Sie sind auf Seite 1von 1

anggar

Olahraga ini memang diakui secara perkembangannya masih sedikit lambat. Tapi, dibalik itu juga apabila ada khalayak masyarakat hendak menenkuni atau tertarik pada cabang olahraga ini, tidak ada salahnya apabila mengetahui sejarah dari olahraga ini. Ibarat kata pepatah, Tak kenal maka tak sayang, sehingga apabila telah mengetahui sedikit sejarah atau asal muasalnya olahraga ini dapat menanamkan rasa kecintaan pada cabang olahraga anggar ini. Pada zaman purbakala sebelum ada senjata modern, setiap bangsa sudah beranggar untuk membela diri dengan menangkis ataupun menyerang. Yang dipergunakan adalah barang apapun juga, baik dari kayu maupun dari besi untuk menangkis bila mendapat serangan. Seiring dengan perkembangannya dalam permainan pedang, permainan pedang juga sudah menggunakan pelindung muka dan juga pelindung pada ujung pedang agar tidak mencelakakan orang. Dengan berdirinya perkumpulan anggar di Frankfurt pada abad ke-14 maka Bangsa Jerman adalah Bangsa yang pertama kali menjadikan anggar sebagai olahraga. Sesuai dengan kemajuan zaman, maka diperlukan dasar dan peraturan pertandingan olahraga anggar. Seorang Bangsawan Perancis yang bernama Hendry Saint-Didier sekitar tahun 1570 menciptakan nama istilah-istilah pada gerakan gerakan anggar, dalam bahasa Perancis. Di Indonesia anggar telah lama dikenal sebagai alat membela diri dengan menggunakan pedang, keris dan tombak yang telah lazim dilakukan sejak zaman kemegahan Kerajaan Majapahit. Semasa penjajahan Pemerintahan Belanda, bagi tiap militer Belanda anggar menjadi kewajiban untuk dipelajari. Seiring dengan perkembagannya di Indonesia akhirnya olahraga ini dapat hidup dan tumbuh berkembang di Indonesia tahap demi tahap dan harapannya melalui sedikit ceritera sejarah olahraga klasik ini dapat menggugah para pecinta olahraga ini untuk semakin mencintai olahraga anggar.

Das könnte Ihnen auch gefallen