Sie sind auf Seite 1von 9

Nama : Tri Eka Julianto Amrullah NPM : 1081700021

Fakultas Kedokteran Unswagati Skenario Anyang-anyangan Amin merasa anyang-anyangan setelah buang air kecil. Amin berpikir penyebabnya mungkin karena ia kurang minum. Ia juga punya kebiasaan menahan kencing. Kemudian ia diperiksa dokter dan disarankan untuk banyak minum serta jangan dibiaakan menahan kencing. Keywords Anyang-anyangan setelah BAK Kurang minum Menahan kencing Di perisa dokter minum banyak dan jangan menahan kencing.

Daftar Masalah 1. 2. 3. 4. Definisi anyang-anyangan dan penyebab anyang-anyangan? Pemeriksaan sistem urinaria dan pengobatan anyang-anyangan? Anatomi, Histologi, Fisiologi sistem urinaria? Biokimia?

Analisis Masalah 1. Anyang-anyangan adalah rasa ingin berkemih setelah berkemih Penyebabnya : kurang minum, sering menahan kencing, infeksi saluran kencing, tidak menjaga kebersihan organ genitalia. 2. Pemeriksaan sistem Urinaria

Anamnesa, pemeriksaan ginjal, vesica urinaria, ureter, uretra. Pemeriksaan ginjal : inspeksi, palpasi (apakah ada nyeri ketok?, apakah ada pembesaran?, apakah ada nyeri tekan?). Pemeriksaan vesica urinaria : inspeksi dan palpasi Pemeriksaan penunjang Pengobatan : pola hidup sehat, minum obat, pemasangan kateter

3.

Anatomi sistem urinaria (SB)

Renal : organ yang berada pada posterior abdomen, setinggi costa 12, ren dxtra lebih rendah daripada ren sinistra. Regio inguinal, Lapisan dinding inguinal : m. obliqus externus (ant ), m. obliqus internus (sup ), fascia transversalis (pos ). Isi canalis inguinalis pada pria : pembuluh limfe, corda spermatica,n. illioinguinalis, pada wanita : pembuluh limfe, ligamentum rotundum, n.illioinguinalis. Histologi Sistem Urinaria Ren : terdiri dari korteks (terdapat glomerulus) dan medulla (terdapat saluran henle,saluran yang berwarna pucat), terdapat a.arcuata Vesica Urinaria : Epitel transisional bersel payung, ada tunika serosa mesotel, t. muskularis tebal tidak teratur, tunika propia jauh lebih longgar. Ureter : lumen bergelombang, epitel transisional berel paying, tunika propia terdiri atas jaringan ikat padat, tunika muskularis Fisiologi Sistem Urinaria Kompartemen cairan tubuh : cairan ekstrasel (intravaskuler plasma, interstitial cairan limfe, muskuler cairan tubuh ) dan cairan intrasel Pengaturan Osmolaritas Mekanisme Sistem Umpan Balik
or or or

Pembentukan Urin : Filtrasi : glomerulus Absorpsi : tubulus kontortus proximal Sekresi : tubulus distal

Proses Miksi (SB) Ginjal ureter VU penuh rangsangan ke medulla spinalis dan otak melalui neuron sensorik impuls parasimpatis merangsang m. detrusor berkontraksi dan m. spincter uretra relax , jika miksi m. spincter urethra externus relax Biokimia (SB) pH normal 7 Main Problem Sistem Urinaria Sasaran Belajar 1. 2. 3. 4. Anatomi sistem urinaria Mekanisme menahan miksi Keseimbangan Asam Basa Pemeriksaan sistem urinaria

Sistem Urinaria Anatomi ginjal (potongan sagital)

Ureter Kedua ureter lewat tepi pelvis, ventral terhadap pangkal a.iliaca externa, lalu ke dorsocaudal retroperitoneal parietal dan ventral terhadap a.iliaca interna, kemudian membelok ke ventromedial kranial dari m.levator ani dan masuk vesica urinaria. Pada laki-laki bangunan yang melintas antar uretra dan peritoneum ialah ductus deferens. Terhadap dorsolateral dari ductus deferens dan memasuki vesica urinaria pada dorsocaudal tepat di cranial vesica seminalis. Pada wanita melintas medial pangkal a.uterina dan melanjut setinggi spina ischiadica disilang a.uterina di cranial, kemudian melintas lateral fornix vagina dan masuk ke sudut dorsokranial vesica urinaria Vascularisasi, Limfonodi dan Inervasi : Ureter pars abdominalis mendapat vascularisasi dari a.renalis, a.testicularis /a.ovarica & aorta, sedangkan vena dari kedua ureter bermuara ke v.testicularis atau v.ovarica A.iliaca externa, a.iliaca interna dan a.vesicalis memvascularisasi ureter pars pelvis cabang dari a.vesicalis inferior sedangkan pada wanita cabang dr a.uterina Limfonodi pada ureter bagian cranial dapat bersatu dengan yang ren atau langsung ke nl.lumbalis aortici, sedangkan ureter bagian tengah ditampung oleh nodulilimfatici sepanjang a.iliaca comunis dan yg caudal bermuara ke nl.iliaca comunis, nl.iliaca externa atau interna Saraf ureter dari plexus renalis, plexus testicularis atau plexus ovarica dan plexus hypogastrica, sedangkan serabut aferent dari kedua ureter mencapai columna vertebralis mll radix posterior n.thoracica VI-XII dan radix posterior n.Lumbalis I Vesica Urinaria, merupakan organ yang berfungsi untuk menampung urine sampai kurang lebih 230300 ml. Organ ini dapat mengecil atau membesar sesuai isi urine yang ada.

Letak kandung kencing ini di dalam rongga panggul (pelvis major) berada di depan organ pelvis lainnya dan tepat dibelakang simphisis pubis, pada bayi letaknya lebih tinggi. Tiga buah saluran bersambung dengan organ ini yaitu ureter yang berjalan oblik menembus basis dan bermuara di kandung kencing sebagai ostium ureteris dan uretra yang keluar dari kandung kencing di sebelah depan pada bangunan orificium uretra internum. Orificium urethra internum di kelilingi oleh serabut otot yang berasal baik dari m.detrusor dan m.trigonalis dan membentuk m.spinchter vesicae. Pada perempuan kandung kencing terletak di antara simphisis dan uterus-vagina. Vascularisasi : a.iliaca interna, a.vesicalis superior mendarahi daerah ventrocranial Pada laki-laki a.vesicalis inferior mendarahi fundus vesicae, sedangkan pada wanita, a.vaginalis. Juga mendapat perdarahan dari a.obturatoria dan a.glutealis inferior Semua vena akan bermuara pada v.iliaca interna Pada laki-laki plexus venosus vesicalis bergabung dengan plexus venosus protaticus, merupakan fundus vesica dan prostat, kedua vesica seminalis, kedua ductus defferent dan ujung caudal kedua ureter. Sementara plexus prostaticus merupakan muara dari vena di dorsalis penis, kemudian bermuara pada v.iliaca interna melalui v.vesicalis inferior, juga masuk ke plexus venosus vertebralis mll v.sacralis Pada wanita plexus venosus vesicalis meliputi bagian urethra, cervic vesicae, dorsalis clitoridis dan berhubungan dengan plexus venosus vaginalis Pembuluh limfe ditampung ke nl.sacrales atau iliaci communis

Inervasi : Serabut parasimpatis dari n.sphlanchnici pelvici, berfungsi perangsang m.detrusor dan penghambat sphinchter internus Serabut simpatis dr n.thoracici XI-XII dan n.lumbalis I-II Saraf vesica urinaria membentuk flexus venosus vesicalis yang mengandung parasimpatis dan simpatis, merupakan lanjutan dari plexus hypogastricus inferior Serabut sensoris bersifat visceral dan menyalurkan rasa sakit, seperti disebabkan oleh peregangan berlebihan Urethra Urethra adalah saluran akhir dari Tractus Urinarius, yang mengalirkan urine ke luar tubuh.

Urethra laki-laki Saluran berbentuk pipa, panjang 17-22,5cm, sebagai saluran pengeluaran urine yang telah di tampung di dalam besica urinaria dan saluram semen. Saluran tersebut dimulai dari orofisium urethra internum yang berada pada cervix vesicae, segera masuk lewat di dalam prostat, kemudian menembus diafragma urogenital (trigonum urogenital), berlanjut barjalan di dalam corpus cavernosum urethra dan berakhir pada lubang luar pada ujung penis (oroficium urethra externum). Dengan demikian urethra laki-laki menurut tempat yang di lewati dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : Urethra pars prostatika (3-4 cm), dikelilingi oleh kelenjar prostat, dan merupakan muara dari 2 buah duktus ejakulatorius. Juga merupakan muara dari beberapa duktus dari kelenjar prostat. Urethra pars membranosa (1cm), bagian terpendek. Berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter urethra eksterna. Urethra pars spongiosa urethra (12-18cm), bagian terpanjang. Menerima duktus dari kelenjar bulbourethralis dan bermuara pada ujung penis. Sebelum mulut penis, bagian ini membentuk

suatu dilatasi kecil, yang disebut Fossa Navicularis. Bagian ini dikelilingi oleh Korpus Spongiosum. Urethra Perempuan Pipa saluran ini mempunyai panjang 3-4 cm yang hanya berfungsi untuk pengeluaran urine, di mulai dari orificium urethra internum dengan m.spincter vesicae dan berakhir pada ostium urethra eksternum yang bernmuara di sebelah ventrocaudal dari vestibulum vaginae di linea mediana. Introitus vaginae (ostium vaginae) terletak tepat ventrocranial dari frenulum labiorum. Proses Pembuatan Urin

Mekanisme Miksi dan Menahan Miksi Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Miksi : Ginjal ureter VU penuh rangsangan ke medulla spinalis dan otak melalui neuron sensorik

impuls parasimpatis merangsang m. detrusor berkontraksi dan m. spincter uretra relax , jika miksi m.
spincter urethra externus relax Menahan Miksi : Ginjal ureter VU penuh rangsangan ke medulla spinalis dan otak melalui neuron sensorik impuls parasimpatis merangsang m. detrusor berkontraksi dan m. spincter uretra relax , m. spincter urethra externus kontraksi.

Keseimbangan Asam Basa Asam adalah molekul yang mengandung atom hydrogen yang dapat melepaskan ion hydrogen dalam larutan. Basa adalah molekul yang dapat menerima H . Buffer adalah campuran dari asam dan basa konjugatnya dapat menahan perubahan pH bila sejumlah kecil asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan. Alkalosis adalah pengeluaran H
+ + +

yang berlebihan dari cairan tubuh, sedangkan asidosis adalah

penambahan H yang berlebihan. pH normal = 7,4 Seseorang dianggap alkalosis jika pH > 7,4 dan dianggap asidosis bila pH < 7,4. Ada 3 sistem utama dalam pertahanan terhadap perubahan konsentrasi ion hidrogen : 1. Sistem dapar asam basa kimiawi dalam cairan tubuh, yang dengan segera bergabung dengan asam atau basa untuk mencegah perubahan konsentrasi H yang berlebihan 2. 3. Pusat pernafasan, yang mengatur pembuangan CO2 dan H2CO dari cairan ekstrasel Ginjal, yang dapat mensekresi urin asam atau urin alkali sehingga menyesuaikan kembali konsentrasi H+ cairan ekstrasel menuju normal selama asidosis atau alkalosis. Jika terjadi perubahan dalam konsentrasi H , system dapar cairan tubuh bekerja dalam waktu sepersekian detik untuk memperkecil perubahan ini. Sistem dapar tidak mengeluarkan H dari tubuh atau menambahnya ke dalam tubuh tetapi hanya menjaga agar ion H tersebut tetap terikat sampai keseimbangan tercapai kembali. Garis pertahanan kedua, sistem pernafasam, juga bekerjadalam beberapa menit untuk mengeluarkan CO2 dan H2CO3 dari tubuh. Kedua garis pertahanan pertama ini menjaga konsentrasi H dari perubahan yang terlalu banyak sampai garis pertahanan ketiga yang bereaksi lebih lambat, yaitu ginjal, dapat mengeluarakan kelenihan asam atau basa dari tubuh. Walaupn ginjal relative lambat member respons di bandingkan pertahanan lain, ginjal merupakan system pengatur asam basa yang paling kuat selama beberapa jam sampai beberapa hari. Jika tubuh asidosis : sekresi H ke dalam tubulus ginjal akan meningkat dan ion bikarbonat dalam tubulus akan ter-reabsorpsi, jika alkalosis : sekresi H direabsoropsi lebih sedikit.
1 + + + + + + 3 + 1

akan menurun dan ion bikarbonat yang

Ion hydrogen sangat penting karena hampir semua aktivitas sitem enzim dalam tubuh dipengaruhi oleh H

Referensi
Guyton A.C., Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta. EGC. 2007 Harpers_Illustrated_Biochemistry_27th_Edition (Ebook) Schaums_Outline_of_Human_Anatomy_and_Physiology (Ebook) Tim Skills Lab. Buku Panduan Skills Lab Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia 2. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati. Atlas of Human Anatomy. Sobotta. http://www.scribd.com/doc/16544108/Sistem-urinaria

Das könnte Ihnen auch gefallen