Sie sind auf Seite 1von 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Agregat memiliki peranan yang sangat penting dalam penggunaannya sebagai material konstruksi beton dan jalan dimana sekitar 75% dari volume beton terdiri dari agregat (Bell,1980). Berdasarkan hasil pemetaan geologi sebelumnya, penyebaran agregat terutama agregat kasar pada daerah penelitian cukup luas dan dianggap representatif. Penyebaran agregat di daerah penelitian dijumpai sepanjang Sungai Balantiyeng dengan panjang sekitar 8.750 meter dan lebar antara (25 50) meter. Salahsatu program Pemerintah Daerah yaitu mengembangkan dan mengolah sumberdaya alam untuk menambah pendapatan daerah. Diantaranya dalam pengembangan daerah wisata, perbaikan prasarana jalan serta jembatan untuk mempermudah proses kegiatan ekonomi di daerah penelitian (Aridha,2009). Dalam mewujudkan program pemerintah daerah tersebut seperti perbaikan jalan, jembatan dan beton maka diperlukan bahan-bahan konstruksi berupa agregat kasar pada daerah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian kualitas material di daerah penelitian dengan melakukan uji keausan terhadap material tersebut. Selain itu dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir yang akan

memberikan informasi data-data geoteknik dan diharapkan bisa digunakan untuk pengembangan dan pembangunan daerah penelitian. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah melakukan uji keausan terhadap agaregat kasar berupa basal dan andesit pada endapan Sungai Balantiyeng yang berukuran kerikil hingga bongkah . Tujuannya adalah mengetahui tingkat keausan agregat kasar berupa basal dan andesit di sepanjang aliran Sungai Balantiyeng sebagai material konstruksi jalan dan campuran beton. 1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi pembahasan dalam penelitian ini mengenai keausan agregat kasar berupa basal dan andesit pada endapan Sungai Balantiyeng sebagai bahan konstruksi jalan dan campuran beton yang berukuran kerikil hingga bongkah pada daerah Pandang-Pandang Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan kualitas tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium dengan menggunakan Mesin Los Angeles Abrassion Test. 1.4 Letak, luas dan kesampaian Daerah Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Secara astronomis daerah penelitian terletak pada koordinat 1207.5'00" - 12011.5'00" BT dan 05o23'30" - 05o26'00" LS (Gambar 1.1).

Luas daerah penelitian 41,25 km 2 yang diukur pada peta topografi sekala 1 : 25.000 dengan interval kontur 25 meter. Peta tersebut merupakan perbesaran dari Peta Rupa Bumi Indonesia sekala 1 : 50.000 Lembar Tanette dengan nomor 2110-41 terbitan BAKOSURTANAL Edisi I 1991 (Cibinong, Bogor).
119o 120o 121o 122o

1o 2o 3o 4o 5o 6o

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian.

Daerah penelitian terletak sekitar 165 km di sebelah tenggara Kota Makassar. Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor beroda dua maupun beroda empat melalui jalan poros Makassar Bulukumba dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dari Kota Makassar. Sedangkan dari kota Bulukumba berjarak sekitar 14 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit menuju ke utara dengan kendaraan beroda dua maupun beroda empat melalui jalan poros Bulukumba - Sinjai. 1.5 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian lapangan dan penelitian laboratorium adalah peta topografi daerah penelitian sekala 1 : 25.000, kompas dan palu geologi, GPS, Loupe 10 x perbesaran, buku lapangan dan alat tulismenulis, larutan asam klorida (HCl) 0,1 M, tas dan kantong untuk conto batuan, komparator klasifikasi batuan beku, kamera foto, meteran dan pita ukur, pengamatan petrografis mengunakan mikroskop polarisasi dan preparat, serta uji laboratorium dengan mesin Los Angeles Abrassion Test.

Das könnte Ihnen auch gefallen