Sie sind auf Seite 1von 2

Milestones - Grand Jean Company didirikan pada pertengahan abad ke 19.

- Pada tahun 1929 Grand Jean berhasil bertahan dari depresi ekonomi pada tahun 1929. - Tercatat sebagai salah satu perusahan clothing manufacturers terbersar padatahun 1989. - 30 tahun belakangan perusahaan berhasil menjual semua produksinya, dan dapat dikatakan Grand Jean merupakan perusahaan yang memiliki efisiensi dan reliabilitas yang baik. - Tahun lalu kontraktor memproduksi sepertiga dari total pants yang dijual Grand Jean. How the business is running Grand Jean Company memilki 25 manufacturing plant. 25 plant ini diperlakukan sebagai expense centers. Semua plant ini bertindak sebagai engineered expense center yang fokus pada efisiensi, meliputi input dan output produksi. Melalui plant budgeting perusahaan menetapkan quota yang diberikan pada masing masing plant. Kemudian jika plant manager berhasil mencapai budget tersebut perusahaan menganggap kinerjanya sudah baik. Selain itu untuk mengevaluasi plant manager terhadap kinerja suatu plant, pemilik perusahaan mengukurnya berdasarkan, apakah relasi pada plant tersebut berjalan dengan baik, apakah pekerja merasa senang, dan juga tingkat kepuasan karyawan. Sementara itu untuk mendorong penjualan Grand Jean memiliki lima departemen marketing yang diperlakukan sebagai revenue centers. Mereka bertugas untuk melakukan forecast sales, dan kemudian dari forecast ini dibandingkan dengan sales actual untuk mengukur kinerja dari departemen marketing.

3. One plant manager recommended that plants be operated as profit centers because it would overcome some of the problems discovered by Mia Packard and the case writer. This plant manager commented, my competitor is the nearby independent manufacturer that makes the same pants for Grand Jean as my plant makes. And this outsider might also make pants for Grand Jeans competitors. Because of the competitive market, only the best managed plants survive in this business. Therefore, like the outside companys manager I should have bottom line responsibility and be rewarded accordingly. Do you agree or disagree with the profit center concept for Grand Jeans 25 manufacturing plants? How would this approach affect the plant managers decision, performance, etc? Mia Packard menemukan bahwa terjadi penimbunan hasil produksi melampaui quota yang ada, ketika plant berada pada masa produksi yang baik (good month). Penimbunan ini

bertujuan bertujuan untuk melakukan subsidi pada bad month, sehingga kuota pada bulan tersebut dapat terpenuhi dan kinerja dipandang bagus oleh perusahaan. Langkah ini diambil karena tidak ada insentif yang diberikan oleh perusahaan jika produksi melampaui quota yang ada. Sementara itu jika pada profit center maka plant akan berusaha meningkatkan efisiensi sebaik mungkin. Sehingga produksi akan meningkat, karena goal plant berubah dari mencapai kuota menjadi menciptakan profit untuk perusahaan. Tentunya pada sistem profit center perusahaan harus menyediakan insentif jika quota bisa terlampaui. Selain itu juga ada persaingan dengan independent kontraktor, sehingga plant harus berusaha lebih keras untuk bersaing dengan kinerja mereka. Untuk itu memperlakukan plant sebagai profit center dinilai tepat untuk meningkatkan efisiensi saat ini agar dapat bersaing dengan independent kontraktor, sehingga perusahaan dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada faktor eksternal.

Das könnte Ihnen auch gefallen