Sie sind auf Seite 1von 4

BAB III PEMBIAYAAN DAN PROGRAM MENJAGA MUTU PELAYANAN DOKTER KELUARGA A.

PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA Mekanisme pembiayaan pelayanan dokter keluarga dapat berupa pembiayaan secara tunai (fee for service) atau pembiayaan melalui program asuransi kesehatan (health insurance). Pembiayaan melalui program asuransi kesehatan sesuai untuk pelayanan dokter keluarga, karena memperkecil resiko biaya dan asuransi menerapkan prinsip membagi resiko ( risk sharing) dengan penyelenggara pelayanan. Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi (Breider and Breadies, 1972). Asuransi adalah suatu perjanjian dimana si menanggung dengan menerima suatu premi mengikatkan dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin diderita karena terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak-pastian dan yang akan mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (Kitab UU Hukum Dagang, 1987). 1. 2. 3. 4. Manfaat penerapan program asuransi kesehatan adalah : Membebaskan peserta dari kesulitan penyediaan dana Biaya kesehatan dapat dikendalikan Mutu pelayanan dapat dijaga Data kesehatan lebih tersedia

Bentuk-bentuk pembiayaan pra-upaya dapat berupa : 1. Sistim kapitasi (capitation system) Sistim kapitasi adalah sistim pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta dalam jangka waktu tertentu. 2. Sistim paket (packet system) Sistim paket adalah sistim pembayaran dimuka oleh asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga. 3. Sistim anggaran (budget system) Sistim anggaran adalah sistim pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Manfaat penerapan sistim pembiayaan pra-upaya adalah : 1. Kenaikan biaya kesehtan dapat dicegah

2. Mendorong pelayanan pencegahan penyakit 3. Menjamin penghasilan penyelenggara pelayanan Biaya kesehatan dapat dikendalikan dengan cara : 1. Mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit 2. Mencgah pelayanan yang berlebihan 3. Membatasi konsultasi dan rujukan Peserta asuransi dapat meliputi : 1. Perseorangan 2. Satu keluarga : a. Keluarga inti (nuclear family) b. Anggota keluarga (extended family) 3. Satu kelompok : a. Anggota yang didaftar b. Anggota keluarga yang didaftarkan upaya yang dilakukan oleh dokter keluarga dalam bidang keuangan sedemikian rupa sehingga dengan kapitasi yang diterima dari badan asuransi tidak sampai merugikan dokter keluarga. Perlu adanya manajemen keuangan yang baik berupa : 1. Analisis aktuarial a. Pelayanan kesehatan yang ditanggung dokter keluarga b. Angka pemanfaatan (utilization rate), yaitu Angka Kunjungan dan Angka Penyakit c. Unit biaya (unit cost) d. Biaya kapitasi e. Bandingkan biaya kapitasi dengan perhitungan badab asuransi 2. Underwriting Meliputi golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, pola dan kebiasaan hidup, riwayat kesehatan dan riwayat kesehatan keluarga. B. PROGRAM MENJAGA MUTU PELAYANAN DOKTER KELUARGA Ada beberapa definisi mengenai program menjaga mutu : 1. Program menjaga mutu adalah upaya berkesinambungan, sistematis dan obyektif dalam memantau dan menilai pelayanan dibandingkan dengan standar yang ada, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan (Maltos and Ketier, 1989). 2. Program menjaga mutu adalah upaya mengkaji secara periodic berbagai kondisi yang mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan terhadap pelayanan, serta menelusuri keluaran, sehingga kekurangan dan penyebab kekurangan diperbaiki ( Donabedian, 1980).

3. Program menjaga mutu adalah suatu proses mengukur mutu pelayanan, menganalisis kekurangan, menetapkan dan melaksanakan perbaikan serta menilai hasil yang dicapai (Patmer, 1983). 4. Program menjaga mutu adalah proses memperkecil kesenjangan antara penampilan dengan keluaran dari suatu sistim, sesuai dengan batas-batas teknologi ( Ruets and Frank, 1988). 5. Program menjaga mutu adalah upaya identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang untuk meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association, 1988). 6. Program menjaga mutu adalah program berlanjut yang disusun secara obyektif dan sistimatis dalam memantau dan menilai mutu serta kewajaran pelayanan dengan menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan ( Join Commission on Acreditation of Hospitals, 1988). 7. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang terencana dan sistematis yang dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka dapat dihasilkannya keluaran yang meyakinkan (Crout, 1974). Jadi program menjaga mutu merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. Karakteristik program menjaga mutu adalah harus dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu, sedangkan manfaatnya : 1. Dapat meningkatkan efektivitas pelayanan yang diselenggarakan 2. Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan yang diselenggarakan 3. Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan 4. Dapat melindungi penyelenggara pelayanan dari kemungkinan timbulnya gugatan hokum. Unsur-unsur program menjaga mutu meliputi : 1. Mutu pelayanan 2. Sasaran program menjaga mutu : a. Unsur masukan (input) b. Unsur lingkungan (environment) c. Unsur proses (process) d. Unsur keluaran (output)

3. Standar program menjaga mutu : a. Standar persyartan minimal (minimum requirement standard) 1). Standar masukan 2). Standar lingkungan 3). Standar proses b. Standar penampilan minimal (minimum performance standard) Tata laksana program menjaga mutu meliputi : 1. Kegiatan persiapan : a. Membentuk organisasi b. Menetapkan wewenang dan tanggung-jawab organisasi c. Menjabarkan ruang lingkup kegiatan d. Menetapkan aspek pelayanan e. Menetapkan tolok ukur dan ambang batas 2. Kegiatan pelaksana : a. Menetapkan masalah dan prioritas masalah mutu b. Menetapkan penyebab dan prioritas penyebab masalah mutu c. Menetapkan cara dan prioritas cara penyelesaian masalah mutu d. Melaksanakan prioritas masalah penyelesaian masalah mutu e. Melakukan penilaian dan menyusun saran dan tindak lanjut.

Das könnte Ihnen auch gefallen