Sie sind auf Seite 1von 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NENEK Y I. Pengkajian 1. Inisial kepala keluarga 2. Usia 3. Tempat/Tanggal Lahir 4. Pendidikan 5. Agama 6. Suku 7.

Alamat 8. Tipe Keluarga : Islam : Aceh : Jln. Eka Dame Lingk. V Kelurahan Gedung Johor Medan : Keluarga dengan tiga generasi (Extended Family) II. Riwayat Kesehatan Keluarga Nenek Y tidak terlalu mengetahui riwayat kesehatan keluarganya, karena keluarga Nenek Y berada di Jawa dan Nenek Y sudah putus komunikasi dengan keluarganya. Oleh sebab itu, Nenek Y tidak mengetahui perkembangan tentang kesehatan keluarganya. III. Riwayat Kesehatan Saat Ini Saat ini Nenek Y mengeluhkan kalau Ia sering mengalami lupa. Lupa dimana meletakkan barang, lupa tanggal, hari, dan bulan. Biasanya anak Nenek Y yang akan mengingatkan apabila nenek lupa akan sesuatu. Saat ini juga Nenek mengeluh bahwa Ia semakin lemah dan ujung-ujung jarinya gemetaran. Nenek juga mengalami hipertensi dan nyeri rematik. IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Sejak dulu, Nenek S mengalami hipertensi dan rematik. Apabila nyeri rematik Nenek Y kambuh, anak nenek akan membeli obat rematik ke apotik. Nenek Y juga mengatakan apabila tekanan darah nenek sedang naik, nenek akan : Nenek Y : 80 tahun : Jateng/ 11 November 1930 : Tidak Sekolah

merasakan tengkuknya berat dan kepalanya pusing. Nenek biasanya berobat ke puskesmas di dekat rumahnya. V. Riwayat sehari-hari a. Persepsi lansia terhadap sehat sakit Sehat adalah suatu keadaan dimana badan terasa nyaman, tidak merasa pening dan dapat melakukan aktivitas. Sedangkan sakit adalah saat beliau tidak dapat berbuat apa-apa dan terasa nyeri. b. Kebiasaan Setiap pagi selesai nenek mandi dan sarapan, nenek menyapu halaman depan rumah. Setelah itu, nenek akan duduk-duduk di teras rumah sambil berbincang-bincang dengan Nenek P yang ada di sebelah rumah. c. Pola nutrisi Klien mengatakan biasanya sarapan pada pukul 08.00 WIB, sarapan lontong atau bubur, siang hari makan nasi antara pukul 12.00-13.00 WIB, sedangkan pada malam hari terkadang lansia makan nasi atau makan roti pada pukul 20.00 WIB. Nenek Y tidak suka makan sayur dan ikan, karena nenek takut termakan duri ikan. Biasanya nenek mengkonsumsi tempe dan tahu. d. Pola istirahat dan tidur Nenek biasanya istirahat di siang hari pada pukul 14.00-15.00 WIB, hanya tidur-tiduran saja. Disiang hari nenek tidak pernah tertidur pulas. Di malam hari biasanya nenek naik ke tempat tidur pukul 21.00 WIB, dan benar-benar tertidur biasanya dua jam kemudian yakni pukul 22.00 WIB. Nenek bangun dipagi hari pada pukul 06.30 WIB, bersamaan dengan terbangunnya cucu Nenek Y untuk mandi. Masalah tidur yang dirasakan oleh klien yakni hanya pada waktu memulai tidur, biasanya diperlukan waktu sekitar 2 jam agar tertidur nyenyak. Tiap malam klien selalu terbangun 2-4 kali untuk BAK.

e. Pola eliminasi Klien mengatakan BAK lancar, sesuai dengan jumlah cairan yang diminum yaitu 8-9 x/hari. Klien mengatakan tidak bisa menahan lebih lama lagi hasrat untuk BAK, ketika ada keinginan untuk BAK, maka harus segera dikeluarkan. Ini yang menyebabkan nenek sering terbangun dimalam hari untuk BAK. Kebiasaan BAB tidak teratur, biasanya klien BAB sekali dalam 2-3 hari. f. Kebiasaan olahraga Nenek Y jarang berolah raga di pagi hari. Terkadang nenek hanya jalan-jalan pagi didepan rumah. Nenek mengatakan bahwa badannya lemah dan mudah lelah, jadi nenek jarang berolahraga dan jalan yang jaraknya jauh dari rumahnya. g. Kemampuan melakukan aktivitas Biasanya di pagi hari setelah selesai mandi dan sarapan, nenek menyapu halaman depan rumah, tetapi untuk pekerjaan rumah yang lain, nenek sudah tidak mampu. Nenek hanya mampu untuk merawat dirinya sendiri misalnya mandi, berpakaian, BAB dan BAK serta makan, walaupun nasi yang akan dimakan disediakan terlebih dahulu oleh anak klien. h. Rekreasi Nenek Y sudah jarang melakukan rekreasi. Biasanya anak-anak nenek yang akan datang ke rumah untuk mengunjungi nenek. Di rumah biasanya rekreasi nenek hanyalah menonton tv. VI. Riwayat psikologi Ny.N tidak merasa stress dalam menjalani kehidupan beliau walaupun harus menjalani pengobatan secara teratur akibat penyakit hipertensi dan rematik yang dialaminya. Bagi beliau penyakit harus tetap dilawan dengan semangat dan tabah. Nenek juga merasa senang karena diperhatikan oleh anak-anak beliau dan masih dapat mengurus dirinya sendiri.

VII.

Riwayat sosial Klien sudah lama tinggal di daerah Lingkungan V jalan Eka dame dan memiliki hubungan yang baik dengan tetangga lingkungan sekitar. Nenek sering berbincang-bincang dengan lansia yang tinggal disebelah rumahnya.

VIII. Riwayat spiritual dan kultural Klien tidak pernah lupa untuk shalat lima waktu karena klien mengatakan merasa bahwa kehidupan ini adalah berkat dari Tuhan. Dalam adat Jawa beliau juga selalu memegang erat nilai dan norma sesuai budaya beliau yaitu untuk selalu ramah pada setiap orang. Tetapi belakangan ini klien sudah jarang mengikuti pewiridan karena tidak sanggup jalan jauh. IX. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum Klien terlihat rapi dan bersih, tercermin dari caranya berpakaian. Klien memiliki masalah untuk orientasi terhadap waktu dan tempat. b. Tanda-tanda vital TD = 170/100 mmHg, HR = 86x/i, RR = 23x/i, T = afebris c. Sistem pernafasan Klien tidak ada gangguan pernafasan seperti sesak nafas, (-) pernapasan cuping hidung, suara pernapasan vesikuler. Ronchi (-), wheezing (-). d. Sistem kardiovaskular Bunyi jantung S1 dan S2 normal, (-) Gallop, (-) Murmur. Detak jantung cepat dan regular. e. Sistem gastrointestinal Klien tidak ada gangguan gastrointestinal (pencernaan) seperti diare. f. Sistem genitourinari Klien mengatakan tidak ada gangguan genitourinari (perkemihan). g. Sistem muskuloskeletal Klien menggatakan merasa sehat dan nyaman walaupun 3 bulan yang lalu pernah merasakan nyeri pada kaki beliau.

h. Sistem neurologi Klien tidak ada gangguan neurologi. Tetapi klien mengalami kelemahan otot yakni pada lengan dan tungkai bawah. X. XI. Pemeriksaan penunjang Riwayat terapi Klien mengkonsumsi obat-obatan untuk penyakit rematik dan hipertensi secara teratur dari dokter yang ada di puskesmas, maupun obat yang dibeli sendiri dari apotik.

Pengkajian Status Mental NO 1. Aspek yang Dikaji Orientasi Tahun berapa, musim, tanggal, hari, dan bulan? Dimana saat ini : tempat, negara, kota, rumah sakit, lantai? Registrasi Sebutkan 3 nama tertentu pada klien, 1 detik setiap kata. Tanyakan kembali pada klien setelah menyebutkan 3 nama tersebut. Perhatian dan Perhitungan Berikan lima pertanyaan terkait dengan perhitungan Mengingat Kembali Tanyakan kembali 3 nama tertentu diatas. Bahasa Klien dianjurkan menyebutkan 2 nama tertentu. Klien dianjurkan meniru 1 kata. Menganjurkan klien untuk mengikuti 3 instruksi seperti : letakkan kertas ditangan anda, lipat kertas tersebut sebagian, letakkan kertas tersebut dilantai. Perintahkan klien untuk mengikuti instruksi : tutup mata anda. Menganjurkan klien untuk menulis sebuah kalimat. Klien dianjurkan mencontoh gambar yang diberikan perawat. Skore Maksimal 5 5 Skore Hasil 0 3

2.

3. 4. 5.

5 3 2 1 3

5 3 2 1 3

1 1 1

1 ? ?

Skor akhir 21 + 2?

ANALISA DATA

NO 1.

DATA

ANALISA DATA

MASALAH

DS: Penuaan Perubahan Proses Klien mengatakan bahwa Pikir Ia sering lupa akan Berat otak menurun atau tanggal, hari, bulan, dan mengalami penyusutan (atropi) lupa meletakkan barangbarang yang baru saja Mengalami penurunan dipegang. Klien juga fungsi kognitif dan psikomotorik mengatakan bahwa keluarga klien sudah Berpengaruh kepada proses jarang menanyakan berpikir lansia, berpikir pendapat/keputusan dari menjadi lamban, sulit klien. konsentrasi, dan kemampuan daya ingat menurun DO: - Klien mengalami disorientasi waktu dan ruang. - Hasil penilaian status mental bernilai 21 + 2? - Klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat Perubahan Proses Pikir

2.

DS : Penuaan Resiko Nenek Y mengatakan cedera bahwa tangannya sering Berat otak menurun atau bergetar, dan badannya mengalami penyusutan (atropi) terasa lemah, sehingga aktivitasnya mulai Mengalami penurunan berkurang, apabila ingin fungsi kognitif dan psikomotorik makan, anaknya akan menyediakan nasinya dan Perubahan pada sistem kemudian nenek makan persarafan lansia sendiri. DO : - Hasil pemeriksaan TTV yakni TD : 170/100mmHg HR : 86x/i RR : 23x/i - Kekuatan otot lengan nenek bernilai 3 dan otot kaki bernilai 4 - Jari-jari tampak tremor - Nenek lebih sering duduk daripada beraktivitas - Nenek berjalan Penurunan kekuatan otot Resiko Tinggi Cedera

tinggi

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan proses pikir b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan psikomotor d/d klien mengalami disorientasi waktu dan ruang, hasil pengkajian status mental bernilai 21, klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat. Resiko tinggi cedera b/d perubahan pada sistem persarafan, penurunan kekuatan otot d/d Pemeriksaan TTV yakni TD : 170/mmHg, HR : 86x/I, RR : 23x/i, kekuatan otot lengan lansia bernilai 3 dan otot kaki bernilai 4, jari-jari tampak tremor, nenek lebih sering duduk-duduk daripada beraktivitas, lansia berjalan pelan dan lambat. Kerusakan memory b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan psikomotor d/d klien mengalami defisit/masalah memory, hasil pengkajian status mental bernilai 21, klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat.

RENCANA KEPERAWATAN Tujuan/ Kriteria Intervensi Rasional Hasil Tujuan : Kaji dan pantau Menentukan Klien fungsi kognitif, intervensi menunjukkan menggunakan selanjutnya, orientasi alat pengkajian mengetahui kognitif yang baku perkembangan baik kognitif klien

Dx. Kep

1. Perubahan proses pikir b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan psikomotor d/d klien Kriteria Hasil : Pantau Mengetahui batas mengalami Klien secara tepat kemampuan kemampuan disorientasi waktu dan mengingat perawatan diri mandiri klien ruang, hasil informasi yang pengkajian status baru, saat ini, dan Pantau status Mengetahui kondisi mental bernilai 21, lampau fisik klien kesehatan dari fisik klien tampak bingung Secara benar klien, apakah ada dan berpikir keras mengidentifikasi masalah atau tidak untuk mengingat. waktu dan ruang Ajarkan manfaat Menstimulasi kerja dan cara senam otak otak Praktekkan Melatih gerakan senam senam otak otak pada lansia, anjurkan pada lansia untuk tetap berhati-hati dalam setiap gerakan lansia

Jelaskan kepada Agar hasilnya lebih klien hal-hal maksimal. yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan

senam otak

2. Resiko tinggi cedera Tujuan : 1. Diskusikan Klien terhindar dengan klien dan sistem persarafan, dari cedera keluarga tentang fisik. hal-hal yang penurunan kekuatan dapat otot d/d Pemeriksaan Kriteria Hasil : menyebabkan cedera atau jatuh TTV yakni TD : Klien dapat 170/mmHg, HR : 2. Anjurkan klien memelihara untuk tidak keamanan dan 86x/I, RR : 23x/i, bangun (turun keselamatan diri kekuatan otot lengan dari tempat tidur) tiba-tiba lansia bernilai 3 dan Dapat meningkatkan otot kaki bernilai 4, 3. Anjurkan klien kekuatan otot, mengurangi sendi dan tulang jari-jari tampak aktivitas yang Kelemahan tremor, nenek lebih berlebihan berkurang/ hilang sering duduk-duduk 4. Anjurkan klien Dapat daripada beraktivitas, makan makanan meningkatkan yang bernutrisi lansia berjalan pelan aktivitas seharihari tanpa dan lambat. terjadi cedera 5. Latih kekuatan fisik. otot klien (ROM) dan berikan kesempatan untuk melakukan teknik rileksasi. b/d perubahan pada 6. Beri motivasi kepada lansia untuk tetap melakukan senam otak secara teratur 1. Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga

2. Mengurangi resiko jatuh dan menjaga keseimbangan 3. Mengurangi resiko cedera/jatuh

4. Meningkatkan energi dan mencegah kelemahan 5. Dapat meningkatkan kekuatan otot lansia

6. Meningkatkan fungsi sistem persarafan.

3. Kerusakan memory

1. Kaji tingkat dan sifat kehilangan b/d penuaan, berat memori otak Tujuan : (kejadian yang Tidak segera, sekarang, menurun/mengalami menunjukkan atau kejadian penyusutan (atrofi), tanda-tanda yang jauh, hilang dari kerusakan secara tiba-tiba penurunan fungsi memory. atau berangsur) kognitif dan Kriteria Hasil : 2. Diskusikan psikomotor d/d klien dengan Klien mengalami klien/keluarga menggunakan beberapa praktik teknik untuk defisit/masalah masalah memori membantu memory, hasil yang dialami memperbaiki memory pengkajian status Secara akurat 3. Bantu pasien mental bernilai 21, untuk rileks, agar mengingat meningkatkan secara tepat, klien tampak konsentrasi informasi saat bingung dan berpikir ini dan yang 4. Kenang kembali sudah lama. keras untuk pengalaman Mengungkap mengingat. masa lalu dengan kan pasien (bila kemampuan diperlukan) yang lebih baik untuk 5. Berikan mengingat. pelatihan orientasi seperti menanyakan kembali informasi dan tanggal 6. Anjurkan pasien untuk tetap menerapkan program pelatihan memori

1. Mengetahui tingkat kehilangan memori dan menentukan intervensi selanjutnya

2. Agar klien dan keluarga mengerti akan kondisi lansia

3. Dengan rileks, kerja otak menjadi lebih maksimal 4. Mengulang kembali memori

5. Melatih memori dan ingatan lansia

6. Mempertahankan memori otak dengan senam lansia.

(senam otak)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NENEK M I. Pengkajian 1. Inisial kepala keluarga 2. Usia 3. Tempat/Tanggal Lahir 4. Pendidikan 5. Agama 6. Suku 7. Alamat 8. Tipe Keluarga : Islam : Jawa : Jln. Eka Murni Lingk. V Kelurahan Gedung Johor Medan : Keluarga dengan tiga generasi (Extended Family) XII. Riwayat Kesehatan Keluarga Nenek M tidak terlalu mengetahui riwayat kesehatan keluarganya, karena keluarga Nenek M tidak lagi menjalin komunikasi dengan keluarga yang ada di Jawa. Seingat Nenek M, keluarganya tidak pernah menderita penyakit yang serius. XIII. Riwayat Kesehatan Saat Ini Saat ini Nenek M mengeluhkan kalau Ia sering mengalami lupa. Lupa dimana meletakkan barang, lupa tanggal, hari, dan bulan. Biasanya anak tiri Nenek M yang akan mengingatkan apabila Nenek lupa akan sesuatu XIV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Nenek M : 80 tahun : Jawa/ 14 Juni 1930 : Tidak Sekolah

Sejak dulu, Nenek M mengalami hipertensi Nenek M juga mengatakan apabila tekanan darah nenek sedang naik, nenek akan merasakan tengkuknya berat dan kepalanya pusing. Nenek biasanya berobat ke puskesmas di dekat rumahnya.

XV.Riwayat sehari-hari a) Persepsi lansia terhadap sehat sakit Sehat adalah suatu keadaan dimana badan terasa nyaman, tidak merasa pening dan dapat melakukan aktivitas. Sedangkan sakit adalah saat beliau tidak dapat berbuat apa-apa dan terasa nyeri. b) Kebiasaan Setiap pagi nenek akan membantu cucu tirinya untuk mencuci piring dan membersihkan rumah. c) Pola nutrisi Klien mengatakan biasanya sarapan pada pukul 08.00 WIB, sarapan lontong atau nasi goreng, makan siang yakni pukul 12.30 WIB, dan makan malam pada pukul 19.00 WIB. Makan siang dan malam biasanya nenek makan nasi. Nenek suka makan ikan dan sayur. d) Pola istirahat dan tidur Klien biasanya tidur di siang hari pada pukul 14.00 WIB, biasanya klien tidur siang lebih dari 2 jam. Di malam hari klien tidak tentu tidurnya jam berapa, biasanya berkisar antara 21.00-23.00 WIB. Klien terbangun 2-3 kali di malam hari untuk BAK. e) Pola eliminasi Klien mengatakan BAK lancar. Keinginan untuk BAK biasanya tidak bisa ditahan dan harus segera dikeluarkan. Kebiasaan BAB satu kali dalam 2-3 hari dan BAB klien terasa keras. f) Kebiasaan olahraga Nenek tidak pernah berolah raga di pagi hari. Nenek hanya menganggap bahwa dengan hanyamelakukan pekerjaan rumah, itu sudah tergolong olahraga.

g) Kemampuan melakukan aktivitas Klien mampu beraktivitas sederhana dirumah seperti mencuci piring, menyapu rumah, menyuci baju dan bantu-bantu anaknya masak. h) Rekreasi Nenek sudah jarang melakukan rekreasi. Kalaupun beliau jalan-jalan, biasanya beliau hanya mengunjungi keluarga (family). XVI. Riwayat psikologi Nenek M pernah mengalami kesedihan sewaktu suaminya meninggal dan akhirnya Ia diajak oleh anak tirinya untuk tinggal bersamanya. XVII. Riwayat sosial Klien jarang keluar rumah, klien juga jarang bersosialisasi ke tempat tetangga disekitar rumah. XVIII.Riwayat spiritual dan kultural Klien tidak pernah lupa untuk shalat lima. XIX. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum Klien terlihat rapi dan bersih, tercermin dari caranya berpakaian. Klien dapat berorientasi dengan baik pada orang lain dan lingkungan sekitar b. Tanda-tanda vital TD = 190/100 mmHg, HR = 82x/i, RR = 24x/i, T = afebris c. Sistem pernafasan Klien mengatakan bahwa Ia kadang mengalami gangguan pernafasan seperti sesak nafas, pernapasan cuping hidung (-), suara pernapasan vesikuler. Ronchi (-), wheezing (-). d. Sistem kardiovaskular Bunyi jantung S1 dan S2 normal, (-) Gallop, (-) Murmur. Detak jantung cepat dan regular. e. Sistem gastrointestinal

Klien tidak ada gangguan gastrointestinal (pencernaan) seperti diare. f. Sistem genitourinari Klien mengatakan tidak ada gangguan genitourinari (perkemihan). g. Sistem neurologi Klien tidak ada gangguan neurologi XX. Pemeriksaan penunjang XXI. Riwayat terapi Klien mengkonsumsi obat-obatan untuk penyakit hipertensi.

Pengkajian Status Mental NO 1. Aspek yang Dikaji Orientasi Tahun berapa, musim, tanggal, hari, dan bulan? Dimana saat ini : tempat, negara, kota, rumah sakit, lantai? Registrasi Sebutkan 3 nama tertentu pada klien, 1 detik setiap kata. Tanyakan kembali pada klien setelah menyebutkan 3 nama tersebut. Perhatian dan Perhitungan Berikan lima pertanyaan terkait dengan perhitungan Mengingat Kembali Tanyakan kembali 3 nama tertentu diatas. Bahasa Klien dianjurkan menyebutkan 2 nama tertentu. Klien dianjurkan meniru 1 kata. Menganjurkan klien untuk mengikuti 3 instruksi seperti : letakkan kertas ditangan anda, lipat kertas tersebut sebagian, letakkan kertas tersebut dilantai. Perintahkan klien untuk mengikuti instruksi : tutup mata anda. Menganjurkan klien untuk menulis sebuah kalimat. Klien dianjurkan mencontoh gambar yang diberikan perawat. Skore Maksimal 5 5 Skore Hasil 0 0

2.

3. 4. 5.

5 3 2 1 3

? 2 2 1 3

1 1 1

1 ? ?

Skor akhir 12 + 7?

ANALISA DATA

NO 1.

DATA

ANALISA DATA

MASALAH

DS: Penuaan Perubahan Proses Klien mengatakan bahwa Pikir Ia sering lupa akan Berat otak menurun atau tanggal, hari, bulan, dan mengalami penyusutan (atropi) lupa meletakkan barangbarang yang baru saja dipegang. Klien juga Mengalami penurunan mengatakan bahwa fungsi kognitif dan psikomotorik keluarga klien sudah jarang menanyakan pendapat/keputusan dari Berpengaruh kepada proses klien. berpikir lansia, berpikir menjadi lamban, sulit konsentrasi, dan kemampuan DO: daya ingat menurun - Klien mengalami disorientasi waktu dan ruang. Perubahan Proses Pikir - Hasil penilaian status mental bernilai 12 + 7? - Klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat

3.

DS : Klien mengatakan bahwa ia sering lupa akan kejadian yang baru terjadi maupun yang sudah lama terjadi.

Penuaan Berat otak menurun atau mengalami penyusutan (atropi) Mengalami penurunan

Kerusakan Memory

DO : fungsi kognitif dan psikomotorik Klien mengalami Kerusakan Memory defisit/ masalah memory Hasil penilaian status mental bernilai 12 + 2? Klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat .

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan proses pikir b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan psikomotor d/d klien mengalami disorientasi waktu dan ruang, hasil pengkajian status mental bernilai 21, klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat. Kerusakan memory b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan psikomotor d/d klien mengalami defisit/masalah memory, hasil pengkajian status mental bernilai 21, klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat.

RENCANA KEPERAWATAN Tujuan/ Kriteria Intervensi Rasional Hasil Tujuan : Kaji dan pantau Menentukan Klien fungsi kognitif, intervensi menunjukkan menggunakan selanjutnya, orientasi alat pengkajian mengetahui kognitif yang baku perkembangan baik kognitif klien

Dx. Kep 1. Perubahan proses pikir b/d penuaan, berat otak menurun/mengalami penyusutan (atrofi), penurunan fungsi kognitif dan

psikomotor d/d klien Kriteria Hasil : Pantau Mengetahui batas mengalami Klien secara tepat kemampuan kemampuan disorientasi waktu dan mengingat perawatan diri mandiri klien ruang, hasil informasi yang pengkajian status baru, saat ini, dan Pantau status Mengetahui kondisi mental bernilai 12, lampau fisik klien kesehatan dari fisik klien tampak bingung Secara benar klien, apakah ada dan berpikir keras mengidentifikasi masalah atau tidak untuk mengingat. waktu dan ruang Ajarkan manfaat Menstimulasi kerja dan cara senam otak otak Praktekkan Melatih gerakan senam senam otak otak pada lansia, anjurkan pada lansia untuk tetap berhati-hati dalam setiap gerakan lansia

Jelaskan kepada Agar hasilnya lebih klien hal-hal maksimal. yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan senam otak

1. Kaji tingkat dan 2. Kerusakan memory Tujuan : sifat kehilangan b/d penuaan, berat Tidak memori otak menunjukkan (kejadian yang menurun/mengalami tanda-tanda segera, sekarang, penyusutan (atrofi), dari kerusakan atau kejadian penurunan fungsi memory. yang jauh, hilang kognitif dan secara tiba-tiba psikomotor d/d klien Kriteria Hasil : atau berangsur) mengalami Klien defisit/masalah menggunakan 2. Diskusikan memory, hasil teknik untuk dengan pengkajian status membantu

1. Mengetahui tingkat kehilangan memori dan menentukan intervensi selanjutnya

2. Agar klien dan keluarga mengerti

mental bernilai 21, klien tampak bingung dan berpikir keras untuk mengingat.

memperbaiki klien/keluarga akan kondisi memory beberapa praktik lansia masalah memori Secara akurat yang dialami mengingat secara tepat, 3. Dengan rileks, informasi saat 3. Bantu pasien untuk rileks, agar kerja otak menjadi ini dan yang meningkatkan lebih maksimal sudah lama. konsentrasi Mengungkap kan 4. Kenang kembali kemampuan pengalaman 4. Mengulang yang lebih masa lalu dengan kembali memori baik untuk pasien (bila mengingat. diperlukan) 5. Berikan pelatihan orientasi seperti menanyakan kembali informasi dan tanggal 5. Melatih memori dan ingatan lansia

6. Anjurkan pasien 6. Mempertahankan untuk tetap memori otak menerapkan dengan senam program lansia. pelatihan memori (senam otak)

Das könnte Ihnen auch gefallen