Sie sind auf Seite 1von 48

vision

visi

Bank Sharia The Pride of The Nation Bank Syariah Kebanggaan Bangsa

mission
misi

To provide the best sharia financial services to all people through an excellent organizational performance in order to increase added value to the stakeholders to build nationals wealth Memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa

values
nilai-nilai

Visionary, Trustworthiness, Professionalism, Consistency, Intrepreneurship, Teamwork, Sharing Visioner, Amanah, Profesional, Konsisten, Intrepreneurship, Teamwork, Berbagi

04 14 18 22 24 38 47 54 60 68 74 76 79 82 84 86 89 94 96

financial report laporan keuangan kaleidoscope 2007 kaleidoskop 2007 message from president commissioner sambutan komisaris utama message from sharia supervisory board sambutan dewan pengawas syariah message from president director sambutan direktur utama good corporate governance tata kelola perusahaan risk management manajemen risiko information technology teknologi informasi human resources sumber daya manusia business development pengembangan bisnis curriculum vitae of board of commissioners riwayat hidup dewan komisaris curriculum vitae of sharia supervisory board riwayat hidup dewan pengawas syariah curriculum vitae of board of directors riwayat hidup dewan direksi organizational structure struktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia composition of shareholders komposisi pemegang saham profile bank mega syariah profil bank mega syariah products and services produk dan layanan network jaringan financial statement laporan keuangan

financial report laporan keuangan

financial report laporan keuangan

financial report
laporan keuangan

Business Performance of 2007 a. Business Volume The amount of business volume (after deducted by PPAP) was Rp. 2,561,807 million. It increased 9.25% or amounting to Rp. 216,868 million from Rp. 2,344,939 million in the previous year. b. Productive Assets The amount of productive assets is as much as Rp. 2,418,246 million. Compared to that of the previous year which was Rp. 2,199,323 million, it increased 9.95% or amounting to Rp. 218,923 million.

Kinerja Usaha Tahun 2007 a. Volume Usaha Jumlah volume usaha (setelah dikurangi PPAP) sebesar Rp. 2.561.807 juta mengalami kenaikan 9,25% atau sebesar Rp. 216.868 juta dari Rp. 2.344.939 juta pada tahun sebelumnya. b. Aktiva Produktif Jumlah aktiva produktif sebesar Rp. 2.418.246 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.199.323 juta mengalami kenaikan 9,95% atau sebesar Rp. 218.923 juta.

Items of Productive Assets ( in million rupiah) Pos Aktiva Produktif ( dalam juta rupiah) Demand Deposit in Other Banks Giro pada Bank Lain Investment in Other Banks Penempatan pada Bank Lain Commercial Paper and Other Claim Surat Berharga dan Tagihan Lain Financing Granted Pembiayaan yang Diberikan Total Jumlah

December 2007 Desember 2007 1,186 - 544,000 1,873,060 2,418,246

December 2006 Desember 2006 331 51,293 2,147,699 2,199,323

financial report laporan keuangan

financial report laporan keuangan

Demand Deposit in Other Banks The amount of demand deposit in other banks was Rp. 1,186 million. Compared to the previous year, which was Rp. 331 million, it increased 258.31% or as much as Rp. 855 million. Commercial Paper and Other Claim Most of the Commercial Paper in the form of SWBI was as much as Rp. 532,000 million. Compared to the same period in the previous year, which was Rp. 50,000 million, the increase is quite significant which is amounting to Rp. 482,000 million or 964%. Financing Granted The amount of financing granted was as much as Rp. 1,873,060 million. Compared to that of the previous year which was Rp. 2,147,699 million, it decreased 12.79% or as much as Rp. 274,639 million.

Giro pada Bank Lain

Jumlah giro pada bank lain sebesar Rp. 1.186 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 331 juta mengalami kenaikan 258,31% atau sebesar Rp. 855 juta. Surat Berharga dan Tagihan Lain Sebagian besar surat berharga dalam bentuk SWBI sebesar Rp. 532.000 juta, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 50.000 juta mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp. 482.000 juta atau 964%. Pembiayaan yang Diberikan Jumlah pembiayaan yang diberikan sebesar Rp. 1.873.060 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.147.699 juta mengalami penu- runan 12,79% atau sebesar Rp. 274.639 juta.

d. Classified Productive Assets The amount of Productive Assets classified per December 31st, 2007 was Rp. 31,431 million. Compared to the previous year, which was Rp. 16,055 million, it increased 95.78% or Rp. 15,377 million.

d. Aktiva Produktif Diklasifikasikan Jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan posisi 31 Desember 2007 sebesar Rp. 31.431 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 16.055 juta mengalami kenaikan sebesar 95,78% atau sebesar Rp. 15.377 juta.

The details of the classified productive assets are as follows: Adapun rincian aktiva produktif diklasifikasikan sebagai berikut: December 2007 Collectibility ( in million rupiah) Desember 2007 Kolektibilitas ( dalam juta rupiah) Baki % APD Debt Under Special Attention Dalam Perhatian Khusus Delinquent Kurang Lancar Doubtful Diragukan Non Performing Macet Total Jumlah % 80,576 13,772 1,899 2,977 99,224 25% 50% 75% 100% - 20,144 6,886 1,424 2,977 31,431 December 2006 Desember 2006 Baki Debt 2,089 25,721 28 2,651 30,489 % 25% 50% 75% 100% - APD 522 12,861 21 2,651 16,055 +/- 19,622 (5,975) 1,403 326 15,377 % 3,757,16% -46.46% 0.00% 12.30% 95.78%

c. Quality of Productive Assets Kualitas Aktiva Produktif The composition of productive assets based on the collectibility is as follows: Komposisi Aktiva Produktif berdasarkan kolektibilitasnya adalah sebagai berikut:
Collectibility ( in million rupiah) Kolektibilitas ( dalam juta rupiah) Current Lancar Under Special Attention Dalam Perhatian Khusus Delinquent Kurang Lancar Doubtful Diragukan Non Performing Macet Total Jumlah December 2007 % Desember 2007 2,319,022 80,576 13,772 1,899 2,977 2,418,246 95.90% 3.33% 0.57% 0.08% 0.12% 100.00% December 2006 Desember 2006 2,168,834 2,089 25,721 28 2,651 2,199,323

e. The Elimination of Productive Assets Redemption (PPAP) The amount of PPAP formed per December 31st, 2007 was Rp. 30,093 million. Compared to that in the previous year which was Rp. 25,609 million, it increased 17.51% or as much as Rp. 4,484 million.

98.61% 0.09% 1.17% 0.01% 0.12% 100.00%

e. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Jumlah PPAP yang telah dibentuk posisi 31 Desember 2007 sebesar Rp. 30.093 juta, diban- ding tahun lalu sebesar Rp. 25.609 juta mengalami peningkatan 17,51% atau sebesar Rp. 4.484 juta.

financial report laporan keuangan

financial report laporan keuangan

Details of the third party fund are as follows:


The Details of PPAP per 31 December 2007 ( in million rupiah) Rincian PPAP per 31 Desember 2007 ( dalam juta rupiah) Current Lancar Under Special Attention Dalam Perhatian Khusus Delinquent Kurang Lancar Doubtful Diragukan Non Performing Macet Total Jumlah 19,317 5,183 2,280 950 2,363

Rincian dana pihak ketiga adalah sebagai berikut: Giro sebesar Rp. 111.767 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 23.481 juta mengalami kenaikan 375,99% atau sebesar Rp. 88.286 juta. Tabungan sebesar Rp. 420.814 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 225.279 juta naik 86,80% atau sebesar Rp. 195.535 juta.

Demand deposits reached Rp. 111,767 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 23,481 million, it increased 375.99% or as much as Rp. 88,286 million. Savings reached Rp. 420,814 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 225,279 million, it increased 86.80% or as much as Rp. 195,535 million. Time deposits reached Rp. 1,636,873 million. Compared to that of last year, which was Rp. 1,908,793 million, it decreased 14.25% or as much as Rp. 271,920 million.

Deposito berjangka sebesar Rp. 1.636.873 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.908.793 juta turun 14,25% atau sebesar Rp. 271.920 juta. h. Ekuitas Jumlah ekuitas per 31 Desember 2007 sebesar Rp. 242.615 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 155.591 juta mengalami kenaikan 55,93% atau sebesar Rp. 87.024 juta. Peningkatan ekuitas secara organik melalui pemupukan laba tahun berjalan. i. CAR Posisi CAR per 31 Desember 2007 adalah 12,91%, dibanding tahun lalu sebesar 8,30% mengalami peningkatan signifikan sebesar 4.61 basis poin.

30,093

f.

Position of Non Performing Finance The position of Non Performing Loan (NPL) at the end of December 2007 was 1%. Compared to the previous year, which was 1.32%, the quality increased as much as 0.32 basic point, showing that the financing management is still very good.

f. Posisi Non Performing Finance Posisi Non Performing Loan (NPL) pada akhir Desember 2007 sebesar 1%, dibanding tahun lalu 1,32% mengalami perbaikan kualitas sebesar 0.32 basis point, menunjukan bahwa pengelolaan pem- biayaan bermasalah masih tergolong sangat baik. g. Dana Pihak Ketiga Jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp. 2.169.454 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.157.554 juta meningkat 0,55% atau sebesar Rp.11.901 juta.

h. Equity The amount of equity per December 31st, 2007 was Rp. 242,615 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 155,591 million, it increased 55.93% or as much as Rp. 87,024 million. The organic increase of equity resulted from the profit gain in current year. i. CAR The amount of CAR per December 31st, 2007 was 12.91%, compared to that of the previous year, which was 8.30% it significantly increased as much as 4.61 basic point.

g. Third Party Fund The amount of third party fund was Rp. 2,169,454 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 2,157,554 million, it increased 0.55% or as much as Rp. 11,901 million.

10

financial report laporan keuangan

financial report laporan keuangan

11

Recapitulation of Profit/Loss a. Income Main Operating Income (Nett) The amount of income gained from sharia activites during 2007 was Rp. 229,609 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 133,982 million, it increased 71.37% or as much as Rp. 95,627 million. Other Operating Income The amount of other operating income was Rp. 7,974 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 12,921 million, it decreased 38.29% or as much as Rp. 4,947 million.

Penghitungan Laba/Rugi a. Pendapatan Pendapatan Operasi Utama (Bersih) Jumlah pendapatan dari kegiatan syariah selama tahun 2007 sebesar Rp. 229.609 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 133.982 juta mengalami peningkatan sebesar 71,37% atau Rp. 95.627 juta. Pendapatan Operasional Lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 7.974 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 12.921 juta mengalami penu- runan 38,29% atau sebesar Rp. 4.947 juta.

Liabilities for Salary and Fringe Benefit were Rp. 23,902 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 16,431 million, it increased 45.47% or as much as Rp. 7,471 million. General and Administrative Liabilities were Rp. 27,089 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 17,011 million, it increased 59.24% or as much as Rp. 10,078 million. Other Liabilities were Rp. 9,458 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 8,668 million, it decreased 9.11% or as much as Rp. 790 million.

Beban Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 23.902 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 16.431 juta mengalami kenaikan 45,47% atau sebesar Rp. 7.471 juta. Beban Umum dan Administrasi sebesar Rp. 27.089 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 17.011 juta mengalami kenaikan 59,24% atau sebesar Rp. 10.078 juta. Beban Lainnya sebesar Rp. 9.458 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 8.668 juta mengalami penurunan 9,11% atau sebesar Rp. 790 juta.

b. Operating Liabilities Liability for Wadiah Bonus The amount of liability for wadiah bonus during 2007 was Rp. 34,627 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 32,685 million. It increased 5.94% or as much as Rp. 1,942 million. Liability for Loss Elimination of Productive Assets, Commitment and Contingency In 2007, the recorded liability for the cost of the Elimination of Productive Assets Redemption (PPAP) was Rp. 16,204 million, while in the previous year the liability for the cost of PPAP was Rp. 18,959 million. It decreased 14.53% or as much as Rp. 2,755 million. Other Operating Liabilities The amount of other operating liabilities reached Rp. 64,449 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 42,110 million, it increased 53.05% or as much as Rp. 22.339 million.

b. Beban Operasional Lainnya Beban Bonus Wadiah Jumlah beban bonus wadiah pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 34.627 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 32.685 juta meningkat 5,94% atau sebesar Rp. 1.942 juta. Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Komitmen dan Kontinjensi Pada tahun 2007 telah dibukukan beban biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebesar Rp. 16.204 juta, sedangkan pada tahun lalu beban biaya PPAP adalah sebesar Rp. 18.959 juta mengalami penurunan 14,53% atau sebesar Rp. 2.755 juta. Beban Operasional Lainnya Jumlah beban operasional lainnya sebesar Rp. 64.449 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 42.110 juta mengalami kenaikan 53,05% atau sebesar Rp. 22.339 juta.

c. Business Profit (and Loss) The nett profit of the business during 2007 reached Rp. 87,024 million. Compared to that of last year which was Rp. 38,298 million, it increased 127.23% or amounting to Rp. 48,726 million.

c. Laba (Rugi) Usaha Hasil usaha selama tahun 2007 mencatat laba bersih Rp. 87.024 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 38.298 juta mengalami peningkatan 127,23% atau sebesar Rp. 48.726 juta.

12

financial report laporan keuangan

financial report laporan keuangan

13

Group Transparency Transactions with Relevant Parties Transactions with closely related parties per December 31st, 2007 including demand deposits in other banks, granted financing, savings, and time deposits. Details of transactions with relevant parties per December 31st, 2007 are as follows:
Transaction Type (in million rupiah) Jenis Transaksi ( dalam juta rupiah) Demand Deposit in Other Banks Giro pada Bank Lain Purchased Shares Promised to Be Resold Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Granted Financing Pembiayaan yang Diberikan Demand Deposit Giro Saving Tabungan Time Deposit Deposito Berjangka

Transparansi Grup Transaksi dengan Pihak Terkait Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada posisi 31 Desember 2007 terdiri dari giro pada bank lain, pembiayaan yang diberikan, tabungan, dan deposito berjangka. Rincian transaksi dengan pihak terkait per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Total Jumlah

Other Information Important events and transactions after December 31st, 2007 are as follows: Based on the Banks 3 month financial report ending on March 31st, 2008 before audit, below is the financial information:

Informasi Lain Peristiwa maupun transaksi penting setelah tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Berdasarkan laporan keuangan Bank untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008 yang tidak diaudit, disajikan informasi keuangan sebagai berikut:

Details of Financial Report (in million rupiah) Pos Laporan Keuangan ( dalam juta rupiah) Amount of Assets Jumlah Aktiva Amount of Liabilities Jumlah Kewajiban Amount of Equity Jumlah Ekuitas Income from Sharia Activities Pendapatan dari Kegiatan Syariah Expenses of Sharia Activities Beban dari Kegiatan Syariah Operational Profit Laba Operasional Profit Before Tax Laba Sebelum Pajak

Balance Jumlah

916

2,112,051 1,853,137 258,914 76,202 34,966 23,216 23,285

846

1,125

391

4,550

Fund Provision/Other Existing Commitments by Groups to Bank Debtor The fund provision or other commitments by Group to bank debtor per December 31st, 2007 was nill.

Penyediaan Dana/Komitmen/Lainnya oleh Grup kepada Debitur Bank yang ada saat ini Penyediaan Dana/Komitmen/Lainnya oleh grup kepada debitur Bank untuk posisi 31 Desember 2007 adalah nihil.

Car Adequacy Ratio (CAR) of the Bank on March 31st, 2008 is 17.67%.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebesar 17,67%.

14

kaleidoscope 2007 kaleidoskop 2007

kaleidoscope 2007 kaleidoskop 2007

15

kaleidoscope 2007
kaleidoskop 2007
january januari

24th January 2007 Bank Mega Syariah Bandung Branch Office achieved the certificate of ISO 9001:2000. Bank Mega Syariah Kantor Cabang Bandung meraih sertifikasi ISO 9001:2000.

may mei

2nd May 2007 The opening of Bank Mega Syariah Sub-Branch Office of Jakarta-Enggano. Pembukaan Bank Mega Syariah KCP Jakarta-Enggano. 16th May 2007 The opening of Bank Mega Syariah Sub-Branch Office of Jakarta-Kebon Jeruk. Pembukaan Bank Mega Syariah KCP Jakarta-Kebon Jeruk. 23rd May 2007 The opening of Bank Mega Syariah Sub-Branch Office of Surabaya-Darmo. Pembukaan Bank Mega Syariah KCP Surabaya-Darmo.

february februari

17th February 2007 Bank Mega Syariah was awarded by Karim Business Consulting during Islamic Finance Summit in 2007 as: The Second Best Public Sharia Bank. The Most Prudent Sharia Bank. The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank. The Most Growing Third Party Fund Market Share Sharia Bank. Bank Mega Syariah memperoleh penghargaan dari Karim Business Consulting dalam acara Islamic Finance Summit 2007, sebagai: Peringkat ke-2 Bank Umum Syariah Terbaik. The Most Prudent Sharia Bank. The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank. The Most Growing Third Party Fund Market Share Sharia Bank.

june juni

22nd June 2007 The Execution of an Agreement (PKS) among Bank Mega Syariah, PT. Asuransi Jiwa Megalife, and PT. Asuransi Umum Mega. The signing of a Memorandum of Understanding (MoA) with PT. Para Multi Finance and PT. Mega Capital Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bank Mega Syariah dengan PT. Asuransi Jiwa Megalife dan PT. Asuransi Umum Mega. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT. Para Multi Finance dan PT. Mega Capital Indonesia.

march maret

28th March 2007 The General Shareholders Meeting (RUPS) 2007 resulted among others the new structure of Bank Mega Syariah Board of Council. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2007 yang diantaranya menghasilkan susunan baru Pengurus Bank Mega Syariah.

april april

30th April 2007 Bank Mega Syariah was awarded as The Most Efficient Non Foreign Exchange Bank 2007 by Harian Bisnis Indonesia. Bank Mega Syariah meraih penghargaan Bank Non Devisa Terefisien 2007 versi Harian Bisnis Indonesia.

july juli

7th July 2007 Bank Mega Syariah gave rewards in the form of saving to 10 most successful students of Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. Bank Mega Syariah memberi penghargaan dalam bentuk pemberian tabungan kepada 10 mahasiswa teladan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

16

kaleidoscope 2007 kaleidoskop 2007

kaleidoscope 2007 kaleidoskop 2007

17

july juli

19th July 2007 Bank Mega Syariah was described as Very Good for its performance in 2006 by Majalah InfoBank. Bank Mega Syariah meraih predikat Sangat Bagus atas kinerja tahun 2006 versi Majalah InfoBank. 27th July 2007 Bank Mega Syariah joined the PRIMA Network (ATM PRIMA and PRIMA Debit). Bank Mega Syariah bergabung dengan Jaringan PRIMA (ATM PRIMA dan PRIMA Debit). 27-28th July 2007 Bank Mega Syariah participated in Sharia and UMKM Expo 2007 in Kediri. Bank Mega Syariah menjadi salah satu peserta Syariah dan UMKM Expo 2007 di Kediri.

september september

18th September 2007 Bank Mega Syariah was awarded as The Best Sharia Bank 2007 by majalah Investor. Bank Mega Syariah meraih penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik 2007 versi majalah Investor. 26th September 2007 The Soft Launching of the branch office of Bank Mega Syariah Makassar. Soft Launching Bank Mega Syariah Kantor Cabang Makassar.

november november

1st November 2007 The launching of the new logo of Bank Mega Syariah. Acara Peresmian Logo Baru Bank Mega Syariah. 16th November 2007 The Marketing Gathering of Bank Mega Syariah in Bandung. Marketing Gathering Bank Mega Syariah di Bandung. 23rd November 2007 The Marketing Gathering of Bank Mega Syariah in Semarang. Marketing Gathering Bank Mega Syariah di Semarang.

august agustus

23rd August 2007 The opening of the branch office of Bank Mega Syariah in Kediri. Pembukaan Bank Mega Syariah KC Kediri.

september september

5th September 2007 Bank Mega Syariah held a mass marriages at Pendopo Walikota Bandung, in collaboration with Yayasan Ukhuwwah Muamallah Indonesia (YUMI). Bank Mega Syariah menggelar acara Nikah Massal di Pendopo Walikota Bandung, bekerjasama dengan Yayasan Ukhuwwah Muamallah Indonesia (YUMI). 12th September 2007 The Opening of Bandung Treasury Office. Pembukaan Kantor Kas Bandung.

december desember

27th December 2007 The opening of the branch office of Bank Mega Syariah Bogor. Pembukaan Bank Mega Syariah Kantor Cabang Bogor.

18

message from the president commissioner sambutan komisaris utama

message from the president commissioner sambutan komisaris utama

19

None of this could have been achieved without the trust and opportunity given by the costumer, the support from the community and the dedication of the employees. Prestasi demi prestasi dicapai berkat kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh para nasabah, dukungan masyarakat serta dedikasi karyawan.

message from the president commissioner


sambutan komisaris utama PT. Bank Syariah Mega Indonesia
Days passed, months and years changed. Bank Syariah Mega Indonesia which is now popular as Bank Mega Syariah has been exist for almost four years. For a financial institution, it is still very young. However, Bank Mega Syariah has been through challenges and obstacles without losing hope. Praise be to Allah, all the challenges and obstacles have all been overcome. Bank Mega Syariah has made history. It has achieved impressive accomplishments, even made a quite big leap. None of this could have been achieved without the trust and opportunity given by the costumer, the support from the community and the dedication of the employees. We will surely not waste this opportunity, the exhausting journey will still continue and the challenges will get more difficult. With optimistic spirit and innovative works, and Allahs permission, obstacles and difficulties will motivate and inspire this trustworthy bank to perform better and more successfully. In four years time, the total asset managed has multiplied six times, which has reached 2,5 trillion rupiah with reliable quality of asset. This is proven by the low ratio of NPF which reached a very safe position at the end of 2007 which was 0.94%. The capital growth also multiplied six times in four years time. Hari berjalan, bulan dan tahun pun berganti. Tanpa terasa Bank Syariah Mega Indonesia yang saat ini lebih dikenal dengan Bank Mega Syariah telah berusia menjelang empat tahun. Diukur dari perjalanan suatu lembaga keuangan, ia masih tergolong muda. Meskipun demikian Bank Mega Syariah telah meniti jalan yang penuh tantangan, kesulitan tetapi penuh harapan. Syukur Alhamdulillah kesulitan dan tantangan telah dapat dilampaui. Bank Mega Syariah telah berhasil mengukir sejarah yang membesarkan hati. Berbagai prestasi yang mengesankan, bahkan dapat dikatakan suatu lompatan yang agak jauh telah berhasil digapai. Prestasi demi prestasi dicapai berkat kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh para nasabah, dukungan masyarakat serta dedikasi karyawan. Kepercayaan ini tentu tidak akan kami sia-siakan, perjalanan yang meletihkan masih panjang bahkan tantangan yang dihadapi mungkin akan semakin berat. Dengan semangat optimisme serta kerja-kerja yang inovatif, insya Allah tantangan dan kesulitan akan menjadi motivasi dan inspirasi agar kinerja bank yang mengemban amanah ini lebih berhasil. Dalam empat tahun, total aset yang dikelola telah berlipat enam kali yang saat ini telah mencapai 2.5 trilyun rupiah dengan kualitas aset yang dapat diandalkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya rasio NPF yang pada akhir tahun 2007 berada pada tingkat yang sangat aman yaitu 0,94%. Demikian pula pertumbuhan modal telah berlipat menjadi enam kali dalam kurun waktu empat tahun.

Marie Muhammad President Commissioner Komisaris Utama

20

message from the president commissioner sambutan komisaris utama

message from the president commissioner sambutan komisaris utama

21

We praise Allah for such achievement. However, we will not be easily satisfied. The journey in the years ahead will be taken more speedily but still safely. Syukur alhamdulillah atas prestasi yang telah dicapai, meskipun demikian kami tidak akan terperangkap oleh sikap puas diri. Sekarang, untuk tahun-tahun ke depan bagaikan kendaraan kemana ia akan dipacu lebih kencang namun tetap aman.

This capital growth shows the commitment of the Stakeholders who reinvested the companys net profits to increase the capital. In addition, the Stakeholders have also added their paid-in capital in cash, which amount was 50 billion rupiah. Due to the strong commitment of the Stakeholders, the position of CAR reached almost 13% at the end of 2007. Along with the growth of the asset, subscribed capital, and stronger equity, the companys profit had grown rapidly so that at the end of 2007, the nett profit recorded, after deducted by tax and zakat, reached 87 billion rupiah. We praise Allah for such achievement. However, we will not be easily satisfied. The journey in the years ahead will be taken more speedily but still safely. We realize that Bank Mega Syariah is a part of national asset. Therefore, its policies have to be in accordance with the benefit of the nation and its people, while still holding strongly on the principle of healthy, fair, and trustworthy business. Empowering micro, small and middle businesses is Bank Mega Syariahs focus of attention in its journey to the future. We realize, that empowering micro, small and middle business is the biggest homework and Bank Mega Syariah will actively participate to make it successfully done.

Pertumbuhan modal ini membuktikan komitmen Pemegang Saham yang telah menanamkan kembali laba bersih perusahaan sebagai tambahan modal. Selain itu Pemegang Saham juga telah menambah setoran modal dalam bentuk tunai sebesar 50 miliar rupiah. Berkat komitmen yang kuat dari Pemegang Saham, maka CAR pada akhir tahun 2007 berada pada posisi hampir 13%. Seiring dengan pertumbuhan aset, penempatan dana, penguatan ekuitas, laba perusahaan juga telah tumbuh dengan pesat sehingga pada akhir tahun 2007 membukukan laba bersih setelah dikurangi pajak dan zakat sebesar 87 miliar rupiah. Syukur alhamdulillah atas prestasi yang telah dicapai. Meskipun demikian, kami tidak akan terperangkap oleh sikap puas diri. Sekarang, untuk tahun-tahun ke depan bagaikan kendaraan ke mana ia akan dipacu lebih kencang namun tetap aman. Kami menyadari, bahwa Bank Mega Syariah merupakan bagian dari aset nasional. Karena itu ia harus sepenuhnya menyelaraskan kebijakannya dengan kepentingan nasional dan masyarakat dengan tetap berpegang pada azas berusaha yang sehat, berkeadilan serta amanah. Menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah merupakan fokus perhatian dari Bank Mega Syariah dalam perjalanannya ke depan. Kami menyadari, menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah ini, merupakan pekerjaan rumah kita yang besar dan Bank Mega Syariah akan berpartisipasi aktif guna mensukseskan agar pekerjaan rumah ini berhasil.

We have to underline that Bank Mega Syariah is a business unit and consequently we are responsible to the investors to keep their investment safe and giving them sufficient profit sharing. Also, as a corporate unit based on sharia, we will run this business healthily and transparently. With active participation from all involved parties and prayers to Allah SWT, if He permits, Bank Mega Syariah will keep fulfilling the hope of the community, government, and other parties concerned. We would like to sincerely thank all parties for their trust and support so, and hope that in the future Bank Mega Syariah will keep achieving better goals than what has been achieved in the past and today. We welcome any criticism and input to help us introspect to make tomorrow a better day.

Perlu kami tekankan, Bank Mega Syariah merupakan unit usaha dan tentu kami bertanggung jawab kepada penyimpan dana agar dana mereka tetap aman serta mendapat nisbah bagi hasil yang layak. Demikian pula sebagai suatu unit korporasi yang berbasis syariah, kami akan menjalankan usaha secara sehat dan transparan. Dengan partisipasi aktif semua pihak yang terlibat seraya memohonkan ridho dari Allah SWT, insya Allah Bank Mega Syariah akan terus memenuhi harapan masyarakat, pemerintah serta semua pemangku kepentingan. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas atas kepercayaan dan dukungan dari semua pihak sehingga Bank Mega Syariah ke depan dapat terus mengukir sejarah yang lebih baik dari hari kemarin dan hari ini. Kritik dan masukan tetap kami nantikan, sebagai bahan introspeksi guna menciptakan hari esok yang lebih cerah.

On behalf of the Board of Commissioners PT. Bank Syariah Mega Indonesia Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Marie Muhammad President Commissioner Komisaris Utama

22

message from sharia supervisory board sambutan dewan pengawas syariah

message from sharia supervisory board sambutan dewan pengawas syariah

23

The Sharia Supervisory Board of Bank Mega Syariah truly hopes that this bank can keep up the great work in the future, despite the fact that things might get more difficult. With determination, a lot of effort, and istiqomah (perseverance) in doing its business, with Allahs permission, success will be gained in the future.

message from sharia supervisory board


sambutan dewan pengawas syariah

Dewan Pengawas Syariah Bank Mega Syariah berharap bank ini dapat terus mengukir prestasi di masa mendatang, meskipun dengan kondisi yang mungkin akan semakin berat. Namun dengan tekad dan upaya yang keras serta tetap istiqomah dalam menjalankan usahanya, insya Allah keberhasilan tetap dapat diraih pada masa mendatang.

Alhamdulillah, Bank Mega Syariah has been through the year 2007 with delightful achievements. The Sharia Supervisory Board of Bank Mega Syariah truly hopes that this bank can keep up the great work in the future, despite the fact that things might get more difficult. With determination, a lot of effort, and istiqomah (perseverance) in doing its business, with Allahs permission, success will be gained in the future. The Sharia Supervisory Board of Bank Mega Syariah hereby declares that the operational activities and the products issued by Bank Mega Syariah during 2007 are generally in accordance with the edicts of Board of National Sharia-Council of Indonesian Ulama (MUI) and the decree issued by Sharia Supervisory Board. May Allah always shower us with His taufiq, hidayah and inayah so that we can gain success in this world and in the Hereafter. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah, Bank Mega Syariah telah dapat melalui tahun 2007 dengan prestasi yang cukup menggembirakan. Dewan Pengawas Syariah Bank Mega Syariah berharap bank ini dapat terus mengukir prestasi di masa mendatang, meskipun dengan kondisi yang mungkin akan semakin berat. Namun dengan tekad dan upaya yang keras serta tetap istiqomah dalam menjalankan usahanya, insyaallah keberhasilan tetap dapat diraih pada masa mendatang. Dewan Pengawas Syariah Bank Mega Syariah dengan ini menyatakan bahwa kegiatan operasional maupun produk-produk yang dikeluarkan Bank Mega Syariah selama periode tahun 2007 secara umum telah sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia dan opini yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas Syariah. Mudah-mudahan Allah selalu memberikan taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat meraih sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kanny Hidaya Y. Member Anggota

KH. Maruf Amin Chief Ketua

DR. H. Achmad Satori Ismail Member Anggota

In the name of Allah, The Most Loving and The Most Merciful, Praise Allah for all His love and blessing showered to us all. Shalawat and salam for the prophet Muhammad PBUH with his family and relatives.

Bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan berkahNya yang telah dikaruniakan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.

On behalf of the Sharia Supervisory Board PT. Bank Syariah Mega Indonesia Atas nama Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Syariah Mega Indonesia

KH. Maruf Amin Chief Ketua

Dr. H.A. Satori Ismail Member Anggota

Kanny Hidaya Y. Member Anggota

24

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director


sambutan direktur utama PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Reviewing The Year 2007 Praise to Allah, we were able to go through the year 2007 with encouraging success. As we all know, in the mid 2007, Indonesias economy got external pressure from the leap of world oil price and financial crisis in America, which had the potential to hamper domestic economy. Nevertheless, those obstacles were successfully overcome. Amidst the obstacles, the condition of macroeconomics and financial system in 2007 was relatively stable and under control. Indonesias economy could still grow 6.3%. The inflation rate was quite stable around 6.5%. Even better, Central Bank (Bank Indonesia) rate gradually decreased from 9.50% in January 2007 to 8.00% in December 2007. This fact boosted the growth of national private consumption so that the communitys buying power, which became one of the targets of banks financing allocation. On the other side, the trend of decreasing Central Bank (Bank Indonesia) Rate will eventually influence the decrease of fund cost. This way, the banks rentability performance will increase. On the whole, in 2007 there were no events potentially influencing the banks risk significantly.

Kilas Balik Tahun 2007 Dengan mengucap segenap rasa syukur, alhamdulillah, kami mampu melalui tahun 2007 dengan keberhasilan yang menggembirakan. Seperti kita ketahui bersama, pada pertengahan tahun 2007, perekonomian Indonesia mengalami tekanan eksternal dari lonjakan harga minyak dunia dan krisis keuangan di Amerika yang berpotensi memperlambat perekonomian domestik. Namun, kendala tersebut mampu dilalui dengan hasil yang cukup menggembirakan. Di tengah kendala tersebut, kondisi makro ekonomi dan sistem keuangan pada tahun 2007 relatif stabil dan terjaga. Perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh sebesar 6,3%. Tingkat inflasi cukup stabil pada kisaran 6,5%. Bahkan, secara bertahap BI rate mengalami penurunan dari 9,50% pada Januari 2007 menjadi 8,00% pada Desember 2007. Hal ini memacu pertumbuhan konsumsi swasta nasional sehingga meningkatkan daya beli masyarakat yang menjadi salah satu sasaran alokasi pembiayaan bank. Di sisi lain, tren penurunan BI Rate pada gilirannya berpengaruh pada penurunan biaya dana sehingga semakin meningkatkan kinerja rentabilitas bank. Secara keseluruhan, pada tahun 2007 tidak terdapat peristiwa-peristiwa yang berpotensi meningkatkan risiko bank secara signifikan.

Beny Witjaksono President Director Direktur Utama

26

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director sambutan direktur utama

27

Bank Mega Syariah shows has shown its strong existence in national sharia banking. Bank Mega Syariah is able to give prime and professional service to the customers. Eksistensi Bank Mega Syariah di pentas perbankan syariah nasional kini semakin kokoh. Bank Mega Syariah semakin mampu memberikan layanan prima dan profesional kepada nasabah.

This condition gave an opportunity to banking, especially sharia banking, to grow its business. In 2007, sharia banking could manage to perform well in line with the growth and stability of national economy. In 2007, the total asset of national sharia banking grew 36.73% compared to the total asset in 2006, and became Rp. 36,538 trillion in the end of 2007. The profit grew 52.12% compared to 2006, and became Rp. 540 billion at the end of 2007. The achievement was made possible by the success of sharia banking to grow financing 36.68%. At the end of 2006, the total financing given by sharia banking was only Rp. 20,45 trillion. At the end of 2007, that amount increased to Rp. 27,94 trillion. The communitys trust towards sharia banking has also increased. This can be seen in the competence of sharia banking to grow the third partys wealth up to 35.50% compared to that of 2006 and became Rp. 28,01 trillion at the end of 2007.

Kondisi tersebut tentunya memberi peluang bagi perbankan khususnya perbankan syariah untuk mengukir pertumbuhan usaha. Pada tahun 2007, perbankan syariah mampu mengukir kinerja yang baik seiring pertumbuhan dan stabilnya perekonomian nasional. Selama tahun kinerja 2007, total aset perbankan syariah nasional mengalami pertumbuhan sebesar 36,73% dibanding tahun 2006 menjadi Rp. 36.538 triliun pada akhir tahun 2007. Laba mengalami pertumbuhan sebesar 52,12% dibanding tahun 2006 menjadi Rp. 540 milyar pada akhir tahun 2007. Pencapaian tersebut terukir berkat keberhasilan perbankan syariah menumbuhkan pembiayaan sebesar 36,68%. Pada akhir tahun 2006, total pembiayaan yang diberikan perbankan syariah masih sebesar Rp. 20.45 triliun. Pada akhir tahun 2007, jumlah tersebut meningkat menjadi Rp. 27.94 triliun. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah juga meningkat. Hal ini terbukti dengan kemampuan perbankan syariah menumbuhkan perolehan Dana Pihak ketiga sebesar 35,50% dibanding akhir tahun 2006 menjadi Rp. 28.01 triliun pada akhir tahun 2007.

The Performance of Bank Mega Syariah We are grateful that along with the improvement of financial performance and national sharia banking industry, Bank Mega Syariah also went through the same success. With its supportive and commited shareholders as well as dedicated human resources, Bank Mega Syariah could gain success after success. In many aspects, Bank Mega Syariah showed improved performance through great figures. In 2007 the business profit growth of Bank Mega Syariah reached 127.23%. At the end of 2006, business profit only reached Rp. 38.3 billion. The figure increased to Rp. 87.02 billion at the end of 2007. Productive assets of Bank Mega Syariah increased up to Rp. 218.92 billion or grew around 9.95% compared to the accomplishment at the end of 2006. The asset of Bank Mega Syariah kept growing. The highest growth trend was reached in 2006 where the growth of Bank Mega Syariah was 161.45% compared to 2005.

Kinerja Bank Mega Syariah Patut disyukuri, seiring peningkatan kinerja keuangan dan operasional industri perbankan syariah nasional, Bank Mega Syariah juga mengalami hal yang sama. Dengan dukungan dan komitmen dari shareholders dan segenap SDM Bank Mega Syariah yang penuh dedikasi, Bank Mega Syariah mampu meraih sukses demi sukses. Dalam beberapa bidang, Bank Mega Syariah mampu mencatat peningkatan kinerja dengan pencapaian angka yang bagus. Selama tahun kinerja 2007 Bank Mega Syariah berhasil mengalami pertumbuhan laba usaha sebesar 127,23%. Pada akhir 2006, laba usaha Bank Mega Syariah masih sebesar Rp. 38,3 milyar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp. 87,02 milyar pada akhir tahun 2007. Aktiva produktif Bank Mega Syariah mengalami peningkatan sebesar Rp. 218,92 milyar atau tumbuh sekitar 9,95% dibanding pencapaian akhir tahun 2006. Aset Bank Mega Syariah juga terus mengalami pertumbuhan. Trend pertumbuhan paling tinggi berhasil kami capai pada tahun 2006 dimana pada tahun tersebut, aset Bank Mega Syariah tumbuh sebesar 161,45% dibanding tahun 2005.

28

message from the president director sambutan direktur utama

In 2007, the composition of low cost fund (saving and demand deposit) of Bank Mega Syariah increased 24.55%. While the composition of expensive fund (time deposit) of Bank Mega Syariah decreased 75.45%. The total of DPK accumulated by Bank Mega Syariah in 2007 was Rp. 2,169.45 billion. Pada tahun 2007, komposisi dana murah (tabungan dan giro) Bank Mega Syariah mengalami peningkatan menjadi 24,55%. Sementara, komposisi dana mahal (deposito) Bank Mega Syariah menurun hingga menjadi 75,45%. Total DPK yang berhasil dihimpun Bank Mega Syariah tahun 2007 adalah sebesar Rp. 2.169,45 milyar.

It is also necessary for us to inform that in 2007, along with the business growth and the spirit to keep pressing the rate of credit risk, Bank Mega Syariah has carried out resegmentation or reprofiling its financing portfolio. This effort was made to react to the market condition and to diversify financing risk. Bank Mega Syariah adjusted its business strategy by portfolio reprofiling from consumer sector, which is distributed through joint financing scheme to commercial and corporate sectors. This financing system will be the mainstay of Bank Mega Syariah for in the few years to come. In addition, Bank Mega Syariah will focus more on the sector of Micro, Small, and Medium Business (UMKM). With such rapid business growth, it is clear to see that Bank Mega Syariah has good performance. Bank Mega Syariah shows has shown its strong existence in national sharia banking. By widening its office network, which now consists of 15 branch offices spreading in many big cities, and by changing its logo, Bank Mega Syariah gains more trust from the community. Bank Mega Syariah is able to give prime and professional service to the customers.

Perlu kami sampaikan, pada tahun 2007, seiring dengan pertumbuhan bisnis dan semangat untuk terus menekan tingkat risiko di bidang kredit, Bank Mega Syariah telah melakukan resegmentasi atau reprofiling portofolio pembiayaannya. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah untuk menyikapi kondisi pasar dan melakukan diversifikasi risiko pembiayaan. Bank Mega Syariah melakukan perubahan strategi bisnis dengan melakukan reprofiling portofolio dari sektor konsumer yang disalurkan melalui skema joint financing ke sektor komersial dan korporasi. Segmen pembiayaan ini pula yang akan menjadi andalan Bank Mega Syariah untuk beberapa tahun ke depan. Selebihnya, Bank Mega Syariah juga akan lebih fokus ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan pertumbuhan usaha yang tergolong tinggi, ini menunjukkan bahwa Bank Mega Syariah memiliki kinerja perusahaan yang baik. Eksistensi Bank Mega Syariah di pentas perbankan syariah nasional kini semakin kokoh. Melalui perluasan jaringan kantor menjadi 15 kantor cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia dan pergantian logo, Bank Mega Syariah semakin memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Bank Mega Syariah semakin mampu memberikan layanan prima dan profesional kepada nasabah.

The total accomplishment of Bank Mega Syariah along 2007 was corrected as much as Rp 1,873.06 billion. Nevertheless, it was immediately followed by organic growth in the commercial and corporate segments. This can be seen from the increasing number of new accounts in the segments mentioned above. Once again, reprofiling of financing portfolio has been Bank Mega Syariahs commitment since the beginning of 2007, in order to minimize the rate of credit risk and at the same time to apply the principle of prudential banking, which has been the foundation of Bank Mega in running its business. The result was quite delightful. Bank Mega Syariah was considered one of the banks with the lowest NPF, which is only 1%. The figures accomplished in financing was not only an implementation but also a result from the business strategy formula chosen by Bank Mega Syariah in the previous period. Along 2008, Bank Mega Syariah would still have a space to expand the business in the future. The capital adequacy ratio of Bank Mega Syariah is 12.91%, still higher than the required CAR in banking industry.

Secara total, pencapaian pembiayaan Bank Mega Syariah selama tahun 2007 memang mengalami koreksi menjadi sebesar Rp 1.873,06 milyar. Meski demikian, hal tersebut langsung diiringi oleh pertumbuhan secara organik pada segmen komersial dan korporasi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah account baru yang terus bertambah di segmen ini. Sekali lagi, reprofiling portofolio pembiayaan merupakan komitmen Bank Mega Syariah sejak awal tahun 2007 sebagai upaya untuk meminimalisir tingkat risiko pembiayaan sekaligus penerapan azas prudential banking yang menjadi landasan Bank Mega Syariah dalam menjalankan roda bisnis. Hasilnya sangat menggembirakan. Bank Mega Syariah mampu mencatatkan diri sebagai salah satu bank dengan NPL terendah, yakni 1%. Pencapaian-pencapaian angka di bidang pembiayaan tersebut merupakan implementasi sekaligus hasil dari rumusan strategi bisnis yang telah dipilih Bank Mega Syariah pada periode sebelumnya. Sepanjang tahun 2008, Bank Mega Syariah juga masih cukup memiliki ruang gerak untuk melakukan ekspansi bisnis ke depan. Rasio kecukupan modal Bank Mega Syariah yang tercatat sebesar 12,91%, masih berada di atas ketentuan CAR industri perbankan.

30

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director sambutan direktur utama

31

Bank Mega Syariah has sent several people to go through comparative studies in some countries with experience in financing and risk management to learn the nitty-gritty of risk in commercial and corporation segment. Bank Mega Syariah telah mengirimkan beberapa SDM untuk melakukan studi banding di beberapa negara yang lebih memiliki pengalaman di bidang pembiayaan dan pengelolaan manajemen risiko guna mempelajari seluk-beluk risiko di segmen komersial dan korporasi.

In relation to the accomplishments mentioned above, the following are some of the things that became the focus of Bank Mega Syariah in its financing activities along 2007:
Reviewing business organization.

Berkaitan dengan pencapaian-pencapaian di atas, berikut ini beberapa hal yang menjadi fokus kegiatan Bank Mega Syariah di bidang pembiayaan sepanjang tahun 2007. Diantaranya:
Melakukan review terhadap organisasi bisnis. Meningkatkan kualitas SDM khususnya

The satisfactory growth of saving was made possible by various strategic innovations formulated by Bank Mega Syariah in 2007 and will be continued in the coming periods. Some of the strategic innovations were among others:
Continuing the incentive funding program for marketing staff. Launching new products with clearer and more focused segmentation. Increase acquisition program through direct sales representative. Adding and expanding the network (Branch and Sub-Branch Offices) in business and trade areas. Adding people in marketing, and continuously improving the quality and knowledge of human resources.

Pertumbuhan simpanan yang cukup baik tersebut tentu tidak lepas dari sejumlah terobosan strategis yang telah dirumuskan Bank Mega Syariah pada tahun 2007 dan akan terus dilanjutkan pada periodeperiode mendatang. Beberapa terobosan strategis tersebut diantaranya:
Melanjutkan program insentif funding

Improving the quality of human resources, especially in sales.


di bidang sales.

the financing and productivity portfolios.


Developing commercial and corporate

Applying the sales incentive program to improve

Menerapkan program sales insentive

untuk staf marketing.

untuk meningkatkan portofolio kredit dan produktivitas. yang lebih terfokus pada selected industry. melalui scheme sindikasi dan club deal.

Meluncurkan produk baru dengan segmentasi

customer yang lebih jelas dan fokus. direct sales representative.

financing, focusing more on selected industry.


Mengembangkan kredit komersial dan korporasi

Meningkatkan program akuisisi melalui

through syndication scheme and club deal.

Actively participating in financing collaborations

Aktif berpartisipasi dalam kerjasama pembiayaan

Penambahan dan perluasan jaringan (Kantor

In terms of saving, Bank Mega Syariah still performed as well as the previous year. Although the profitsharing of the saving kept going down, Bank Mega Syariah could still grow the Third Party Fund (DPK). The DPK composition of Bank Mega Syariah got better and better. In 2007, the composition of low cost fund (saving and demand deposit) of Bank Mega Syariah increased 24.55%. While the composition of expensive fund (time deposit) of Bank Mega Syariah decreased 75.45%. The total of DPK accumulated by Bank Mega Syariah in 2007 was Rp. 2,169.45 billion. This achievement increased Rp. 11.9 billion or grew about 0.55% from Rp. 2,157.55 billion in 2006.

Dari sisi simpanan, Bank Mega Syariah masih tetap perform seperti tahun sebelumnya. Kendati bagi hasil simpanan terus menurun, namun Bank Mega Syariah masih mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Komposisi DPK Bank Mega Syariah juga terus membaik. Pada tahun 2007, komposisi dana murah (tabungan dan giro) Bank Mega Syariah mengalami peningkatan menjadi 24,55%. Sementara, komposisi dana mahal (deposito) Bank Mega Syariah menurun hingga menjadi 75,45%. Total DPK yang berhasil dihimpun Bank Mega Syariah tahun 2007 adalah sebesar Rp. 2.169,45 milyar. Pencapaian tersebut mengalami kenaikan Rp. 11,9 milyar atau tumbuh sekitar 0,55% dari Rp. 2.157,55 milyar pada tahun 2006.

Cabang dan Kantor Cabang Pembantu) di wilayah-wilayah pusat bisnis dan perdagangan. peningkatan kualitas dan pengetahuan SDM yang berkesinambungan.

Penambahan tenaga marketing disertai dengan

Risk Management dan Good Corporate Governance In risk management, Bank Mega Syariah is one of the banks with quite good capability in managing risks. The rate of non-performing financing is quite low, only 1%. It proves that Bank Mega Syariah has been able to manage the financing risk.

Risk Management dan Good Corporate Governance Di bidang manajemen risiko, Bank Mega Syariah termasuk sebagai bank dengan kemampuan pengelolaan risiko cukup bagus. Tingkat pembiayaan bermasalah yang sangat kecil yakni sebesar 1%, merupakan bukti keberhasilan Bank Mega Syariah mengelola risiko pembiayaan.

32

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director sambutan direktur utama

33

In Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah has owned and applied committees as required by Bank Indonesia. Di bidang Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah telah memiliki dan menerapkan komite-komite yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.

To be able to increase the competence of its human resources, Bank Mega Syariah has sent several people to go through comparative studies in some countries with experience in financing and risk management to learn the nitty-gritty of risk in commercial and corporation segment. This step is a routine agenda of Bank Mega Syariah in order to build human resources competence, which later on will affect the competence of Bank Mega Syariah to manage the existing risks. To develop the human resources competence in accordance with the regulation on risk management certification, Bank Mega Syariah actively sends its people to take certification test as scheduled. In Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah has owned and applied committees as required by Bank Indonesia. For the past few years, Bank Mega Syariah has formed and carried out the function of Auditing Committee. This Committee has successfully done its job and enhanced the performance of the company in general.

Guna terus meningkatkan kemampuan SDM Bank Mega Syariah, saat ini, Bank Mega Syariah telah mengirimkan beberapa SDM untuk melakukan studi banding di beberapa negara yang lebih memiliki pengalaman di bidang pembiayaan dan pengelolaan manajemen risiko guna mempelajari seluk-beluk risiko di segmen komersial dan korporasi. Langkah ini merupakan agenda rutin Bank Mega Syariah dalam membangun kompetensi SDM yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan Bank Mega Syariah mengelola risiko-risiko yang ada. Sementara, untuk pengembangan kompetensi SDM sesuai dengan regulasi mengenai sertifikasi manajemen risiko, Bank Mega Syariah secara aktif mengikutsertakan SDM untuk mengikuti ujian sertifikasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Di bidang Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah telah memiliki dan menerapkan komite-komite yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, Bank Mega Syariah telah membentuk dan menjalankan fungsi Komite Audit. Komite ini telah berhasil melakukan tugasnya dengan baik sehingga sangat membantu kinerja perseroan secara umum.

Important decisions regarding the companys policy or distribution of financing have always been through assessment process and always consider the opinion of this Committee. With those tools, Bank Mega Syariah hopes that in the future, the implementation of risk management and GCG will be more welladjusted and internalized by the employees of Bank Mega Syariah in order to be able to carry out the companys duty. In The Future In the year 2008, Bank Mega Syariah will optimize its role as sharia finance intermediator in business. In this crucial year, Bank Mega Syariah is determined to grow by making new breakthroughs to result a leap. Therefore, Bank Mega Syariah has determined many business strategies and short term, medium term as well as long term targeted achievements.

Keputusan-keputusan penting yang menyangkut kebijakan perusahaan maupun penyaluran pembiayaan selama ini telah melewati proses assessment dan selalu mempertimbangkan pendapat dari komite tersebut. Dengan kelengkapan perangkat tersebut, Bank Mega Syariah berharap, ke depan, praktik-praktik risk management dan GCG akan lebih mantap serta mendarah daging di setiap insan Bank Mega Syariah dalam menjalankan tugas dan amanah perusahaan. Menatap ke Depan Pada tahun 2008, Bank Mega Syariah bertekad akan lebih mengoptimalkan perannya sebagai intermediator pembiayaan syariah di dunia usaha. Di tahun yang menentukan ini, Bank Mega Syariah ingin mencapai angka pertumbuhan dengan melakukan terobosan-terobosan baru yang mampu menghasilkan lompatan.

34

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director sambutan direktur utama

35

In this crucial year, Bank Mega Syariah is determined to grow by making new breakthroughs to result a leap. Di tahun yang menentukan ini, Bank Mega Syariah ingin mencapai angka pertumbuhan dengan melalukan terobosan-terobosan baru yang mampu menghasilkan lompatan.

To accomplish short term goal or accomplishment target in 2008, Bank Mega Syariah will do many efforts to run the sharia banking business focusing on the following:

Untuk itu Bank Mega Syariah telah menetapkan berbagai strategi bisnis dan target pencapaian untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk pencapaian jangka pendek atau target pencapaian tahun 2008, Bank Mega Syariah akan melakukan a. Increasing the intermediating function in berbagai upaya dalam menjalankan usaha perbankan distributing financing to the sectors of corporate, syariah dengan berfokus pada beberapa hal berikut: commercial, consumer, Micro Business, Small, Peningkatan fungsi intermediasi dalam and Middle Business (UMKM) while still strongly a. menyalurkan pembiayaan kepada sektor holding onto prudent banking. korporasi, komersial, consumer, serta Usaha b. Actively participating in the financing Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan collaborations through syndication scheme tetap memegang prinsip kehati-hatian. and club deal. b. Aktif berpartisipasi dalam kerjasama pembiayaan c. Increasing the distribution of financing to the melalui scheme sindikasi dan club deal. community through existing as well as new c. Peningkatan penyaluran pembiayaan kepada financial institutions namely banks, non-banks, masyarakat melalui lembaga keuangan bank, and cooperations. lembaga keuangan bukan bank, dan koperasi, d. Handling the operational permission of foreign baik yang sudah eksis maupun baru. exchange bank and meet all the requirements. d. Pengurusan izin operasional Bank Devisa, dan e. Increasing the portion of saving and demand pemenuhan kelengkapannya. deposit as the source of low cost fund. e. Peningkatan porsi tabungan dan giro sebagai f. Increasing the quality of service, IT process, and sumber dana murah. customers satisfaction. f. Peningkatan kualitas layanan, proses IT, dan g. Broaden the office network in the form of kepuasan nasabah. branches, sub branches, and treasury offices. g. Penambahan jaringan kantor dalam bentuk cabang penuh, cabang pembantu, dan kantor kas.

h. Developing the sharia service office, collaborating with PT. Bank Mega, Tbk. i. Continuously eliminating lavishness and reducing costs. j. Continuously fulfilling the needs of human resources and increasing learning and competence. k. Fulfilling the needs of capital to support business growth. To support business growth in 2008, sufficiency of financing aspect shall be reached. Besides organic growth, the bank also plans to issue subordinate sharia bond through capital market. This strategy is developed to give an opportunity to the investors who plan to invest their fund in a sharia institution for a long-term period with interesting rate of return, and for the bank itself, the investment fund it gains can be calculated in the ratio of capital sufficiency. In order to stay focused in running the business, pursuant to Indonesias Banking Architecture (API), Bank Mega Syariah has also determined its position in the sharia banking industry as a bank with focus or a bank with limited business activities.

h. Pengembangan kantor layanan syariah bekerja sama dengan PT. Bank Mega, Tbk. i. Eliminasi pemborosan dan reduksi biaya secara berkelanjutan. j. Pemenuhan kebutuhan sumber daya insani serta peningkatan pembelajaran dan kompetensi secara berkelanjutan. k. Pemenuhan kebutuhan permodalan dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Untuk mendukung pertumbuhan usaha di tahun 2008, kecukupan aspek permodalan akan dipenuhi selain dari pertumbuhan organik, Bank juga merencanakan menerbitkan obligasi syariah subordinasi melalui pasar modal. Strategi ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada para investor yang ingin menanamkan dananya pada institusi syariah untuk jangka panjang dengan rate of return yang menarik, dan bagi Bank sendiri dana investasi yang diperoleh dapat diperhitungkan dalam rasio kecukupan modal. Guna menfokuskan bisnis, sesuai Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Mega Syariah juga telah menetapkan posisi di kancah industri perbankan syariah sebagai bank dengan fokus atau bank dengan kegiatan usaha terbatas.

36

message from the president director sambutan direktur utama

message from the president director sambutan direktur utama

37

Therefore, Bank Mega Syariah determined some strategies and procedures to carry out in order to reach that structure, namely: 1. Shareholders have strong commitment not to distribute the deviden of Bank Mega Syariahs earning, at least until go public. 2. The capital growth of the bank is focused on profit accumulation during the current year, and on issueing subordinate sharia bond to support the business growth and increase the ratio of capital sufficiency. 3. Strategies made to reach business volume growth and maximum profit can be analyze from several aspects below: a. Business Aspect, improve financing with prime quality and low price as well as wealth accumulation through strategic alliance, or immediately make use of the service network and development of new products. b. Service Aspect, develop modern and professional banking service system supported by empowering sufficient banking technology and broad network as well as improving the quality of the human resources in order to give fast and professional service.

Untuk itu Bank Mega Syariah telah menetapkan strategi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai struktur tersebut yaitu: 1. Pemegang Saham mempunyai komitmen yang kuat untuk tidak membagikan deviden atas keuntungan Bank Mega Syariah, setidaknya sebelum go public. 2. Pertumbuhan permodalan Bank Mega Syariah difokuskan pada pemupukan laba tahun berjalan dan penerbitan obligasi syariah subordinasi untuk menunjang pertumbuhan bisnis dan meningkat- kan rasio kecukupan modal. 3. Strategi yang ditempuh untuk mencapai pertumbuhan volume usaha dan hasil usaha yang maksimal dapat ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut: a. Aspek Usaha, mengembangkan pembiayaan dengan kualitas yang prima dan murah serta penghimpunan dana melalui aliansi strategis maupun langsung dengan meman- faatkan jaringan layanan dan pengembangan produk baru. b. Aspek Layanan, mengembangkan sistem layanan perbankan modern dan profesional yang didukung dengan pendayagunaan teknologi perbankan yang memadai dan jaringan yang luas serta meningkatkan kualitas SDM untuk layanan yang cepat dan profesional.

c. Financial Aspect, create strong and healthy financial performance as well as boost a stable growth of business. To be a reliable sharia bank of this nation is the vision of Bank Mega Syariah. We fully understand that it will still take a long journey to reach that goal. Therefore, let us all consolidate, sinergize and work hand in hand to realize that vision.

c. Aspek Keuangan, menciptakan kinerja keuangan yang kuat dan sehat serta mendorong pertumbuhan usaha yang stabil (Stable Growth). Menjadi bank syariah kebanggaan bangsa adalah visi Bank Mega Syariah. Sepenuhnya kami menyadari bahwa masih diperlukan proses yang cukup panjang untuk mencapai visi tersebut. Jadi, marilah kita semua merapatkan barisan, bahu membahu dan saling membantu untuk mewujudkan visi tersebut.

On behalf of the Board of Directors PT. Bank Syariah Mega Indonesia Atas nama Dewan Direksi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Beny Witjaksono President Director Direktur Utama

38

good corporate governance tata kelola perusahaan

good corporate governance


tata kelola perusahaan

Bank is an intermediating institution which needs trust from the community to be able to do its business. To build that trust, Bank Mega Syariah has consistently done many efforts to improve its corporate governance according to the principles of Good Corporate Governance mentioned in TARIF ( Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness). This principle is strongly held by Bank Mega Syariah in running its business activities. Bank Mega Syariah always applies transparency while strongly holds prudential banking practise to guarantee the execution of the terms and conditions as the manifestation of the companys responsibility.

Bank merupakan suatu lembaga intermediasi yang dalam kegiatannya memerlukan kepercayaan masyarakat. Dalam rangka membangun kepercayaan tersebut, Bank Mega Syariah secara konsisten melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki tata kelola perusahaan menjadi yang terbaik sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance yang terangkum dalam TARIF ( Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness). Prinsip inilah yang selalu dipegang teguh oleh Bank Mega Syariah dalam menjalankan aktivitas usaha. Bank Mega Syariah selalu menerapkan prinsip keterbukaan (transparency) yang berpegang teguh pada prudential banking practise untuk menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai bentuk dari tanggung jawab perusahaan (responsibility).

That responsibility is clearly ellaborated through the vision, mission, business goals and strategies of Bank Mega Syariah so that the performance of the bank can be measured by all the components of the bank and pursuant to the corporate values. This way the accountability in Bank Mega Syariah can be reflected. ank Mega Syariah as one of the many intermediaB ting institutions based on sharia realizes its duty to keep the trust of the community and always strictly consider the benefit of the stakeholders based on equality and fairness. Therefore, Bank Mega Syariah always puts effort on providing information in accordance with the principle of transparency. One of the manifestation is to publicize the information on the financial performance of Bank Mega Syariah to the stakeholders through The General Meeting of The Stakeholders and to the stakeholders involved.

Tanggung jawab tersebut kemudian diterjemahkan secara jelas melalui visi, misi, sasaran usaha dan strategi Bank Mega Syariah agar kinerja bank dapat terukur oleh semua jajaran bank dan sesuai dengan nilai perusahaan (corporate values) sebagai pencerminan akuntabilitas (accountability) di Bank Mega Syariah. Bank Mega Syariah sebagai salah satu dari sekian banyak lembaga intermediasi berbasis syariah menyadari kewajiban dalam hal menjaga kepercayaan masyarakat dan secara tegas senantiasa menjaga kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (fairness). Karenanya, Bank Mega Syariah selalu berupaya menyediakan dan memberikan informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. Salah satu wujudnya adalah dengan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan Bank Mega Syariah yang dipublikasikan kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan juga kepada stakeholders yang bersangkutan.

40

good corporate governance tata kelola perusahaan

good corporate governance tata kelola perusahaan

41

Independence is crucially needed when the bank is faced with a decision making, for all decisions made must be objective and free from any pressure whatsoever. Independensi sangat diperlukan ketika bank harus dihadapkan dalam suatu pengambilan keputusan, karena keputusan yang dihasilkan hendaknya obyektif dan bebas dari tekanan dari manapun.

To avoid conflict, Bank Mega Syariah consistently stay neutral to all stakeholders. To stay away from conflicts of interest and influence from many parties, bank has to be independent. This attitude is what Bank Mega Syariah has to always do. Independence is crucially needed when the bank is faced with a decision making, for all decisions made must be objective and free from any pressure whatsoever. The Structure of The Good Corporate Governance The obedience towards the manifestation of good corporate governance has also been applied on the strategic plans of Bank Mega Syariah mentioned in the middle target 2008-2010, which has been adjusted to Indonesian Banking Architecture (API). One of them is determining the minimum standard of application guidelines of Good Corporate Governance (GCG) which includes having fulfilled the requirements among others for the structure of the organizing committee and for the obligation to pass the fit and proper test in accordance with the terms and condition. Apart from that, Bank Mega Syariah has also owned another organ which is an absolute requirement of the application of GCG. Through the General Shareholders Meeting (RUPS), Bank Mega Syariah has determined three commissioners and the committees which existence is necessary in the Board of Commissioners namely Auditing Committee, Risk Monitoring Committee, and Nominating and Renumerating Committee. RUPS also determined four directors and three members of Sharia Supervisory Board.

Untuk menghindari terjadinya konflik, Bank Mega Syariah semaksimal mungkin menjaga netralitas terhadap semua pemegang saham. Dan untuk membebaskan diri dari berbagai benturan kepentingan dan pengaruh dari berbagai pihak, bank harus bersikap independen. Sikap itulah yang selalu dilakukan oleh Bank Mega Syariah. Independensi sangat diperlukan ketika bank harus dihadapkan dalam suatu pengambilan keputusan, karena keputusan yang dihasilkan hendaknya obyektif dan bebas dari tekanan dari manapun. Struktur Tata Kelola Perusahaan Kepatuhan akan terwujudnya tata kelola perusahaan telah diterapkan pula pada beberapa stategic plan Bank Mega Syariah yang tertuang dalam target menengah 2008-2010, yang telah disesuaikan dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Salah satunya adalah dengan membuat pedoman penerapan standar minimum Good Corporate Governance (GCG) yang diantaranya berisi mengenai telah terpenuhinya prasyarat mengenai susunan pengurus mengenai kewajiban kelulusan fit dan proper test sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Bank Mega Syariah juga telah memiliki organ lain yang menjadi syarat mutlak penerapan GCG. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bank Mega Syariah telah menetapkan tiga orang komisaris berikut komite-komite yang harus ada dalam jajaran dewan komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Nominasi dan Renumerasi. RUPS juga menetapkan 4 orang direksi dan 3 orang anggota Dewan Pengawas Syariah.

The Relationship Between Board of Commissioners and Board of Directors The Board of Commissioners and The Board of Directors have check and balances relationship aimed at improving the performance of the bank. In doing its business, Bank Mega Syariah do not consider any relationship between the majority of the organizing committee and the executives or stakeholders, either shareholders, government/regulator, or the community. Therefore, decision making can always be done independently. To run its business, Bank Mega Syariah has working guidelines and sufficient internal controlling system as well as means of control to keep the quality of GCG. To run its business, all organs will always work together to realize the vision and mission of the company. If in the process there is dissenting opinion or conflict of interest, Board of Commissioners and Board of Directors as institutions will keep coordinating and discussing to overcome the problem. Therefore, the relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors is in the form of partnership to realize the vision and mission of the company.

Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja bank. Dalam menjalankan usaha, Bank Mega Syariah tidak mengenal hubungan keterkaitan antara mayoritas pengurus dengan pejabat eksekutif, maupun stakeholders baik pemegang saham, pemerintah/regulator, maupun masyarakat umum. Dengan demikian, independensi pengambilan keputusan dapat senantiasa terjaga. Untuk menjalankan bisnisnya, Bank Mega Syariah telah memiliki pedoman kerja dan sistem pengendalian intern yang memadai berikut sarana pengendalian untuk menjaga kualitas GCG. Dalam menjalankan usaha, seluruh organ tersebut akan selalu bekerjasama guna mewujudkan visi dan misi perusahaan. Jika pada perjalanannya terjadi dissenting opinion atau perbedaan kepentingan, dewan komisaris dan dewan direksi merupakan lembaga yang terus melakukan koordinasi dan akan selalu mengadakan musyawarah untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dengan demikian, wujud pola hubungan antara dewan komisaris dengan dewan direksi merupakan hubungan partnership dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.

42

good corporate governance tata kelola perusahaan

good corporate governance tata kelola perusahaan

43

In order to manifest good corporate governance, Bank Mega Syariah also formed committees as the main organs within the Board of Commissioner, namely: Auditing Committee, Nominating and Renumerating Committee, and Risk Monitoring Committee. Guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Mega Syariah juga telah membentuk komite-komite sebagai organ utama dalam jajaran dewan komisaris yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Renumerasi, dan Komite Pemantau Risiko.

Board of Commissioners Bank Mega Syariah has appointed three commissioners consisting of one chairman and two members. According to the guidelines of GCG, a commissioner has to pass the fit and proper test, be chosen and fired by The General Meeting of Stakeholders through a transparent process. The duties of Board of Commissioners are as follows: 1. Supervise and advise the Board of Directors. 2. 3. Execute the follow-up of the supervision and give recommendation if there is violation of the prevailing law, articles of association, and prudential banking practices. Board of Commissioners must follow the working regulation and are lawfully responsible as mentioned in the company code, banking code and articles of association.

Dewan Komisaris Bank Mega Syariah telah menunjuk tiga orang dewan komisaris, yang terdiri dari satu orang komisaris utama dan dua orang komisaris. Sesuai dengan petunjuk pelaksanaan GCG, seorang komisaris harus lulus fit and proper test serta dipilih dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Adapun tugas dari Dewan Komisaris ini adalah: 1. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi. 2. 3. Melakukan tindak lanjut dari hasil pengawasan dan rekomendasi jika terjadi penyimpangan dari ketentuan Undang-Undang, Anggaran Dasar dan prudential banking practises. Dewan Komisaris wajib memenuhi tata tertib kerja dan secara hukum bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Perseroan Terbatas, UU Perbankan dan Anggaran Dasar Bank.

2. 3.

Nominating and Renumerating Committee This committee functions as a facilitator for the Board of Commissioners in assisting the stake- holders to determine the criteria and choose the candidates for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as the renumeration system. Risk Monitoring Committee This committee functions as a facilitator for the Board of Commissioners in analyzing the risk management system composed by the Directors and judge the risk tolerance the company can take.

2. 3.

Komite Nominasi dan Renumerasi Komite ini menjalankan fungsi sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris dalam membantu peme- gang saham untuk menetapkan kriteria dan memilih calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta sistem renumerasinya. Komite Pemantau Risiko Komite ini bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan.

Board of Directors Like the Board of Commissioners, the Board of Directors of Bank Mega Syariah are appointed and fired by the General Shareholders Meeting through a transparent process. Previously, to meet the competence and integrity requirements, the directors of Bank Mega Syariah have to pass the fit and proper test from Central Bank (Bank Indonesia). At present, the Board of Directors of Bank Mega Syariah consists of four people:

Dewan Direksi Sama halnya dengan Dewan Komisaris, jajaran Direksi Bank Mega Syariah dipilih dan diberhentikan oleh RUPS juga melalui proses yang transparan. Sebelumnya, untuk memenuhi syarat kompetensi dan integritas maka jajaran direksi di Bank Mega Syariah juga harus lulus fit dan proper test dari Bank Indonesia (BI). Saat ini, Direksi Bank Mega Syariah terdiri dari empat orang, yaitu: satu orang Direktur Utama. satu orang Direktur Bisnis. satu orang Direktur Compliance dan HCM. satu orang Direktur Operation dan IT. Sesuai dengan pedoman GCG, Direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Secara lebih rinci, Direktur Utama bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepengurusan bank secara efektif dan efisien.

In order to manifest good corporate governance, Bank Mega Syariah also formed committees as the main organs within the Board of Commissioner, namely: 1. Auditing Committee This committee works as a facilitator for the Board of Commissioners to see to it that the internal controlling structure of the company is executed well. The committee also supervises the internal and external auditing, whether they are executed according to the prevailing auditing standard and how the management executes the follow-up of the result of the audit.

Guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Mega Syariah juga telah membentuk komitekomite sebagai organ utama dalam jajaran dewan komisaris yaitu: 1. Komite Audit Komite ini bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa struktur pengendalian internal perusahaan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Juga untuk memantau pelaksanaan audit internal maupun eksternal, apakah telah dilaksanakan sesuai standar audit yang berlaku serta bagaimana tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.

one Chief Director. one Business Director. one Compliance and HCM Director. one Operation and IT Director.

According to the guidelines of GCG, Board of Directors is fully responsible for the companys management and represent the company inside as well as outside the court. To be more detail, the Chief Director is responsible for the effective and efficient implementation of bank management function.

44

good corporate governance tata kelola perusahaan

good corporate governance tata kelola perusahaan

45

Chief Director is also responsible to make the Board of Directors a collegial institution which is capable of working transparently. Each member can play the role of a team member as well as of his/her function according to the job descriptions agreed upon. Board of Directors have the right and duty to execute the terms mentioned in the banks articles of association, implement the vision, mission, strategy and business goal, be it a long-term or short-term plan, and apply the principles of prudent banking, including risk management and internal control. With the consent of the Board of Commissioners, the Board of Directors of Bank Mega Syariah appoints one director to become Compliance Director. According to Indonesias Banking Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated 20th September 1999 on the placing of a Compliance Director and the Implementation of Public Bank Internal Audit Function, the Compliance Director in his/her job is part of the effort to improve and stabilize banking operational activity with the principle of prudential banking, which shall be obeyed by everyone in the management.

Direktur Utama juga berkewajiban membuat direksi sebagai lembaga kolegial yang mampu bekerja secara transparan. Masing-masing anggota dapat berperan sebagai anggota tim maupun dalam fungsinya masing-masing sesuai dengan bidang tugas yang disepakati. Sedangkan Direksi mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar bank, mengimplementasikan visi, misi, strategi dan sasaran usaha, rencana jangka panjang dan jangka pendek, serta menjalankan prinsip perbankan yang sehat, termasuk manajemen risiko dan pengendalian internal. Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi Bank Mega Syariah menetapkan seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan (Compliance Director). Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum, maka Direktur Kepatuhan dalam penyelenggaraannya merupakan bagian dari upaya meningkatkan dan memantapkan kegiatan operasional perbankan dengan prinsip kehati-hatian yang harus dipatuhi oleh seluruh jajaran manajemen.

The responsibilities of a Compliance Director includes among others: a. Supervise the execution of the customer identification principle. b. Supervise the job of the Customer Identification Unit (UKPN). c. Prevent any policy and draft of a decision which has any element of deviation or violation of regulation by:
Inventing all of the banking regulation. Assessing all systems and procedures.

Adapun tugas dari Direktur Kepatuhan ini diantaranya adalah: a. Memantau Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. b. Memantau Pelaksanaan tugas Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN). c. Mencegah seluruh kebijakan dan rancangan keputusan yang mengandung unsur penyim- pangan atau melanggar ketentuan, melalui:
Inventarisasi seluruh ketentuan perbankan.

Attending all meetings of the Board of Directors, Policy Committee, or Discussion. Supervise the implementation of the principle of prudential banking. Supervise the execution of the follow-up of the result of the internal audit. Supervise the implementation of the built- in control within the management.

Pengujian seluruh sistem dan prosedur. Menghadiri setiap rapat Direksi, Komite Kebijakan atau Pembahasan. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan internal audit. Memantau pelaksanaan fungsi pengawasan melekat di setiap jajaran pemimpin.

risk management manajemen risiko

47

risk management
manajemen risiko

Bank Mega Syariah understands that the absolute requirement to win the competition today is by building a strong risk management infrastructure, stabilizing GCG, realizing the company social responsibility, and giving service excellence to the customers. Bank Mega Syariah always focuses on the four things mentioned above. On the other hand, Bank Mega Syariah believes, a good risk management is the most important thing the company should have to gain trust from the stakeholders. Therefore, Bank Mega Syariah is always committed to consistently implement the risk management in doing its business practices. In 2007, Bank Mega Syariah implemented risk management in various activities. It is shown among others by the 12.76% Capital Adequacy Ratio (CAR). This is much higher than the minimum CAR which is 8%. Bank Mega Syariah also has a very low Non Performing Financing (NPF) which is only 0.46%. In addition, Bank Mega Syariah has also successfully keep its liquidity. It is shown by the non-existence of violation against Minimum Compulsory Demand Deposit during the year of 2007. It shows that Bank Mega Syariah does its business prudently.

Bank Mega Syariah sangat memahami bahwa syarat mutlak untuk memenangkan kompetisi saat ini adalah dengan membangun infrastruktur manajemen risiko yang kuat, good corporate governance (GCG) yang kokoh, penerapan tanggung jawab sosial perusahaan, serta mampu memberikan service excellence kepada nasabah. Dalam setiap aspek kegiatan bisnis yang dilakukan, Bank Mega Syariah selalu memfokuskan pada keempat hal tersebut. Di sisi lain, Bank Mega Syariah menyadari, pengelolaan manajemen risiko yang baik adalah modal utama perseroan untuk mendapatkan kepercayaan para pemangku kepentingan (stakeholders). Oleh sebab itu, Bank Mega Syariah selalu mempunyai komitmen dan menjunjung tinggi penerapan manajemen risiko dalam praktik-praktik bisnis yang dijalankan. Sepanjang 2007, Bank Mega Syariah telah berhasil mengimplementasikan manajemen risiko di berbagai aktifitas yang telah ditunjukkan antara lain dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 12,76%. Angka ini berada jauh diatas ketentuan CAR minimum yang sebesar 8%. Non performing Financing (NPF) Bank Mega Syariah juga sangat rendah, yaitu 0,46%. Selain itu, Bank Mega Syariah juga berhasil menjaga likuiditas dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pelanggaran batas Giro Wajib Minimum selama tahun 2007. Hal ini menunjukkan Bank Mega Syariah adalah bank yang prudent dalam menjalankan bisnis.

48

risk management manajemen risiko

risk management manajemen risiko

49

Sharia banking as a system that relies on the continuity of economic growth, in 2007 could grow and gain relatively good performance along with the growth and stabilizing national economy. Perbankan syariah sebagai suatu sistem yang menyandarkan pada kesinambungan pertumbuhan ekonomi, di tahun 2007 dapat bertumbuh dan mencapai kinerja yang relatif baik seiring dengan pertumbuhan dan stabilnya perekonomian nasional.

Risk Factors During the year of 2007, the condition of macro economy and national financial system was relatively stable and under control. Economy grew around 6.3%, inflation was stable at about 6.5%. More encouragingly, Central Bank (Bank Indonesia) Rate gradually decreased from 9.50% in January to 8.00% in December 2007. This condition occured amidst external pressure among others the leap of world oil price and financial crisis in America, which actually has the potential to hamper domestic economy. Sharia banking as a system that relies on the continuity of economic growth, in 2007 could grow and gain relatively good performance along with the growth and stabilizing national economy. On the other hand, the trend of the decreasing Central Bank (Bank Indonesia) Rate will eventually lower the costing fund so that the bank rentability performance will increase. On the whole, there has not been any happenings that could significantly increase the risk of the bank. The Process of Risk Management The substance of risk management process is reducing the impact (mitigation) and control the risk in each operational activity of the bank to make it pursuant to risk appetites. The major step is, bank holds strongly to the principle of prudential banking and complies with all related terms.

Faktor-Faktor Risiko Selama tahun 2007 kondisi makro ekonomi dan sistem keuangan nasional relatif stabil dan terjaga. Perekonomian tumbuh sekitar 6,3%, inflasi stabil pada kisaran 6,5%. Lebih menggembirakan, Bank Central (Bank Indonesia) Rate mengalami penurunan bertahap dari 9,50% pada bulan Januari menjadi 8,00% pada bulan Desember 2007. Kondisi ini terjadi di tengah tekanan eksternal antara lain berupa lonjakan harga minyak dunia dan krisis keuangan di Amerika yang sesungguhnya dapat berpotensi memperlambat perekonomian domestik. Perbankan syariah sebagai suatu sistem yang menyandarkan pada kesinambungan pertumbuhan ekonomi, di tahun 2007 dapat bertumbuh dan mencapai kinerja yang relatif baik seiring dengan pertumbuhan dan stabilnya perekonomian nasional. Di sisi lain, tren penurunan BI Rate pada gilirannya akan menurunkan biaya dana sehingga semakin meningkatkan kinerja rentabilitas bank. Secara keseluruhan, tidak terdapat peristiwa-peristiwa yang berpotensi meningkatkan risiko bank secara signifikan. Proses Manajemen Risiko Substansi dari proses manajemen risiko adalah mengurangi dampak (mitigasi) dan mengendalikan risiko pada setiap aktifitas operasional bank agar sesuai dengan risk appetites. Langkah utamanya adalah bank berpegang pada prinsip kehati-hatian dan comply terhadap setiap ketentuan-ketentuan terkait.

In general, risk management process in Bank Mega Syariah includes identification, measurement, control, risk observation, which requires actions among others: a. Understand the important aspects of risk and have commitment conveyed to each level in the organization in order to build a healthy and effective risk culture. b. Be anticipative and responsive, react appropriately towards changes, terms and Bank-related issues. c. Continuously improve especially the operational process, information technology system, and internal control. d. Re-analyze strategy, procedure, data process, contingency plan and other operational practices. e. Carry out risk assessment on every new product and activities before launching, that way the risk can be identified earlier as well as its mitigation. Risk Profile The growth of the banks business volume in 2007 was quite encouraging. In doing its business, Bank Mega Syariah keeps improving its monitoring system and operation to be able to control the inherent risks. During the year 2007, inherent risk profile of the bank was Low.

Secara umum proses manajemen risiko di Bank Mega Syariah mencakup identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, di mana diperlukan adanya aktifitas antara lain sebagai berikut: a. Memahami aspek-aspek penting risiko dan memiliki komitmen yang dikomunikasikan pada setiap level organisasi dalam rangka mem- bangun budaya risiko yang efektif dan sehat. b. Antisipatif dan responsif serta dapat mengambil tindakan yang tepat terhadap perubahan perubahan, ketentuan-ketentuan serta isu-isu terkait Bank. c. Continuous improvement utamanya pada proses operasi, sistem teknologi informasi dan pengendalian internal. d. Kaji ulang secara berkala terhadap strategi, prosedur, proses data, contingency plan dan praktek operasional lainnya. e. Melakukan assessment risiko terhadap setiap produk dan aktifitas baru yang akan diluncurkan, sehingga risiko dapat diidentifikasi lebih dini berikut mitigasinya. Profil Risiko Pertumbuhan volume usaha bank tahun 2007 tergolong cukup menggembirakan. Dalam menjalankan aktifitas usaha, Bank Mega Syariah terus meningkatkan sistem pengawasan dan monitoring operasi agar mampu mengendalikan risiko-risiko yang melekat (inherent). Dan selama tahun 2007 profil risiko inherent Bank berada pada predikat Rendah (Low).

50

risk management manajemen risiko

risk management manajemen risiko

51

In general, risk management process in Bank Mega Syariah includes identification, measurement, control, and risk observation. Secara umum proses manajemen risiko di Bank Mega Syariah mencakup identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko.

With continuously improved risk management system, especially to anticipate the increasing volume and business complexity, Bank Mega Syariah successfully gained the predicate Acceptable. In 2008, Bank Mega Syariah is determined to increase its predicate to Strong. Combination or mixture of the Low total risk of the bank, with the Acceptable risk management results in the best bank composit risk predicate which is Low. The inherent risks of Bank Mega Syariah are be ellaborate as follows: a. Fund Provision Risk The banks asset portfolio quality was considered very good. Non Performing Financing is reflected on the ratio of NPF (Gross) which only reached 1% and the ratio of nett NPF was only 0.42%. Spare ratio (PPAP) formed was bigger than what is compulsory to form, which is 102%. Concentra- tion of main customers (big 20) was 5% less than the total financing of the bank. Other indicators of the quality of asset portfolio also showed good performance. Therefore, on the whole, the Credit Risk profile was considered Low.

Dengan sistem pengendalian risiko yang terus disempurnakan (continuous improvement), khususnya guna mengantisipasi meningkatnya volume dan kompleksitas usaha, Bank Mega Syariah berhasil meraih predikat Cukup Andal (Acceptable). Di tahun 2008, Bank Mega Syariah bertekad untuk meningkatkan predikat tersebut menjadi Kuat (Strong). Kombinasi atau perpaduan antara risiko keseluruhan bank yang berpredikat Rendah dengan sistem pengendalian risiko bank yang berpredikat Cukup Andal (Acceptable) menghasilkan predikat risiko komposit bank yang terbaik, yaitu Rendah. Adapun risiko-risiko inherent Bank Mega Syariah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Risiko Penyediaan Dana Kualitas portofolio aset bank tergolong sangat baik. Pembiayaan bermasalah yang tercermin dari rasio NPF (Gross) hanya 1% atau NPF (Netto) hanya 0,42%. Rasio pencadangan (PPAP) yang telah dibentuk lebih besar dari yang diwajibkan dibentuk, yaitu sebesar 102% dan konsentrasi nasabah inti (20 besar) kurang 5% dari total pembiayaan bank. Beberapa indikator kualitas portofolio aset lainnya juga menunjukan kinerja yang baik. Dengan demikian, secara keseluruhan, profil risiko Penyediaan Dana (Credit Risk) berada pada predikat Rendah.

In 2008, with quite significant target of financing growth, the permanent fund provision risk profile is expected to stay Low. Risk management will be carried out both transactioanally and indi- vidually, as well as portfolio basis.

b. Rate of Return Risk The gradually decreasing pricing trend in the market has given positive influence on the financing portfolio structure of Bank Mega Syariah, which major scheme is Murabahah. That financing structure gives optimum rentability rate, while the risk profile of rate of return can be kept Low. The endurance of national macro economy is projected to be continuous, so that external pressure among others the high price of oil and the weakening Americas economy will not significantly affect. Therefore, the target of the rate of return of Bank Mega Syariah for the year 2008 can be reached.

Tahun 2008, dengan target pertumbuhan pembiayaan yang cukup signifikan, diharapkan profil risiko penyediaan dana tetap pada predikat Rendah. Pengendalian risiko akan dilakukan baik secara transaksional atau individual maupun portofolio basis.

b. Risiko Rate of Return Tren pricing di pasar yang menurun secara bertahap telah berdampak positif terhadap struktur portofolio pembiayaan Bank Mega Syariah yang mayoritas dengan scheme Murabahah. Struktur pembiayaan tersebut memberikan tingkat rentabilitas yang optimal, sementara profil risiko rate of return dapat ter- jaga pada predikat Rendah. Ketahanan makro ekonomi nasional diproyeksi- kan akan terus berlanjut, sehingga tekanan eksternal antara lain berupa tingginya harga minyak dan melemahnya ekonomi Amerika tidak signifikan berpengaruh. Dengan demikian target rate of return Bank Mega Syariah untuk tahun 2008 dapat tercapai.

c. Liquidity Risk Liquidity risk profile positively correlates with the growth of the banks business volume. In 2007, the business volume of Bank Mega Syariah grew insignificantly and did not give pressure towards the banks liquidity rate. Consequently, the banks risk profile was still Low.

c. Risiko Likuiditas Profil risiko likuiditas berkorelasi positif terha dap pertumbuhan volume usaha bank. Tahun 2007, volume usaha Bank Mega Syariah tergolong tumbuh tidak signifikan dan tidak memberikan tekanan terhadap tingkat likuiditas bank, sehingga profil risiko bank dapat terjaga pada predikat Rendah.

52

risk management manajemen risiko

risk management manajemen risiko

53

Until the end of 2007, Bank Mega Syariah had sent the organizing committee and officers to join risk management certification held by Board of Risk Management Certification (BSMR). Sampai dengan akhir tahun 2007 Bank Mega Syariah telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).

The improving financing structure of Bank Mega Syariah and the increasing access to the network of financing sources, are banks actions to antici- pate the increase of business growth in 2008.

d. Operational Risk and Other Risks The exposure of operational risk and other risks among others violation and disobedience caused by crime/deceit, disorder in the process, failure of system, and external factors including customers complaints, frequency or impact (severity), are not considered significant com- pared to the volume and complexity of the bank business. Therefore, operational risk profile and other risks are considered Low. Improvement of the operational process in Bank Mega Syariah is continuous, among others IT system conversion for core banking with bigger capacity and better competence, optimalization of IT use to increase accuracy and customer transaction service, internal supervision of system effectivity, which is projected to be able to slower the increasing exposure of operational risk and other business risks.

Struktur pendanaan Bank Mega Syariah yang semakin baik dan meningkatnya akses ke jaringan sumber-sumber pendanaan, merupakan langkah-langkah bank untuk mengantisipasi meningkatnya pertumbuhan usaha tahun 2008.

Risk Management Certification In order to improve the quality of risk management and the Banks Corporate Governance, it takes competency improvement and qualification towards the banks organizing committee and officers. This is in line with the terms of Bank Indonesia in PBI no.7/25/PBI/2005 and the revised PBI No.8/9/PBI/2006 on the Risk Management Certification for the organizing committee and officers of Public Banks. Until the end of 2007, Bank Mega Syariah had sent the organizing committee and officers to join risk management certification held by Board of Risk Management Certification (BSMR). Bank Mega Syariah has also sent its employees to join the training of the trainer program held by BSMR, up to Level 3. The certification program for bank officers will continue until 2008, and the certification level is planned to reach:
75% for Level 1. 45% for Level 2. 23% for Level 3.

Sertifikasi Manajemen Risiko Dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen risiko dan Corporate Governance Bank, maka diperlukan peningkatan kompetensi dan kualifikasi terhadap pengurus dan pejabat bank. Hal ini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia dalam PBI No.7/25/PBI/2005 dan PBI perubahannya No.8/9/PBI/2006 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi pengurus dan pejabat Bank Umum. Sampai dengan akhir tahun 2007 Bank Mega Syariah telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR). Bank Mega Syariah juga telah mengirimkan pegawai untuk mengikuti program training of the trainer sampai dengan Level 3 yang diselenggarakan oleh BSMR. Program sertifikasi bagi pejabat bank ini akan diteruskan pada tahun 2008, dengan rencana dan pemenuhan tingkat sertifikasi diproyeksikan sebesar:
75% untuk Level 1. 45% untuk Level 2. 23% untuk Level 3.

d. Risiko Operasional dan Risiko Lainnya Eksposur risiko operasional dan risiko lainnya antara lain berupa pelanggaran dan ketidak- patuhan yang berasal dari kejahatan atau kecurangan, gangguan pada proses, kegagalan sistem dan faktor eksternal termasuk keluhan atau tuntutan nasabah, frekuensi maupun dam- paknya (severity), tergolong tidak signifikan dibandingkan volume dan kompleksitas usaha bank. Dengan demikian, predikat profil risiko operasional dan risiko lainnya tergolong Rendah. Improve terhadap proses operasi di Bank Mega Syariah pun terus berlanjut, antara lain konversi sistem IT untuk core banking dengan kemam puan dan kapasitas lebih besar dan lebih baik, optimalisasi penggunaan IT untuk peningkatan akurasi serta pelayanan transaksi nasabah, dan efektifitas sistem pengawasan internal yang diproyeksikan akan mampu menekan pening katan eksposur risiko operasional dan risiko bisnis lainnya.

With the plan to reach such fulfillment level, Bank Mega Syariah is hoped to certificate all the officers with compulsory certification pursuant to the terms of PBI, in 2010.

Dengan proyeksi tingkat pemenuhan tersebut, diharapkan Bank Mega Syariah dapat mensertifikasi seluruh pejabat-pejabat yang wajib sertifikasi sesuai ketentuan PBI, pada tahun 2010.

54

information technology teknologi informasi

information technology
teknologi informasi

In order to improve the quality of service from year to year, in 2007 Bank Mega Syariah made improvements in various operational fields as well as in IT, which play very important role in supporting the business development. The efforts made included process re-engineering, benchmarking with the competitors, and evaluate service and work speed to be able to support the business of Bank Mega Syariah. In 2007, Bank Mega Syariah kept developing its products, among others by repackaging and deepening the existing products, and adding new products. Bank Mega Syariah is determined to efficiently add its production capacity, while staying competitive in the market. To realize that plan, during 2007, Bank Mega Syariah prepared operational infrastructure. Bank Mega Syariah has always renewed its system and guidelines as supporting means in improving its performance and service. Apart from that, the human resources competence was also prepared. With sufficient infrastructure and competent human resources, the business of the bank will entirely grow and affect the improvement of the banks performance.

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan dari tahun ke tahun, Bank Mega Syariah pada tahun 2007 telah melakukan perbaikan di beberapa bidang operasi maupun IT yang mempunyai peran sangat besar dalam menunjang perkembangan bisnis. Upaya-upaya yang dilakukan adalah melakukan re-engineering proses dengan benchmarking kepada kompetitor serta melakukan evaluasi layanan dan kecepatan kerja sehingga dapat mendukung bisnis di Bank Mega Syariah. Pada tahun 2007, Bank Mega Syariah juga terus melakukan pengembangan produk, diantaranya dengan melakukan repackaging dan deepening produk serta menambah produk baru. Bank Mega Syariah bertekad untuk menambah kapasitas produksi secara efisien, namun tetap kompetitif di pasar. Guna mewujudkan hal tersebut, selama 2007, Bank Mega Syariah telah mempersiapkan infrastruktur operasional, antara lain senantiasa memperbaharui sistem dan panduan sebagai sarana pendukung dalam meningkatkan kinerja dan layanan di Bank Mega Syariah. Selain itu, kompetensi SDM pun tidak luput dipersiapkan. Dengan infrastruktur yang memadai dan SDM yang kompeten, diharapkan bisnis bank secara menyeluruh akan meningkat yang akan memberikan dampak pada perbaikan kinerja Bank.

Along with the plan to expand to commercial business, the operational focus of 2007 was to perfect regulations on product and business related to commercial business. One of them was to strengthen commercial retail in order to improve business portfolio, widen the network, and build centralized operational model design. In line with the business growth of Bank Mega Syariah, the management also gave attention to the aspect of operational risk so that Bank Mega Syariah could still operate prudently. One of the strategies to keep the rate of risk was by obliging a standardization of risk management certification. The application was by preparing controlling modul among others account monitoring or account control system that could function to supervise collectibility as a system of financing control. The system controlling model and the procedures were designed and built gradually starting from processing to monitoring.

Seiring dengan rencana pengembangan ke bisnis komersial, maka fokus operasional di tahun 2007 adalah menyempurnakan tata aturan mengenai produk dan bisnis yang terkait dengan commercial business. Salah satunya adalah dengan cara memperkuat commercial retail dalam rangka meningkatkan portofolio bisnis, melakukan perluasan jaringan dan membangun desain model operasi yang tersentralisasi. Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Mega Syariah, maka aspek risiko operasi tak luput dari perhatian manajemen agar Bank Mega Syariah tetap beroperasi dengan prudent. Salah satu strategi untuk tetap menjaga tingkat risiko tersebut adalah mewajibkan adanya standarisasi sertifikasi risk management. Aplikasi atau pelaksanaannya adalah menyiapkan modul controlling antara lain sistem account monitoring, atau account control yang berfungsi mengawasi kolektibilitas sebagai suatu sistem kontrol pembiayaan. Adapun model kontrol sistem dan prosedur tersebut dirancang dan dibangun secara bertahap mulai dari tahap proses sampai ke tahap monitoring.

56

information technology teknologi informasi

information technology teknologi informasi

57

The business focus of Bank Mega Syariah in 2007 was joint financing and non-joint financing. During that period, Bank Mega Syariah was always aware of improving the control of finance. Along with the improvement of process, perfection of IT was done to be more comprehensive in accordance with the more complex business challenge. Fokus bisnis Bank Mega Syariah selama 2007 adalah di pembiayaan joint financing dan non joint financing. Selama itu pula, Bank Mega Syariah tidak pernah lengah untuk meningkatkan kontrol pembiayaan. Seiring dengan perbaikan proses, maka penyempurnaan TI pun turut dilakukan agar menjadi lebih komprehensif sesuai dengan tantangan bisnis yang lebih kompleks.

Along 2007, Bank Mega Syariah went through two phases. The first was existing system. This system had to meet the on-going business needs. While in the second phase, Bank Mega Syariah realized that in the long run, the development of unit business would demand for a more complex and bigger IT system. Therefore, the year 2007 is considered the foundation to prepare the new core banking system. Information Technology (IT ) The business focus of Bank Mega Syariah in 2007 was joint financing and non-joint financing. During that period, Bank Mega Syariah was always aware of improving the control of finance. Along with the improvement of process, perfection of IT was done to be more comprehensive in accordance with the more complex business challenge. One of the IT perfection steps that has been implemented is the use of AS 400 with the application name Silverlake, as the core banking system of Bank Mega Syariah. Silverlake is an application used to manage finance and banking. Bank Mega Syariah is the first bank to use it for sharia specific application in Indonesia. Besides using Silverlake, in order to improve the IT quality for the customers accesibility, Bank Mega Syariah also collaborates with several providers like Exelcom and Lintas Arta.

Selama tahun 2007 Bank Mega Syariah juga telah menempuh dua fase. Pertama, existing sistem. Sistem ini harus mampu menjalankan kebutuhan bisnis yang sudah berjalan. Sedangkan pada fase kedua, Bank Mega Syariah menyadari bahwa perkembangan dari bisnis unit ke depan menuntut akan kebutuhan sistem IT yang lebih kompleks dan lebih besar. Oleh karena itu, tahun 2007 disebut sebagai pondasi untuk menyiapkan core banking sistem yang baru. Teknologi Informasi (TI) Fokus bisnis Bank Mega Syariah selama 2007 adalah di pembiayaan joint financing dan non joint financing, namun demikian pada tahun 2007 pula dimulai pergeseran fokus pembiayaan ke komersial. Terkait dengan hal tersebut, langkah-langkah persiapan ke arah itu mulai dilakukan. Seiring dengan perbaikan proses, maka penyempurnaan infrastruktur, SOP dan SDM pun turut dilakukan agar menjadi lebih komprehensif sesuai dengan tantangan bisnis yang lebih kompleks. Salah satu tahap penyempurnaan TI yang sudah diimplementasikan adalah penggunaan AS 400 dengan nama aplikasi Silverlake, sebagai core banking sistem Bank Mega Syariah. Silverlake adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola keuangan perbankan. Dan Bank Mega Syariah adalah bank pertama yang menggunakannya untuk aplikasi khusus syariah di Indonesia. Selain penggunaan Silverlake, untuk peningkatan kualitas TI guna mempermudah akses nasabah, Bank Mega Syariah juga bekerjasama dengan beberapa provider seperti Exelcom dan Lintas Arta.

Electronic Data Processing (EDP) In order to welcome the new long-prepared business, Bank Mega Syariah is now ready with Electronic Data Processing (EDP). EDP is a tool used to bridge the limitation with the customers. It is a plus point because it can effectively and efficiently increase access to the customers. Automatic Teller Machine (ATM) In order to improve its service, Bank Mega Syariah is determined to provide its customers with many facilities to do their financial activities. Bank Mega Syariah understands that to many customers, transactions at ATMs are more popular and reliable than other electronic channels (e-channels). Therefore, Bank Mega Syariah has agreed to collaborate with PRIMA and ATM Bersama due to gain wider access to ATM network. Plans in 2008 Starting with the alertness of Bank Mega Syariah in understanding the customers expectation, in 2008, Bank Mega Syariah will launch e-banking. Although it is aimed at corporate customers, in the long run, the implementation of e-banking will be focused on growing the business. The concept in launching e-banking is to transform counter bank into bank office.

Electronic Data Processing (EDP) Untuk menyambut bisnis baru yang telah lama dipersiapkan, Bank Mega Syariah telah siap dengan Electronic Data Processing (EDP). EDP merupakan tools yang digunakan untuk menjembatani keterbatasan dengan nasabah. Dalam perkembangannya, EDP dimanfaatkan untuk non cash transaction. Hal ini merupakan nilai tambah, karena secara efektif dan efisien mampu meningkatkan akses ke nasabah. Automatic Teller Machine (ATM) Dalam rangka meningkatkan pelayanan, Bank Mega Syariah bertekad memberikan banyak kemudahan kepada nasabah dalam melakukan aktifitas keuangannya. Bank Mega Syariah menyadari bahwa transaksi di ATM adalah transaksi yang masih banyak dilakukan dan dipercaya oleh nasabah dibanding electronic channel (e-channel) lainnya. Untuk itu, Bank Mega Syariah telah bekerja sama dengan PRIMA dan ATM Bersama dalam rangka penggunaan jaringan ATM. Rencana di 2008 Dimulai dari kesigapan Bank Mega Syariah dalam menangkap keinginan nasabah, pada 2008, Bank Mega Syariah akan segera meluncurkan e-banking. Meski ditujukan untuk nasabah korporasi, dalam perkembangannya, implementasi e-banking akan diarahkan untuk memperbesar bisnis. Konsep yang akan diusung dalam rangka peluncuran e-banking adalah perubahan dari counter bank menjadi bank office.

58

information technology teknologi informasi

information technology teknologi informasi

59

The focus of Bank Mega Syariah to increase efficiency covers four aspects: 1. Integrate and simplify processes. 2. Bank Mega Syariah is demanded to have healthy and highly productive human resources. 3. Runs banking properly. 4. Implement quality services competitively. Therefore, for the management of Bank Mega Syariah, the demand to work better, perfectly and measurably is innegotiable. In 2008, Bank Mega Syariah began its banking transaction with centralized system known as National Center for Financing Processing. Besides, in 2008 more improments will be done: a. Increase the control on application development. b. Using risk management assessment to minimal- ize the risk in each step of application development. c. Increase the SLA performance to overcome problems in level 90%.

Adapun fokus Bank Mega Syariah untuk meningkatkan efisiensi adalah: 1. Proses yang terintegrasi, simpel dan sederhana. 2. Bank Mega Syariah dituntut untuk memiliki tingkat produktifitas SDM yang sehat. 3. Menjalankan perbankan secara proper. 4. Kualitas services harus dilaksanakan dengan kompetitif. Karenanya, bagi manajemen di Bank Mega Syariah, tuntutan untuk bekerja lebih baik, sempurna dan terukur tidak bisa ditawar lagi. Pada tahun 2008, Bank Mega Syariah memulai transaksi perbankannya dengan sistem yang tersentralisasi atau lebih dikenal sebagai National Center for Financing Processing. Selain itu, pada tahun 2008, akan dilakukan pengembangan sebagai berikut: a. Peningkatan kontrol pengembangan aplikasi. b. Penggunaan risk management assesment untuk meminimalisir risiko pada setiap tahapan pengembangan aplikasi. c. Peningkatan performance SLA penanganan problem pada level 90%.

d. Develop business units and products that can increase customers satisfaction and loyalty. e. Increase the quality of infrastructure/HW/SW. f. Implement the Silverlake system. g. Develop e-banking:
PC Banking, EDC, website BMS, intranet BMS.

d. Mengembangkan bersama unit bisnis, produk yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah. e. Peningkatan kualitas infrastruktur/HW/SW. f. Implementasi sistem Silverlake. g. Pengembangan e-Banking: PC Banking, EDC, website BMS, intranet BMS. Virtual Account Payroll atau Virtual Account Customer.
Fitur baru ATM.

Virtual Account Payroll or Virtual Account Customer. New ATM features.

h. Increase the quality control on the quality of process. i. Increase the efficiency of using office supplies. j. Silverlake system training. k. Training on AS/400 (Operator, Developer)

h. Peningkatan quality control terhadap kualitas proses. i. Peningkatan efisiensi penggunaan ATK. j. Training sistem Silverlake. k. Training AS/400 (Operator, Developer).

60

human resources sumber daya manusia

human resources sumber daya manusia

61

human resources
sumber daya manusia

The improving quality of service is impossible without the support of qualified Human Resources (SDM) and Bank Mega Syariah is fully aware of that. Therefore, in line with continuous expansion, the competence development of human resources has become the first priority. Peningkatan kualitas pelayanan tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan Bank Mega Syariah menyadari betul akan hal itu. Karenanya, sesuai dengan ekspansi yang terus dilakukan, maka peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas utama.

Realizing the importance of the role of human recources makes Bank Mega Syariah consistently put human resources as the companys key of success. Therefore, qualified human resources with vast knowledge, skills and high motivation are strongly reliable family asset in reaching the companys target to grow and develop with high competitive power in banking industry. Human Resources Training Program In order to reach the goal mentioned above, various training programs to improve the quality of human resources have been done through routine internal training like: The Basic of Sharia Banking. The Basic of Motivation. Product Training. Service Excellence Training. Operational Training. New Employees Training . Team Building.

Menyadari pentingnya peran SDM membuat Bank Mega Syariah selalu menempatkan SDM sebagai kunci sukses perusahaan. Karenanya, SDM yang berkualitas yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan memiliki motivasi yang tinggi merupakan aset perusahaan yang begitu diandalkan dalam rangka mencapai target perusahaan agar lebih tumbuh dan berkembang serta memiliki daya saing tinggi di industri perbankan. Program Pelatihan SDM Untuk mencapai tujuan di atas, berbagai program pelatihan demi meningkatkan kualitas SDM pun telah dilakukan, diantaranya dengan cara rutin menyelenggarakan berbagai pelatihan internal seperti:
Dasar-Dasar Perbankan Syariah. Dasar Motivasi. Training Product. Training Service Excellence. Training Operational. Diklat Karyawan Cabang Baru. Team Building.

62

human resources sumber daya manusia

human resources sumber daya manusia

63

The constant effort to improve the human resources competence in banking will consistently be the focus of Bank Mega Syariah. The purpose is to improve the human resources competence amidst the harsher competition in sharia banking as well as banking in general. Upaya untuk terus meningkatkan kompetensi SDM di bidang perbankan secara konsisten akan terus menjadi fokus Bank Mega Syariah. Hal ini guna meningkatkan kemampuan SDM di tengah persaingan yang semakin kompetitif dalam industri perbankan syariah pada khususnya, serta perbankan secara umum.

Besides training internally within the company, the knowledge and skills of human resources in Bank Mega Syariah are constantly improved through various training and development programs externally. The following are some external training and development programs that the employees of Bank Mega Syariah have gone through:
Socialization of Sharia Guaranteeing Program. Training of Sharia Banking. PPM Management Analysis. Cooperation Taskforce Workshop. FIF Taskforce Workshop. Training on Sharia Banking for AO, LPPI. Emotional Spiritual Quotion (ESQ) Training. InfoBank Seminar. Company Assessor Workshop. Risk Management Executive Workshop.

Selain dilakukan di internal perusahaan, pengetahuan dan keterampilan SDM di Bank Mega Syariah juga terus diasah melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan di eksternal perusahaan. Berikut adalah berbagai program pelatihan dan pengembangan secara eksternal yang pernah diikuti oleh karyawan Bank Mega Syariah, yaitu:
Sosialisasi Program Penjaminan Syariah.

Risk Management Training. Training on Tax System by Asbisindo. Super Selling Training by Mario Teguh. International Conference on Islamic Banking. Workshop on Measuring Customer Satisfaction. InfoBank Outlook.

Pelatihan Risk Management. Pelatihan Perpajakan Asbisindo. Pelatihan Super Selling Mario Teguh. International Conference on Islamic Banking. Workshop Measuring Customer Satisfaction. InfoBank Outlook.

Training Perbankan Syariah. Kajian Manajemen PPM. Workshop Taskforce Koperasi. Workshop Taskforce FIF. Pelatihan Perbankan Syariah untuk AO, LPPI. Emotional Spiritual Quotion (ESQ) Training. Seminar InfoBank. Workshop Penilai Perusahaan. Risk Management Executive Workshop.

Seminar on Islamic Banking Financing Restructuring. Seminar Islamic Banking Financing Restructuring. Seminar on Measuring Promotion Effectiveness. Seminar on Managing and Motivating Sales Team. Indonesia on Economic Outlook. Workshop on Treasury Derivative Accounting. Workshop on Risk-Base Credit Audit. Et cetera.

Seminar Measuring Promotion Effectiveness. Seminar Managing dan Motivating Sales Team. Indonesia Economic Outlook. Workshop Treasury Derivative Accounting. Workshop Audit Perkreditan Berbasis Risiko. Dan lain-lain.

64

human resources sumber daya manusia

human resources sumber daya manusia

65

The fields of training being focused by Bank Mega Syariah are the mastery of Core Competency, Leadership Competency, and Technical Competency. Adapun bidang-bidang pelatihan yang kini tengah menjadi fokus pengembangan Bank Mega Syariah diarahkan pada penguasaan Core Competency, Leadership Competency, dan Technical Competency.

Human Resources Development Strategy 2008 The constant effort to improve the human resources competence in banking will consistently be the focus of Bank Mega Syariah. The purpose is to improve the human resources competence amidst the harsher competition in sharia banking as well as banking in general. Regarding the demanding competition and the challenging target, Bank Mega Syariah has designed various well-planned and integrated employee development programs in the areas of business and support. The fields of training being focused by Bank Mega Syariah are the mastery of Core Competency, Leadership Competency, and Technical Competency. Core Competency is a competency which is compulsorily owned by all the human resources of Bank Mega Syariah. This competence covers comprehension of vision, mission and value, Service Excellence, Sharia Banking Operation, etc. This competence must be mastered well by all human resources in order to give service with value to the customers. Leadership Competency is a competency which is compulsorily owned by employees in managerial levels, ranging from supervisory to division head, in the form of managing the staff, planning, management, decision making, etc.

Strategi Pengembangan SDM 2008 Upaya untuk terus meningkatkan kompetensi SDM di bidang perbankan secara konsisten akan terus menjadi fokus Bank Mega Syariah. Hal ini guna meningkatkan kemampuan SDM di tengah persaingan yang semakin kompetitif dalam industri perbankan syariah pada khususnya, serta perbankan secara umum. Terkait dengan tuntutan persaingan dan target yang diemban, Bank Mega Syariah telah merancang berbagai program pengembangan karyawan yang terencana dan terintegratif baik di area bisnis maupun support. Adapun bidangbidang pelatihan yang kini tengah menjadi fokus pengembangan Bank Mega Syariah diarahkan pada penguasaan Core Competency, Leadership Competency, dan Technical Competency. Core Competency, merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seluruh SDM Bank Mega Syariah. Kompetensi ini berupa pemahaman visi, misi dan value, Service Excellence, Syariah Banking Operation dan sebagainya. Kemampuan ini harus dikuasai dengan baik oleh seluruh SDM agar dapat memberikan pelayanan yang memiliki value kepada nasabah. Leadership Competency, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan di tingkat pimpinan, baik pimpinan lini (supervisory) hingga eksekutif (division head) dalam bentuk pengelolaan anak buah, perencanaan, manajemen, pengambilan keputusan dan sebagainya.

With this competence, a leader in Bank Mega Syariah is expected to be able to gear the staff to work and serve in accordance with the companys vision, mission, and values. Technical competency is a competency which is compulsorily owned by employees according to their specialization, e.g.: accounting, sales, recruitment, legal, audit, etc. This is shown so that employees have comprehension and are able to do their duties well, pursuant to their job descriptions. The company also held general activities like family gathering, social activities, etc. These activities are aimed at improving togetherness within the working teams not only between staff and leaders but also among the workers of Bank Mega Syariah. In terms of quantity, along with the rapid business growth, up to now Bank Mega Syariah employs 230 people (per December 2007) consisting of 133 male and 97 female employees with various levels of education. According to the plan, along with the expansion in the years to come, the quantity will also be continuously increased.

Dengan kemampuan ini diharapkan seorang pimpinan Bank Mega Syariah dapat mendorong anak buah untuk bekerja dan melayani sesuai visi, misi dan nilai yang dianut perusahaan. Technical Competency, merupakan kemampuan yang harus dimiliki terkait dengan spesialisasi bagian masing-masing, contoh: akuntansi, sales, recruitment, legal, audit dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar setiap karyawan memahami dan mampu mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Kegiatan lainnya yang bersifat umum di antaranya: family gathering, kegiatan sosial, dan sebagainya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan tim kerja baik antara karyawan dan pimpinan maupun antar sesama karyawan Bank Mega Syariah. Secara kuantitas, seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis, hingga kini jumlah SDM Bank Mega Syariah adalah 230 orang (per Desember 2007) yang terdiri dari 133 laki-laki dan 97 orang perempuan dari berbagai tingkat pendidikan. Dan rencananya, sejalan dengan ekspansi yang akan dilakukan di tahun-tahun mendatang, peningkatan kuantitas pun akan terus dilakukan.

66

human resources sumber daya manusia

human resources sumber daya manusia

67

Composition of Employees Education Komposisi Pendidikan Karyawan Master Sarjana Bachelor Sarjana Diploma Diploma Senior High School SMU Junior High School SMP Total Jumlah

People Orang 6 162 42 18 2 230

Percentage Persentase 3% 70% 18% 8% 1% 100%

Structure of Human Resources According to Education and Gender Struktur Tenaga Kerja Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Master Sarjana Bachelor Sarjana Diploma Diploma Senior High School SMU Junior High School SMP Total Jumlah

Man Laki-Laki 5 91 20 15 2 133

Woman Perempuan 1 71 22 3 0 97

Policy and Remuneration Strategy More than merely to improve the quality and quantity of the human resources of Bank Mega Syariah, we fully aware that motivating the employees is one of the most effective ways to make them work better so that they can give a value from what they are doing. Therefore, we continuously motivate the employees both through various trainings and through increasing their welfare. Regarding welfare, there are two things underlined by the management, namely compensation (compensation and facilities) and benefit system. This is why the management feels the urge to keep reviewing and benchmarking with group or competitors in accordance with the condition of the organization, the wealth of the company, and the performance of the employees. To implement the two things above, the management has several plans, namely: 1. Construction of a Grading System referring to the compensation and performance of the employees. 2. Construction of a Salary Structure referring to grading, profession, and position.

Kebijakan dan Strategi Remunerasi Lebih dari sekedar peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Bank Mega Syariah, kami menyadari sepenuhnya, bahwa memberikan motivasi kepada karyawan merupakan salah satu cara yang paling efektif agar dapat bekerja dengan baik sehingga dapat memberikan nilai dari apa yang mereka kerjakan. Karenanya, kami pun tidak henti-hentinya terus memotivasi karyawan, baik melalui berbagai pelatihan sampai pada kesejahteraan karyawan. Dalam hal kesejahteraan, ada dua hal yang tengah menjadi perhatian manajemen yaitu compensation (kompensasi dan fasilitas) dan benefit system. Itulah mengapa, manajemen merasa perlu untuk terus melakukan review dan benchmarking dengan grup atau kompetitor yang disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kemampuan perusahaan serta kinerja karyawan. Terkait dengan hal tersebut di atas, ada beberapa hal yang rencananya akan dilakukan oleh manajemen, yaitu: 1. Penyusunan Grading System yang merujuk pada kompensasi dan kinerja karyawan. 2. Penyusunan Salary Structure yang merujuk pada grading dan jabatan serta posisi.

3. Guidelines of Remuneration/Compensation Benefit System which includes: a. Base pay based on salary structure. b. Benefit (only for certain positions and professions). c. Overtime pay (for those in clerical/ administration level). d. Benefit in terms of health care, Religious Holiday Allowance ( THR), bonus (based on the performance of the organization and employees), incentive (only for those in business area), workers social security (Jamsostek), facilities for religious and sports activities, etc.

3. Garis besar Remunerasi/Compensation Benefit System yang terdiri dari: a. Gaji pokok berdasarkan salary structure. b. Tunjangan (khusus untuk posisi dan jabatan tertentu). c. Lembur (bagi tingkatan clerical atau administration). d. Benefit berupa kesehatan, Tunjangan Hari Raya ( THR), Bonus (berdasarkan kinerja organisasi dan karyawan), insentif (khusus untuk area bisnis), Jamsostek, kegiatan rohani, olahraga dan lain-lain.

4. Periodical review on certain components is done pursuant to the condition of competitors and Para Group. The management will consistently and continuously carry out the program to increase human resources quality will be done in order to win the harsher competition. The management will also review its policy review to improve the performance and to routinely motivate the employees. The aim is of course to get qualified human resources that can build Bank Mega Syariah to become a company with good performance that is able to compete in the market, and able to give service not only to satisfy but also to give plus points to the customers.

4. Secara berkala dilakukan review terhadap komponen-komponen tertentu yang disesuai- kan dengan kondisi kompetitor dan Para Group. Program peningkatan kualitas SDM secara konsisten akan terus dilakukan demi memenangkan persaingan yang semakin ketat. Tidak hanya itu, review kebijakan dalam rangka meningkatkan kinerja dan memotivasi karyawan secara rutin akan terus dijalankan oleh manajemen. Tujuannya, tentu saja menciptakan SDM yang berkualitas yang bisa menggiring Bank Mega Syariah menjadi perusahaan yang berkinerja baik dan kompetitif di pasar serta mampu memberikan pelayanan yang tidak hanya memuaskan tetapi juga bernilai tambah bagi nasabah.

68

business development pengembangan bisnis

business development
pengembangan bisnis

In order to improve the service and widen the network, during 2007, Bank Mega Syariah added its branch offices so it now has 15 branch offices spread in several big cities like Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, Kediri, and Makassar. Guna meningkatkan pelayanan dan memperluas jaringan, selama tahun 2007, Bank Mega Syariah menambah jumlah kantor cabang menjadi sebanyak 15 jaringan kantor cabang yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, Kediri, dan Makassar.

The Accumulation of Wealth Thankfully, in 2007 Bank Mega Syariah could successfully accumulate the wealth of the third party. At the end of 2007, the third partys wealth in Bank Mega Syariah reached Rp. 2,169.44 billion. This growth is followed by the increase the Number of Accounts (NoA). During the year of 2007, Bank Mega Syariah managed to increase NoA of the third party to approximately 60 new accounts per month. And until the end of 2007, the total NoA of the third party reached 10,603 accounts. In accordance with the business plan determined in the beginning of 2007, the growth of the third partys NoA was dominated by the growth of low cost fund NoA from saving and demand deposit products. This is what made Bank Mega Syariah successful in increasing the low cost fund compared to expensive fund.

Penghimpunan Dana Patut disyukuri, pada tahun kinerja 2007 Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga. Pada akhir tahun kinerja 2007, Dana Pihak Ketiga Bank Mega Syariah tercatat sebesar Rp. 2.169,44 miliar. Pertumbuhan ini diiringi dengan peningkatan jumlah rekening (NoA-Number of Account). Selama tahun 2007, Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan NoA Dana Pihak Ketiga rata-rata sebesar 60 account baru perbulan. Dan hingga akhir tahun 2007, total NoA Dana Pihak Ketiga menjadi sebesar 10.603 account. Sesuai rencana bisnis yang ditetapkan awal tahun 2007, pertumbuhan NoA Dana Pihak Ketiga didominasi oleh pertumbuhan NoA dana murah dari produk-produk tabungan dan giro. Hal inilah yang membuat Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan komposisi dana murah dibanding dana mahal.

70

business development pengembangan bisnis

business development pengembangan bisnis

71

The effort to increase the accumulation of wealth and enlarge the composition of low cost fund has been the focus of Bank Mega Syariah since 2006. Various innovative strategies have been done while still strongly holding on to the principle of prudential banking by empowering the existing resources. Upaya meningkatkan pencapaian penghimpunan dana dan memperbesar komposisi dana murah menjadi fokus Bank Mega Syariah sejak tahun 2006. Berbagai strategi inovatif pun dilancarkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dengan memberdayakan sumber-sumber yang ada.

In the end of 2006, the composition of low cost fund was only 11.53% from the total of the wealth of the third party. While in the end of 2007, the composition of low cost fund of Bank Mega Syariah raised to 24.55% compared to the total of the wealth accumulation of the third party. The success was influenced by various innovations of products and services which gives plus points to the costumers through many kinds of programs. Take saving products as example, Tabungan Utama and Tabungan Education are very much in demand for it gives competitive profit-share plus free insurance protection. In order to improve the service and widen the network, during 2007, Bank Mega Syariah added its branch offices so it now has 15 branch offices spread in several big cities like Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, Kediri, and Makassar. Bank Mega Syariah continuously improves its service to fund the customer by advancing the e-channel service. To do this, Bank Mega Syariah joined the network of ATM Bersama and ATM Prima.

Pada akhir tahun 2006, komposisi dana murah masih sebesar 11,53 % dari total Dana Pihak Ketiga. Sementara pada akhir tahun 2007, komposisi dana murah Bank Mega Syariah meningkat menjadi 24,55% dibanding total penghimpunan Dana Pihak Ketiga. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari berbagai inovasi produk maupun layanan yang memberikan nilai tambah bagi nasabah melalui berbagai macam program. Untuk produk tabungan, Tabungan Utama dan Tabungan Pendidikan merupakan produk yang banyak diminati nasabah perseorangan karena memberikan bagi hasil kompetitif plus perlindungan asuransi gratis. Guna meningkatkan pelayanan dan memperluas jaringan, selama tahun 2007, Bank Mega Syariah menambah jumlah kantor cabang menjadi sebanyak 15 jaringan kantor cabang yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, Kediri, dan Makassar. Bank Mega Syariah juga terus meningkatkan layanan kepada nasabah funding dengan meningkatkan layanan e-channel. Ini dilakukan dengan telah bergabungnya Bank Mega Syariah dalam jaringan ATM Bersama dan ATM Prima.

Internally, the success of Bank Mega Syariah in accumulating its wealth is the result of the implementation of Funding Incentive Program. This program is aimed at increasing the growing number of customers/business transactions which will eventually and significantly boost the growth of low cost fund, help branch offices to reach the target more quickly, boost the active participation of the employees of Bank Mega Syariah in developing its business, and give the opportunity to the employees to gain more appropriate income pursuant to their contribution to the company. The effort to increase the accumulation of wealth and enlarge the composition of low cost fund has been the focus of Bank Mega Syariah since 2006. Various innovative strategies have been done while still strongly holding on to the principle of prudential banking by empowering the existing resources. In 2008, Bank Mega Syariah will stay focused on improving the composition of low cost fund to 20% of the total wealth of the third party, on increasing the number of saving and demand deposit accounts. Therefore, Bank Mega Syariah will take several actions concentrating on the following: 1. Increase of the porsion of saving and demand deposit as the source of low cost fund. 2. Various features of services. 3. Addition of office network in the form of full branch, sub branches, and treasury offices. 4. Development of sharia service office in collaboration with PT. Bank Mega, Tbk.

Di sisi internal, keberhasilan Bank Mega Syariah dalam menghimpun dana merupakan hasil dari penerapan Program Insentif Funding. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah nasabah atau transaksi bisnis yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dana murah secara signifikan, membantu kantor cabang dalam mempercepat pencapaian target, mendorong peran aktif pegawai Bank Mega Syariah dalam pengembangan bisnis dan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh pendapatan lebih sesuai dengan kontribusi pada perusahaan. Upaya meningkatkan pencapaian penghimpunan dana dan memperbesar komposisi dana murah menjadi fokus Bank Mega Syariah sejak tahun 2006. Berbagai strategi inovatif pun dilancarkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dengan memberdayakan sumber-sumber yang ada. Di tahun 2008, Bank Mega Syariah akan tetap fokus meningkatkan komposisi dana murah menjadi 20% dari total dana pihak ketiga, serta peningkatan jumlah rekening tabungan dan giro. Untuk itu, Bank Mega Syariah akan menempuh berbagai upaya yang dititikberatkan pada beberapa hal berikut: 1. Meningkatkan porsi tabungan dan giro sebagai sumber dana murah. 2. Fitur layanan yang beragam. 3. Penambahan jaringan kantor, dalam bentuk cabang penuh, cabang pembantu, dan kantor kas. 4. Pengembangan kantor layanan syariah bekerjasama dengan PT. Bank Mega, Tbk.

72

business development pengembangan bisnis

business development pengembangan bisnis

73

As a bank with constant attention to and consistent application of prudential banking, Bank Mega Syariah is considered quite successful in managing the risks of the distributed financing. Sebagai bank yang sangat memperhatikan dan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) Bank Mega Syariah dinilai cukup berhasil melakukan pengelolaan risiko atas pembiayaan yang disalurkan.

Financing In the year 2007, Bank Mega Syariah managed to distribute funding as big as Rp. 1,842.89 billion. The finance distribution was strongly influenced by the change in financing strategy. Through this program, Bank Mega Syariah redirected the consumer financing segment, which used to be done through the scheme of Joint Financing, to commercial financing segment. This strategy is done as an effort to diversify risk. Joint Financing is a finance facility for end users ownership of a vehicle, which was distributed through multifinance company. This effort was quite successful and the commercial financing distribution keeps growing. As the follow-up step of reprofiling the finance, Bank Mega Syariah keeps developing the finance distribution to the sectors of Micro, Small, and Medium Business (UMKM). As a bank with continuous effort to develop its business, in 2007, Bank Mega Syariah actively collaborated with various parties to distribute sharia financing. These collaborations were done with financial institutions including banks, non-banks, and cooperatives.

Pembiayaan Selama tahun kinerja 2007, Bank Mega Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp. 1.842,89 miliar. Penyaluran pembiayaan tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan strategi pembiayaan. Di tahun 2007, Bank Mega Syariah melakukan reprofiling pembiayaan. Melalui program ini, Bank Mega Syariah melakukan pengalihan segmen pembiayaan konsumer yang selama ini dilakukan melalui skema Joint Financing ke segmen pembiayaan komersial. Strategi ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi risiko. Joint Financing adalah pembiayaan kendaraan bermotor kepada end user yang disalurkan melalui perusahaan pembiayaan (multifinance). Upaya tersebut cukup berhasil dan penyaluran pembiayaan komersial terus mengalami pertumbuhan. Sebagai langkah lanjutan dari reprofiling pembiayaan, Bank Mega Syariah juga terus mengembangkan penyaluran pendanaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagai bank yang terus berusaha mengembangkan bisnis, selama tahun 2007, Bank Mega Syariah aktif bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyalurkan pembiayaan syariah. Kerjasama ini dilakukan dengan lembaga keuangan baik bank maupun non bank, serta koperasi.

As a bank with constant attention to and consistent application of prudential banking, Bank Mega Syariah is considered quite successful in managing the risks of the distributed financing. The very low rate of nonperformance financing proves this success. In 2007, Bank Mega Syariah noted only 1% for Non Performing Loan (NPL) gross ratio, and 0.42% for NPL nett ratio. This success was resulted from all the efforts done by the whole team of Bank Mega Syariah. Reflecting on this success, in 2008, Bank Mega Syariah will keep improving its business achievements. Therefore, Bank Mega Syariah has determined several strategies focusing on the following: 1. Increasing the function of intermediating in distributing the finance to the sectors of corporate, consumer, Micro, Small and Medium Business (UMKM) while still strongly holding on to prudential banking. 2. Actively participating in financing collaborations through syndication scheme and club deal. 3. Improving the finance distribution to the community through well-performing financial institutions like banks, non-banks, and cooperatives. 4. Addition of office network in the form of branch, sub branches, and treasury office. 5. Development of sharia service office (Mega Syariah Gallery) collaborating with PT. Bank Mega, Tbk.

Sebagai bank yang sangat memperhatikan dan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) Bank Mega Syariah dinilai cukup berhasil melakukan pengelolaan risiko atas pembiayaan yang disalurkan. Tingkat pembiayaan bermasalah yang sangat kecil menjadi bukti atas keberhasilan ini. Pada tahun kinerja 2007, Bank Mega Syariah hanya mencatat pembiayaan bermasalah/Non Performing Loan (NPL) hanya sebesar 1% untuk NPL Rasio Gross, dan 0,42% untuk NPL Rasio Nett. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari semua upaya yang dilakukan oleh seluruh tim di Bank Mega Syariah. Berkaca pada keberhasilan ini, pada tahun 2008, Bank Mega Syariah akan terus meningkatkan pencapaian-pencapaian bisnis. Untuk itu, Bank Mega Syariah telah menetapkan berbagai strategi dengan fokus sebagai berikut: 1. Meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor korporasi, konsumer, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian.

2. Aktif berpartisipasi dalam kerjasama pembiayaan melalui skema sindikasi dan club deal. 3. Meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat melalui lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan koperasi, yang berkinerja baik.

4. Penambahan jaringan kantor, dalam bentuk cabang penuh, cabang pembantu, dan kantor kas. 5. Pengembangan kantor layanan syariah (Mega Syariah Gallery) bekerjasama dengan PT. Bank Mega, Tbk.

74

curriculum vitae of board of commissioners riwayat hidup dewan komisaris

curriculum vitae of board of commissioners riwayat hidup dewan komisaris

75

curriculum vitae of board of commissioners


riwayat hidup dewan komisaris

Marie Muhammad Chief


Place, Date of Birth Surabaya, 3rd April 1939 Education Master of Arts in Economics, Universitas Indonesia Jakarta Work Experiences 1969 - 1972 Director, Directorate General of State Financial Supervision Indonesias Ministry of Finance 1972 - 1988 Director, Directorate General of BUMN Advancement, Indonesias Ministry of Finance 1988 - 1993 Director, Directorate General of Tax, Ministry of Finance Indonesias Ministry of Finance 1993 - 1998 Minister of Finance of The Republic of Indonesia, Development Cabinet VI 2001 - 2004 Chief of Oversight Committee (OC) BPPN 1999 - present Chief of Indonesian Red Cross (PMI) Present Chief of: Indonesias Humanity Committee (KKI) Indonesias Transparency Community (MTI) Board of Commissioners PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Dudi Hendrakusuma Syahlani Commissioner


Place, Date of Birth Blitar, 9th November 1963 Education Magister Management, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Diploma of Management, Central Queensland University Australia Work Experiences 1990 Product and Service, Bank Rakyat Indonesia 1996 - 2000 Bank Mega, last position: Vice President, Leading the Marketing Product Division, Take Care Service Development Division Head, and Card Center Division Head 2001 Director, Bank Universal 2002 - present Director, Trans TV Present Commissioner of PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Ari Prabowo Commissioner


Place, Date of Birth Sidoarjo, 29th January 1943 Education Master of Economics, Universitas Indonesia Jakarta Work Experiences 1972 - 1974 Secretary of The Directorate General of Monetery, Indonesias Ministry of Finance 1974 - 1999 Bank Dagang Negara, last position: Junior Director Leading several branch offices 1994 - 2001 President Director, PT Bank Umum Tugu 2001 - Present Commissioner of PT. Bank Syariah Mega Indonesia

76

curriculum vitae of sharia supervisory board riwayat hidup dewan pengawas syariah

curriculum vitae of sharia supervisory board riwayat hidup dewan pengawas syariah

77

curriculum vitae of sharia supervisory board


riwayat hidup dewan pengawas syariah

KH. Maruf Amin Chief


Place, Date of Birth Tangerang, 11th March 1943 Education Master of Usluhuddin, Universitas Ibnu Chaldun Work Experiences 1968 - 1971 Lecturer, Faculty of Tarbiyah in Universitas Nahdatul Ulama 1970 - 1972 Member of Dakwah Coordinator (KODI) DKI Jakarta 1971 - 1973 Chief of Golongan Islam Faction of DPRD DKI Jakarta 1973 - 1977 Chief of PPP Faction, DPRD DKI Jakarta 1977 - 1982 Chief of Committee A, DPRD DKI Jakarta 1985 - present Lecturer, STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta 1997 - present Member of MPR/DPR RI 1999 Chief of Sharia Supervisory Board (DPS) PT. Danareksa Inv. 2000 - present Chief of The Main Committee on MUI Edict 2001 - present Chief of DPS, Bank Negara Indonesia Member of DPS, Bank Muamalat Indonesia Chief of DPS, Asuransi Beringin Life 2003 - present Chief of DPS, Asuransi Jasindo Takaful Present Head of Executive Board of National Sharia (DSN), MUI Chief of DPS PT. Bank Syariah Mega Indonesia

DR. H. Achmad Satori Ismail Member


Place, Date of Birth Cirebon, 6th December 1955 Education Master from University of Al-Azhar, Egypt 1987 Doctoral Degree from University of Al-Minya, Egypt 1990 Work Experiences 1994 Administrator of: Daarul Furqon Islamic Boarding School, Cirebon Al Khairiyyah Islamic Boarding School, Cilegon Husnul Khotimah Islamic Boarding School, Kuningan, West Java 1999 - 2003 Lecturer STEI Jakarta 1992 - present Lecturer of: University of Muhammadiyah, Surakarta Islamic State University of Jakarta Present Head of: Daarul Furqon Foundation, Cirebon Al Mimbar Foundation, Bekasi Al Haromain Foundation, Jakarta Indonesian Dai Association Member of DPS PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Kanny Hidaya Y. Member


Place, Date of Birth Jakarta, 8th June 1966 Education Faculty of Economics, Universitas Indonesia 1993 Work Experiences 1990 - 1994 Senior Consultant, PT. Sumarno Pabotinggi Management Consultant 1994 - 1997 Assistant Manager of Research and Development, PT. Danereksa (Persero) 1995 - 1997 Senior Associate-Asset Management Unit PT. Danereksa (Persero) 1999 - 2000 Associate Director-Sharia Business Unit, PT. Danereksa (Persero) Assistant Vice President-Product Development 2001 - present Head of Retail and Distribution in Employees Cooperation PT. Danareksa (Kopedana) Present Member of DPS PT. Bank Syariah Mega Indonesia

curriculum vitae of board of directors riwayat hidup dewan direksi

79

curriculum vitae of board of directors

80

curriculum vitae of board of directors riwayat hidup dewan direksi

81

Beny Witjaksono President Director


Place, Date of Birth Jember, 10th October 1964 Education Magister Management in Marketing, STIE IPWI Jakarta 1995 Master of Agriculture, Universitas Jember 1987 Work Experiences 1989 - 1995 Credit Analist, PT. Bank Ekspor Impor Indonesia 1994 - 1995 Assistant of President Director, Para Group 1995 - 1997 Director, PT. Para Multifinance Coordinator of Survival/Surviving Team Mega Bank 1997 - 1998 Director PT. Bank Mega 1999 - 2003 Director of Treasury, IT and Operation PT. Bank Mega Tbk. 2004 - 2006 Director of IT and Operation PT. Bank Mega, Tbk. 2006 - 2007 Director of Treasury and International Banking PT. Bank Mega Tbk. 2007- present President Director PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Budi Wisakseno Director


Place, Date of Birth Jakarta, 18th June 1954 Education Master of Economics, Universitas Trisakti Work Experiences 1979 - 1981 Processor Staff, Citibank Jakarta 1981 - 1989 Head of Jakarta Headquarters, Bank Duta 1989 - 1992 Leader, Bank Universal, Jakarta 1993 - 1994 Head of Rabo, Bank Duta Indonesia, Jakarta 1995 - 2002 Director Bank Muamalat Indonesia 2003 - 2007 President Director PT. Bank Syariah Mega Indonesia 2007 - present Director of HCM and Compliance PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Haryanto Budi Purnomo Director


Place, Date of Birth Jakarta, 29th August 1964 Education Master of Legal Degree from Universitas Indonesia, Jakarta Work Experiences 1991 - 1993 Loan Unit Head PT. Bank Universal 1993 Act PIC Operation Head PT. Bank Universal 1993 - 1995 Operation Head PT. Bank Universal 1995 - 1997 Business Support Head Corporate Banking PT. Bank Universal 1997 - 1999 Portfolio Management Head Marketing Services Support PT. Bank Universal 1999 Portfolio Management Head, Risk Management Group PT. Bank Universal 1999 - 2000 General Services Division Head PT. Bank Universal 2000 Operation Development Division Head PT. Bank Universal 2000 - 2001 Network Operation Division Head PT. Bank Universal 2000 - 2003 Mid Size Business Operation Group Head PT. Bank Universal 2003 - 2007 Director of Compliance and HRM PT. Bank Syariah Mega Indonesia 2007 - present IT and Operational Director PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Ani Murdiati Director


Place, Date of Birth Kudus, 8th July 1962 Education Master of Biology Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Work Experiences 1989 - 1990 Operational and Marketing, Jayabank 1990 - 1997 Branch Manager Jayabank in Bumi Serpong Damai, Pondok Indah, Jatinegara, and Semarang 1997 - 1998 Head of Operational Headquarters Bank Pelita 1998 - 1999 Member of Liquidation Team in Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN) 1999 - 2001 Assistant Vice President, PT. Bank Mega Tbk. in charge of Sub-Branch Office of Bank Mega Melawai 2001 - 2004 Business Director PT. Bank Umum Tugu 2004 - present Business Director PT. Bank Syariah Mega Indonesia

82

organizational structure struktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

organizational structure struktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

83

General Share Holders Meeting

Sharia Supervisory Board

Board of Commissioners Steering Committees GCG : Audit, Risk Monitoring, Remuneration, and Nomination President Director Beny Witjaksono CFO

Steering Committees: Financing, ALCO, Human Capital, IT, Product, Risk Management

Business Director Ani Murdiati

Operation and IT Director H.B. Purnomo

Compliance and Human Capital MGT Director Budi Wisakseno

Financing Division Financing Deputy Division Product Dev. and Evaluation Dept. Business Alliance Mgt Dept. Sharia Mega JF Dept. Commercial Financing Dept.

Funding Division Funding Deputy Division Wealth Mgt and Product Evaluation Dept. Sharia Credit Card Dept. Payment, E-Channel and Business Alliance Dept. Corporate Funding Dept. Retail Funding Dept. Direct Sales Management Dept.

Service and Promotion Division Service and Call Center Dept. Promotion Dept. Branch Performance Mgt Dept. Network Development Dept.

Treasury and FI Division

Financing Operation Divison Branches System and Procedure Dev. Dept. JF and MF Channeling Center Dept. Acceptance and Process Control Dept. Processing and Admin Support Dept. Legal and SAM Dept.

Liabilities and GS Ops. Divison System and Procedure Dev. Dept. Central Banking Operation-Jkt Dept. ATM Center Dept. General Services Dept. Internal Ops. Control Dept.

Information Technology Divison System and Application Dev. Dept. Infrastructure and Network Support Dept. IT Operation and Services Dept.

Human Capital Mgt Divison HR Dev. and Training Dept. HC Operation Administration Dept.

Corporate Secretary Divison Corporate Communication Dept. Corporate Adm. and Services Dept. Corporate Legal Dept. Compliance, GCG, and KYC Dept. Compliance Process Dev. Unit Compliance Monitoring (UKPN) Unit

Corporate Planning Divison Corp Planning. FinCon and MIS Dept. Accounting, Tax and Reporting Dept.

Internal Auditor (SKAI) Audit Team 1 Audit Team 2 Special Audit Team

Risk Management Div. Risk Mgt Development Dept. Risk Mgt Operation Dept. Financing Reviewer Dept.

Treasury Dept. Financial Institution Dept.

Sub Branches Cash Offices / Office Channeling

Consumer Financing Dept. Program Financing Dept.

organizational structure
struktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

84

composition of shareholders komposisi pemegang saham

composition of shareholders komposisi pemegang saham

85

composition of shareholders
komposisi pemegang saham
Names of Companies in The Group Nama Perusahaan dalam Grup
PT. Mega Corpora (d/h PT. Para Global Investindo) PT. Para Rekan Investama Total Jumlah Lembar

Share Ownership Jumlah Kepemilikan Saham


Rp %

150,059,654

150,059,654,000

99.99

Ownership of Directors, Board of Commissioners, Stakeholders in the Group Kepemilikan Direksi, Komisaris, Pemegang Saham dalam Grup Ownership of Board of Directors, Board of Commissioners in the Group (Para Group) is nill, while the composition of the details of ownership of stakeholders in the Group can be seen in the table below: Names of Companies in The Group Nama Perusahaan dalam Grup
PT. Para Multifinance PT. Bank Mega, Tbk. PT. Mega Capital PT. Mega Corpora PT. Mega Corpora

Kepemilikan Direksi, Komisaris dalam Grup (Para Grup) adalah nihil, sedangkan komposisi kepemilikan pemegang saham dalam Grup dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut ini: Percentage of Share Ownership Jumlah Kepemilikan Saham

1,000

0.01

150,059,655

150,059,655,000

100.00

Names of Companies in The Group


Ari Prabowo

Percentage of Share Ownership Jumlah Kepemilikan Saham


Beny Witjaksono Budi Wisakseno Ani Murdiati Haryanto Budi Purnomo - - - -

PT. Para Rekan Investama - - - 0.01%

Marie Muhammad

Dudi H. Syahlani

Nama Perusahaan dalam Grup


PT. Para Multifinance PT. Bank Mega, Tbk. PT. Mega Capital PT. Mega Corpora

93.55% 52.22% 99.99% -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

PT. Para Bandung Propertindo

0.01%

PT. Para Bandung Propertindo

PT. Televisi Transformasi Indonesia

0.01%

PT. Televisi Transformasi Indonesia

PT. Asuransi Jiwa Mega Life

50.00%

PT. Asuransi Jiwa Mega Life

PT. Asuransi Umum Mega

99.99% 35.00%

0.01% -

- -

- -

PT. Asuransi Umum Mega

- -

- -

- -

- -

PT. Mega Central Finance

PT. Mega Central Finance

PT. Mega Auto Finance

60.00%

PT. Mega Auto Finance

86

profile bank mega syariah profil bank mega syariah

profile bank mega syariah profil bank mega syariah

87

Present 2003-2004
Based on Bank of Indonesias principal license No. 5/39/DpG/BPS dated October 13th, 2003, operational license No. 6/10/Kep.DpG/2004 dated July 24th, 2004, and license to change name No. 6/11/Kep.DpG/2004 dated July 27th, 2004, PT. Bank Syariah Mega Indonesia was formally instituted. This banks Sharia banking operation was officially operated on August 25th, 2004. Berdasarkan surat izin dari Bank Indonesia yakni Izin Prinsip No. 5 / 39 /DpG /BPS tanggal 13 Oktober 2003, Izin Operasi No.6 / 10 / Kep.DpG / 2004 tanggal 27 Juli 2004 serta Izin Perubahan Nama No.6 / 11 / Kep.DpG / 2004 tanggal 27 Juli 2004, maka lahirlah PT. Bank Syariah Mega Indonesia. Bank ini kemudian resmi beroperasi secara syariah, tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2004. The strong commitment of PT. Para Global Investindo as the majority shareholder to bring Bank Syariah Mega Indonesia to be one best sharia bank, was proven by developing this bank through strong capital injection. This step was aimed at bringing forward the sharia banking business as well as helping build Indonesian economy in general. And on November 1st, 2007, this bank announced its self as Bank Megas sister company by launching a new logo (brand) Bank Mega Syariah. Komitmen penuh PT. Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah kebanggaan bangsa, diwujudkan dengan mengembangkan bank umum syariah ini melalui pemberian modal kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Dan pada tanggal 1 November 2007, Bank ini mengukuhkan indentitas diri sebagai sister company dari Bank Mega dengan meluncurkan logo (brand) baru Bank Mega Syariah.

1990-2000
PT. Bank Syariah Mega Indonesia set off its journey as a general bank, Bank Umum Tugu. In 2000, Para Group, a business group that also manages PT. Bank Mega, Tbk, Trans TV, and some other business units, successfully acquired Bank Umum Tugu and further developed it into an sharia bank. Perjalanan PT. Bank Mega Syariah Indonesia dimulai dari sebuah bank umum bernama PT. Bank Umum Tugu. Pada tahun 2000, Para Group, kelompok usaha yang juga menaungi PT. Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa perusahaan lainnya, mengakuisisi PT. Bank Umum Tugu untuk mengembangkannya menjadi bank syariah.

profile bank mega syariah


profil bank mega syariah

Achievements Penghargaan

The strong commitment of PT. Para Global Investindo as the majority shareholder to bring Bank Syariah Mega Indonesia to be one best sharia bank, was proven by developing this bank through strong capital injection. Komitmen penuh PT. Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah kebanggaan bangsa, diwujudkan dengan mengembangkan bank umum syariah ini melalui pemberian modal kuat.

1. The Best Sharia Bank of 2007 by majalah Investor. Bank Syariah Terbaik 2007 versi Majalah Investor. 2. The Most Efficient Non Foreign Exchange Bank of 2007 by Harian Bisnis Indonesia. Bank Non Devisa Terefisien 2007 versi Harian Bisnis Indonesia. 3. Described as Very Good for its performance in 2006 by Majalah InfoBank. Predikat Sangat Bagus untuk kinerja tahun 2006 versi Majalah Infobank 2007. 4. The Second Best Public Sharia Bank of 2006 by Karim Business Consulting. Bank Umum Syariah Terbaik Peringkat Ke-2 tahun 2006 versi Karim Business Consulting.

5. The Most Prudent Sharia Bank 2006 by Karim Business Consulting. The Most Prudent Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting. 6 . The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 by Karim Business Consulting. The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting. 7. The Most Growing Third Party Fund Market Share Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting. The Most Growing Third Party Fund Market Share Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting. 8. Described as Very Good for its performance in 2004 according to Majalah InfoBank in 2005. Predikat Sangat Bagus untuk kinerja tahun 2004 versi Majalah Infobank 2005.

products and services produk dan layanan

89

products and services


produk dan layanan

Bank Mega Syariah designs and develops many products and services to fulfill the various needs of the customers for banking transactions. All products and services are based on competitive profit-sharing, with the principles of fairness, kindness and assistance for the welfare of people from all walks of life (rahmatan lil alamin). I. Saving Products Tabungan Utama Mega Syariah Tabungan Utama Mega Syariah is a liquid saving without any time-limiting investment with deposit mechanism that enables customers to withdraw their money anytime they like. This saving is managed pursuant to the sharia system with wadiah agreement. With a Mega Syariah ATM card, customers feel at ease to withdraw money at any time. This card also functions as debit card that can be used to shop at various merchants. Tabungan Education Plus Mega Syariah Tabungan Education Plus Mega Syariah is a time- limiting saving in rupiah with the sharia principle of Mudharabah Muthlaqah which is designed to prepare the future of education fund. The strength of this product is its flexibility to change or determined the amount of monthly saving for a desired period of time and the possibility and benefit of free life insurance protection.

Bank Mega Syariah merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah akan transaksi perbankan. Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil yang kompetitif, dalam kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan seluruh lapisan masyarakat (rahmatan lil alamin). I. Produk Simpanan Tabungan Utama Mega Syariah Tabungan Utama Mega Syariah adalah simpanan likuid tanpa batasan waktu penempatan dengan mekanisme titipan yang dapat diambil sewaktu- waktu oleh nasabah dan dikelola sesuai prinsip syariah dengan akad wadiah. Dilengkapi dengan kartu ATM Mega Syariah, sehingga nasabah dengan leluasa dapat menarik dana kapanpun, dan dapat berfungsi sebagai kartu debit untuk berbelanja di berbagai merchant. Tabungan Pendidikan Plus Mega Syariah Tabungan Pendidikan Plus Mega Syariah adalah produk tabungan berjangka dalam mata uang rupiah dengan prinsip syariah Mudharabah Muthlaqah yang dirancang untuk mempersiapkan rencana masa depan dana pendidikan. Keunggulan produk ini adalah fleksibilitas untuk mengubah atau menentukan jumlah setoran bulanan dan jangka waktu sesuai kebutuhan dan kemampuan plus manfaat tambahan perlindungan asuransi jiwa gratis.

90

products and services produk dan layanan

91

Tabungan Umrah Plus Mega Syariah Tabungan Umrah Plus Mega Syariah is a planned saving provided especially to actualize the wish to go on an Umrah pilgrimage to Mecca. It also gives many additional benefits like free insurance protection during the trip to Mecca, free adminis- tration charge, free consultation of planning the Umrah pilgrimage, and the freedom to determine the period of time and the amount of routine saving. Giro Utama Mega Syariah Giro Utama Mega Syariah is a third partys saving with the sharia principle of wadiah, which enables fund management comfortably pursuant to customers needs and enables easy transaction using check, transfer form and demand deposit. Deposito Plus Mega Syariah Deposito Plus Mega Syariah is a short-term to medium-term saving product with optimum profit sharing (nisbah) for a certain period of time in a certain amount of deposit. This saving is managed pursuant to the sharia system using mudharabah agreement and applying profit-sharing system determined in advance written in an agreement.

Tabungan Umrah Plus Mega Syariah Tabungan Umrah Plus Mega Syariah merupakan tabungan perencanaan yang disediakan khusus untuk mewujudkan niat suci nasabah dalam mempersiapkan perjalanan Umrah ke Tanah Suci plus berbagai manfaat seperti gratis perlindungan Asuransi pada saat perjalanan ke Tanah Suci, bebas biaya administrasi, gratis konsultasi perencanaan Umrah, serta keleluasaan untuk menentukan jangka waktu dan setoran rutin. Giro Utama Mega Syariah Giro Utama Mega Syariah adalah simpanan dana pihak ketiga dengan prinsip syariah wadiah, yang memungkinkan pengelolaan dana dengan nyaman sesuai kebutuhan, serta memperoleh kemudahan bertransaksi melalui cek dan bilyet giro. Deposito Plus Mega Syariah Deposito Plus Mega Syariah adalah produk simpanan berjangka pendek sampai menengah dengan tingkat keuntungan (nisbah bagi hasil) yang optimal dalam jangka waktu dan nominal penempatan tertentu. Simpanan ini dikelola sesuai prinsip Syariah dengan menggunakan akad mudharabah dan menerapkan sistem bagi hasil yang ditentukan di muka secara tertulis dalam akad.

Fleksi Mega Syariah Fleksi Mega Syariah is a short-term (at least 1 week) liquid saving with easier deposit mechanism (wadiah) which can be withdrawn anytime by the customers, and can be used as cash collateral for finance facility.

Fleksi Mega Syariah Fleksi Mega Syariah adalah produk simpanan likuid jangka pendek (sekurang-kurangnya 1 minggu), dengan mekanisme titipan (wadiah) yang lebih leluasa karena dapat diambil sewaktu-waktu oleh nasabah, serta dapat dijadikan cash collateral untuk fasilitas pembiayaan.

II. Finance Products KPR Utama Mega Syariah KPR Utama Mega Syariah is a finance facility for an ownership of a house, house and shop, house and office, apartment and villa. The house construction or renovation uses the sharia concept of trading (murabahah) carried out in installment pursuant to the agreement made. KPR Program Mega Syariah KPR Program Mega Syariah is a finance facility for an ownership of a house not only the one pur chased from a developer but also the renovation and construction subsidized by the government. A civil servant may use the sharia concept of murabahah carried out in installment pursuant to the agreement made.

II. Produk Pembiayaan KPR Utama Mega Syariah KPR Utama Mega Syariah adalah fasilitas pembia- yaan kepemilikan rumah, ruko, rukan, apartemen dan villa, pembangunan rumah ataupun renovasi dengan menggunakan konsep syariah jual beli (murabahah) dengan angsuran sesuai kesepakatan (akad) yang telah disepakati. KPR Program Mega Syariah KPR Program Mega Syariah adalah fasilitas pembia yaan kepemilikan rumah melalui developer atau pun renovasi dan pembangunan rumah bersubsidi dari Pemerintah. Bagi Pegawai Negeri Sipil, menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kesepakatan (akad) yang telah disepakati.

92

products and services produk dan layanan

products and services produk dan layanan

93

KPM Utama Mega Syariah KPM Utama Mega Syariah is a finance facility for an ownership of a car, using the sharia concept of murabahah carried out in installment pursuant to the agreement made. Multi Guna Mega Syariah Multi Guna Mega Syariah is a finance facility for an ownership of consumptive goods besides cars and houses, using the sharia concept of murabahah carried out in installment pursuant to the agreement made. Pembiayaan Bisnis Mega Syariah Pembiayaan Bisnis Mega Syariah is a finance facility for business people or companies for the procurement of investment supplies and or working capital using the sharia concept of murabahah and profit- sharing ( mudharabah and musyarakah ). Gadai Emas Mega Syariah Gadai Emas Mega Syariah is a loan facility pursuant to the sharia principle by mortgaging belongings like gold jewels, gold bar or gold coin using the sharia concept: qardh and ijarah (rent).

KPM Utama Mega Syariah KPM Utama Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kesepakatan (akad) yang telah disepakati. Multi Guna Mega Syariah Multi Guna Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan barang-barang konsumtif selain mobil dan rumah dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kesepakatan (akad) yang telah disepakati. Pembiayaan Bisnis Mega Syariah Pembiayaan Bisnis Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha atau perusahaan untuk keperluan pengadaan barang investasi dan atau modal kerja dengan menggunakan konsep syariah murabahah dan bagi hasil ( mudharabah dan musyarakah ). Gadai Emas Mega Syariah Gadai Emas Mega Syariah adalah fasilitas pinjaman dana yang sesuai prinsip Syariah dengan meng- gadaikan barang berharga berupa perhiasan emas, emas batangan dan koin emas dengan menggu- nakan konsep syariah: qardh dan ijarah (sewa). Joint Financing Mega Syariah Joint Financing Mega Syariah adalah fasilitas pem- biayaan melalui kerjasama antara Bank Mega Syariah dan Perusahaan Mitra untuk melakukan pembiayaan secara syariah kepada nasabah (end user), baik dalam bentuk kebutuhan konsumtif, modal kerja dan atau investasi.

Garansi Mega Syariah Garansi Mega Syariah is a written guaranteeing facility given by Bank Mega Syariah to the benefi ciary for clients in implementing certain project.

III. Services Safe Deposit Box Mega Syariah Safe Deposit Box Mega Syariah is a facility to deposit valuable belongings. Safe deposit boxes are provided in several sizes with special price. Mega Syariah Card Mega Syariah Card is a new facility of the multifunction ATM card for owners of tabungan Bank Mega Syariah. This card can be used to withdraw money at all ATMs with the logos ATM Bersama and ATM Prima. It can also be used as a debit card to shop at several merchants.

Garansi Mega Syariah Garansi Mega Syariah adalah fasilitas penjaminan tertulis yang diberikan oleh Bank Mega Syariah kepada penerima jaminan untuk keperluan nasabah dalam melaksanakan proyek tertentu.

III. Layanan Safe Deposit Box Mega Syariah Safe Deposit Box Mega Syariah adalah fasilitas penyimpanan barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat. Mega Syariah Card Mega Syariah Card merupakan fasillitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh ATM berlogo ATM Bersama dan ATM Prima serta dapat diguna- kan sebagai kartu debit untuk berbelanja di berbagai merchant.

Joint Financing Mega Syariah Joint Financing Mega Syariah is a finance facility through the collaboration of Bank Mega Syariah and Perusahaan Mitra to finance the customers (end user) in sharia way, be it for consumption, working capital, or investment.

94

network jaringan

network jaringan

95

network
jaringan

Headquarters Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Telp. (021) 79175500 (hunting) Fax. (021) 79193500 Jakarta Tendean Main Branch Office Kantor Cabang Utama Jakarta Tendean Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Telp. (021) 79175500 (hunting)

Cideng Sub-Branch Kantor Cabang Pembantu Jakarta Cideng Jl. Cideng Barat No. 91B Jakarta Pusat 10150 Telp. (021) 3523003 Fax. (021) 3512448 Enggano Sub-Branch Kantor Cabang Pembantu Jakarta Enggano Jl. Raya Enggano Ruko Enggano Megah, Blok B No. 9D Jakarta Utara 10150 Telp. (021) 43931279 Fax. (021) 43931282 Kebon Jeruk Sub-Branch Kantor Cabang Pembantu Jakarta Kebon Jeruk Kompleks Ruko Manhattan No. 28D Jl. Raya Panjang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11550 Telp. (021) 53690718 Fax. (021) 53690717 RS Sari Asih Ciledug Sub-Branch Kantor Cabang Pembantu RS Sari Asih Ciledug Jl. HOS Cokroaminoto (Jl. Raya Cileduk No. 38), Cileduk Tangerang 15151 Telp. (021) 7312122 Fax. (021) 7313972

Bandung Branch Kantor Cabang Bandung Bandung Super Mal Blok GF A 099A Jl. Gatot Subroto No. 289 Bandung 40273 Telp. (022) 91091699 (hunting) Fax. (022) 91091599 Treasury Office Amwa Bandung Kantor Kas Amwa Bandung Jl. Taman Citarum No. 3A Bandung 40115 Telp. (022) 4267680 Fax. (022) 4267680 Semarang Branch Kantor Cabang Semarang Kompleks Ruko Citraland B3 Simpang Lima, Jl. Gajah Mada Semarang 50134 Telp. (024) 8414545 Fax. (024) 8416565 Surabaya Branch Kantor Cabang Surabaya Kompleks Pertokoan Semut Megah Kav. C 5-6 Jl. Waspada Surabaya 60161 Telp. (031) 3536703 (hunting) Fax. (031) 3540272

Surabaya-Darmo Branch Kantor Cabang Pembantu Surabaya-Darmo Gedung Bank Mega Jl. Raya Darmo No. 95A Surabaya 60265 Telp. (031) 5688589 Fax. (031) 5688587 Kediri Branch Kantor Cabang Kediri Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.12 Kediri, Jawa Timur Telp. (0354) 691777 Fax. (0354) 688477 Makassar Branch Kantor Cabang Makassar Ruko Makassar Metro Square No. A7 Jl. Gunung Latimojong, Kota Makassar Sulawesi Selatan 90145 Telp. (0411) 317989 Fax. (0411) 324077

Kuningan Sub-Branch

Kantor Cabang Pembantu Jakarta Kuningan Gedung Wisma Tugu II Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-7 Jakarta 12940 Telp. (021) 5208428 (hunting) Fax. (021) 52962638 Kantor Cabang Pembantu Jakarta Panglima Polim Rukan Grand Panglima Polim No.18 Jl. Panglima Polim Raya Jakarta 12160 Telp. (021) 7395204 (hunting) Fax. (021) 7395250 Kantor Cabang Pembantu Jakarta Rawamangun Jl. Pemuda No. 9 Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telp. (021) 47881915 (hunting) Fax. (021) 4758175

Panglima Polim Sub-Branch

Rawamangun Sub-Branch

Bogor Branch Kantor Cabang Bogor Gedung Bank Mega Lt.8 Jl. Ir. H. Juanda No. 38-40 Bogor 16122 Telp. (0251) 356458 Fax. (0251) 356948

Das könnte Ihnen auch gefallen