PT Badak LNG, Bontang

Industri Pencairan Gas Alam

Natural Gas Liquifaction

Liquefied Natural Gas Processing

Gas production Natural gas is collected from underground reservoirs and transported by pipeline to a liquefaction plant.

Liquefaction In the liquefaction process, impurities are removed from the gas before it is cooled. The cooling of natural gas to -162C causes it to liquefy at which point it takes up 1/600th of its original volume.

Transportation LNG is transported in specially insulated, double-hull ships that usually carry about 125,000 m to 170,000 m of gas. The LNG remains at -162C during transit and ships.

Regasification When LNG is offloaded at regasification terminals, the liliquefaction process is reversed. LNG is pumped from ships to onshore storage tank and warmed so it returns to natural gas. It is then transported through local pipeline systems to used.

 Natural gas processing plants, or fractionators, are used to purify the raw natural gas produced from underground gas fields or extracted at the surface from the fluids produced from oil wells. Raw natural gas typically consists primarily of methane (CH4). It also contains varying amounts of other components. Raw natural gas may come from any one of three types of gas wells: a.Crude oil wells Raw natural gas that comes from crude oil wells is called associated gas. This gas can exist separate from the crude oil in the underground formation, or dissolved in the crude oil. b.Dry gas wells These wells typically produce only raw natural gas that does not contain any hydrocarbon liquids. Such gas is called non-associated gas. c. Condensate wells These wells produce raw natural gas along with natural gas liquid (NGL). Such gas is also nonassociated gas and often referred to as wet gas.

 Contaminants in raw natural gas Raw natural gas consists primarily of methane (CH4), and it also contains varying amounts of contaminants, i.e.:

a. Heavier gaseous hydrocarbons: ethane (C2H6), propane (C3H8), nbutane (n-C4H10), isobutane (i-C4H10), pentane, and even higher MW hydrocarbons. When processed and purified into finished byproducts, all of these are collectively referred to as NGL (Natural Gas Liquids) or condensate or natural gasoline. b. Acid gases: CO2, H2S, and thiol or mercaptans, RSH (such as methanethiol, CH3SH, and ethanethiol, C2H5SH). c. Other gases: N2 and He. d. Water: water vapor and liquid water. e. Liquid hydrocarbons: perhaps some natural gas condensate (also referred as natural gasoline) and/or crude oil. f. Mercury: very small amounts of mercury primarily in elemental form, but chlorides and other species are possibly present. g. Radioactive gas: primarily is radon.

Note: Natural gas condensate is a low-density mixture of hydrocarbon liquids in the raw gas (straight chain alkanes C2 C12 with sg ranging from 0.5 to 0.8) It condenses out of the raw gas if the temperature is reduced to below the hydrocarbon dew point temperature of the raw gas.

Natural Gas Raw Composition

Component
Methane Ethane Propane

Chemical Formula CH4 C2 H 6 C3 H 8

Content, %mol 70-90% 0-20% 0-8% 0-0.2% 0-5% 0-5%

Butane
Carbon Dioxide Oxygen Nitrogen Hydrogen sulphide

C4H10
CO2 O2 N2 H2S

Rare gases

Ar, He, Ne, Xe

trace

Natural Gas Raw Composition (Sumur Gas Alam Arun, Aceh)

Component N2 CO2 CH4 C2 H6 C3 H8 i-C4H10 n-C4H10 i-C5H12 n-C5H12 n-C6H14 Impurities: Benzene : max. 50 ppm(v) Sulfur : max. 2.5 ppm(v) Mercury : max. 188 ppb(w) Concentration Average (%mole) 0.21 8.00 82.89 4.76 2.57 0.50 0.60 0.20 0.13 0.16

(as Product Standard Quality)

LNG Specifications

Component
CH4 C4+ C5+ H2S CO2 Water vapor Mercury Particulate solids and liquid water Heating value (HHV)

Concentration
Min. 85.2 %mole Max. 1.9 %mole Max. 0.09 %mole Max. 0.25 grain/100 cuft of gas 4 ppm Max. 2.0 3.0 %mole Max. 7 lb/106 cuft of gas Max. 0.001 ppb(v) 0 1025 btu/scf

Note: scf = standard cubic feet

Contoh kasus di Indonesia: Cadangan terbukti gas alam = 91,45 x 1012 SCF (tahun 1989), daerah utama: Aceh dan Kaltim Laju produksi gas alam = 1,93 x 1012 SCF/tahun Rasio cadangan terbukti terhadap lahu produksi = (91,45 x 1012 SCF)/(1,93 x 1012 SCF/tahun) 50 tahun

Proses Pengolahan dan Pencairan Gas Alam

Berdasarkan spesifikasi LNG (sebagai produk) dan komposisi gas alam awal (raw natural gas) sebagai bahan baku, maka sebelum gas alam dicairkan harus disingkirkan dahulu senyawa-senyawa: Sulfur (H2S), O2, H2O, Hg dan HK-fraksi berat. Secara umum, pengolahan dan pencairan gas alam dilakukan dengan melalui 5 tahapan proses berikut: 1. Pemurnian gas alam dari CO2 dan senyawa sulfur (H2S) 2. Dehidrasi (penyingkiran H2O) 3. Penyingkiran Hg 4. Penghilangan hidrokarbon berat (selain CH4) 5. Pencairan gas alam

Tahap 2. Penyingkiran CO2 (CO2 removal unit) Alasan: 1. Pencairan gas alam dilakukan pada -160oC. Ternyata pada suhu -160oC, kelarutan CO2 dalam CH4 adalah 200 ppm (0,02%). Jadi bila raw gas alam dengan kandungan CO2 sekitar 8% didinginkan pada -160oC maka akan terjadi pembekuan/pemadatan gas CO2 yang tidak larut (titik beku CO2 -155oC). Hal ini berdampak pada terjadinya penyumbatan pipa-pipa pada sistem pendinginan saat proses pencairan gas alam dilakukan. 2. Memenuhi spesifikasi mutu produk LNG (dalam nilai kalor) 3. Mencegah kerusakan alat sebagai dampak korosi. Proses pengurangan kadar gas CO2 dari raw gas alam umumnya dilakukan dengan proses absorpsi. Absorben yang dapat digunakan: 1. Larutan yang mengandung K2CO3, misalnya Benfield 2. Larutan MEA (monoetanol amin), HOCH2CH2-NH2 3. Larutan DEA (dietanol amin), (HOCH2CH2)2-NH 4. Larutan DGA (diglikol amin), HOCH2CH2-O-CH2CH2-NH2

Contoh kasus: Di proses LNG Badak menggunakan absorben MEA (kadar CO2 relatif sedikit, 2,94%mol), sedangkan di proses LNG Arun menggunakan absorben DEA+K2CO3 (karena kandungan CO2 tinggi, 14,51 %mol). Reaksi pada proses absorpsi gas CO2: a. dengan absorben K2CO3 Absorber : CO2(g)+H2O(l) +K2CO3(l) 2KHCO3(l) Stripper : 2KHCO3(l) K2CO3+ H2O +CO2(g)
(l)

Reaksi pada proses absorpsi gas CO2 (cont): b. dengan absorben MEA Absorber : CO2(g)+H2O(l) H2CO3(l) MEA(l)+ H2CO3(l) HOCH2CH2NH3.HCO3(l) (atau MEA.HCO3)
Stripper : MEA.HCO3(l) MEA(l)+ H2O(l) +CO2(g) c. dengan absorben DEA Absorber : CO2(g)+H2O(l) H2CO3(l) DEA(l)+ H2CO3(l) DEA.HCO3(l)

Stripper : DEA.HCO3(l) DEA(l)+ H2O(l) + CO2(g)

Reaksi pada proses absorpsi gas CO2 (cont): d. dengan absorben DGA Absorber : CO2(g)+H2O(l) H2CO3(l) DGA(l)+ H2CO3(l) DGA.HCO3(l) Stripper : DGA.HCO3(l) DGA(l)+ H2O() + CO2(g) Kasus khusus: Pada penggunaan absorben DEA+K2CO3 (disebut larutan Benfield), ditambah anti foam, katalis, dan corrosion inhibitor, reaksi absorbsi terhadap gas CO2 berlangsung 2 tahap, yaitu oleh DEA dan K2CO3.

Process Flowsheet Pemisahan Acid Gas (CO2 dan H2S) dengan Absorpsi (Amine Solution)

CO2(g)+H2O(l) +K2CO3(l) 2KHCO3(l)

Absorpsi gas CO dan CO2

Tahap 2. Dehidrasi air, H2O Alasan: Kehadiran air dalam fasa uap maupun cair di dalam raw gas alam tidak dikehendaki, karena : a. Memenuhi spesifikasi LNG b. Pada proses pendinginan (saat pencairan gas alam), air akan membeku dan memadat sehingga terjadi penyumbatan pipa-pipa c. Pada kondisi tertentu, air dengan hidrokarbon berat berat akan membentuk senyawa hidrat (CxHy.8H2O) yang membeku, sehingga akan menyumbat sistem perpipaan.
Teknik dehidrasi air Dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Absorpsi dengan absorben etilen glikol 2. Adsorpsi (penjerapan) dengan adsorben: a. silika gel b. alumina c. molecular sieve (Na-Alumina)

Process Flowsheet Pemisahan Pengeringan Gas Alam dengan Absorpsi

Tahap 3. Pemisahan merkuri, Hg Alasan: Kehadiran Hg dalam Gas Alam juga tidak dikehendaki karena mengakibatkan korosi pada pipa-pipa aluminium di main heat exchanger membentuk amalgam. Teknik pemisahan Hg Umumnya dilakukan dengan metode adsorpsi (penjerapan) menggunakan adsorben berbasis sulfur, misalnya sulfur linpagralid actrates carmin (sulfur yang terimpregnasi pada karbon), dengan kemampuan penjerapan 0,1 ng/m3. Reaksi pada tahap adsorpsi: Hg + S HgS

Adsorpsi

Tahap 4. Pemisahan hidrokarbon berat

Pemisahan hidrokarbon berat dilakukan dengan cara fraksionasi (distilasi per-kelompok).

Tahap 5. Pencairan gas alam Dilakukan dengan teknik refrigerasi Jenis refrijeran: amonia (NH3), freon, propane, atau MCR Syarat sebagai refrijeran, terutama adalah memiliki entalpi penguapan yang tinggi Proses pencairan gas alam: Pencairan dilakukan dengan cara menurunkan temperatur gas alam (=proses pendinginan), sampai temperaturnya mencapai -162oC pada tekanan 33 kg/cm2, sehingga didapat gas alam fase cair (LNG) yang merupakan cairan lewat dingin (subcooled Liquid). Hal ini diperlukan dimana tekanan LNG akan diturunkan sampai 1 atm, karena penyimpanan dan transportasi dilakukan pada tekanan 1 atm.
Note: MCR = Multi Component Refrigerant, tersusun dari gas H2, CH4, C2H6, dan C3H8 H2 (3,78), CH4 (40,95), C2H6 (48,91), C3H8(6,36) (dalam %mol)

Skema Sistem Refrijerasi

Kondenser
4 3

Ekspander

Kompresor

Evaporator

Note: Evaporator = main HE

Gas alam

Gas alam cair (LNG)

Diagram P-H dari Methane

Byproduct Processing from Natural Gas