Sie sind auf Seite 1von 5

Pikun

sama

dengan

dementia

Pikun dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah dementia. Istilah ini melukiskan kemunduran secara perlahan pada fungsi intelektual dan sosial yang dialami seseorang. Makin lama makin bertamah Tiga Adanya berat, ciri-ciri kemunduran yang disebabkan penderita kecerdasan oleh gangguan penyakit atau pada jaringan otak. yaitu: intelektualnya.

pikun

Kemunduran tersebut bersifat perlahan-lahan yang semakin memburuk. Jadi orang yang mendadak kehilangan fungsi intelektual, misalnya sesudah mengalami geger otak, atau infeksi otak, tidaklah termasuk dalam kategori pikun.

Kemunduran intelektual tersebut disebabkan oleh gangguan-gangguan pada otak, apapun sebabnya. -Penyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 58 tahun disebut sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita pada usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late onset. Orang tua tersebut yang tadinya sehat, akan mulai kehilangan kemampuannya secara efektif sebagai pekerja atau sebagai anggota keluarga. Hal ini menunjukkan munculnya penyakit degeneratif otak, tumor, multiple stroke, subdural hematoma atau penyakit depresi, yang merupakan penyebab utama demensia.

Istilah demensia digunakan untuk menggambarkan sindroma klinis dengan gejala menurunnya daya ingat dan hilangnya fungsi intelek lainnya.

Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai setelah berusia 40 tahun keatas

Perbedaan Alzheimer Dengan Demensia

Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. Alzheimer adalah penyakit dimana kecerdasan intelektual dan kemampuan bersosialisasi menurun secara drastis sehingga mempengaruhi aktivitas harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental. Demensia (bahasa Inggris: dementia, senility) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom. Pikun merupakan gejala umum demensia, walaupun pikun itu sendiri belum berarti indikasi terjadinya demensia. Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir dengan baik dan berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik. Oleh sebab itu mereka lambat laun kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi emosional, sering hal tersebut menjadi tidak terkendali. Banyak penyakit/sindrom menyebabkan demensia, seperti stroke, Alzheimer, penyakit Creutzfeldt-Jakob, Huntington, Parkinson, AIDS, dan lain-lain. Demesia juga dapat diinduksi oleh defisiensiniasin. Demensia pada Alzheimer dikategorikan sebagai simtoma degeneratif otak yang progresif. Mengingat beban yang ditimbulkan penyakit ini, masyarakat perlu mewaspadai gangguan perilaku danpsikologik penderita demensia Alzheimer. Penyakit Demensia pikun dapat dianggap sebagai istilah yang mencakup segala digunakan untuk menunjukkan kerusakan dan kerugian akhirnya ketajaman intelektual yang berkaitan dengan penuaan canggih, dan disebabkan oleh degenerasi sel-sel otak yang. Penyakit Alzheimer sering bingung baik sama atau alternatif sering dianggap sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari itu. Ya dan tidak, ya, penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi yang memenuhi syarat sebagai Dementia pikun, tetapi Alzheimer sebenarnya salah satu bentuk dari itu. Bentuk lain dari Demensia pikun termasuk fronto-temporal Demensia, penyakit Lewy Body, penyakit Parkinson, dan Demensia Vascular. Alzheimer, sementara itu, adalah yang paling umum dari. Ini juga tidak boleh bingung dengan kepikunan 'normal'. Demensia pikun bisa disebabkan oleh salah satu atau semua hal berikut: alkoholisme, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), depresi, obat-obatan, nutrisi yang tidak

memadai, stroke, masalah dengan kelenjar tiroid, atau penyakit serius lainnya. Pikun demensia ditandai oleh hilangnya bertahap dari sel-sel otak. Memori jangka pendek penderita adalah aspek pertama yang akan terpengaruh. Yang menderita akan cenderung melupakan apa yang terjadi atau yang berbicara tentang jam atau bahkan hanya menit lalu. Mereka juga akan menderita kesulitan dalam mengikuti dan memahami poin dari percakapan. Apa masalah sederhana untuk memahami sebelum sekarang akan mengambil banyak usaha, hal-hal sehari-hari seperti membaca atau menonton acara TV favorit mereka akan sangat berat. Perkembangan ini dapat mengambil hitungan tahun dan akan menjadi progresif. Orang itu masih akan sadar lingkungan mereka, namun Demensia sekali pikun mengambil terus, kebingungan dan kerusakan yang membentuk kepribadian individu yang tak terelakkan. Bahkan norma-norma etika dan moral orang diakui sebelumnya akan diubah oleh penderitaan ini. Penyakit Alzheimer, di sisi lain, adalah bentuk paling umum dari demensia pikun. Sekitar 6070% kasus demensia dapat dikaitkan dengan Alzheimer, tetapi tidak 'normal' efek penuaan. Ada beberapa kasus di mana Alzheimer mempengaruhi orang-orang pada usia yang jauh lebih muda (40-50 tahun). Sama seperti bentuk-bentuk lain dari Dementia pikun, penyakit Alzheimer disebabkan oleh kerusakan bertahap tetapi progresif neuron (sel otak). Penelitian telah menunjukkan bahwa penyebab potensial adalah plak dan kusut. Plak adalah protein deposito yang menumpuk antara ruang sel saraf. Kusut adalah protein serat yang senyawa dalam sel. Sementara orang pada akhirnya akan memiliki ini saat mereka tumbuh dewasa, orang yang menderita Alzheimer akan memiliki konsentrasi yang jauh lebih besar dari plak dan kusut, bisa ditebak, di daerah otak yang menangani memori dan fungsi kognitif. Sedangkan hubungan langsung untuk mengembangkan penyakit Alzheimer belum ditentukan, para ahli percaya plak dan kusut berkontribusi kondisi negatif yang neuron butuhkan untuk berfungsi efektif dan pemeliharaan. Setelah penyakit Alzheimer menimpa seseorang, orang itu akan menderita kehilangan memori terus menerus, perilaku tak terduga dan suasana ayunan. Orang yang menderita penyakit Alzheimer juga akan mengalami kesulitan progresif dalam memahami dan mempertahankan informasi. Dalam kasus ekstrim, akan ada wabah kekerasan, perilaku yang sangat neurotik dan bahkan kesulitan makan, bergerak dan berbicara. Bagian terburuk adalah bahwa penyakit Alzheimer masih merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Ada pengobatan untuk mengurangi gejala, ini hanya memperlambat efek, meskipun mereka meringankan beban para korban dan orang-orang di sekitar mereka. Alzheimer adalah kondisi mematikan dan seseorang mungkin menderita dari beberapa tahun sampai 20 tahun tergantung pada kondisi fisik seseorang dan usia pada waktu penyakit set masuk Ringkasan: 1. Alzheimer melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. 2. Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak

3. Demensia pikun adalah kategori yang mencakup berbagai bentuk demensia bahwa orang dengan canggih penuaan menderita, Alzheimer adalah salah satu dari mereka. 4. Demensia pikun bisa disebabkan oleh beberapa kesehatan atau kondisi luar, penyebab penyakit Alzheimer belum sepenuhnya ditemukan, meskipun plak dan kusut mungkin menjadi kunci. 5. Penuaan bukanlah penyebab Demensia pikun atau penyakit Alzheimer tapi paling sering terjadi bagi mereka dengan usia lanjut. 6. Penyebab alzheimer : pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas, pengidap kencing manis, kurang berolahraga, tingkat kolesterol yang tinggi, faktor keturunan - mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.

Jakarta, Menjadi pelupa memang gelaja awal penyakit Alzheimer. Tapi tidak setiap lupa merupakan gejala penyakit penurunan fungsi saraf otak tersebut. Apa bedanya lupa yang normal dan penyakit Alzheimer? Banyak orang yang khawatir menderita penyakti Alzheimer jika sering mengalami masalah memori. Pada dasarnya, kehilangan memori jangka pendek pada usia 60 atau 70an tahun adalah normal, namun beberapa orang dengan masalah memori ringan bisa saja mengembangkan penyakit Alzheimer. Bagaimana membedakan lupa normal dan lupa yang disebabkan oleh Alzheimer? Dilansir dari Health.com, Jumat (20/8/2010), berikut beberapa hal yang terjadi pada kelupaan normal: 1. 2. 3. 4. 5. Lupa dengan beberapa bagian dari pengalaman Lupa tempat memarkirkan mobil Lupa dengan acara di masa lalu Lupa dengan nama seseorang tapi dapat mengingatnya kemudian Lupa dengan suatu objek, seperti kunci motor atau mobil

Sedangkan lupa yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer adalah sebagai berikut: 1. Lupa dengan seluruh pengalaman yang pernah terjadi 2. Lupa dengan cara mengendarai mobil atau membaca jam 3. Lupa dengan acara-acara yang baru saja terjadi, misal lupa bila Anda baru saja selesai memasak 4. Lupa dengan seseorang padahal Anda sudah mengenalnya sebelumnya dan Anda benar-benar tidak dapat mengingatnya meski sudah diberi bantuan untuk mengingat

Penyakit Alzheimer juga menyebabkan perubahan dalam pemikiran, perilaku dan kepribadian. Pada awal penyakit ini, orang tersebut masih mampu bersikap tepat dalam situasi sosial dan orang lain percaya bahwa orang itu tidak sakit. Untuk dapat lebih membedakan lupa normal dan lupa yang disebabkan oleh Alzheimer, berikut 10 tanda umum yang dialami penderita Alzheimer:

1. Lupa dengan informasi nama dan nomor telepon dan tidak mampu untuk mengingatnya lagi 2. Kesulitan melaksanakan tugas yang sebelumnya rutin Anda lakukan, misalnya memasak. 3. Mengalami masalah dengan bahasa, seperti lupa dengan kata-kata sederhana atau mengucapkan kata-kata yang tidak biasa. 4. Disorientasi tempat dan waktu, seperti lupa dimana Anda tinggal. 5. Penurunan penilaian, seperti tidak bisa membedakan cuaca dan memberi uang begitu saja kepada orang asing. 6. Mengalami masalah dengan pemikiran abstrak, seperti tidak bisa menyeimbangkan buku atau tidak mengerti dengan nominal angka uang. 7. Lupa menempatkan dan bagaimana menyimpan barang-barang, seperti meletakkan besi di dalam freezer atau jam tangan di dalam mangkuk gula. 8. Perubahan mood (suasana hati) dan perilaku, seperti mengalami marah dengan tibatiba kemudian tenang atau menangis tanpa alasan yang jelas. 9. Perubahan kepribadian, seperti menjadi sangat bingung, curiga, takut atau sangat bergantung dengan anggota keluarga. 10. Kehilangan inisiatif, seperti tidur sepanjang waktu, menonton televisi sepanjang hari atau tidak ingin melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.

Das könnte Ihnen auch gefallen