Sie sind auf Seite 1von 4

PENGARUH KRIOPRESERVASI (PENYIMPANAN DENGAN SUHU TERHADAP PROPERTI BIOMEKANIK PADA INTERVERTEBRAL DISC Abstract :

RENDAH)

Pengimplanan allograft intervertebral disc (IVD) atau tissue engineering disk untuk membentuk tulang belakang sudah menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan untuk mentreatmen beberapa masalah akibat penyakit degeneratif pada tulang belakang. Tetapi pada kenyataannya, pada calon intervertebral disc yang akan diimplankan harus disesuaikan secara ukuran agar lebih efektif dalam manajemen klinis yang akan dilakukan nantinya. calon intervertebral disc ini juga harus disimpan dalam suhu pembekuan yang sangat rendah pada freeze dried (kriopreservasi). Sebelumnya, belum ada penelitian tentang pengaruh kriopreservasi ini pada sifat biomekanik bahan. Maka, dalam penelitian ini tujuan utamanya adalah untuk mengetahui pengaruh kriopreservasi yang dilakukan dengan konsentrasi reagen yang berbeda-beda mungkin akan mempengaruhi sifat viskoelastisitas dinamik dari intervertebral disc. Untuk bagian lumbar misalnya dengan variasi konsentrasi reagen cryopreservants 0%, 10%, dan 20%. Intervertebral disc ini disimpan dalam freeze dried sesuai prosedur dan selanjutnya disimpan dalam nitrogen cair. Setelah 4 minggu masa penyimpanan, intervertebral disc yang sudah di kriopreservasi dikenai suhu 37 derajat celcius untuk menguji viskoelastisitas dinamiknya. Beberapa besaran biomekanik yang diujikan disini adalah apparent modulus, modulus viskositas dan perbandingan antara modulus viskositas dibandingkan dengan modulus elastisitas dihitung dan dibandingkan dengan kelompok sampel kontrol. Intervertebral disc yang sudah di kriopreservasi tanpa reagen kriopreservasi relatif memiliki stiffness (kekakuan) yang lebih tinggi daripada kelompok sampel kontrol. Dalam uji viskoelastisitas dinamiknya, kriopreservasi dengan menggunakan reagen kriopreservasi ditemukan bahwa tidak ada perbedaan konsentrasi antara intervertebral disc yang dikenai perlakuan dengan reagen 10% ataupun 20%.

Pendahuluan Penyakit tulang belakang adalah sebuah kondisi yang sangat melemahkan baik dari segi tinjauan kesehatan. Penyakit degeratif pada keping tulang belakang (DDD) adalah sebuath faktor etiologi yang berhubungan dengan sakit pada tulang belakang bagian bawah. Treatment yang paling umum dilakukan untuk DDD adalah pengisian spinal. Bagaimanapun, pengisian pada segmen tulang belakang mencegah pergeseran pada tulang belakang yang bisa meningkatkan tekanan dan pergeseran pada segmen yang berdekatan dengan bagian yang bermasalah ini. Demikian, kontribusi untuk proses degeneratif pada level yang berdekatan mungkin menjadi sebuah simptoma dan akhirnya akan membutuhkan peran proses pembedahan. Untuk menghilangkan efek pada pengisian tulang belakang dan pergeseran, penggunaan intervertebral disc buatan untuk implan sangat disarankan. Namun, keberhasilan implan disc artificial sangat bergantung pada desain dan posisi implan di sela ruang pada tubuh untuk mencapai tujuan biomekanik yang diperlukan yang akan dapat berfungsi sebagaimana pada kondisi normal. Studi tentang implan artificial disc telah menghasilkan sebuah penyimpulan bahwa penggantian total keping tulang belakang menyebabkan perubahan permanen dalam kinematika tulang belakang dan tidak dapat sepenuhnya memulihkan mobilitas normal. Perubahan kinematika tulang belakang dapat menyebabkan ketidakstabilan dan meningkatkan kekuatan stress di segmen yang berdekatan yang juga dapat berkontribusi pada proses degeneratif pada level tersebut. Sebagai alternatif pengganti disc buatan, disc transplantasi allograft intervertebralis telah dikembangkan dengan mencatat hasil klinis yang memuaskan pada manusia dengan lima tahun tindak lanjut. Namun, sesuai ukuran-pencocokan allograft untuk resipien penerima merupakan salah satu faktor kunci dalam memastikan transplantasi berjalan dengan sukses. Dengan demikian, menyimpan allograft intervertebral disc dengan ukuran yang berbeda dalam sebuah tempat pengawetan dan penyimpanan sangat penting untuk dilakukan sebelum prosedur bisa dilakukan. kriopreservasi merupakan salah satu metode yang dapat mengaktifkan penyimpanan jaringan. Hal ini digunakan luas untuk mengawetkan sperma, sel telur, dan bahkan embrio. Namun, beberapa studi telah melaporkan bahwa membekukan IVD dapat menyebabkan perubahan permanen untuk sifat mekanik.

Pembekuan tanpa cryopreservants untuk jangka waktu tiga bulan mengakibatkan kerusakan ireversibel sifat biomekanik dari IVD. Demikian juga, beberapa penelitian telah menyatakan bahwa penyimpanan beku permanen akan mengubah permeabilitas pada intervertebral disc babi, sedangkan studi pada intervertebral disc manusia diungkapkan bahwa pembekuan tidak membawa perubahan yang signifikan pada sifat biomekaniknya. Selanjutnya, freeze dried pada Intervertebral disc dapat mengganggu kekakuan segmen tulang belakang dengan lebih signifikan dibandingkan pada proses deep freezer karena pada freeze dried, kadar air dalam matriks disk akan dihapus melalui proses lyophilisation freeze dried. Penyimpanan jangka panjang dari allografts IVD dengan ukuran yang berbeda di sebuah tempat penyimpanan intervertebral disc merupakan komponen penting untuk transplantasi allograft. Penggunaan agen cryopreservant (BPA) sangat penting untuk menjaga keawetan dari IVD. Tidak ada anjuran pada literatur tentang aturan kriopreservasi yang paling baik dimana dapat mempertahankan allograft IVD keseluruhan. Pengaruh kekuatan yang berbeda pada sifat fisik komposit CPA juga tidak diketahui. Hal terpenting yaitu sifat mekanik dari kriopeservasi implan allograft pada IVD yang ditandai dengan melihat apakah allograft dapat mempertahankan sifat yang hampir sama dengan IVD normal karena telah ditetapkan bahwa ketidakcocokan sifat mekanik antara implan dan

jaringan host dapat merusak kinerja implan. Selain itu, perbedaan sifat mekanik dapat mengubah pola pemuatan pada tulang belakang dan dapat menyebabkan perubahan pada kinematika serta degenerasi facet joins. Oleh karena itu, tujuandari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek dari konsentrasi BPA pada biomekanis sifat allograft IVD. Bahan dan Metode Porcine Disc Harvest
Porcine disc panen Cakram lumbar babi (L1 sampai L6) (n = 40) yang dipanen 9 dari babi (kisaran berat badan = 37-42 kg) yang baru dikorbankan dengan suntikan overdosis dari pentobarbiton (200 mg / kg). Setelah penghapusan sekitarnya otot dan elemen posterior, osteotomy dibuat di endplates sekitar 10 mm di atas dan di bawah disk. The endplate-fi annulus brosus-inti pulposus komposit telah dihapus en-bloc.

Das könnte Ihnen auch gefallen