Sie sind auf Seite 1von 4

Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Blighted Ovum pada Primigravida Pasien perempuan umur 29 tahun dengan keterangan G1P0A0,

UK = 11 merasa keluar darah dari jalan lahir tanpa prongkol-prongkol 2 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Hasil PP test positif. Blighted ovum atau kehamilan anembrionik adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan USG Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan. Pasien perempuan umur 29 tahun dari IGD dengan keterangan G1P0A0, UK = 11 minggu mengeluh keluar darah dari jalan lahir 2 jam sebelum masuk rumah sakit, tidak prongkol-prongkol dan melakukan hubungan suami-istri satu hari yang lalu. Pasien merasa hamil 3 bulan kurang. Pasien mengatakan sudah melakuakan cek urin dan hasil PP test hasilnya positif. Kondisi umum baik, compos mentis, tidak tampak anemis. Vital Sign TD : 110/70 mmHg, RR : 18 x/menit, HR : 92 x/menit, T : 36,2 C. Pada pemeriksaan Dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, servix teraba tebal utuh mencucu dibelakang, parametrium kanan-kiri lemas, tidak ada pembukaan, sarung tangan lendir darah negatif. Blighted Ovum Dilatasi dengan misoprostol Kuretase Pada kasus ini pasien yang merasa hamil 3 bulan datang ke poli dengan keluhan keluar darah tanpa disertai lendir melalui jalan lahir. Dari gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada. Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi abortus spontan dan telah dilakukan

pemeriksaan USG. Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan, membersihkan sisa-sisa jaringan, mencegah infeksi, sehingga rahim siap untuk kehamilan berikutnya. Selain itu sisa jaringan yang diambil dapat juga digunakan sebagai sampel laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya blighted ovum. Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran. Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun. Diagnosis 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilananembriogenikdapat ditegakkan ilapada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur. Penatalaksanaan Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya

adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobatai agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum yang dapat diobati jarang ditemukan, namun masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang menyebabkan kematian dini ovum. Dalam kasus ini, pil hormon seperti progesteron dapat bekerja. Namun efek samping dari pemakaian hormon adalah sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain-lain. Jika terjadi kematian telur di awal kehamilan secara berulang, maka pembuahan buatan mungkin efektif dalam memproduksi kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah pilihan lain bagi banyak pasangan. Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah terjadi dilatasi servik kemudian dilakukan kuretase.

Blighted ovum atau kehamilan anembrionik adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan USG Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan. Blighted Ovum. 2006. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012, dari http://www.americanpregnancy.org/pregnancycomplications/blighte dovum.html Blighted Ovum. 2003. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013, dari http://www.medicineonline.com/topics/b/2/BlightedOvum/info/Prevention-&-Expectations.html Blighted Ovum (Kehamilan kosong). 2008. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013, dari http://doktersehat.com/84/ Blighted Ovum or also referred to as a Empty Gestational Sac. 2013. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011, dari http://www.ourmiscarriage.com/blighted_ovum.html Kehamilan Kosong (Blighted Ovum). 2011. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013, dari

http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnan cy/article.php?article_id=5733 Suci Nurannisa Yusuf, Bagian Obstetri dan Gynekologi, Panembahan Senopati Bantul, Kab. Bantul, Yogyakarta. RSUD

Das könnte Ihnen auch gefallen