Sie sind auf Seite 1von 7

PENINGKATAN MUTU DAN PRESTASI ICT DI INDONESIA MELALUI GENERASI MUDA YANG KREATIF DAN BERWAWASAN GLOBAL

Artikel ini membahas tentang Peningkatan Mutu dan Prestasi ICT di Indonesia Melalui Generasi Muda Yang Kreatif dan Berwawasan Global. Begitu pesatnya perkembangan ICT yang sangat mempengaruhi peningkatan mutu dan prestasi generasi muda di Indonesia yang akan mendongkrak derajat Negara Indonesia agar dapat bersaing di kancah Internasional. Perkembangan ICT di Indonesia dari tahun ke tahun dapat dikatakan sangat signifikan dan Indonesia juga telah membuat sejarah dalam mengejar ketertinggalannya di bidang Information and Communication Technology (ICT), berkat tangan-tangan kreatif generasi muda yang mampu memanfaatkan ICT dan mengharumkan nama Bangsa Indonesia pada tingkat Internasional. Tetapi di balik keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan mutu dan prestasi dalam bidang ICT, masih ada beberapa pertanyaan kritis yang harus Bangsa Indonesia jawab, Apakah perkembangan ICT di Indonesia sudah merata?, Bagaimana nasib saudara-saudari kita yang berada di pelosok-pelosok negeri yang masih sangat awam dengan keberadaan ICT?. Tentunya dalam mengatasi permasalahan kritis seperti ini, peranan Pemerintah sangat di perlukan agar bangsa Indonesia dapat menciptakan benih-benih generasi muda yang lebih kreatif dan berwawasan global.

I. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan Information Communication and Technology atau lebih di kenal dengan singkatan ICT, sangat mempengaruhi Negara-negara maju maupun Negara berkembang seperti Indonesia, entah itu dalam bidang Perekonomian, Pemerintahan, Pendidikan bahkan sampai mempengaruhi pola hidup dan kebiasaankebiasaan masyarakat Indonesia. Di Indonesia khususnya di kota-kota besar, sangat banyak masyarakat yang telah memanfaatkan perkembangan ICT antara lain sebagai media perekonomian (business), pembelajaran, pencarian informasi dan pertukaran ilmu pengetahuan, atau hanya sekedar tren gaya hidup mengikuti perkembangan zaman. Tentunya di kota-kota besar, akses terhadap ICT sangat mudah di jumpai bahkan sudah sangat menjamur. Oleh karena itu pemanfaatan ICT tergantung dari individu yang menggunakannya. Apakah penggunaan dan pemanfaatan ICT ini sudah dengan bijak dan mengambil point-point positif, atau malah menyalahgunakannya untuk kepentingan per-individual saja yang bisa sangat merugikan pihak-pihak lain. Pada Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, ICT telah digunakan dalam proses pembelajaran disekolah-sekolah melalui fasilitas-fasilitas yang sangat menunjang proses pembelajaran agar lebih efektif seperti komputer dan akses internet. Sehingga para siswa/mahasiswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran dalam kelas saja, tetapi para siswa/mahasiswa juga bisa mengakses materi-materi pembelajaran kapan pun, dimana pun mereka berada selama masih mendapatkan akses terhadap fasilitas-fasilitas tersebut. Di Indonesia pun sudah menerapkan ICT pada proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih fleksibel dan efektif. Pemanfaatan ICT pada dunia pendidikan di Indonesia telah menciptakan generasi-generasi muda yang berkompeten, kreatif dan berwawasan global yang mampu bersaing di kancah internasional. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang telah di akui oleh dunia karena generasi-generasi mudanya yang berprestasi. Prestasi anak bangsa ini tentunya tidak di raih begitu saja. Dengan tenaga pengajar yang berkualitas dan professional serta dukungan penuh dari Pemerintah juga yang menjadi tolak ukur terhadap prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan ini. Namun masih banyak saudara-saudari kita yang berada di pelosok Indonesia yang sampai saat ini masih merasa asing dengan keberadaan ICT karena sangat minimnya pengetahuan mereka tentang ICT, dan permasalahan tersebut sangat berdampak negatif bagi proses belajar mengajar teman-teman kita yang berada di pelosok-pelosok Indonesia. Minimnya mutu dan kualitas tenaga pengajar, fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran yang masih belum memadai dan letak geografis sekolah-sekolah yang berada di pelosok Indonesia inilah yang menjadikan terhambatnya pemerataan perkembangan ICT di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang proses penyampaian informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada kota-kota besar saja, karena dalam kenyataannya peran daerah-daerah terpencil di Indonesia dalam mendukung peningkatan mutu dan prestasi bangsa Indonesia sangatlah penting.

II. ISI A. Perkembangan dan Pemanfaatan ICT di Indonesia Khususnya Dalam Bidang Pendidikan Untuk Menciptakan Generasi Muda Yang Kreatif dan Berwawasan Global

Information Communication and Technology atau yang biasa orang Indonesia kenal dengan istilah Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK), adalah sebuah teknologi yang meliputi perangkat elektronik komputer dan telekomunikasi (computer and telecommunication device) yang didalamnya mencakup perangkat lunak, yang dapat digunakan untuk membuat, menyimpan, menerjemahkan, mengirimkan, menerima, dan memanipulasi informasi dalam berbagai bentuk. Dengan berkembangnya ICT, dapat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja dan dari siapa saja. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya fasilitas-fasilitas layanan ICT seperti stasiun televisi, majalah, surat kabar, radio, komputer, pesawat telepon, intranet, internet dan dan masih banyak lagi fasilitas-fasilitas lainnnya yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Kemajuan suatu bangsa dalam era infromasi/global sangat tergantung dari kemampuan Sumber Daya Manusianya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society), siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era informasi/global. Bukti nyata telah menunjukkan bahwa Indonesia telah membuat sejarah dalam mengejar ketertinggalannya di bidang Information Communication and Technology (ICT). Indonesia telah mampu memanfaatkan ICT dalam beberapa sektor seperti sektor ekonomi, pemerintahan, terutama pendidikan di mana Indonesia telah menciptakan benih-benih generasi muda yang kreatif dan berwawasan global. Perkembangan infrastruktur ICT di Indonesia juga turut berkembang, mulai dari upaya pengembangan Palapa Ring, jaringan INHERENT (Indonesia Higher Education Network), dan Jardikas. Palapa Ring sendiri merupakan sebuah upaya pemerintah untuk membangun jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Adapun Jardiknas sendiri merupakan infrastruktur ICT berupa jaringan komputer yang berskala nasional, yang digunakan untuk interkoneksi antar sekolah (Zona Sekolah) di setiap Kota/Kabupaten se-Indonesia yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Mandikdasmen Depdiknas. Di tingkat perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti Depdiknas) juga turut mengembangkan infrastruktur jaringan skala nasional khusus antar perguruan tinggi yang disebut INHERENT (Indonesia Higher Education Network).

Seiring dengan berkembangnya ICT, pemanfaatannya juga semakin meluas ke berbagai bidang, mulai dari sekedar untuk hiburan, ekonomi (business), pemerintahan, dan berbagai bidang lainnya. Salah satu manfaat yang paling dirasakan adalah pada bidang pendidikan, adanya akses luas bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi apapun yang dibutuhkan. Ketersediaan ICT pada lembaga pendidikan saat ini, bukan hanya sebagai penunjang, melainkan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban. Pemanfaatan ICT di dunia pendidikan adalah melalui berbagai jenis aplikasi, antara lain: E-learning, Online Courses, Electronic Library, Computer Aided Instruction (CAI) dan berbagai jenis aplikasi lainnya. Pengguna akan dapat memanfaatkan berbagai fitur yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, serta mengakses materi-materi pendukung melalui sistem E-learning. Maksudnya untuk mendapatkan materi pembelajaran, para siswa tidak harus terikat dengan ruang dan waktu dalam kelas. Mereka dapat memperoleh materi melalui fasilitas ICT seperti komputer dirumah yang terkoneksi dengan akses internet, atau melalui warnet-warnet yang menyediakan layanan akses internet. bahkan dengan adanya akses terhadap internet, memungkinkan para siswa atau mahasiswa melakukan komunikasi dengan guru atau dosen melalui e-mail atau situs jejaring sosial, atau saling bertatap muka melalui fasilitas teleconference / videoconference. Secara umum pemanfaatan ICT dapat mendukung proses belajar mandiri dan memacu inisiatif dari siswa, sebab mereka dapat menentukan kapan dan di mana mereka belajar. Bagi siswa yang memiliki tingkat kecepatan belajar yang tinggi, bisa mempercepat proses belajar mereka. Metode penyampaian materi yang seringkali juga disertai dengan visualisasi dan desain menarik, dilengkapi dengan audio-video, maupun virtual-reality nampaknya sesuai dengan minat siswa. Fitur lain yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan teman lainnya bisa melalui pengiriman pesan, chatting, maupun bergabung dalam forum diskusi yang tersedia. Tetapi ICT masih belum sepenuhnya bisa diakses oleh daerah-daerah yang belum memadai fasilitasnya, seperti daerah-daerah yang berada di pelosok Indonesia. Hal ini mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk memperoleh informasi masih terbatas dan hanya di kota-kota besar saja yang bisa menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian, perkembangan ICT di Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan pun menjadi terhambat dan tidak merata.

Proses pembelajaran di perkotaan berbasis ICT

Proses pembelajaran di pelosok Indonesia

Kedua gambar di atas menunjukan bahwa perbedaan proses pembelajaran antara perkotaan dan pelosok Indonesia sangat jauh berbeda. Proses pembelajaran di perkotaan pada umumnya berbasis ICT sehingga menjadi lebih efektif dan interaktif, sedangkan proses pembelajaran pada pelosok-pelosok Indonesia sangat jauh sekali dari sentuhan ICT yang mengakibatkan proses pembelajaran masih menggunakan media seadanya. Oleh karena itu, Peranan pemerintah sangat diharapkan dalam pemerataan perkembangan ICT di Indonesia pada daerah-daerah yang masih terbatas fasilitas dan pengetahuan tentang ICT. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang proses penyampaian informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada kota-kota besar saja, karena dalam kenyataannya peran daerah-daerah terpencil di Indonesia dalam mendukung peningkatan mutu dan prestasi ICT sangatlah penting. Apa yang telah Pemerintah Indonesia lakukan untuk mengatasi kesenjangan digital (Digital Devide) dan melakukan pemerataan ICT pada pelosok-pelosok bangsa? Kita patut bersyukur karena pemerintah telah menyadari seberapa pentingnya ICT bagi masyarakat, dimana saat ini pemerintah sudah mulai gencar mengusahakan agar falisitas ICT seperti komputer dan internet bisa diakses di pelosok-pelosok desa di Indonesia. Salah satu program yang diadakan pemerintah untuk melakukan pemerataan ICT terutama di pelosok-pelosok bangsa adalah program MPLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan).

MPLIK seperti "warnet" atau warung internet yang disubsidi dari departemen komunikasi dan informasi untuk menyediakan akses internet di seluruh Indonesia, baik di kota atau di desa-desa terpencil. Untuk mendapatkan koneksi, MPLIK menggunakan teknologi VSAT yang merupakan teknologi satelit yang memungkinkan seluruh tempat untuk mendapatkan akses internet tanpa kecuali. VSAT ini \menyediakan bit rate 256 Kbps, dan kemudian akan dibagi oleh server ke beberapa CPU masing-masing mendapatkan 51 Kbps. Hal ini mungkin tampak kecepatan lambat bagi penduduk kota, tapi ini sudah lumayan untuk pedesaan. Kemudian MPLIK dapat melayani seluruh kabupaten dengan mobilitas terbatas. memungkinkan layanan ini dapat digunakan oleh sekolah atau instansi pemerintah di kabupaten. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan pemerataan perkembangan ICT keseluruh Indonesia dan mengatasi permasalahan kesenjangan digital saudara-saudari kita yang berada di daerah-daerah terpencil yang masih minim pengetahuan tentang ICT khususnya dalam bidang pendidikan, agar tercipta lebih banyak benih-benih generasi muda yang kreatif dan berwawasan global untuk lebih meningkatkan derajat dan mengharumkan nama bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA UBAYA, (2013). Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Dunia Pendidikan. http://www.ubaya.ac.id/2013/content/news_detail/513/Teknologi-Informasi-danKomunikasi-pada-Dunia-Pendidikan.html. Diakses pada tanggal 7 Mei 2013 BLOG GURU PAI, (2010). Kepanjangan http://yahdianiahmad.blogspot.com/2010/07/kepanjangan-ict.html. Diakses tanggal 7 Mei 2013 ICT. pada

Website Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Banjar, (t.th). Tentang MPLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan). http://dishubkominfo.banjarkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id =69:tentang-mplik-mobil-pusat-layanan-internet-kecamatan&catid=36:informasi. Diakses pada tanggal 30 April 2013

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Tempat & Tanggal Lahir Nama Sekolah NIS Domisili (Alamat Surat) : AL IKHSAN NAHDILLAH MUIS MALIK : Baubau, 19 November 1995 : SMK Negeri 2 Baubau : 9955074434 : Jl. Jendral Sudirman No.1/Kelurahan Wale/Kecamatan Wolio/Kota Baubau/Sulawesi Tenggara Kode Pos : 93711 Nomer telepon Alamat Email : 085757402664

: inahdillah@gmail.com

Dengan ini menyatakan bahwa artikel yang diikutkan dalam kompetisi artikel online 2013 belum pernah diikutkan dalam kompetisi lain yang sejenis dan merupakan karya sendiri dan bukan plagiat kecuali sumber-sumber yang menjadi referensi yang terdapat dalam daftar pustaka.

Demikianlah pernyataan ini telah saya buat dengan sebenarnya. Apabila terbukti saya telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pernyataan ini, maka naskah yang diikutkan dalam kompetisi ini akan gugur.

Baubau, 15 Mei 2013

Al Ikhsan Nahdillah Muis Malik

Das könnte Ihnen auch gefallen