Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Alifia Syahrina Elief Biant Pratama Irenne PE Rumengan Novia Permatasari Raymond P Hutahaean
Akuntansi C 2010
Contoh kasus:
Data di bawah ini dikumpulkan oleh auditor internal selama field work pada fumgsi kepegawaian di PT Bank Mega Buah Batu, Bandung: 1. Pada saat auditor internal memeriksa kebenaran perhitungan rincian gaji dan bonus yang dibayarkan dan dibandingkan dengan peraturan untuk, auditor menemukan kesalahan bahwa bonus yang dibayarkan tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan. 2. Pada saat auditor internal memeriksa otorisasi dari siapa-siapa yang terlibat dalam proses pengelolaan penggajian, auditor menemukan bahwa tidak terdapat pemisahan tugas antara yang mencatat slip gaji dengan yang melakukan pembayaran gaji 3. Pada saat auditor internal memeriksa kebenaan dari daftar penerima gaji dengan jumlah pegawai yang terdaftar, auditor mencurigai adanya karyawan fiktif di perusahaan
Kriteria:
1. Adanya kode etik yang harus ditaatioleh seorang karyawan
2. Adanya ketentuan yang mengatur penerimaan, penempatan, pelatihan karyawan baru untuk kompetensi karyawan perusahaan 3. Adanya struktur organisasi yang jelas 4. Terdapatnya metode pelimpahan wewenang dan pertanggung jawaban yang jelas 5. Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian, diantaranya: kebijakan penerimaan pegawai, kebijakan penilaian pegawai dan kebijakan pemberian gaji pegawai 6. Adanya peninjauan ulang atas hasil kerja yang sesungguhnya (review kinerja) 7. Adamya pemisahan tugas yang jelas sehingga tidak ada bagian yang merangkap bagian lainnya 8. Ketelitian menghitung gaji, tunjangan, ptongan serta tarif lembur dilakukan dengan computer 9. Ketepatan waktu, pembayaran gaji pada PT Bank Mega Tbk telah sesuai dengan jadwal yang diterapkan 10. Dokumen dan catatan yang memadai sangatlah berpengaruh dalam pengelolaan gaji.
Kondisi:
1. Pembayaran gaji mengalami keterlambatan. 2. Pembayaran bonus/potongan terkadang tidak sesuai yang seharusnya karena kurangnya ketelitian dari bagian penggajian. 3. Pegawai yang telah pensiun masih dicatat sebagai pegawi aktif sehingga masih meneriwa gaji.
Sebab:
1. Kejadian ini diakibatkan ketidaklengkapan filing dokumen dan dokumen tersebut tidak tersusun secara berurutan sehingga pembayaran gaji mengalami keterlambatan, kejadian ini terjadi di karenakan tanggal libur di tanggal yg seharusnya gaji di bayar. 2. Kejadian ini dikarenakan kelalaian/kelelahan pegawai salah menginput data. 3. Kejadian ini dikarenakan kurangnya koordinasi antara bagian SDM dan Keuangan sehingga informasi yang diberikan kurang aktual dan juga terjadi manipulasi data.
Akibat:
1. Produktivitas pegawai dalam melaksanakan kewajiban di perusahaan berkurang sehingga dapat menurunkan laba di perusahaan. 2. Gaji yang diberikan tidak sesuai dengan ketentuan sehingga dapat mengakibatkan produktivitas karyawan menurun. 3. Dapat menimbulkan karyawan fiktif yang menyebabkan beban gaji menjadi tinggi dan menurunkan laba perusahaan.
Rekomendasi:
1. Seharusnya bagian SDM menyiapkan data-data yang diperlukan untuk pembayaran gaji sebelum hari libur nasional, agar perusahaan tetap dapat melakukan pembayaran gaji karyawan tepat waktu dan menghindari keterlambatan dalam pembayaran akibat dokumen yang tidak tersusun rapih. 2. Untuk mengatasi kelalaian/kelelahan kerja yang dialami oleh karyawan, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah berikut: 1. Melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi; 2. Menelaah hubungan kinerja dengan kelalaian/kelelahan kerja karyawan; 3. Menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya dengan kinerja; 4. Menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram mengurangi kelelahan kerja; 5. Melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur; dan 6. Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja karyawan/organisasi. Program dan strategi yang dapat diambil oleh perusahaan adalah : 1. Meningkatkan dan penyegaran motivasi 2. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif 3. Integrasi Manajemen Waktu Dengan Sistem Perusahaan 4. Memberikan Reward and Punishment
b. Langkah-langkah kerja: 1. Teliti apakah terdapat ketentuan tertulis mengenai penempatan karyawan dalam rangka alih tugas dan alih daerah. 2. Pastikan apakah rencana alih tugas dan alih daerah sesuai dengan ketentuan mutasi karyawan. 3. Pastikan apakah surat keputusan/penunjukan telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. 4. Pastikan apakah dalam penempatan/penunjukan jabatan telah digunakan Daftar Urutan Kepangkatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Buku Catatan Konduite karyawan sebagai bahan pertimbangan. 5. Teliti berapa jumlah calon karyawan yang sudah diangkat menjadi karyawan perusahaan pada tahun yang diperiksa. 6. Teliti apakah terdapat calon karyawan yang tertunda pengangkatannya menjadi karyawan, dan teliti apa sebabnya serta minta keterangan tertulis dari unit yang diperiksa. 7. Teliti apakah usulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, antara lain dilengkapi dengan: Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Daftar Urutan Kepangkatan, Masa kerja dalam pangkat, Masa kerja dalam jabatan, Batas jenjang pangkat dan Persetujuan dari pejabat yang berwenang. 8. Amati apakah terdapat karyawan yang memenuhi persyaratan tetapi tidak diusulkan kenaikan pangkat/kenaikan gaji berkalanya. Apabila ada, selidiki sebabsebabnya. 9. Teliti apakah terdapat karyawan yang pangkatnya lebih rendah namun membawahi secara langsung karyawan yang pangkatnya lebih tinggi dalam satuan kerja. Jika ada, teliti sebabsebabnya. 10. Teliti apakah terdapat penunjukan dalam jabatan dengan predikat pejabat atau pejabat sementara, padahal ada karyawan yang memenuhi syarat untuk jabatan tersebut. 11. Lakukan penilaian secara seksama apakah penempatan/penunjukan dalam jabatan didasarkan pada sistem karir dan sistem prestasi kerja serta persyaratan lainnya yang diperlukan. 12. Teliti kemungkinan adanya hambatan dalam penerbitan/penyampaian surat keputusan karyawan/surat keputusan pemberian kenaikan gaji berkala.
4. Nilailah apakah infonnasi yang tereantum dalam catatancatatan personalia dan laporanlaporan mengenai karyawan secara efektif dapat membantu manajemen di bidang kepegawaian.
PROGRAM KERJA AUDIT UNTUK PEMBERIAN KOMPENSASI DAN JAMINAN KEAMANAN BAGI PARA KARYAWAN
a. Tujuan audit: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat ketentuan tertulis mengenai program pemberian kompensasi dan jaminan keamanan bagi para karyawan. 2. Untuk mengetahui apakah pemberian kompensasi dan jaminan keamanan bagi para karyawan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Langkahlangkah kerja: 1. Mintakan ketentuan tertulis mengenai pemberian kompensasi dan jaminan keamanan bagi para karyawan. 2. Lakukan pengamatan apakah ada perhatian yang serius terhadap masalah keselamatan kerja. Untuk tujuan tersebut teliti: - Tersedia tidaknya sarana atau alat keselamatan kerja. - Ada tidaknya usaha untuk menyadarkan para karyawan akan pentingnya keselamatan kerja. - Usaha menarik perhatian para pimpinan guna meningkatkan perhatiannya terhadap keselamatan kerja dalam bidang operasi masingmasing.
- Realisasi penanganan tuntutan ganti rugi para karyawan yang mengalami kecelakaan dalam melaksanakan tugasnya. 3. Teliti apakah pemberian kompensasi dan jaminan keamanan bagi para karyawan tersebut didasarkan pada kebijakan/ketentuan yang telah ditetapkan.