Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2. Generator listrik (Electric dynamometer) berikut : Kapasitas Sistem pembebanan Instrumentasi A) : Swicth D. Prosedur Percobaan : 3 KVA, 1 phase
: tahanan listrik ( 30 bolam listrik) : Voltmeter (0 30 V) : Amperemeter 2 buah (0220 A & 015
Untuk menjaga mesin agar tetap dalam kondisi yang baik, perlu diperhatikan menghidupkan cara pengoperasian terlebih mesin harus yang benar. Sebelum mesin, dahulu dilakukan pemeriksaan
terhadap kondisi minyak pelumas, bahan bakar, dan lampu beban. Hidupkan mesin pada putaran idlenya ( 1400 rpm) selama 5 menit. Ini merupakan proses pemanasan (warming up), supaya mesin mencapai kondisi kerjanya sehingga siap untuk dibebani. Selanjutnya lakukan pengujian dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Naikkan kecepatan mesin sampai tegangan keluar generator listrik tetap 220 volt dengan kondisi tanpa beban, pengamatan dilakukan setelah mesin mencapai keseimbangan. 2. Naikkan beban pada saat tegangan keluar generator mencapai 220 V sampai pada beban 2400 watt (secara bertahap). Pada saat beban tertentu, setelah mesin mencapai keseimbangan, catat data konsumsi bahan bakar, tegangan, arus, dan temperatur. Putaran mesin harus dijaga pada tegangan keluar generator tetap 220 V dengan jalan mengatur saluran bahan bakar. 3. Setelah pengujian selesai bebaskan beban dan turunkan putaran mesin sampai pada putaran idlenya ( 850 rpm), dan tunggu 5 menit kemudian matikan mesin. E. Pengukuran dan Perhitungan 1. Torsi dan Daya Poros
Ne 30.N e = = 2. .n .n 60
Putaran poros engkol diukur dengan menggunakan tachometer. Pada motor bakar torak, daya yang berguna adalah daya poros, karena poros itulah yang menggerakkan beban. Dari persamaan (1) dapat dihitung besarnya daya poros yaitu : Ne Catatan : =
.n.T
30
(Watt)
(2)
Satuan Ne selain Watt, bisa memakai satuan hp (US horsepower) atau PS (metric horsepower), dimana ; 1 PS = 0,986 hp = 736 W = 75 kg.m/detik atau, 1 hp = 747,5 W = 1,014 PS Satuan torsi (T) bisa memakai kg.m, dimana 1 kg.m = 9,807 N.m.
2. Tekanan Efektif Rata-Rata (Brake Mean Effective Pressure = bmep) Tekanan efektif rata-rata didefinisikan sebagai tekanan teoritis (konstan), yang apabila mendorong torak sepanjang langkah kerja dari motor dapat menghasilkan tenaga (tenaga poros). bmep =
kerja per siklus volumelangkah torak
Ne bmep = V L .z.n.a
1 60 . 100 . 75
bmep = dimana :
(3)
bmep : tekanan efektif rata-rata Ne VL (cm)] z n a : jumlah silinder : putaran poros engkol (rpm) : jumlah siklus per putaran, : 1, untuk motor 2 langkah : , untuk motor 4 langkah. 3. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik : daya poros/daya efektif
siklus putaran
Pemakaian bahan bakar spesifik menyatakan banyaknya bahan bakar yang dikonsumsi mesin per jam untuk setiap daya kuda yang dihasilkan. Harga pemakaian bahan bakar spesifik yang lebih rendah menyatakan efisiensi yang lebih tinggi. Jika dalam suatu pengujian mesin diperoleh data mengenai penggunaan jumlah bahan bakar (kg bahan bakar/jam), dan dalam waktu 1 jam diperoleh tenaga yang dihasilkan N hp, maka pemakaian bahan spesifik dihitung sebagai berikut : B dimana : B Gf bakar/jam) N : jumlah tenaga yang dihasilkan per jam (hp) 4. Efisiensi Termal Efektif Menyatakan efisiensi pemanfaatan panas dari bahan bakar untuk diubah menjadi tenaga mekanis (poros). Besar efisiensi termal efektif dapat dihitung dengan : e = : pemakaian bahan bakar spesifik : jumlah bahan bakar yang digunakan (kg bahan (kg bahan bakar/jam.hp) =
Gf N
(4)
(5)
(kcal/kg
Catatan : 1 kcal = 427 kg.m 1 PS = 75 kg.m/detik 5. Grafik-grafik pengujian motor diesel Berikut contoh-contoh hasil pengujian prestasi sebuah motor diesel pada berbagai macam putaran.
F. Tugas Dari hasil percobaan analisa unjuk kerja motor diesel untuk pemakaian bahan bakar spesifik dan efisiensi termal efektif pada pengujian beban 03000 W dengan putaran dijaga tetap (constant speed test).
Keterangan
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000 Praktikan Nama mahasiswa: NIM 1. . .. 2. . .. 3. . .. 4. . .. 5. . ..
Surakarta, Dosen/Asisten,