Sie sind auf Seite 1von 11

Daftar Isi

BAB 12. MULTICAST ...................................................................................................................................... 2 12.1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2 12.1.1 Multicasting Vs Multiple Unicasting .......................................................................................... 2 12.1.2 Aplikasi-Aplikasi Multicast ......................................................................................................... 2 12.2 Alamat Multicast ............................................................................................................................... 3 12.3 IGMP ................................................................................................................................................. 3 12.4 Multicast Routing .............................................................................................................................. 3 12.5 Routing Protocol ............................................................................................................................... 5 12.5.1 MOSPF ........................................................................................................................................ 5 12.5.2 MULTICAST DISTANCE VECTOR ROUTING ................................................................................. 6 12.5.3 DVMRP ....................................................................................................................................... 7 12.5.4 CORE-BASED TREE (CBT) ............................................................................................................ 8 12.5.6 Protocol Independent Multicast (PIM) ...................................................................................... 9 12.6 MBONE (Multicast Backbone) ........................................................................................................ 10

BAB 12. MULTICAST


12.1 PENDAHULUAN
12.1.1 Multicasting Vs Multiple Unicasting

Gambar 12. 1 Multicasting vs Multiple Unicasting

1. Multicasting lebih efisien daripada multiple unicasting 2. Pada multiple unicasting, paket dibuat oleh source dengan delay antar paket. Jika jumlah paket ada 1000, maka delay antara paket pertama dan terakhir bisa jadi tidak dapat diterima. Pada multicast, tidak ada delay karena hanya 1 paket yang dibuat oleh source. 12.1.2 Aplikasi-Aplikasi Multicast 1. Akses ke Database Terdistribusi 2. Penyebaran Informasi 3. Penyebaran Berita 4. Teleconferencing 5. Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)

12.2 Alamat Multicast


Tabel 12. 1 Tabel range alamat mulitcast

12.3 IGMP
Adalah protokol yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi membership dari devicedevice didalam suatu jaringan kepada router multicast.

12.4 Multicast Routing


Pada multicast routing, setiap router yang terlibat dalam proses perlu membangun shortestpath tree ke setiap group. 2 pendekatan dalam multicast routing : 1) Source-based tree, 2) Group-shared tree Source-based tree :

Gambar 12. 2 Pendekatan Source-Based Tree

Pada pendekatan source-based tree, setiap router perlu memiliki satu shortest-path tree ke setiap group.

Group-shared tree :

Gambar 12. 3 Pendekatan Group-Shared Tree

Pada pendekatan group-shared tree, hanya core router, yang memiliki satu shortestpath tree ke setiap group, yang terlibat dalam multicasting.

12.5 Routing Protocol

Gambar 12. 4 Taksonomi Multcast Routing Protocol

12.5.1 MOSPF Adalah extension dari protokol OSPF yang menggunakan routing link-state multicast untuk membuat source-based trees. Merupakan data-driven protocol, saat pertama kali MOSPF melihat sebuah datagram dengan source dan group address tertentu, router membangun pohon shortest-path Djikstra.

12.5.2 MULTICAST DISTANCE VECTOR ROUTING Menggunakan pendekatan source-based tree, tetapi router tidak pernah membuat routing table. Ketika router menerima suatu paket multicast, ia mengirim (forward) paket seakan-akan berkonsultasi dengan routing table, tetapi setelah paket tsb dikirim, table itu dihapus. 4 strategi Multicast Distance Vector Routing untuk membangun source-based tree (strategi sesudahnya mengoreksi kekurangan strategi sebelumnya) : o Flooding Setiap router yang menerima paket multicast mengirimkan paket tsb ke semua interface kecuali interface dimana paket tsb diterima. Ini menjadi broadcast, bukan multicast. Menciptakan loop dalam sistem. o Reverse Path Forwarding (RPF) Mengoreksi looping pada strategi flooding Hanya paket yang diterima pada interface shortest-path ke source yang diaccept dan dikirimkan ke interface lain. Paket yang diterima dari interface lain didiscard.

Gambar 12. 5 Reverse Path Forwading

Reverse Path Broadcasting Mengoreksi kelemahan RPF pada case suatu network memiliki 2 parent router. RPB memungkinkan suatu network menentukan designated parent router Kriterianya adalah router shortest-path ke source dan IP address terkecil.

Gambar 12. 6 Reverse Path Broadcasting

Reverse Path Multicasting RPB adalah broadcast, bukan multicast. RPM mengatasi kekurangan tsb. Menggunakan mekanisme pruning dan grafting.

Gambar 12. 7 Reverse Path Multicasting

12.5.3 DVMRP Adalah implementasi dari distance vector multicast routing protocol yang berbasiskan RIP.

12.5.4 CORE-BASED TREE (CBT) Membagi suatu AS menjadi beberapa region, dan sebuah core (center router/rendezvous router) dipilih untuk setiap region. Ketika suatu core telah dipilih, router-router yang tertarik untuk join suatu group mengirimkan join message kepada core melaui router upstram. Router upstream tsb (intermediate router) mengekstrak informasi yang diperlukan dari pesan tsb, seperti alamat unicast pengirim dan di interface mana pesan tsb diterima, lalu mengirimkannya ke router upstremnya. Begitu seterusnya hingga mencapai core. Sehingga ketika core telah menerima join message dari semua router, tree telah terbentuk. o Setiap router telah mengetahui upstream routernya (yang menuju core) dan downstream routernya.

Gambar 12. 8 Core Router pada protokol Core-Based Tree

Gambar 12. 9 Pengiriman paket multicast dari source diluar environment multicast pada protokol CBT

2 perbedaan MOSPF & DVMRP dengan CBT MOSPF & DVMRP Tree dibentuk dari atas (root) ke atas Tree dibentuk terlebih dahulu (broadcast), baru diprune. CBT Tree dibentuk dari bawah (leaf) ke bawah Tidak ada tree pada awalnya, join (grafting) yang membuatnya ada

12.5.6 Protocol Independent Multicast (PIM) Adalah nama yang diberikan untuk 2 protokol routing multicast yang independen : PIM-DM dan PIM-SM PIM-DM (PIM Dense Mode) Digunakan jika ada kemungkinan bahwa setiap router terlibat dalam multicasting. o Sehingga penggunaan protocol broadcast dapat dibenarkan. PIM-DM digunakan dalam environment dense-mode, misalnya LAN. Menggunakan pendekatan source-based tree yang menggunakan RPF dan pruning Operasinya mirip DVMRP, tetapi tidak tergantung kepada protokol routing unicast tertentu

PIM-SM (PIM Sparse Mode)

Digunakan ketika hanya ada sedikit kemungkinan bahwa setiap router terlibat dalam multicast o Sehingga penggunakan protokol broadcast tidak dapat dibenarkan. PIM-SM digunakan dalam environment sparse-mode, misalnya WAN. Menggunakan pendekatan group-shared tree yang memiliki RP Operasinya mirip CBT, tetapi lebih sederhana karena tidak membutuhkan acknowledgment dari pesan join. Juga membuat backup RP untuk mengantisipasi RP failure. Dapat mengubah strategi, dari pendekatan group-shared tree menjadi source-based tree jika diperlukan. o Jika ada aktivitas dense area yang jauh dari RP, yang lebih efisien jika ditangani dengan pendekatan source-based tree daripada group-shared tree.

12.6 MBONE (Multicast Backbone)


Digunakan untuk mengatasi masih jarangnya router multicast di internet yang mengakibatkan adanya kemungkinan suatu router multicast terisolasi dari router multicast lainnya. Menggunakan logical tunneling yang mengenkapsulasi paket multicast kedalam paket unicast Baru didukung oleh protokol DVMRP

Gambar 12. 10 Logical Tunnel pada MBONE

Gambar 12. 11 Enkapsulasi paket multicat didalam paket unicast

Das könnte Ihnen auch gefallen