Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DONNYSUSANTO
DisampaikanpadaforumIHQN2011 HotelSanurParadise,29September2011
1
Adanyakecenderunganpeningkatanjumlahke jadianterkaitdenganpatient safety dariAgustus 20062010 untuk kategori pasien jatuh, medication errors, medical procedure errors dan missdiagnosis di RSU Surya HusadhaDenpasar Prasyarat dasar program patient safety (7 PRINSIP MENUJU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT)masih belum optimal.
TUJUAN KEGIATAN
A. Menganalisiskondisitujuhprinsipmenujukeselamatanpasien
rumahsakitdalamprogrampatientsafety ditimpatientsafety RSUSurya HusadhasebelumdilakukanintervensidenganmetodePSC. Tujuhprinsipmenujukeselamatanpasienrumahsakittersebutyangterdiridari:
1.Kesadaran(awareness) tentangnilaikeselamatan pasienrumahsakit. 2.Komitmenmemberikanpelayanan kesehatanberorientasipatient safety. 3.Kemampuan mengidentifikasifaktorrisiko penyebabinsidenterkait patientsafety 5.Kemampuanberkomunikasiyangefektif denganpasiententangfaktorrisiko penyebabinsidenterkait patientsafety 6.Kemampuanmengdentifikasiakar masalahpenyebabinsidenterkait patientsafety 7.Kemampuanmemanfaatkan informasitentangkejadianyangterjadi untukmencegahkejadianberulang
4.Kepatuhanpelaporan insidenterkaitpatientsafety.
3
METODEKEGIATAN
Rancangankegiatan:ActionResearch(ProblemSolvingCycle DoubleLoop)
Sumber:ModulPelatihanKeselamatanPasien FKMUnair
5
LANGKAHLANGKAHKEGIATAN
Tahapsebelumintervensi
1. 2.
Tahapintervensi
Tahapsesudahintervensi
Rencanakan
Implementation
Modifikasisolusi
Belum terselesaikan
KEGIATANDALAMTAHAPPROBLEMANALYSIS
PrioritasMasala h Analisis PenyebabMasalah
1. 2. 3. 4.
MasalahPrioritas
PENENTUAN PRIORITAS
Metode CARL Suatu cara untuk menentukan prioritas yang tersedia adalah data kualitatif.
jika data
Dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, yaitu Capability, Accessability, Readiness dan Leverage (CARL) Semakin besar skor, sehingga letaknya pada urutan prioritas. semakin tinggi
Langkahpelaksanaan CARL
1. 2. Pemberianskorpadamasingmasingpenyebabmasalahdanperhitunganhasilnya
Tulismasalahataupenyebabmasalahataualternatifpenyelesaianmas alah, danletakkanpadalembar flipchart/papantulis/white board 3. Tentukanskorataunilai yang akandiberikanpadatiapmasalahataupenyebabmasalahataualternati fpenyelesaianmasalah, berdasarkankesepakatanbersama, contoh: Nilai 1 = sangattidakmenjadimasalah Nilai 2 = tidakmenjadimasalah Nilai 3 = cukupmenjadimasalah Nilai 4 = sangatmenjadimasalah Nilai 5 = sangatmenjadimasalah (mutlak) 4. Berikanskorataunilaiuntuksetiapalternatifmasalahberdasarkankri teria CARL (Capabilityataukemampuan, AccesabilityatauKemudahan, Readinessataukesiapan, LeverageatauDayaUngkit)
KegiatanpadatahapStrategyDesign:
AlternatifSolusiA1 AlternatifSolusiA2 PenyebabMasalahUtama A AlternatifSolusiA3 AlternatifSolusiA4 AlternatifSolusiA5 AlternatifSolusiA6 SolusiPrioritasA2 SolusiPrioritasA3 SolusiPrioritasA6
IdentifikasiAlternatif Solusi
AlternatifSolusiB1 AlternatifSolusiB2 PenyebabMasalahUtama B AlternatifSolusiB3 AlternatifSolusiB4
PrioritasAlternatif Solusi
AlternatifSolusiB5 AlternatifSolusiB6
KegiatanpadatahapStrategyDevolepment:
PENETAPAN TUJUAN :
S: Spesific
Spesifik, hasil yang ingin dicapai memang relevan dengan permasalahan yang ada
M : Measureable Dapat terukur dengan menggunakan indikator keberhasilan dan target A : Attainable Hasil tersebut dapat dicapai R : Realistic Bisa dicapai dengan kemampuan sumberdaya yang dimiliki T : Timebound Terdapat batas waktu yang jelas untuk bisa dicapai
MATRIK PROGRAM
(POA)
Kebutuhan Material Solusi/keg iatan Anggaran Indikator Target Time Shedule
Minggu Minggu Minggu Minggu
PJ
Indikator
Tipe Data
Frekuensi Pengumpulan
Tipe Analisis
PJ
Tahap follow up :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Timmemutuskanuntukmenyelesaikan masalahlainyangsudahdiidentifikasi sebelumnyasesuaidenganurutanprioritas masalah Timmemutuskanuntukmengidentifikasi masalabaruyangmerupakandampakdari pelaksanaankegiatanyangtelahdilakukan Timmemutuskanuntukmengidentifikasi masalahbaru(benarbenarbaru)di instalasi.
NO
1
UNIT KERJA
RawatinaplantaiII
JUMLAH ANGGOTA
9 9 9 8 9 11 11 10 11 8 95
RawatinaplantaiIII
3 4
INSTRUMEN 1. Kuesionertertutup
1. Kesadaran(awareness),sebanyak9pertanyaan; 2.Komitmen,sebanyak10pertanyaan;
2.ChecklistObservasi
3) 4) 5) 6) 7) Kemampuanmengidentifikasifaktorrisikoinsidenterkaitpatientsafety Kepatuhanpelaporaninsidenterkaitpatientsafety Kemampuanberkomunikasiyangefektifdenganpasiententangfaktorrisikoinsidenterkaitpatientsafety Kemampuanmengidentifikasiakarpenyebabmasalahterkaitpatientsafety Kemampuanmemanfaatkaninformasitentnagkejadianyangterjadiuntukmencegahkejadianberulang
3.ProsespelaksanaanPSCdipantaudengan menggunakancatatanlapangan(fieldnotes)
16
HASIL KEGIATAN
Persentase Kondisi Tujuh Prinsip Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sebelum Intervensi PSC Di Tim Patient Safety RSU Surya Husadha DenpasarTahun 2011
Kondisi Tujuh Prinsip Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit
No
1
Dimensi
Kesadaran(awareness)tentang nilaikeselamatanpasienrumah sakit Komitmenmemberikan pelayananberorientasipatient safety Kemampuanmengidentifikasi faktorrisikopenyebabinsiden terkaitpatientsafety Kepatuhanpelaporaninsiden terkaitpatientsafety Kemampuanberkomunikasiyang efektifdenganpasiententang faktorrisikoinsidenterkait patientsafety Kemampuanmengidentifikasi akarpenyebabmasalahinsiden terkaitpatientsafety Kemampuanmemanfaatkan informasitentangkejadianyang terjadiuntukmencegahkejadian berulang. TujuhPrinsipMenuju KeselamatanPasienRumahSakit
SangatKurang n 0 % 0 n 0
Kurang % 0 n 5
Baik % 50
SangatBaik n 5 % 50 n 10
Total % 100
70
30
10
100
3 4
10 0
100 0
0 10
0 100
0 0
0 0
0 0
0 0
10 10
100 100
10
100
10
100
10
100
10
100
10
100
10
100
50
50
10
100
17
Persentase Kondisi Tujuh Prinsip Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sesudah Intervensi PSC Di Tim Patient Safety RSU Surya Husadha DenpasarTahun 2011
No 1 2 3 4 5
Dimensi Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien rumah sakit Komitmen memberikan pelayanan berorientasi patient safety Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko penyebab insiden terkait patient safety Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor risiko insiden terkait patient safety Kemampuan mengidentifikasi akar penyebab masalah insiden terkait patient safety Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk mencegah kejadian berulang. 7 Prinsip Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sangat Kurang n % 0 0
Kondisi 7 Prinsip Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kurang Baik Sangat Baik n % n % n % 0 0 1 10 9 90
Total n 10 % 100
60
40
10
100
50
20
30
10
100
80
20
10
100
70
30
10
100
6 7
50
50
10
100
20
50
30
10
100
10
100
10
100
18
KESIMPULAN
1. Perbedaan kondisi setiap dimensi dari tujuh prinsip menuju keselamatan pasien rumah sakit di tim patient safety sebelum dan sesudah dilakukan intervensi PSC adalah sebagai berikut: 1. Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien rumah sakit dari kondisi baik menjadi sangat baik 2. Komitmen memberikan pelayanan yang berorientasi patient safety dari kondisi baik tetap pada kondisi baik. 3. Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko penyebab insiden terkait patient safety dari kondisi sangat kurang menjadi kurang. 4. Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety dari kondisi sangat kurang menjadi baik. 5. Kemampuan berkomunikasi yang efektif tentang faktor risiko insiden terkait patient safety dari kondisi sangat kurang menjadi baik 6. Kemampuan mengidentifikasi akar penyebab masalah terkait patient safety dari kondisi sangat kurang menjadi baik 7. Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk mencegah kejadian berulang dari kondisi sangat kurang menjadi baik.
19
KESIMPULAN
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan daripelaksanaan PSC tersebut di antaranya: 1. Melaksanakan program sosialisasi tentang patient safetysecara berkesinambungan 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran terus menerus tentang patient safety bagi semua karyawan dan manajemen melalui pembahasan insiden yang terjadi, ditingkat unit kerja maupun ditingkat rumah sakit berdasarkan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan insiden sehingga dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan pasien.
20
KESIMPULAN 3. Menciptakanteamworkyangbaikdalam pelaksanaanprogrampatient safetydenganmelibatkankaryawan dalampengambilankeputusantentang patientsafetydanmemberikan keleluasaanberkaryabagikaryawandi unitkerjadalammengembangkanide kreatifterkaitpatientsafety.Peranan manajemenlebihkepadapendampingan danbimbingandenganmengurangi unsurpaksaandanhukuman. 4. Membentukagenperubahan(agentof change)diunitkerjasebagaikatalisator peningkatanprogrampatientsafetydan sebagaiwujudapresiasimanajamen terhadapkaryawanyangmemilikisisi kepemimpinanyangbaik. patient safetY
21
TERIMA KASIH
22