Sie sind auf Seite 1von 6

ASUHAN KEPERAWATAN Kasus Ny.

Hana, 30, seorang akuntan di sebuah perusahan perbankan swasta datang ke RS dengan keluhan utama nyeri ketika mikturisi sejak 2 minggu SMRS dan disertai rasa panas di muara kencing dan aroma menyegat yang digambarkan klien seperti aroma penghapus kuteks miliknya. Klien menyadari munculnya tipe nyeri yang sedikit berbeda beberapa hari ini, nyeri yang digambarkan sifatnya kolik, kambuh-kambuhan, datang dengan tiba-tiba dan seperti melilit-lilit. Ketika periode ini berlangsung, klien sempat beberapa kali muntah. Klien mengaku pernah mengalami nyeri saat berkemih sebelumnya ketika kuliah dan pernah diberi terapi amoksilin 4x250 gr dan gentamisin 2x80 gr selama setengah bulan yang dilanjutkan dengan nitrofurantoin 60 mg/hr. Ketika Anda melakukan pengkajian fisik, Anda menemukan respon nyeri skala 6 7 saat Anda melakukan palpasi di area suprapubik. Ketika Anda mengumpulkan urin klien, Anda mendapatkan urin yang berwarna putih keruh. Klien mengaku memiliki riwayat maag dan rutin meminum obat maag setiap bertugas karena sedikit sekali memiliki waktu istirahat selama bekerja. Untuk menjaga kondisi tubuhnya klien juga rajin meminum suplemen vitamin C 1000 mg per harinya dan sudah mulai menjadi vegetarian sejak 8 bulan lalu. TD 150/100 mmHg, RR 28x/menit, ND 110x/menit lemah, S 37.7o C, TB 155 cm, BB 68 kg, pallor, fatigue, less of appetite, restlessness. Hasil urinalysis midstream micturition 110.00 koloni/ml, pH urin 5, Hb 10 g/dl

A. Pengkajian Nama : Ny. Hana Umur : 30 tahun Pekerjaan : Swasta Alasan ke RS : Klien datang dengan keluhan nyeri saat mikturisi sejak 2 minggu dan disertai rasa panas di muara kencing dan aroma menyegat yang digambarkan klien seperti aroma penghapus kuteks miliknya. Nyeri saat berkemih sering kambuh-kambuhan, datang dengan tiba-tiba dan seperti melilit-lilit dan klien sempat muntah. Riwayat penyakit sekarang : Nyeri saat berkemih sering kambuh-kambuhan, datang dengan tiba-tiba dan seperti melilit-lilit dan klien sempat muntah. Riwayat penyakit sebelumnya : Klien mengaku pernah mengalami nyeri saat berkemih sebelumnya ketika kuliah dan pernah diberi terapi obat (amoksilin 4x250 gr dan gentamisin 2x80 gr) selama setengah bulan yang dilanjutkan dengan nitrofurantoin 60 mg/hr. Memiliki penyakit maag.

B. Analisa Data Data Subjektif : - Klien mengatakan nyeri saat berkemih. - Klien mengatakan terasa panas di muara kencing dan aroma menyengat seperti penghapus kutek miliknya. - Klien mengatakan nyeri saat berkemih sering kambuh-kambuhan, datang dengan tiba-tiba dan seperti melilit-lilit. - Klien juga mengatakan sempat muntah beberapa kali saat periode berlangsung.

Data Objektif : - Nyeri skala 6-7 di area suprapubik - Klien tampak meringis dan gelisah - Urine berwarna putih keruh - TD 150/100 mmHg, RR 28x/menit, ND 110x/menit lemah, S 37.7o C, TB 155 cm, BB 68 kg, pallor, fatigue, less of appetite, restlessness

No 1.

Data DS : Klien mengatakan nyeri saat berkemih

Etiologi

Problem

DO : Nyeri skala 6-7 (sedang)

Inflamasi dan Nyeri Akut infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius Obstruksi mekanik Perubahan pada kandung eliminasi kemih ataupun struktur traktus urinarius pola

2.

DS : - Klien mengatakan terasa panas di muara kencing dan aroma menyengat seperti penghapus kutek miliknya - Klien mengatakan sempat muntah beberapa kali DO : - Urine berwarna putih keruh

3.

DS : - Klien mengatakan nyeri sering Retensi urin atau Resiko infeksi kambuh saat berkemih, datang pemasangan kateter tiba-tiba dan seperti melilit-lilit urin dan invasi mikroorganisme DO : - Klien tampak meringis dan gelisah - TTV : TD 150/100 mmHg, RR 28x/menit, ND 110x/menit lemah, S 37.7o C, TB 155 cm, BB 68 kg

C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius 2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan Obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius 3. Resiko infeksi berhubungan dengan Retensi urin atau pemasangan kateter urine dan invasi mikroorganisme

D. Intervensi No 1 Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan Tujuan dan Evaluasi Setelah dilakukan tindakan Intervensi 1.Pantau haluaran - Untuk urine terhadap Rasional mengidentifikasi

indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan

Inflamasi keperawatan

perubahan warna, bau dan pola berkemih, dan

dan infeksi uretra, selama 3x24 jam kandung dan kemih nyeri klien struktur berkurang dengan KH : Klien mengatakan nyeri berkurang Klien tampak tenang dan

masukan

traktus urinarius

haluaran setiap 8 jam dan pantau hasil ulang urinalisis

rileks.

2. Berikan tindakan nyaman, seprti

- meningkatkan menurunkan otot.

relaksasi, tegangan

pijatan punggung ( relaksasi) tekhik

3. Kolaborasi pemberian obat

- Analgesik rasa nyeri

mengurangi

analgetik sesuai dengan program terapi. 2. Perubahan eliminasi berhubungan pola Setelah dilakukan 4. Ukur dan catat - Untuk tindakan keperawatan warna setiap berkemih urine kali mengetahui

adanya perubahan warna dan untuk mengetahui

dengan Obstruksi selama 3 x 24 jam mekanik kandung ataupun pada klien dapat

input/out put

kemih mempertahankan struktur pola secara eliminasi 5.Anjurkan untuk - Untuk adekuat berkemih setiap 2 3 jam tidak pada terjadinya urine urinaria mencegah penumpukan vesika

traktus urinarius

dengan KH : - Klien kesulitan

dalam

saat berkemih - Pola dalam eliminasi batas

normal dan dapat terkontrol

Resiko

infeksi - Setelah

di 6. Kaji suhu tubuh - TTV menandakan adanya pasien setiap 4 jam dan lapor perubahan di dalam tubuh

berhubungan dengan urin pemasangan kateter urin dan invasi mikroorganisme Retensi atau

lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien

jika suhu diatas 38,5 OC

memperlihatkan tidak adanya 7.Catat karakteristik urine - Untuk mengetahui/mengidentifi kasi indikasi kemajuan dari hasil yang

tanda-tanda infeksi KH : - TTV dalam batas normal - Urine berwarna dengan

diharapkan.

bening dan tidak bau

E. Implementasi dan Evaluasi Tanggal Implementasi Evaluasi S : Klien mengatakan masih nyeri tapi sudah 6

16/03/2013 1. Kaji skala nyeri klien 2. TTV 3. Ajarkan tehknik relaksasi 4. Berikan obat analgesik untuk penghilang rasa nyeri

berkurang menjadi 5)

(skala

O : Klien tampak meringis dan gelisah A : Intervensi tercapai

sebagian P : Intervensi dilanjutkan 17/03/2013 1. TTV 2. Kaji skala nyeri 3. Kaji warna urine saat berkemih S : Klien mengatakan masih nyeri tapi sudah 4

berkurang

(skala

4. Anjurkan untuk berkemih setiap 3 jam

menjadi 3)

5. Berikan obat analgesik untuk penghilang O : Klien tampak tenang rasa nyeri A dan rileks : Intervensi tercapai

sebagian P : Lanjutkan intervensi 2, 3, 4 dan 5

18/03/2013

1. Kaji TTV 2. Kaji skala nyeri 3. Kaji infeksi yang timbul 4. Kaji warna urine saat berkemih

S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang/hilang (skala 3 menjadi 1) O : TTV dalam batas normal A : Intervensi tercapai

sebagian P : Lanjutkan intervensi 4 dan 7

Das könnte Ihnen auch gefallen