Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
d sel kolon Tupen : membesar dan banyak Dalam waktu 2x24 jam d.o klien mengeluh rasa ketidaknyamanan Tujuan 1. Intervensi Catat keluhan nyeri, termasuk 1. lokasi, lamanya, intensitas rasional Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat membantu etiologi dan terjadinya
(skala 0-10)
makan Tupan :
makanan berserat dan Rasa ketidaknyamanan kadang-kadang merokok Kriteria hasil : Menyatakan nyeri hilang Skala nyeri 3. Berikan tindakan nyaman 3. (nyeri) klien hilang
Bahasa tubuh/ petunjuk nonverbal dapat secara psikologik dan dapat digunakan pada
hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi beratnya masalah Meningkatkan relaksasi luas atau
Kolaborasi : 5. Berikan obat sesuai dengan 5. indikasi : analgesik Nyeri bervariasi ringan hingga berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat
Gangguan eliminasi b.d Tupen : konstipasi mengeluh sebulan sekali d.o klien Dalam waktu sebulan berkurang
1.
Tupan : Dalam waktu sebulan klien sudah tidak 3. Tinjau ulang pola diet dan 3. jumlah cairan. atau tipe masukan
dari
anestesi,
ileus
paralitik
inflamasi intraperitoneal Masukan adekuat dari serat dan makanan kasar menberikan bulk dan cairan adalah factor penting dalam menentukan konstipasi
mengalami lagi
konstipasi
Criteria hasil : Membuat pola eliminasi 4. sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan Tinjau ulang fisiologi kolon 4. dan diskusikan
memahami
penatalaksanaan kolonstomi.
perawatan individu.
ketepatan jumlah dan Kolaborasi : konsistensi. 5. Berikan supositoria indikasi pelunak gliserin feses, sesuai 5. Mungkin perlu untuk
Asietas b.d pengeluaran Tupen : feses mengandung Dalam waktu 2x24 jam sudah tidak
darah terang d.o klien klien merasa tentang khawatir cemas. kondisinya
diekspresikan Tingkatkan
perhatian
mendengar pasien. 2. Berikan informasi yang akurat 2. sudah lagi tidak tentang dan nyata tentang apa yang dilakukan misalnya : tirah Keterlibatan perencanaan pasien dalam perawatan
keluarga cemas
- Menunjukkan rileks 3. Berikan lingkungan tenang dan dan melaporkan ansietas pasien belajar istirahat.
penurunan
mekanisme misalnya
koping teknik
baru,
mengatasi
masalah
dapat
mengatasi
sehat menerimanya.
ASUHAN KEPERAWATAN POST-EPERASI NO 1 Diagnosa Keperawatan Kekurangan cairan b.d volume Tupen : status Tidak ada tanda gejala mis: dehidrasi dalam batas proses normal. Tujuan 1. Intervensi Rasional
Awasi masukkan dan haluaran 1. Memberikan indicator langsung dengan cermat, ukur fese cair. Timbang berat badan tiap hari. keseimbangan cairan. Kehilangan cairan paling besar terjadi pada ileostomi, tetapi secara umum tidak lebih dari 500-800 ml/hari.
2.
Awasi tanda vital, catat potensi 2. Menujukkan postural, takikardia. Evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler, dan membrane mukosa.
status
hidrasi/
3.
Batasi masukan es batu selama 3. Es batu dapat merangsang sekresi periode intubasi gaster. lambung dan mencuci elektrolit.
mukosa lembab, turgor Kolaborasi : kulit membaik dan 4. Awasi hasil laboratorium 4. Mendeteksi homeostasis atau dan menentukan
pengisian kapiler baik dan secara individual mengeluarkan dengan tepat. urine 5.
ketidakseimbangan membantu
Nb : diagnose nya yang berhubungan dengan nya tolong d samain aja ya ma diagnose keperawatanna Nuhun ..
By : S RATIH HERDINA 220110100121 Doenges, Malynne. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC