Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pembimbing: dr. Rensa, Sp.PD Presentan: Budi Darmawan (2011.061.078) Aditya Oetomo (2012.061.078)
Patient Identity
Nama : Tn. A Umur : 41 tahun. Pekerjaan : wiraswasta Status : Menikah Pendidikan : SMP Tanggal Masuk : 31 Juli 2013 Tanggal pemeriksaan : 31 Juli 2013
Anamnesis
Autoanamnesis :
Keluhan utama:
Buang air besar bewarna hitam Keluhan tambahan : nyeri pada ulu hati, mual dan muntah
9 hari SMRS, pasien merasa terbakar pada daerah uluhati. Pada awalnya, nyeri membaik dengan pemberian makanan tetapi nyeri tetap muncul kembali dan nyeri menjadi lebih sakit dibandingkan sebelumnya dan tidak membaik dengan pemberian makanan. Pasien telah memeriksakan ke dokter dan sudah mendapatkan obat. Pasien merasa mual serta muntah, 1-2 kali dalam satu hari, cair, bewarna coklat biasanya beberapa jam setelah makan dan tidak membaik dengan obatobatan. Sesaat sebelum masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan BAB yang bewarna hitam seperti oli dengan konsistensi lunak dan solid setelah 3 hari
sebelumnya
dan
Pasien sering merasa terbakar pada ulu hati yang hilang timbul sudah 1 tahun. Pasien dalam keadaan puasa dan sudah berjalan 3 minggu Pasien sering meminum NSAID (paramex dan oskadon) Sering mengkonsumsi jamu tradisional, terutama 3 bulan terakhir pasien mengaku setiap hari meminum jamu. Hipertensi (-) Diabetes mellitus (-)
Pemeriksaan Fisik
: compos mentis :
: 100/60 mmHg : 80x/min : 20x/min : 36,4C
darah
Laju
Suhu
napas
Nutrisi:
Status
BB : 72 kg TB : 170 cm
Kepala dan Wajah: Normocephali, tidak ada deformitas Mata Konjungtiva Anemis +/+, sklera ikterik -/Telinga Tidak ada deformitas, tidak ada sekret Hidung Tidak ada deformitas, sekret dan deviasi Mulut Mukosa oral basah Leher Trakea ditengah, tidak ada pembesaran KGB, JVP 5-1 cm H2O
Paru-paru
I:
simetris dalam keadaan statis and dinamis P: stem fremitus dextra = sinistra P: sonor pada kedua lapang paru A: vesicular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
Heart:
I
: ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis teraba pada ICS 6 linea midclavicularis sinistra P :
Batas
:ICS IV linea parasternal sinistra :ICS V linea sternalis dextra :ICS VI linea midclavicularis sinistra
Abdomen: I : cembung, striae (-), venektasi (-), eritem (-), P : supel , hangat pada palpasi, nyeri pada daerah epigastrium
Genital tidak diperiksa Anus dan rectum tidak diperiksa Extremitas : CRT < 2 detik, akral dingin, edema -/-
Laboratorium
31/07/13 Hb (g/dl) Ht (%) Leukosit(ribu/uL) Trombosit(ribu/uL) 9.6 27 17.5 345 Normal 12-16 g/dL 37-47% 4000-10.000 uL 140.000-400.000/uL
LED
Diff. Count (%)
31
0/0/5/79/15/1
<10
0-1/1-4/3-5/45-70/20-40/2-10
GDS (mg/dl)
158
60-140 mg/dL
Laboratorium
31/07/13 SGPT/ALT SGOT/AST Total Protein Albumin Globulin Ureum Creatinine Na K Ca Cl 20 30 7.6 3.59 4 54 mg/dl 0,8 mg/dl 137 mmol/L 4.2mmol/L 1.53 mmol/L 107 mmol/L Normal <40 <37 6-8.3 3.5-4.8 1.5-3 20-40 0,7-1.5 134-146 3.4-4.5 1.09-1.3 96-108
Laboratorim
Urin analisis Glucose Protein Bilirubin Urobilinogen Ph BJ Blood Keton Nitrite Leucocyte 31/07/13 Normal 6.0 1.015 + ++++ Subject SEDIMENTATION Leucocyte Erytrocyte Epithel Cast Crystal Bacteria Others 1-2 2-3 + 31/07/13
Resume
Anamnesis:
Pasien laki-laki, usia 41 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan buang air besar bewarna hitam 1 hari SMRS dengan konsistensi solid. Selain itu juga terdapat nyeri epigastrium yang menghilang dengan pemberian makanan dan obatobatan. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah yang berwarna coklat bening kurang lebih 4x dalam sehari, masing-masing sekitar 200cc.
Riwayat penyakit sebelum dan Kebiasaan: Sensasi terbakar pada daerah epigastrium yang hilang timbul sudah 1 tahun Konsumsi jamu-jamuan dan obat-obatan
Resume
Nutrisi:
Resume
Lab: Hb Leukosit LED Globulin Calsium pH Urine Keton : 9.6 g/dl : 17500/ul : 31 mm/hour : 4 g/dl : 1.53 mmol/dl : 6.0 : ++++
Assesment
duodenum
Work-up suggestions
Treatment
Bedrest Diet : puasa Pemasangan NGT IVFD RL Pantoprazole Ondansetron Sucralfate Misoprostol
Prognosis
DASAR TEORI
Definisi
Kehilangan darah dari saluran cerna atas (mulai dari esofagus hingga duodenum dengan batas ligamentum treitz dengan manifestasi klinis berupa hematemesis, melena, hematokexia atau kombinasi.
Keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas dibawah epitel atau kerusakan jaringan mukosa, submukosa hingga lapisan muskularis mukosa dengan garis tengah lebih atau sama dengan 5mm dari suatu daerah saluran cerna atas yang langsung berhubungan dengan cairan asam lambung/pepsin.
Ulkus peptikum
saluran cerna bagian atas yang disebabkan oleh ulkus peptikum jaringan yang hanya terbatas pada lapisan mukosa
Erosi
Kerusakan
Sensasi terbakar pada daerah epigastrium dieksaserbasi dengan puasa dan meningkat dengan makanan. Ini biasa berhubungan peptic ulcer disease (PUD).
Epidemiologi
Termasuk dalam penyebab 5 besar dispepsia Pria>wanita dan usia lanjut Rekuren 5-20% tergantung beberapa faktor seperti etiologi, waktu dan adekuasi terapi ulkus peptikum : ulkus gaster dan duodenum
Faktor resiko
H Pylori infections Alcohol Smoking Diet Drugs (NSAIDs, corticosteroids). Stress Genetic factors Diseases (Zollinger Ellison Syndrome)
Robekan mallory Ulkus weiss, lesi -, peptikum, stigmata esofagitis perdarahan baru Ulkus dasar bersih, pigmentasi rata -
Skor rockall bernilai antara 0-11, dimana 0-2 prognosa baik, Skor blatchford hanya menggunakan hasil lab dan klinis, hasil skor >6 menandakan butuh intervensi
Etiologi
Infeksi H.Pylori Penggunaan NSAID Hipersekresi asam lambung (zollinger-ellison syndroma) Hiperplasia sel G antral Mastositosis Infeksi virus (HSV, sitomegalovirus) Chrons disease atau sarkoidosis Trauma radiasi
Klasifikasi (forrest)
Forrest IA : ulkus dengan perdarahan aktif Forrest IB : ulkus dengan perdarahan merembes Forrest IIA : ulkus dengan pembuluh darah visible tak berdarah Forrest IIB : ulkus dengan bekuan adheren Forrest IIC : ulkus dengan bintik pigmentasi datar Forrest III : ulkus berdasar bersih
Patofisiologi
Ulkus peptikum : ketidakseimbangan antara faktor yang merusak dengan sistem pertahanan mukosa.
Lini pertama
Lapisan mukus/bikarbonat
Mekanisme sel epitel Fungsi perlindungan apical plasma membran Lini kedua Proses pengeluaran asam
erosif Ulkus, yang akan merusak pembuluh darahpendarahan
lanjutan
Patophysiology
DIAGNOSIS
Anamnesis
Hematemesis
Muntah Melena
(coffe ground)
Hematokezia
(5%, biasa menandakan pendarahan hebat >1000mL) Tanda nonspesifik : nausea, vomitus, nyeri epigastrik, fenomena vasovagal dan sinkop serta peny. Komorbid (DM, penj. Jantung koroner, GGK, arthritis) dan penggunaan obat-obatan.
Pemeriksaan fisik
Penilaian
hemodinamik RR, kesadaran Takikardi, hipotensi ortostatik, UO rendah, bibir kering, vena leher kolaps
Pemeriksaan penunjang
NGT : bila produktif merah segar, menandakan butuh evaluasi endoskopi segera Endoskopi Pemeriksaan feses lengkap CBC
Komplikasi
Syok hipovolemik Perforasi Pendarahan Gagal ginjal akut Gagal multi organ kematian
TATALAKSANA
Evaluasi dan resusitasi Pemasangan NGT Terapi endoskopi PPI Antagonis reseptor histamin-2 Terapi eradikasi H-Pylori