Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Syok
Pokok Bahasan
Definisi syok Klasifikasi syok Tahapan syok Jenis syok Patofisiologi syok Asuhan keperawatan syok
Definisi
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan
ketidakmampuan sistem sirkulasi menyuplai oksigen & nutrien ke jaringan, ditandai dengan
hipoksia dan ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ dan potensial kematian.
(Kleinpell dalam Garretson, 2007).
Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan TIGA komponen : Pompa jantung yang adekuat Sistem sirkulasi yang efektif Volume darah adekuat
Klasifikasi Syok
Syok hipovolemik
Syok Obstruktif
Syok Kardiogenik
Syok Distributif
Syok neurogenik Syok anafilaktik Syok septik
Saraf simpatis menstimulasi : pelepasan katekolamin Kontraktilitas jantung Respons neurohormonal: vasokonstriksi & aliran darah prioritas ke organ vital Pelepasan aldosteron: output urin (<30 menit)
frekuensi jantung kadar glukosa
Imbalans elektrolit Asidosis metabolik Asidosis respiratorik Edema perifer Takiaritmia ireguler Hipotensi Pucat Kulit dingin Penurunan tingkat kesadaran
1. Syok Hipovolemik
Akibat dari penurunan preload Etiologi:
Hemoragik: trauma, perdarahan GI, ruptur aneurisma Non-hemoragik / kehilangan cairan: diare, muntah, luka bakar.
volume
2. Syok Kardiogenik
Akibat dari penurunan pompa jantung Etiologi:
Disfungsi sistolik: infark miokard, kardiomiopati, hipertensi pulmonal Disfungsi diastolik: hipertropi ventrikel, kardiomiopati Disritmia : bradiaritmia, takiaritmia Gangguan Struktur: stenosis atau regurgitasi, ruptur septal
SVR
Dispnea
curah jantung
perfusi jaringan
iskemia
Modifikasi dari: Sole, et al (2006). Introduction to Critical Care Nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier
3. Syok Distributif
Akibat dari dilatasi pembuluh darah besarbesaran penurunan systemic vascular resistance (SVR) penurunan preload Etiologi:
Sepsis : Infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur invasif Neurogenik : cedera medula spinalis, anastesi spinal, depresi pusat vasomotor Reaksi anafilaktik: reaksi hipersensitivitas (alergik)
4. Syok Obstruktif
Akibat dari restriksi pengisian diastolik ventrikel kanan akibat kompresi/penekanan pada jantung Etiologi:
Tamponade jantung Tension pneumothorax Emboli paru
alir balik vena stroke volume curah jantung suplai oksigen seluler
Sumber: Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., OBrien, P. G., & Bucher, L.(2007). Medical surgical nursing. Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier.
Pengkajian
Fokus pengkajian:
Airway, Breathing, Circulation (ABC) Tanda/Gejala Syok:
Perifer nadi perifer, kulit dingin dan lembap/basah, CRT > 2 detik, pucat, sianosis output urine <0,5 mg/kg/jam, ureum, kreatinin, BJ urine ansietas, pusing, agitasi, kesadaran TD, takikardia, disritmia, JVP, CVP, takipnea, SpO2, gagal napas. bunyi usus, ileus paralitik, hiper/hipoglikemia enzim liver (ALT, AST) dan laktat
JENIS SYOK
Hipovolemik Distributif Kardiogenik Dapat meningkat atau menurun Meningkat Menurun Dingin Lambat Obstruktif
Meningkat
HR JVP TD Kulit
Meningkat
Meningkat
Menurun Menurun
CRT
Lambat
Diagnosa lain yang mungkin muncul: Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah aktif, perpindahan cairan ke interstisial Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahn preload; kontraktilitas; afterload; blokade simpatis Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik
Intervensi Keperawatan
Penanganan Gawat Darurat di IGD
Airway : menjamin jalan napas paten Beathing : memberikan oksigen pertahankan SaO2 > 95% Circulation :
Hentikan perdarahan eksternal dgn penekanan langsung Pasang akses IV berukuran besar (No. 14 atau 16) Pemberian cairan hangat dengan tetesan cepat Dosis awal 1 2 liter pada dewasa dan 20 ml/kg pada anak
Sumber: McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma life support. 5th Ed. USA: Mosby.
Intervensi Keperawatan Penanganan di IGD (Lanjutan...) Pada pasien trauma, tidak hanya ABC tapi ABCDEFG
Disability : Periksa tingkat kesadaran, respon pupil dan fungsi sensorik & motorik Exposure : Periksa seluruh permukaan tubuh. Periksa DOTS : D deformity (deformitas) O - open wounds (luka terbuka) T - tenderness (nyeri tekan) S swelling (bengkak) Folley catheter : Kateter urine untuk penilaian produksi urine Gastric tube : NGT untuk dekompresi lambung minimalkan aspirasi
60
70 80
90
Dapatkah tekanan darah diprediksi hanya dengan meraba nadi? Jika merasakan denyutan nadi pada area tersebut prediksi TD lebih tinggi dari angka tersebut
Syok Hipovolemik
Hentikan kehilangan cairan Kembalikan volume sirkulasi
Masalah irama: disesuaikan takiaritmia atau bradiaritmia? Tatalaksana lanjutan setelah diatasi (pompa balon intra-aorta, angiografi, intervensi kardiovaskuler perkutan, bedah).
Kelas
Inotropik Inotropik
Dosis
2-40 mcg/kg/mnt 5-20 mcg/kg/mnt
Efek
kontraktilitas dan cardiac output kontraktilitas & vasokonstriksi
Nursing Implication
Berikan via central line Monitor HR, TD (memperburuk hipotensi, perlu tambahan vasopressor) Hentikan jika takidisritmia Monitor vasokontriksi perifer pada dosis sedang - berat Monitor HR > 100x Monitor dispnea, edema paru Monitor nyeri dada, disritmia Monitor gagal ginjal akibat iskemia Monitor TD dan HR. Refleks takikardia dapat terjadi
Noradrenaline
Katekolamin
2-30 mcg/mnt
Nitrogliserin
Vasodilator
Mulai antibiotik spektrum luas dalam 1 jam pertama Kultur (darah, eksudat, urine, sputum) untuk antibiotik spesifik
Syok Anafilaktik
Epinephrine vasokonstriksi perifer, bronkhodilatasi dan menekan efek histamine Diphenhydramine (Benadryl) memblok pelepasan histamin akibat reaksi alergi Pertahankan keadekuatan airway: Bronkodilator dgn nebulizer lebih efektif Intubasi endotrakeal atau krikotiroidotomi (jika perlu)
Krikotiroidotomi
Sumber:http://razimaulana.files.wordpress.com /2012/11/surgical1.png
Intubasi Endotracheal
Sumber:http://www.amicusvisualsolutio ns.com/obrasky/05001_09X.jpg
Syok Obstruktif
Kenali sedini mungkin agar obstruksi dapat diatasi segera Atasi penyebab obstruksi:
Cardiac tamponade pericardiosentesis Tension pneumothorax needle decompression atau chest tube insertion Emboli paru terapi trombolitik untuk mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri jantung
Pericardiosentesis
Sumber: http://img.webmd.boots.com
Needle decompression
Sumber:www.civiliandefenseforce.com
Kasus
Seorang laki-laki berusia 24 tahun masuk IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Tampak deformitas pada femur dextra. Pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, tekanan darah 90/65 mmHg, CRT >2 detik, produksi urine 10 mL/jam ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran menurun, BB 50 kg.
1. 2. 3. 4. Berapa estimasi volume darah pasien? Berapa perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien? Apa jenis cairan yang diberikan untuk resusitasi? Berapa banyak cairan yang diberikan untuk resusitasi?
KELAS II
KELAS III
KELAS IV
<15%
< 750 <100
15% - 30%
750 1500 >100
30% - 40%
1500 2000 >120
>40%
> 2000 >140
Tekanan darah
Frekuensi napas Capillary Reffill Ekstremitas Produksi urin (ml/jam) Status mental
Penggantian cairan
Normal
14 20 Normal Normal >30 Sadar, haus Kristaloid
Normal
20 30 Lambat (>2 dtk) Pucat 20 30 Gelisah, agresif, haus Kristaloid
Menurun
30 40 Lambat (>2 dtk) Pucat 10 - 20 Gelisah, agresif, ngantuk Kristaloid dan darah
Menurun
>35 Tdk terdeteksi Pucat & dingin 0 - 10 Ngantuk, bingung, tdk sadar Kristaloid dan darah
(hukum 3:1)
EBV = 70 ml x BB (kg)
2. Tentukan KELAS SYOK berdasarkan tanda/gejala (Lihat Tabel) untuk mengetahui persentase kehilangan darah 3. Tentukan Estimated Blood Loss (EBL)
Kristaloid
Koloid
Darah
Penggantian cairan
3000 ml kristaloid ,atau 1000 ml koloid
Evaluasi
Kriteria Hasil: Perfusi jaringan akan optimal, dengan kriteria:
Kulit hangat, tidak pucat & turgor normal Capillary refill time (CRT) < 2 detik Vena jugular tdk kolaps/distensi TD 20 mmHg dari TD pre-syok I & O seimbang HR 60-100 x/mnt, kuat dan teratur RR 10-20 x/mnt, teratur Mean Atrial Pressure (MAP) 70 mmHg Output urine 30-60 mL/jam
Referensi
Cherkas, D. (2011). Traumatic hemorrhagic shock: Advances in fluid Management. Emergency Medicine Practice, 13, 11, 1-20. Garrtson, S & Malberti, S. (2007). Understanding hypovoleamic, cardiogenic and septic shock. Nursing Standard, 50,21, 46-55. Hand, H (2001). Shock. Nursing Standard, 15, 48, 45-52. Jordan, K.S. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. USA: Emergency Nurses Association. Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., & Dirksen, S. R., OBrien, P. G., & Bucher, L. (2007). Medical surgical nursing: Assesment and management of clinical Problems. Vol. 2. 7th Ed. St.Louis: Mosby Elsevier. McSwain & Frame (2003). PHTLS, Basic and advanced prehospital trauma life support. 5th Ed. USA: Mosby. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005). Brunner & suddarths textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott. Sole, et al (2006). Introduction to critical care nursing. 4th Ed. St. Louis: Elsevier.