Sie sind auf Seite 1von 2

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis (Suyatno, 2010) adalah: 1.

Laboratorium: darah rutin, bledding time, cloting time, SGOT, SGPT, ureum/kreatinin, kadar gula darah sewaktu. 2. Radiologi: Rutin: X-foto paru dan USG abdomen (hati dan kelenjar getah bening). CT-Scan dan MRI untuk mengevaluasi infiltrasi dan kedalaman tumor primer. 3. Sitologi: fine needle aspiration biopsy, inprint sitologi. 4. Pemeriksaan hispatologi dengan biosi untuk menentukan apa jenis histologi dan bagaimana derajat diferensiasinya. Pemeriksaan spesimen operasi harus melihat ukuran tumor primer, jenis histologi, derajat diferensiasi sel, luas dan dalamnya infiltrasi, radikalitas operasi. Dilihat kelenjar getah bening regional, jumlah kelenjar yang positif, invasi tumor ke kapsul atau ekstranodal dan tinggi level metastasis. Biopsi: prinsip harus komplet, jenis tergantung pada ukuran dan lokasi anatominya.. Bila diameter lebih dari 2 cm dan secara anatomi sulit (terutama di daerah wajah) dilakukan biopsi insisi. Bila kurang dari 2 cm dilakukan eksisi tumor dengan batas bebabs tumor 1 cm (diagnosi dan terapi). Spesimen dikirimkan dengan diberi tanda batas-batas sayatan. Penatalaksanaan Terapi untuk kanker kulit non-melanoma tergantung pada ukuran tumor, karakteristik hisoatologi, lokasi anatomis, usia dan performans, biaya dan kosmetik. Modalitas terapi dibagi menjadi 2 kelompok yakni pembedahan dan non-pembedahan. Modalitas pembedahan adalah eksisis, Mohs micrographic surgery (MMS), curettage, cryosurgery dan laser ablation. Modalitas nonpembedahan adalah radiasi eksterna dan terapi topikal (cream 5% 5-fluorouracil dan cream imiquimod). MMS dianjurkan pada lesi di cantus, periorbita.

Curratage, cryosurgery dan laser ablation dilakukan pada tumor yang kecil dan superfisial. Pembedahan eksisi merupakan terapi utama untuk penatalaksanaan kanker non melanoma. Karsinoma sel basal. Eksisi merupakan terapi utama dianjurkan batas sayatan adalah 0,5-1 cm. Radiasi dapat diberikan pada daerah sulit dicapai dengan operasi atau pasca yang tidak bebas tumor. Karsinoma sel skuamosa. Penatalaksanaan menurut stadium. Stadium I, II, III (dengan T4 N0 M0) dilakukan eksisi luar dengan sayatan batas 1-2 cm. Stadium III T N1 M0) dilakukan eksisi luas dan diseksi kelenjar getah bening regional. Stadium IV diberikan terapi paliatif. Radiasi primer diindikasikan pada kasus metastasis jauh, inoperabel atau penderita yang gagal diterapi dengan pembedahan dan radioterapi. Melanoma maligna. Terapi primer yang dilakukan dengan tindakan eksisi luas, batas sayatan 2-3 cm. Namun penelitian telah dilakukan membuktikan bahwa batas lebih kecil ternyata memiliki rerata rekurrensi yang sama. Batas sayatan disesuaikan menurut kekebalan tumor: 1. Sampai dengan ketebalan 0,76 mm, batas insisi dari tepi tumor 1 cm. 2. Antara 0,76 mm-1,5 mm batas insisi dari tepi tumor 1,5 cm. 3. Ketebalan > 1,5 mm batas insisi dari tepi tumor 2 cm. 4. Bila hasil biopsi batas insisi dari tepi tumor tidak sesuai denagn ketebalan Breslow, harus dilakukan reeksisi secepatnya sampai dasar (fasia). Adjuvant radioterapi. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan lokoregional kontrol. Adjuvant ini direkomendasikasn pada kondisi: Reseksi komplet yang sulit dicapai. Kontaminasi lapangan operasi oleh sel kanker. Rekurensi setelah reseksi bedah. Melanoma stadium III. Risiko tinggi untuk kambuh

Das könnte Ihnen auch gefallen