3 kotak kecil dan bentuk QRS nya adalah rSR dan juga disertai strain
Catatatn : Strain adalah gelombang T inverted dengan bentuk landai dan tidak simetris. Bagaimana caranya... Ambil salah satu gelombang T yang inverted, lalu anda Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 54
Garis putus-putus membelah gelombang T pada pertengahan, dan hasilnya tidak simetris bukan ? antara sebelah kiri dengan sebelah kanan Mari kita lanjutkan lagi dengan bentuk QRS pada blok cabang berkas.. Jika terdapat rSR atau QRS lebar disertai gelombang T inverted di V1 atau V2 anda sebut RBBB. Jika terdapat rSR atau QRS lebar disertai gelombang T inverted di V5 dan V6 anda sebut LBBB. Silahkan anda lihat bentuk yang lainnya dibawah ini. Gelombang T strain saya beri tanda panah dibawah ini..
Kompleks QRS yang terdapat rSR dan T strain adalah di V1 dan V2. Di V5,V6,I dan aVL tidak ada. Silahkan lihat lingkaran merah pada gambar di atas. Jadi rekaman EKG ini kita sebut sebagai RBBB.mudah bukan?.... Mari kita coba lagi rekaman EKG berikutnya.
56
Kita periksa rekaman EKG di atas. V1 dan V2 memiliki durasi QRS yang lebar tapi tidak ada T strain. Namun di V5,V6, I dan aVL terdapat durasi QRS yang lebar juga disertai T strain. Karena T strainnya ada di V5,V6,I dan aVL jadi rekaman EKG berikut ini adalah LBBB. Silahkan lihat lingkaran merah pada gambar di atas Kuncinya adalah: Cari dimanakah adanya QRS lebar atau rSR yang disertai strain berada Jika di V1 dan V2 kita kategorikan sebagai RBBB Jika di V5,V6,I dan aVL kita kategorikan LBBB Bagaimana jika terdapat QRS seperti telinga kelinci di lead V1 dan V2 namun QRS nya tidak lebar?Jawabannya adalah... Jika tidak lebih dari 3 kotak kecil di V1 dan V2 disebut incomplete RBBB Bagaimana jika terdapat QRS seperti telinga kelinci di lead V5 dan V6 namun QRS nya tidak lebar?Jawabannya adalah... Jika tidak lebih dari 3 kotak kecil di V5,V6,I dan juga aVL disebut incomplete LBBB Catatan : disebut incomplete jika lebar kompleks QRS nya < 3 kotak kecil. Dan disebut complite jika lebar kompleks QRS nya > 3 kotak kecil Sebetulnya ada beberapa blok lagi, yaitu blok pada fasikulus
57
58
AKSIS JANTUNG
Apa kegunaan aksis jantung? Aksis adalah sumbu jantung. Dengan bantuan aksis, kita dapat menentukan apakah sumbu jantungnya mengarah ke kiri atau membelok ke kanan atau tidak kedua-duanya. Sebetulnya kegunaan aksis ini tidak sebatas untuk menilai blok pada fasikulus saja tapi ada banyak lagi kegunaannya. Salah satunya adalah untuk menilai adanya hipertropi ventrikel. Anda tinggalkan dulu hipertropi dari pikiran anda karena kita akan berkonsentrasi pada ciri-ciri blok fasikulus terlebih dulu. Mari kita contohkan bagaimana menghitung arah aksis. yang arah normal seperti apa dan arah kekiri atau ke kanan seperti apa... Langkah pertama anda harus membuat sumbu koordinat. Untuk garis horizontal atau sumbu X namai dengan lead I dengan sudut nol derajat dan arah vertikal atau sumbu Y anda ganti menjadi lead aVF dengan sudut 90 derajat. Silahkan lihat gambarnya
-5 -4 -3 -2 -1 -5 -4 -3 -2 -1 +1 +2 +3 +4 +5 +1 +2 +3 +4 +5
lead I 0o
Titik pusat
lead aVF 900 Untuk lead I Dari titik pusat (pertemuan lead I dan aVF) kearah kanan berikan nilai positif 1, positif 2 positif 3, positif 4, positif 5 dan seterusnya Dari titik pusat kearah kiri berikan nilai negatif 1, negatif 2, negatif 3, negatif 4, negatif 5 dan seterusnya. Untuk lead aVF Dari titik pusat kearah atas berikan nilai negatif 1, negatif 2, negatif 3, negatif 4, negatif 5 dan seterusnya. Dan dari titik pusat kearah bawah berikan nilai positif 1, positif 2 positif 3, positif 4, positif 5 dan seterusnya Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 59
60
+4 -3
Tinggi gelombang R dari garis isoelektris adalah positif 4 (kotak kecil) dan dalamnya gelombang S adalah negatif -3 (untuk kotak kecilnya). penjumlahannya adalah +4 +(-3)) = +1 hasil penjumlahannya adalah +1 Catatan: Gelombang yang berada di atas garis isoelektris berikan nilai positif (+) dan gelombang yang berada dibawah garis isoelektris berikan nilai negatif (-) Jika gelombang QRS nya tidak ada Q atau S, maka nilai Q atau S adalah = nol. begitu juga jika tidak ada gelombang R, maka nilai R adalah nol. Selanjutnya untuk lead aVF kita perbesar lagi
+5 -2
Tinggi gelombang R dari garis isoelektris adalah + 5 (kotak kecil) dan dalamnya gelombang S dari garis isoelektris -2 (kotak kecil). Jumlah totalnya adalah (+5 + (-2)) = +3 jadi hasil penjumlahannya adalah +3 Langkah keempat anda masukan nilai-nilainya. Lead I adalah +1 dan aVF adalah +3 kedalam garis koordinat yang telah kita gambar. Gambar garis yang memotong lead I di angka +1 dan di avf +3. Dan perpotongannya merupakan sudut aksis (atau arah aksis)
61
-5 -4 -3 -2 -1 -5 -4 -3 -2 -1 +3 di lead aVF +1 +2 +3 +4 +5 +1 +2 +3 +4 +5
lead I 00
Gunakan busur drajat untuk mendapatkan nilai dari arah aksis. Ambil dari lead I (nol derajat) sampai titik perpotongan aksis. Jadi aksis dari rekaman EKG diatas adalah sebesar 600. Apakah aksis 600 ini normal? Anda hafalkan saja kriterianya sebagai berikut Arah aksis
Normal Ke kiri Ke kanan
Besar sudutnya
-30 samapi +110 -300 sampai -900
0 0
Keterangan
Aksis ke arah kiri disebut juga LAD (Left axis deviation) Aksis ke arah kanan disebut juga RAD (Right axis deviation)
Atau hafalkan sudut-sudut pada gambar berikut -900 aksis ke kiri -300 s.d 900 +180
0
+1100 Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online Lead aVF sebesar 900 62
Jika anda sudah bisa mengukur aksis, kita lanjutkan pada materi yang tertunda tadi yaitu Blok fasikulus atau Hemiblok
63
Jadi... secara anatomi, sebetulnya fasikulus anterior dan posterior adalah bagian dari cabang berkas kiri (LBB). Hanya cabang berkas kanan (RBB) saja yang tidak seperti ini...silahkan anda amati gambar di atas. Dan pada pelajaran ini, kita akan membahas bagaimana ciri EKG nya jika terdapat blok pada salah satu fasikulus ini... Mari kita lanjutkan ...
Kita mulai dari blok pada fasikulus anterior kiri atau LAFB (Left Anterior Fascicular Block)
64
65
Pelajaran yang harus anda kuasai untuk dapat memahami hemiblok atau blok fasikulus adalah: Penamaan gelombang dan aksis Apakah mungkin blok bisa terjadi secara bersamaan? pada cabang berkas dan faskulus? Jawabannya ya, bisa Mari kita lanjutkan lebih dalam lagi. . . mengenai : Blok bifasicular dan Blok treefasicular Bifascicular block Disebut bifasikuler jika terdapat 2 blok yaitu terdapat RBBB dengan LAFB atau... RBBB dengan LPFB Treefascicular block Disebut Treefasikuler jika terdapat 3 blok yaitu Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 66
...Sambil menunggu esok hari, silahkan promosikan alamat web URL milik anda dan rekomendasikan kepada teman-teman anda baik melalui email, facebook atau diblog anda...
67
Hari ke empat ini, saya akan ajarkan anda bagaimana tanda hipertropi (pembesaran jantung) dari sebuah EKG. Usahakan anda sisihkan waktu 1 jam untuk bisa mengenali tanda-tandanya...tapi tetap anda harus membaca secara sistematis. Jangan pernah loncat dari halaman satu ke halaman berikutnya sebelum anda betul-betul memahaminya....
68
Hipertropi ventrikel
Hipertropi ventrikel atau pembesaran ventrikel dapat terjadi di salah satu ventrikel baik di bagian kiri atau ventrikel bagian kanan. Dasar untuk memahami tentang hipertropi ventrikel, anda harus menguasai dulu mengenai penamaan gelombang dan tentang aksis. Untuk memastikan adanya pembesaran ventrikel kiri atau kanan, diperlukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Dan masing-masing ventrikel memiliki kriteria yang berbeda-beda. Maksud saya kriteria untuk hipertropi ventrikel kiri tentu tidak sama dengan kriteria untuk hipertropi ventrikel kanan.. Dan kriterianya juga cukup banyak namun saya akan berikan cara yang paling mudah untuk anda ingat. Mari kita bahas satu demi satu dan yang pertama kita awali dengan hipertropi ventrikel bagian kanan. Hipertropi Ventrikel Kanan atau Right Ventricular Hypertrophy disingkat RVH Silahkan lihat terlebih dahulu gambar anatomi RVH dibawah ini...
Otot ventrikel kanan nya tampak besar bukan?... saya beri tanda dengan lingkaran merah. Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 69
70
Nilai normal VAT Untuk ventrikel kanan < 0,035 detik ( kurang dari 1 kotak kecil Untuk ventrikel kiri < 0,05 detik (kurang dari 1 kotak kecil) Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 71
Silahkan anda bandingkan gelombang R di V1 dengan di V6..., di V1 tingginya lebih dari 7 kotak kecil dan disertai strain. Aksisnya juga ke arah kanan ...silahkan coba anda buktikan...jika kurang jelas, silahkan gambarnya anda zoom..
Jika anda sudah paham tentang RVH, kita lanjut yang satu lagi LVH (Left Ventricular Hypertrophy) atau pembesaran ventrikel kiri.
72
Otot ventrikel kiri nya tampak besar bukan?... saya beri tanda dengan lingkaran merah. Untuk menilai ada tidaknya LVH, cukup mudah juga... , arahkan saja penglihatan anda pada lead V5 dan V6. karena lead ini berada paling kiri dari jantung kita Jika terdapat LVH, maka di lead V5 atau V6 akan memiliki gelombang R yang sangat tinggi yang disertai T strain. Tingginya lebih dari atau sama dengan > 27 mm atau 27 kotak kecil dan aksisnya akan bergeser ke arah kiri (sudutnya antara -15 s.d -900). Jika anda masih ragu, dapat ditambahkan pemeriksaan lainnya untuk memperkuat atau membuktikan adanya LVH. Diantaranya: Di V5 atau V6, VAT nya lebih dari 0,05 detik atau 1-2 kotak kecil Tinggi gelombang R di lead I atau dalamnya gelombang S di lead III > 20 kotak kecil Penjumlahan antara gelombang R di lead I dengan dalamnya gelombang S di lead III > 25 kotak kecil Dalamnya gelombang S di lead V1 ditambah tingginya gelombang R di lead V6 35 > kotak kecil. 73
Pada rekaman EKG di atas, tingginya gelombang R lebih dari 27 kotak kecil bukan?... strain nya terdapat di V5,V6,I dan aVL. Tidak di V1 atau V2 . Silahkan anda coba hitung juga aksisnya yang ke kiri. Silahkan anda periksa dan cocokan kriteria-kriteria lainnya dari LVH... Cukup banyak bukan yang anda harus hafalkan tentang RVH dan LVH ini? ... Jika memori anda cukup kuat, sebaiknya anda hafalkan semua ciri-cirinya tetapi jika anda ingin mudahnya ... cukup anda hafalkan 2 kriteria sebagai berikut. Untuk pembesaran ventrikel kanan (RVH) memiliki ciri : 1. Gelombang R tinggi yang disertai strain di lead V1 dan V2. Tingginya > 7 kotak kecil 2. Aksisnya bergeser ke kanan
74
...Sambil menunggu esok hari, silahkan promosikan alamat web URL milik anda kepada teman-teman anda baik melalui email, atau facebook anda...
75
Sudah empat pelajaran anda lalui, sekarang tiba pada pelajaran ke lima mengenai aritmia. Pada pelajaran ke lima ini, sangat banyak sekali yang harus anda hafal...dan saya akui begitu adanya. Karena banyak sekali jenis-jenis dari aritmia yang kadangkadang mirip antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, 2 jam waktu anda untuk bisa menghapal pelajaran ini
76
Aritmia
Pembahasan mengenai aritmia memerlukan konsentrasi penuh karena banyak sekali jenisnya yang harus anda hafal. kurang lebih ada sekitar 35 jenis aritmia. Diantaranya beberapa jenis termasuk kategori aritmia mengancam jiwa dan sisanya termasuk kategori mengancam namun tidak memerlukan penanganan yang agresif. Sebelum membahas mengenai jenis-jenisnya, terlebih dahulu anda harus menguasai bagaimana cara menilai aritmia. Sebetulnya hanya 5 hal yang harus diperiksa untuk menilai aritmia. tidak lebih dari itu. Diantaranya: 1 Anda periksa bagaimana iramanya? teratur atau tidak 2 Anda periksa berapa frekuensi (denyut ) jantungnya?... kurang dari 60 x, 100 x atau lebih dari 150 x dalam semenit ? 3 Anda periksa apakah ada gelombang P nya atau tidak ada? 4 Anda periksa berapakah jarak interval gelombang P ke gelombang R nya ? ... 5 Anda periksa apakah lebar QRS nya normal atau tidak? ... Cukup 5 hal ini saja, anda tidak perlu menilai gelombang yang lainnya, baik aksisnya, ST segmennya, gelombang Q atau lain-lainnya. Sekali lagi cukup 5 hal di atas saja yang harus anda periksa. Dari 5 hal ini akan saya jelaskan satu demi satu. kita mulai dari irama jantung 1 Irama Jantung Bagaimana cara menilainya? Untuk menilai irama jantung, anda harus ukur jarak antara puncak gelombang R dengan puncak gelombang R berikutnya. Apakah jaraknya sama atau tidak. Bagaimana jika tidak ada gelombang R? Dan yang ada hanya gelombang S?... Boleh anda gunakan juga gelombang S dengan gelombang S berikutnya. Cukup anda ambil salah satu lead saja. Boleh lead I, II, III atau yang lainnya. Tetapi lebih baik anda ambil lead II saja. Anda ukur jarak antar gelombang R dengan R berikutnya apakah sama atau tidak, jika jaraknya sama maka kita sebut teratur tapi jika jaraknya tidak sama kita katakan tidak teratur. lihat contoh
77
Garis berwarna merah adalah jarak antara gelombang R dengan R berikutnya. Jarak antara R dengan R semuanya terdiri dari 20 kotak kecil atau 4 kotak besar bukan? ..., jadi kita sebut irama EKG diatas adalah teratur. Catatan : 1 kotak besar = 5 kotak kecil. Dan 1 kotak kecil = 0,04 detik. Jadi 1 kotak besar = 5 x 0,04 detik = 0,2 detik Apa yang diharapkan dari penilaian ini? Hanya sebuah jawaban apakah jarak gelombang R dengan gelombang R berikutnya teratur atau tidak. itu saja ... 2 Frekuensi jantung Bagaimana cara menghitungnya? Ada 3 cara untuk menghitung detak jantung dari rekaman EKG. Cara mana yang menurut anda paling mudah ambilah salah satu cara tersebut. Cara I Ambil salah satu lead lalu hitung berapa kotak besar jarak dari gelombang R ke gelombang R berikutnya. Lalu bagi 300 dengan jumlah kotak tersebut. Hasilnya adalah frekuensi jantung/menit. Lihat contoh
Jarak dari gelombang R ke gelombang R berikutnya terdiri dari 4 kotak besar. Jadi frekuensi jantungnya adalah 300 dibagi 4 kotak besar hasilnya adalah 75 kali/menit Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 78
Jarak dari gelombang R ke gelombang R berikutnya terdiri dari 20 kotak kecil. jadi frekuensi jantungnya adalah 1500 dibagi 20 kotak kecil hasilnya adalah 75 kali/menit
Cara III Ambil salah satu lead. Mulai dari gelombang R yang akan anda jadikan sebagai titik pertama. Lalu dari gelombang R tersebut ambil sejauh 30 kotak besar ke sebelah kanan. Lalu kalikan banyaknya gelombang R dalam 30 kotak tersebut dengan nilai 10. Hasilnya adalah frekuensi jantung/menit. Lihat contoh berikut.
Garis berwarna merah terdiri dari 30 kotak besar. Di dalam 30 kotak tersebut terdiri dari 8 komplek QRS. Jadi fekuensi jantungnya adalah 8 x 10 = 80 kali/menit. Jumlahnya sedikit berbeda bukan? Tidak masalah untuk selisih 75 dan 80 karena detak jantung kita selalu berubah-ubah jumlahnya. Boleh-boleh saja anda katakan frekuensi jantungnya antara 75-80x/menit. Yang paling cepat adalah cara 3 tapi yang lebih akurat adalah cara 1 dan 2 Pilih salah satu cara di atas yang menurut anda paling mudah digunakan. mari kita lanjutkan lagi ...
79
Apa yang harus dinilai? Yang harus dinilai adalah bentuk dari gelombang P. Apakah bentuknya normal cembung keatas, apakah terbalik (cekung kebawah), apakah bentuknya terbelah, atau mungkin tidak ada (tidak terlihat). 4 Interval P-R Apa yang harus dinilai? Yang harus di nilai adalah berapa detik atau berapa kotak jarak dari awal gelombang P sampai awal gelombang R. Bagaimana cara menghitungnya? Silahkan lihat gambar dibawah berikut ini
Pada gambar diatas, jarak dari awal gelombang P ke awal gelombang R terdiri dari 4 kotak kecil atau 0,16 detik. Anda masih ingat bukan jika 1 kotak kecil = 0,04 detik? Jadi kalau 4 kotak = 4 x 0,04 yaitu 0,16 detik Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 80
Jarak QRS dimulai dari awal gelombang Q sampai akhir R jika tidak ada gelombang S. Atau awal gelombang Q sampai akhir gelombang S. Berapa normalnya? Kompleks QRS yang normal memiliki lebar < 0,12 detik atau kurang dari 3 kotak kecil. 3 kotak kecil = 0,12 detik Apakah perlu dinilai gelombang Q, gelombang R atau gelombang S-nya?... Dalam pembacaan 1 strip tidak perlu, kita abaikan saja dulu... Yang penting adalah suatu jawaban normal atau lebar. Itu saja... mudah bukan? Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 81
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : :teratur Iramanya Frekuensi jantung :60-100 x/menit Gelombang P :cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek P-R interval :memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) Komplek QRS :berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik Irama SR memiliki ciri-ciri iramanya yang teratur, frekuensi jantungnya antara 60-100 x/menit, gelombang P nya berbentuk cembung dan tidak ada yang hilang diantara kompleks QRS, jarak antara P dengan R atau Q tidak lebih dari 0,20 detik dan terakhir adalah lebarnya QRS tidak lebih dari 0,12 detik (atau kurang dari 3 kotak kecil). Jika anda melihat rekaman EKG yang tidak memiliki ciri-ciri di atas, maka rekaman EKG tersebut tidak bisa kita katakan irama SR..., lalu irama apa? Lanjutkan pembacaan anda... nanti akan terjawab Lakukan 5 hal seperti itu setiap menilai aritmia pada setiap rekaman EKG. Irama Sinus/Sinus Ritme ini adalah irama pada orang sehat dan merupakan irama jantung normal. Jika 5 ciri-ciri diatas ada yang berubah, misalnya frekuensi jantung > 100 x/menit atau mungkin < 60x/menit, maka EKG tersebut bukan lagi termasuk irama SR lagi. Jika frekuensinya > 100 x/menit disebut Sinus Tachycardia. Dan jika < 60 x/menit disebut Sinus bradikardia. Mari kita perhatikan ciri-ciri Sinus bradikardia berikut ini
82
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya :teratur Frekuensi jantung :kurang dari 60x/menit Gelombang P :cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek P-R interval :memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) Komplek QRS :berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik Perbedaan antara irama SR dengan SB hanya terletak pada jumlah atau frekuensi jantungnya saja yaitu < 60 x/menit Apakah SB merupakan irama normal ? Bisa ya dan bisa juga tidak. Ya, jika tidak memiliki keluhan (umumnya terjadi saat tidur pulas atau pada seornag atlet olah raga) Tidak, jika dengan irama tersebut, seseorang mengalami keluhan (sering pusing atau pingsan) 3. Sinus Tachycardia (ST)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya :teratur Frekuensi jantung :lebih dari 100 x/menit untuk dewasa Gelombang P :cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek P-R interval :memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) Komplek QRS :berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 83
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Teratur kecuali pada QRS yang hilang, hilangnya QRS tidak merupakan kelipatan jarak RR sebelumnya 60-100 x/menit (umumnya < 60 x/menit) cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik
: : : :
Perbedaan antara irama SR dengan SA hanya terletak pada iramanya saja yaitu terdapat kompleks QRS yang hilang tapi kalau diukur jarak antara R-R, yang hilang ini tidak merupakan kelipatan dari RR sebelumnya Silahkan anda amati gambar di atas sekali lagi, Denyut pertama sampai denyut ke-5 jarak R-R nya teratur tapi pada denyut ke-6, jarak R-Rnya menjadi memanjang bukan? Dan jika kita amati, jarak R-R dari denyut pertama sampai denyut ke-5 berjarak 4 kotak kecil dan antara beat ke-5 dengan ke-6 berjarak 9 kotak kecil. Dan 9 jelas bukan kelipatan 4 bukan? Disebut kelipatan, jika memiliki perkalian 2,3,4 dan seterusnya Catatan : SA adalah irama abnormal
84
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Teratur kecuali pada QRS yang hilang, hilangnya QRS merupakan kelipatan jarak RR sebelumnya Frekuensi jantung : 60-100 x/menit (umumnya < 60 x/menit) : Gelombang P cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek : P-R interval memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) Komplek QRS : berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik Perbedaan antara Sinus arrest dengan SA block hanya terletak pada jarak R-R nya saja. Pada SA block merupakan kelipatan sedangkan pada SA tidak merupakan kelipatan Perhatikan gambar diatas sekali lagi,... Jarak R-R sebelumnya adalah 4 kotak kecil dan pada QRS yang hilang (yang bertanda panah) memiliki jarak R-R 8 kotak kecil. Dan 8 merupakan kelipatan dari 4. ...cukup mudah bukan membedakannya? Catatan : SA Block adalah irama abnormal Istilah lain dari SA block adalah sinus exit block
85
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Tidak teratur : 60-100 x/menit : cembung ke atas dan setiap gelombang P selalu di ikuti QRS komplek : memiliki jarak normal yaitu 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) : berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik
Disebut sinus aritmia jika jarak RR berubah-ubah. Dan perubahan jarak ini hanya terjadi oleh siklus pernafasan. Ketika inspirasi jarak RR menjadi memendek dan ketika ekspirasi jarak RR menjadi memanjang. Silahkan amati kembali gambar diatas ketika inspirasi dan ekspirasi Catatan : Sinus Aritmia adalah irama abnormal 7. Atrial Extra Systole (AES)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS : : : : : Irama dasarnya teratur, tidak teratur pada komplek QRS yang muncul lebih awal Tergantung irama dasarnya Gelombang P berbeda dengan gelombang P pada irama dasarnya Bisa normal atau memendek Berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik
Disebut atrial ekstra systole artinya ada kompleks QRS yang muncul lebih awal sehingga jarak RR menjadi lebih pendek daripada RR sebelumnya. Perhatikan 2 Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 86
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Tidak teratur : 60-100 x/menit : Berbeda-beda (cembung keatas, terbalik, datar atau terbelah) : Bervariasi, tergantung pada letak pemicu (pace maker) yang ada di nodus AV : Berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik
Selain jaraknya yang tidak teratur, WAP memiliki perbedaan gelombang P yang berubah-ubah terbalik, terbelah, normal dan terus seperti itu setiap kompleks QRS Catatan : WAP adalah irama abnormal Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 87
dari 5 hal diantranya : : Teratur, kecuali yang disertai blok di nodus AV : 160-240 x/menit : Bentuk bervariasi dan jarak P-P teratur. Gelombang P dapat mendahului QRS atau tertutup gelombang QRS : Bervariasi : Berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik
Ciri yang paling khas adalah : Frekuensi jantung antara 160-240 x/menit dengan irama yang teratur. Gelombang P bisa terlihat,tidak terlihat atau tertutup gelombang P. Tanda panah pada gambar diatas menunjukan gelombang P yang tertutup gelombang T. Bentuk lain dari Atrial tachycardia dapat terbagi menjadi PAT atau MAT. Silahkan anda perhatikan gelombang T yang saya beri tanda panah... bentuknya berbeda dengan T yang lainnya bukan... ini menunjukan adanya gelombang P yang tertutup oleh gelombang T . Catatan : Atrial Tachycardia adalah irama abnormal
88
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 100-200 x/menit : Bentuk bervariasi dan jarak P-P teratur. Gelombang P dapat mendahului QRS, tertutup QRS atau gelombang T P-R interval : Bervariasi Komplek QRS : Berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik PAT merupakan atrial tachycardia juga. Hanya... pada atrial tachycardia dapat berlangsung lama sedangkan pada PAT tachycardia-nya berlangsung singkat dan irama jantung kembali pada irama asal. Atau PAT adalah atrial tachycardia sesaat dan frekuensi jantungnya antara 100-200x/menit Catatan : PAT adalah irama abnormal 11. Mutltyfocal Atrial Tachycardia (MAT)
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Tidak teratur : 100-130 x/menit : Bentuk bervariasi dan jarak P-P tidak teratur : Bervariasi : Normal yaitu 0,06-0,12 detik 89
QRS
QRS
QRS
QRS
QRS
QRS
QRS
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 90
Ciri yang paling khas dari AF adalah gelombang P nya yang banyak dan iramanya (yaitu RR nya) yang tidak teratur.Silahkan amati lagi gelombang P yang banyak pada gambar yang saya lingkari diatas... juga iramanya atau jarak RR nya yang tidak teratur Jika frekuensi jantungnya < 60 x/menit disebut AF SVR (Slow Ventricular Respon) Jika frekuensi jantungnya 60-100 x/menit disebut AF NVR (Normo Ventricular Respon) Jika frekuensi jantungnya > 60 x/menit disebut AF RVR (Ravid Ventricular Respon) Catatan : Atrial Fibrilasi adalah irama abnormal 13. Atrial Flutter (AFl)
P P
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Bisa teratur atau tidak Frekuensi jantung : Bisa < 60 x/menit, 60-100 x/menit atau > 100 x/menit Gelombang P : Jumlahnya dapat dihitung, bentuk seperti gergaji, teratur. Perbandingan P:QRS bisa 2:1, 3:1 atau 4:1 P-R interval : Tidak dapat dihitung Komplek QRS : Normal yaitu 0,06-0,12 detik Persamaan atrial flutter dengan atrial fibrilasi adalah gelombang P nya yang sama-sama banyak. Hanya... gelombang P pada AF sulit dihitung sedangkan pada Afl dapat dihitung. Selain itu, perbedaan paling mencolok lainnya adalah iramanya. Pada AF tidak teratur sedangkan pada Afl teratur. Silahkan amati kembali gambar diatas dan bandingkan dengan atrial fibrilasi Jika frekuensi jantungnya < 60 x/menit disebut AFl SVR Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 91
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 150-250 x/menit : Sulit dinilai karena bersatu dengan gelombang T dan kadang-kadang terlihat kecil : Tidak dapat dihitung jika gelombang P tertutup oleh gelombang T : Normal yaitu 0,06-0,12 detik
Jika kita perhatikan, SVT mirip sekali dengan atrial tachycardia bukan?... silahkan saja anda bandingkan... baik SVT maupun atrial tachycardia memiliki kesamaan dalam hal iramanya yang teratur dan juga gelombang P yang sulit dinilai. Cara berikut dapat digunakan untuk membedakan antara SVT dan atrial tachycardia. Pada SVT umumnya diawali dengan AES sedangkan atrial tachycardia tidak Catatan : SVT adalah irama abnormal
92
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 150-250 x/menit : Tidak terlihat karena tertutup gelombang T : Normal (0,12-0,20 detik) : Normal yaitu 0,06-0,12 detik
PSVT adalah SVT juga.Hanya... pada SVT frekuensi yang cepat ini dapat berlangsung lama dan pulih ke irama dasar jika dilakukan intervensi obat-obatan atau dengan cara memijat nadi karotis. Sedangkan PSVT, frekuensi yang cepat berlangsung sesaat saja (dalam hitungan detik) dan kembali pada irama dasar lagi dengan sendirinya Jadi... PSVT dapat dikatakan juga sebagai SVT yang terjadi sesaat Catatan : PSVT adalah irama abnormal 16. Junctional Escape Rhytm (JER)
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 40-60 x/menit : Inverted (terbalik) atau tidak ada : Memendek < 0,12 detik atau sulit dinilai jika gelombang P nya tidak ada : Normal yaitu 0,06-0,12 detik
Ciri dari JER adalah irama yang teratur dan frekuensinya yang < 60 x/menit. Perberbeda dengan SB terletak pada gelombang P nya saja. Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 93
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Tidak teratur Frekuensi jantung : Bervariasi (berubah-rubah) bisa < 60 x/menit atau 60-100 x/menit Gelombang P : Ketika SB bentuk gelombang P normal, hilang ketika sinus arrest, atau bisa terbalik ketika muncul junctional P-R interval : Bisa normal, memendek atau memanjang tergantung tempat konduksi dimulai Komplek QRS : berjarak normal yaitu 0,06-0,12 detik Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 94
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Irama dasar teratur.tidak teratur pada komplek QRS yang muncul lebih awal Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya : Inverted (terbalik) atau datar tergantung letak Gelombang P P-R interval : sumber impuls Memendek < 0,12 detik atau tidak ada Komplek QRS : Normal yaitu 0,06-0,12 detik Extra sistole yang berasal dari junctional hampir mirip dengan AES. Untuk membedakannya anda harus perhatikan morfologi (bentuk) dari gelombang P yang berada di extra sistolenya... lihat tanda panah pada gambar diatas. Gelombang P pada junctional extra sistole berbentuk terbalik atau datar Catatan : JES adalah irama abnormal
95
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : Lebih dari 100 x/menit : Inverted (terbalik) atau tidak ada : Memendek < 0,12 detik atau sulit dinilai jika gelombang P nya tidak ada : Normal yaitu 0,06-0,12 detik
Junctional tachicardia adalah JER yang memiliki frekuensi > 100x/menit. Jadi... JER yang tachycardia kita sebut JT. Mudah saja bukan?... Catatan : JT adalah irama abnormal 20. Ventricular Extra Systole (VES)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Irama dasar teratur,tidak teratur karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Tergantung irama dasarnya Frekuensi jantung : Gelombang P : Tidak ada P-R interval : Tidak ada Komplek QRS : Lebar, > 0,12 detik VES hampir sama dengan AES. Perbedaannya hanya terletak pada lebar tidaknya QRS kompleks. Pada AES memiliki kompleks QRS yang normal sedangkan pada VES memiliki QRS yang lebar (atau lebih dari 0,12 detik atau > 3 kotak kecil). Silahkan amati kembali tanda panah VES di atas dan bandingkan kembali dengan AES Catatan : semua jenis VES adalah irama abnormal Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 96
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya : Tidak ada Gelombang P P-R interval : Tidak ada Komplek QRS : Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) Disebut bigemini jika... setiap satu komplek QRS normal selalu diikuti satu VES. Silahkan anda amati tanda panah diatas. 22. Ventricular Extra Systole Trigemini (VES Trigemini)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya bisa < 60x/menit atau : > 100 x/menit Gelombang P : Pada gelombang VESnya tidak ada P-R interval : Pada gelombang VESnya tidak ada Komplek QRS Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) Disebut trigemini jika... setiap dua komplek QRS normal selalu diikuti satu VES. Silahkan anda amati tanda panah diatas.
97
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya bisa < 60x/menit atau : > 100 x/menit : Pada gelombang VESnya tidak ada Gelombang P P-R interval : Pada gelombang VESnya tidak ada Komplek QRS Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) Disebut quadregemini jika... setiap tiga komplek QRS normal selalu diikuti satu VES. Silahkan anda amati tanda panah diatas. 24. Ventricular Extra Systole multifocal (VES multifocal)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : : Iramanya Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya bisa < 60x/menit atau : > 100 x/menit Gelombang P : Pada gelombang VESnya tidak ada P-R interval : Pada gelombang VESnya tidak ada Komplek QRS Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) Ciri-cirinya sama seperti pada VES, hanya pada multifocal memiliki VES dengan bentuk (morfologi) berbeda-beda. Ada yang runcing ke bawah atau runcing ke atas. Perhatikan tanda panah di atas Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 98
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) Frekuensi jantung : Tergantung irama dasarnya bisa < 60x/menit atau : > 100 x/menit : Pada gelombang VESnya tidak ada Gelombang P P-R interval : Pada gelombang VESnya tidak ada Komplek QRS Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) Ciri-cirinya sama seperti pada VES, hanya pada unifocal memiliki VES dengan bentuk (morfologi) yang sama. Jika VES runcing ke atas maka VES yang lainnya pun ke atas juga. Jika VESnya runcing ke bawah maka yang lainnya pun juga kebawah semua 26. VES Consecutive (couplet)
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS : : : : : Tidak teratur, karena ada kompleks QRS yang timbul lebih awal (prematur) secara beruntun Tergantung irama dasarnya bisa < 60x/menit atau > 100 x/menit Pada gelombang VESnya tidak ada Pada gelombang VESnya tidak ada Lebar > 0,12 detik, satu QRS normal diselingi dua QRS abnormal lihat tanda panah untuk QRS abnormal (VES) 99
TR
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : > 100 x/menit : Tidak ada : Tidak ada : Lebar > 0,12 detik dan morfologinya berbeda-beda
VES R on T adalah VES yang muncul pada gelombang T. Jadi sebelum gelombang T terbentuk secara sempurna berupa gunung, gelombang R terbentuk dengan kompleks QRS yang lebar. Sehingga gelombang T bisa terbentuk setengah dari bentuk gunung. 28. Idioventricular Rhytme (IR)
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 20-40x/menit : Tidak ada : Tidak ada : Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil)
Perbedaannya dengan SB maupun JER terletak pada : Pada IR tidak akan ada gelombang P Pada IR frekuensi jantung (detak jantung) < 40x/menit Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 100
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 110-250x/menit : Tidak ada : Tidak ada : Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil)
Bentuk kompleks QRS memiliki bentuk (morfologi) yang sama. Catatan : semua jenis VT adalah irama abnormal dan sangat mengancam jiwa -VT Folimorfik
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS : : : : : Teratur 110-250x/menit Tidak ada Tidak ada Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil)
Bentuk kompleks QRS memiliki bentuk (morfologi) yang sama. Silahkan perhatikan dan bandingkan bentuk morfologi antara VT monomorfik dengan folimorfik Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 101
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : Sulit dinilai : Tidak ada : Tidak ada : Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil)
Pada Fibrilasi tipe fine, bentuk gelombang tampak halus dan menyerupai spiral dan morfologinya tidak runcing (tumpul) tidak seperti pada VT Catatan : semua jenis VT adalah irama abnormal dan sangat mengancam jiwa -VF Coarse
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS : : : : : Teratur Sulit dinilai Tidak ada Tidak ada Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil)
Pada Fibrilasi tipe coarse, bentuk gelombang tampak kasar dan morfologinya tampak tidak beraturan Catatan : semua jenis VF adalah irama abnormal dan sangat mengancam jiwa
102
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada
Gampang sekali untuk mengenali asistole... karena tidak ada gelombang apapun hanya berupa garis datar saja Catatan : Asistole adalah irama abnormal, jika bukan karena lepas sadapan (elektroda lead) irma ini adalah irama pada pasien yang jantungnya sudah berhenti ( meninggal) 32. Torsade de pointes (TDP)
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : > 100 x/menit : Tidak ada : Tidak ada : Lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil) dengan morfologi berbeda-beda
TDP merupakan VT yang menyerupai folimorfik bukan? Lalu apa bedanya?... Pada TDP memiliki bentuk berbeda dari ukuran tinggi QRSnya .Lihat tanda panah terputus-putus pada gambar diatas yang menyerupai bentuk lengkung dan landai dan anda bandingkan juga perbedaannya dengan VT folimorfik Catatan : TDP adalah irama abnormal dan sangat mengancam jiwa Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 103
Ciri-cirinya terdiri Iramanya Frekuensi jantung Gelombang P P-R interval Komplek QRS
dari 5 hal diantaranya : : Teratur : 60-100 x/menit : Normal, setelah P selalu diikuti QRST : Memanjang > 5 kotak kecil (> 0,20 detik) : Normal 0,06-0,12 detik (< 3 kotak kecil) dengan perbandingan P : QRS adalah 1:1
Ciri AV Block derajat I hanya terletak pada perpanjangan PR intrval saja. Tapi memanjangnya secara konstan. Jika memanjangnya 6 kotak kecil, maka semuanya akan sama memanjang sebesar 6 kotak kecil setiap beat. Lihat tanda panah pada gambar diatas Catatan : AV Block adalah irama abnormal AV Block grade 2-1 (wenchebach)
Lokasi QRS yang hilang P P P Lokasi QRS yang hilang P P P P
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Jarak R-R bisa teratur atau tidak, tapi jarak P-P teratur Frekuensi jantung : Umumnya <60x/menit Gelombang P : Normal, namun ada beberapa gelombang P yang tidak diikuti QRST P-R interval : Makin lama makin panjang sampai ada gelombang P yang tidak diikuti QRST Komplek QRS : Normal 0,06-0,12 detik (< 3 kotak kecil) dengan perbandingan P : QRS adalah 7:6, 6:5, 5:4, 4:3, atau 3:2 Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 104
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : : Jarak R-R bisa teratur atau tidak, tapi jarak P-P Iramanya teratur Frekuensi jantung : Umumnya <60x/menit : Normal, namun ada satu atau lebih gelombang P Gelombang P yang tidak diikuti QRST P-R interval : Normal atau memanjang konstan sampai ada beberapa gelombang P yang tidak diikuti QRST Komplek QRS : Umumnya lebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil) dengan perbandingan P : QRS adalah 7:6, 6:5, 5:4, 4:3, atau 3:2 Catatan : AV Block grade 2 adalah irama abnormal dan cukup mengancam jiwa jika mengakibatkan hemodinamik tidak stabil
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 105
Pada AV Block derajat tinggi, terdapat lebih dari 3 gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS. Pada gambar diatas perbandingan P dengan QRS adalah 5:1 (setiap 5 gelombang P diikuti QRS kompleks). Dan jarak P-P memiliki jarak yang sama (teratur). Catatan : AV Block High degree adalah irama abnormal dan sangat mengancam jiwa dan umumnya harus segera dilakukan pemasangan pacu jantung. AV Block Total (complete AV Block/Total AV BLOCK (TAVB))
Ciri-cirinya terdiri dari 5 hal diantaranya : Iramanya : Teratur Frekuensi jantung : 40-60x/menit, bisa juga 30-40x/menit atau bahkan bisa juga kurang Gelombang P : Normal, kadang-kadang tertutup QRST. Namun gelombang P tidak ada hubungan dengan QRST. Dengan kata lain QRS tidak menunggu sebelum gelombang P terbentuk P-R interval : Jaraknya berubah-ubah Komplek QRS : Bisa normal 0,06-0,12 detik (< 3 kotak kecil) atau lebar lebih dari 3 kotak kecil (lebih dari 3 gelombang P yang tidak diikuti QRST)
106
Kita bertemu esok hari dengan pelajaran terakhir mengenai Miscellaneous ...Sambil menunggu esok hari, silahkan promosikan alamat web URL milik anda dan rekomendasikan kepada teman-teman anda baik melalui email, atau facebook anda...
107
Kemudian, bagaimana dengan Aritmia yang paling banyak sekali jenisnya. Anda masih ingat tanda-tandanya? ...
Jika 5 pelajaran di atas sudah anda kenali tanda-tandanya, mari kita lanjutkan kembali . . .
108
Pericarditis merupakan peradangan pada selaput pericard (selaput pembungkus jantung) Ciri-ciri EKG nya: 1. Pada prekordial yaitu V1-V6 akan ditemukan voltase nya rendah. Istilah voltase rendah lebih sederhana kita maksudkan bahwa gelombang R nya tidak tampak tinggi-tinggi. silahkan lihat lingkaran yang saya beri warna biru 2. Segmen ST akan ditemukan elevasi tapi gelombang T tidak inverted (tidak seperti pada miokard infark tipe STEMI ). Kecuali di lead aVR akan depresi. Silahkan lihat tanda panah yang saya beri warna hitam 3. Jika fase akut perikarditis sudah lewat, gelombang T akan inverted. Lihat bagian inferior III dan aVF yang saya beri tanda panah warna merah Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 109
Ciri-ciri EKG nya: 1. Segmen ST elevasi >1-3 mm (3 kotak kecil) dan gelombang T normal (tidak inverted) di lead I, II, aVF dan V2-V6. Silahkan anda periksa 2. Di lead aVR, segmen ST depresi dan gelombang T inverted 3. Interval QT memanjang 4. Kadang-kadang bisa ditemukan juga gelombang osborn. Gelombang osborn bisa anda lihat nanti pada hipotermia, setelah ini... Perbedaan dengan perikarditis terletak pada: 1. Voltase di V1-V6 normal, sedangkan pada perikarditis voltasenya rendah Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 110
Atau
bisa juga anda menggunakan rumus hodges dan cowokers dengan rumus sbb: Hodges dan cowokers formula: QTc=QT + 0,00175 (HR-60)
Pada rekaman di atas, interval QT nya adalah 10 kotak kecil atau 0,04 x 10 = 0,40 detik. Jarak RR nya adalah 20 kotak kecil atau 0,04x20 = 0,8 detik RR atau 0,8 = 0,894 QTc= 0,4 : 0,894 = 0,447 detik Dari rekaman EKG di atas, Qt nya 0,40 detik dan QTc yg kita hitung adalah 0,447 detik. Terdapat pemanjangan bukan?...
111
Ciri-ciri EKG nya: 1. Interval PR umumnya memanjang > 0,20 detik (> 5 kotak kecil) 2. Terdapat gelombang osborn, umumnya di lead I, II, III, aVL, aVF dan V3V6. Lihat gelombang osborn yang ditunjuk tanda panah 3. QRS melebar > 0,12 detik (> 3 kotak kecil) 4. Interval QT memanjang
112
Ciri-ciri EKG nya: 1. Interpal PR memendek < 0,12 detik (< 3 kotak kecil). Silahkan anda lihat tanda panah berwarna merah pada EKG di atas 2. Lebar QRS > 0,10 detik ( > 2,5 kotak kecil) 3. Ciri khas yang lebih terlihat adalah adanya gelombang delta silahkan lihat tanda lingkaran biru dari EKG di atas
113
Ciri-ciri EKG nya: 1. Interval PR memendek < 0,12 detik (< 3 kotak kecil) 2. Lebar QRS bisa normal atau bisa juga kurang dari 0,10 detik ( < 2,5 kotak kecil) 3. Tidak terdapat gelombang delta seperti pada WPW WPW dan LGL memiliki PR interval yang sama-sama pendek, tapi lebar QRS nya beda, dan pada LGL tidak terdapat gelombang delta
114
Ciri-ciri EKG nya: 1. Interval PR memanjang > 0,20 detik (> 5 kotak kecil). Silahkan lihat tanda panah yang saya beri warna biru 2. Segmen ST mengalami depresi pada beberapa sadapan, dengan karakteristik seperti sekop. Lihat tanda panah hitam 3. Gelombang T bisa datar, terbelah (bifasis) atau inverted pada beberapa sadapan. Anda lihat di aVL... contoh gelombang T yang datar, atau di V3 yang terbelah. 4. Interval QT memendek
115
Ciri-ciri EKG nya: 1. Gelombang P ditemukan hipertropi dibagian atrium kanan (P pulmonal) 2. Terdapat gelombang S di lead I, gelombang Q di lead III, dan T inverted di lead III atau disingkat SIQ3T3 (artinya gelombang S di lead I, gelombang Q dilead III dan T inverted di lead III). Lihat tanda panah merah 3. Axis bisa lebih dari + 900 4. Terdapat strain di V1-V3 atau V1-V4. Lihat tanda panah biru 5. Dapat juga disertai RBBB Untuk mengenali gelombang P pulmonal dan P mitral, silahkan amati gambar dibawah. P mitaral dapat menunjukan suatu tanda hipertropi atrium kiri. Sedangkan P pulmonal dapat menunjukan suatu tanda hipertropi atrium kanan
116
Untuk mudahnya anda potong garis tengah, jika lebar ke kiri disebut P pulmonal sedangkan bila lebar ke kanan disebut P mitral. Silahkan lihat garis potong pada gambar dibawah ini
117
Ciri-ciri EKG nya: Terdapat gelombang P pulmonal. Silahkan lihat di lead II yang terlihat agak jelas Terdapat pembesaran ventrikel kanan dengan aksis lebih dari + 90 derajat. Silahkan anda coba periksa berapa aksisnya?... betul bukan? Ada RVH Segmen ST bisa ditemukan depresi, atau T strain di V1 sampai V3. atau dari V1V4. Silahkan anda lihat tanda panah berwarna merah pada gambar di atas
118
Ciri-ciri EKG nya: 1. Gelombang P ditemukan melebar jika kadar kalium mencapai 6,5 mEq/L, dan hilang jika kadar kalium mencapai 7,0-9,0 mEq/L 2. Interval PR bisa normal atau memanjang > 0,20 detik (> 5 kotak kecil) dan sulit dinilai jika gelombang P hilang 3. Kompleks QRS bisa melebar jika kadar kalium mencapai 6,0-6,5 mEq/L dan tampak jelas melebar secara bermakna jika kalium > 10 mEq/L 4. Gelombang T tampak tinggi dan runcing. Dan paling jelas terlihat di lead II, III, dan V2 sampai V6. lihat tanda panah yang saya beri warna hitam. Ciri yang paling khas sekali dari hiperkalemia adalah gelombang T yang tinggi dan runcing
119
TU
Ciri EKG pada hipokalemia adalah ditemukannya gelombang U di semua lead. Silahkan anda lihat tanda panah pada gambar di atas. Gelombang U muncul setelah gelombang T. Silahkan lihat lingkaran yang saya beri warna biru. Jika anda membaca rekaman EKG dan menemukan adanya gelombang U, anda harus curiga adanya hipokalemia.
120
Brugada syndrome adalah suatu kelainan pada pembuluh koroner. Yaitu terjepitnya pembuluh koroner oleh otot jantung setiap otot jantung berkontraksi.Keluhan dapat berupa nyeri dada seperti angina atau infark. Ciri EKG nya adalah terdapat ST elevasi dan T inverted di V1 saja atau di V1 sampai V2. Bentuk lain dari brugada syndrome silahkan anda amati V1 dan V2 dari gambar dibawah ini.
121
Ciri dextrocardia yang paling khas adalah aksisnya yang ke kanan dan kompleks QRS di lead aVR depleksi ke atas . Dari sekian banyak kelainan EKG yang sudah anda pelajari, hanya dextrocardia saja yang memeiliki aVR berbentuk depleksi yang ke atas. Silahkan lihat tanda panah pada gambar di atas Dextrocardia merupakan suatu penyakit jantung bawaan yakni ventrikel kiri berada di kanan sedangkan ventrikel kanan terletak di kiri
122
Ciri EKG pada pasien yang menggunakan pacu jantung adalah: Ditemukannya garis seperti paku atau spike. Lihat tanda panah di atas yang saya lingkari dengan warna biru Tanda lain adalah durasi QRS nya lebar. Silahkan anda yakinkan.. Jika anda merasa kesulitan dalam pelajaran ke-6 ini, silahkan sampaikan pada forum dimana letak kesulitan anda. Silahkan klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_user&view=login&return=aHR0cDovL3d3dy5 rcmlzbmFzdW5kYW5hLmNvbS9pbmRleC5waHA/b3B0aW9uPWNvbV9jb250ZW50JnZpZXc9YXJ0 aWNsZSZpZD00NiZJdGVtaWQ9NDg
Ini adalah hari terakhir anda belajar interpretasi EKG dengan saya, ... Silahkan uji hasil belajar anda tentang EKG. Silahkan klik http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_content&view=article&id =49&Itemid=29
123
SENTUHAN AKHIR
Sejauh ini anda sudah menyelesaikan 6 bagian besar kelainan EKG Anda akan mahir membaca EKG jika anda sudah hafal betul ciri-ciri dari setiap kelainan jika anda masih belum hafal silahkan anda buka kembali bagian mana yang sulit anda ingat dan mulailah mengingat ciri-cirinya. Karena,... seseorang bisa membaca ekg adalah tiada lain karena ia tahu dan hafal akan ciri-cirinya Sebagai sentuhan akhir ini, saya akan berikan rumus bagaimana jika anda diminta untuk menilai rekaman EKG? Jika anda diminta membaca rekaman 1 strip (1 lead), maka anda interpretasi untuk aritmia saja. Tapi jika anda diminta membaca rekaman 12 lead atau lebih, anda ikuti langkah berikut. Berikut langkah-langkah dalam membaca 12 lead atau lebih rekaman EKG: Pertama anda perikasa adakah tanda angina, NSTEMI atau STEMI?...jika ada, anda tentukan lokasinya diinferiorkah?... di anterior kah?... lateralkah?... atau infero anterior?... atau inferolateral?... tergantung di lead mana anda menemukannya lalu fasenya apakah acute, recent atau OMI Langkah kedua anda periksa adakah tanda RBBB, LBBB dan Hemiblock?...jika ada hemiblock anda harus periksa juga aksisnyaLAFB atau LPFB? Langkah ketiga anda periksa adakah hipertropi?... jika ada, maka anda harus periksa juga aksisnya apakah RVH atau LVH?... Langkah keempat anda periksa adakah aritmia?... jika ada sebutkan jenis aritmianya untuk aritmia, memang memerlukan banyak sekali yang harus anda hafalkan karena jenisnya yang begitu banyak. Langkah kelima anda periksa adakah miscellenius?... Jika sudah lima tahap anda periksa,anda interpretasikan berdasarkan data-data yang sudah anda temukan. Apakah interpretasinya STEMI inferior dan Sinus Bradikardia?... Atau RBBB dan Atrial Fibrilasi?...Atau Perikarditis dan Atrial flutter?... Interpretasinya tergantung data-data yang anda temukan Agar anda dapat mengikuti forum , silahkan lakukan registrasi dengan menggunakan user id dan password yang sama. Klik disini http://www.krisnasundana.com/index.php?option=com_user&view=register Krisna Sundana 2009-2015 kursus EKG online 124
125