Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
halaman 1 dari
MODUL :
-.1 +engertian ++h ,adan ++h ,adan /aitu pajak atas penghasilan /ang diperoleh atau diterima badan usaha /ang bertempat kedudukan $ndonesia. ,esarn/a ++h /ang terutang bergantung pada jumlah besa rn/a laba sebelum pajak. Laba sebe -lum pajak dapat diketahui se0ara akurat jika pembukuan /ang dilakukan oleh 1+ telah sesuai dengan ketentuan prinsip akuntansi berlaku umum dan UU +erpajakan.
-.2 +embukuan sebagai Dasar +enghitungan +ajak +embukuan sebagai dasar penghitungan pajak menurut UU #o.2 ahun 1345 tentang +ajak +enghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU #o. 56 ahun 2004, dalam pasal 16 men/ebutkan bah7a salah satu 0ara untuk menghitung besarn/a penghasilan kena pajak adalah: +enghasilan bruto dikurangi dengan bia/a dan beban seperti /ang di -maksud pada pasal 8 a/at 91:, pasal 6 dan pasal 3, dan untuk bentuk usaha tetap 9,U : disebutkan pada pasal - a/at 92: dan a/at 95:. +asal ini se0ara tegas men/atakan bah7a dasar /ang dapat digunakan untuk memperoleh besaran laba kena pajak 9penghasilan kena pajak: adalah dengan 0ara penghasilan bruto dikurangi dengan bia/a dan beban, 0ara demikian ini
terpenting untuk menghitung ++h /ang terutang /aitu penghasilan dan bia/a. +roses mat-0hing antara penghasilan dengan bia/a terrefleksikan dalam Laporan +erhitung-an Laba-%ugi ,adan Usaha.
1. +enghasilan di dalam perpajakan dapat dibedakan menjadi 5 kelompok, /aitu : a. +enghasilan, Ob/ek +ajak +enghasilan b. +enghasilan, bukan Ob/ek +ajak +enghasilan 0. +enghasilan "ena +ajak se0ara (inal
2. &edangkan bia/a diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, /aitu: a. +engeluaran /ang dapat dibebankan sebagai bia/a b. +engeluaran /ang tidak dapat dibebankan sebagai bia/a
-.8 +enghasilan ,adan Usaha 9+asal 8 UU ++h: +enghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis /ang diterima atau diperoleh 7ajib pajak, baik /ang berasal dari $ndonesia maupun luar $ndonesia, /ang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah keka/aan 7ajib pajak /ang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dalam konteks 7ajib pajak badan, maka berikut ini termasuk pengertian penghasilan meliputi :
halaman 2 dari
1. Laba Usaha 2. "euntungan karena penjualan atau pengalihan harta, 5. +enerimaan kembali pemba/aran pajak /ang telah dibebankan sebagai bia/a 8. ,unga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang -. De;iden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk de;iden dari perusahaan asuransi k epada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi 6. %o/alt/ 2. &e7a dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, 4. "euntungan karena pembebasan utang, 3. "euntungan karena selisih kurs mata uang asing, 10. &elisih lebih karena penilaian kembali akti;a, 11. ambahan keka/aan neto /ang berasal dari penghasilan /ang belum dikenakan pajak.
1. ,unga Deposito< abungan, Diskonto &,$ 2. *adiah, Undian 5. ,unga &impanan 'nggota "operasi 8. +enjualan &aham +endiri 9di luar ,ursa !fek: -. +enjualan &aham milik +erusahaan Modal =entura
6. +en/alur, Dealer, 'gen dari +roduk +ertamina dan +remi> 2. +en/alur, )rosir dari erigu, )ula +asir, %okok 4. +enghasilan lain dari Usaha di bidang +ela/aran dan +enerbangan Luar #egeri
-.6 +enghasilan bukan Ob/ek +aj ak 1. ,antuan atau sumbangan, dan harta hibahan /ang diterima 2. 1arisan 5. *arta setoran tunai sebagai pengganti saham atau pen/ertaan modal 8. De;iden atau bagian laba /ang diterima atau diperoleh perseroan terbatas dari pen/ertaan modal pada badan usaha /ang didirikan dan bertempat kedudukan di $ndonesia -. ,agian laba /ang diterima atau diperoleh anggota perseroan komanditer /ang modaln/a tidak terbagi atas saham-saham 6. ,unga obligasi /ang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana 2. ,agian laba /ang diterima atau diperoleh perusahaan modal ;entura dari perusahaan pasangann/a
-.2 +engeluaran ?ang Dapat Dibebankan &ebagai ,ia/a ,ia/a adalah pengeluaran /ang mempun/ai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan usaha dalam rangka untuk memperoleh, mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. "arena penghasilan ada /ang
dikelom -pokkan sebagai penghasilan bukan ob/ek pajak, maka penghasilan /ang dimaksudkan dikurangi bia/a ini adalah penghasilan /ang merupakan bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii halaman 5 dari
ob/ek pajak, dan pembebanann/a dapat dilakukan dalam tahun p engeluaran atau se -lama manfaat dari pengeluaran tersebut. ,erikut pengeluaran -pengeluaran /ang diperkenankan mengurangi penghasilan bruto, meliputi : 1. ,ia/a untuk mendapatkan<memperoleh, menagih dan memelihara penghasilan 2. +en/usutan 5. "erugian karena penjual an atau pengalihan harta /ang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan 8. "erugian karena selisih kurs mata uang asing -. ,ia/a penelitian dan pengembangan perusahaan /ang dilakukan di $ndonesia 6. ,ia/a ,ea-&is7a, magang dan pelatihan
-.4 +engeluaran ?ang idak Diper kenankan Mengurangi +enghasilan ,ruto +engeluaran /ang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto atau tidak dapat dibebankan sebagai bia/a adalah pengeluaran untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan /ang bukan merupakan ob/ek pajak, atau pengeluaran tidak dilakukan tidak dalam batas -batas ke7ajaran sesuai dengan adat kebiasaan pedagang /ang baik. ,erikut
pengeluaran-pengeluaran /ang tidak diperkenankan mengurangi penghasilan bruto: 1. +embagian Laba dalam bentuk apapun. 2. ,ia/a /ang dikeluar kan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu<anggota 5. +embentukan atau pemupukan dana 0adangan ke0uali untuk bank,
leasing dengan hak opsi, usaha pertambangan, dan asuransi 8. +remi asuransi /ang diba/ar oleh 1+ Orang +ribadi, ke0uali diba/ar pemberi kerja -. +emberian dalam bentuk natura 6. @umlah /ang melebihi ke7ajaran /ang diba/arkan kepada pihak /ang pun/a hubungan istime7a sehubungan dengan pekerjaan 2. *arta /ang dihibahkan, bantuan<sumbangan dan 7arisan 4. ++h 3. ,ia/a /ang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi /ang menjadi tanggungann/a 10. )aji /ang diba/arkan kepada anggota persekutuan firma dan A= /ang modaln/a tidak terbagi atas saham 11. &anksi administrasi berupa bunga, denda di bidang perpajakan
1. +engertian Laba (iskal adalah laba /a ng dihitung berdasarkan ketentuan dan pera -turan undang -undang perpajakan. Laba fiskal ini juga dikenal sebagai la-ba kena pajak atau penghasilan kena pajak. Laba kena pajak ini diguna -kan untuk menghitung pajak penghasilan /ang terutang. bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii halaman 8 dari
2. "oreksi (iskal "oreksi fiskal bertujuan untuk men/esuaikan laba komersial 9/aitu laba /ang dihitung menurut +rinsip 'kunt ansi ,erlaku Umum: dengan ketentuan-ketentuan perpajakan sehingga diperoleh laba fiskal. Laporan +erhi-tungan Laba-%ugi /ang dibuat perusahaan merupakan laporan keuangan /ang disusun berdasarkan +rinsip 'kuntansi ,erlaku Umum. Oleh karena itu agar dapat menghitung besarn/a pajak penghasilan /ang terutang, perusahaan harus melakukan pen/esuaian laporan perhitungan rugi-la -ban/a tersebut agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan undang-undang perpajakan. Langkah pen/esuaian ini dilakukan dengan 0ara men0ari pos-pos rekening /ang berbeda perlakuan antara prinsip akun-tansi berlaku umum dengan ketentuan peraturan undang-undang perpa-jakan. +os -pos rekening ini /ang perlu dilakukan koreksi fiskal.
5.
*al-hal /ang menimbulkan perbedaan antara +rinsip 'kuntansi ,erlaku Umum dengan UU +erpajakan antara lain : a. +erbedaan "onsep +enghasilan Aontoh: 91: De;iden /ang diterima oleh + , ?a/asan, "o perasi, ,UM#<,UMD, 92: &isa Aadangan "erugian +iutang bagi ,ank, Leasing dan 'suransi b. +erbedaan Aara +engukuran +enghasilan Aontoh : +enjualan diukur sebesar jumlah /ang dibebankan kepada pembeli
tidak melihat apakah ada hubungan istime7a atau tidak. 0. +erbedaan "onsep ,ia/a +engeluaran /ang dapat dibebankan sebagai bia/a adalah semua pengorbanan ekonomis dalam rangka memperoleh barang dan jasa. idak terbatas han/a bia/a untuk mendapatakan, menagih dan memelihara penghasilan saja. &ingkatn/a, bia/a menurut paj ak adalah pengeluaran -pengeluaran /ang ada kaitan langsung dengan perolehan penghasilan d. +erbedaan Aara +engukuran ,ia/a &ama dengan 0ara pengukuran penghasilan, jika ada transaksi /ang tidak 7ajar karena hubungan istime7a maka transaksi tersebut harus di koreksi. e. +erbedaan Aara +embebanan atau 'lokasi ,ia/a Aontoh : 91: +en/usutan, han/a metode )aris Lurus dan &aldo Menurun dengan tarif /ang telah ditentukan. 92: +engakuan "erugian +iutang han/a menggunakan metode langsung 95: +enilaian +ersediaan han/a menggunakan m etode rata-rata dan ($(O bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii halaman - dari
f. 'dan/a penghasilan /ang kena pajak penghasilan se0ara final. +enghasilan /ang dikenakan pajak se0ara final berarti telah diperhitungkan pajak penghasilann/a sehingga tidak perlu
diperhitungkan lagi dalam menghitung pajak penghasil an di akhir tahun maka harus dikeluarkan dari laporan perhitungan laba-rugi
8. @enis "oreksi (iskal a. "oreksi (iskal +ositif "oreksi (iskal +ositif 9("+: adalah koreksi fiskal /ang menambah besarn/a laba kena pajak. b. "oreksi (iskal #egatif "oreksi (iskal #ega tif 9("#: adalah koreksi fiskal /ang mengurangi laba kena pajak
"oreksi (iskal #o #ama %ekening Lap."eu."omer sial +ositif #egatif Lap."eu.(is kal
bidang pertenunan. ,erikut ini laporan laba -rugi /ang berakhir 51 Desember 2003 :
+enjualan *++ Laba "otor otal ,ia/a Usaha Laba &ebelum +ajak +ajak +enghasilan Laba &etelah +ajak
%p. 26-.500.000,00 9%p. 8-0.000.000,00: %p. 51-.500.000,00 9%p. 212.300.000,00: %p. 102.800.000,00 9%p %p 15.220.000,00: 43.140.000,00
otal ,ia/a Usaha tersebut terdiri dari : a. )aji kar/a7an %p. 120.000.000,00 %p. 10.000.000,00 %p. 2-.000.000,00 %p. 2.000.000,00 %p. %p. -00.000,00 200.000,00 halaman 6 dari
e. ,ia/a pengeluaran saham f. +r emi asuransi kebakaran bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii
100.000,00
h. +iutang ragu - ragu i. Aadangan umum j. De;iden /ang diba/ar k. ++h +asal 2- /ang diba/ar otal ,ia/a Usaha
%p.
-00.000,00
%p. 212.300.000,00
$nformasi ambahan: 1: Dalam jumlah gaji kar/a7an sebesar %p. 120.000.000,00 termasuk juga pengeluaran pribadi direktur utama sebesar %p. 1-0.000,00 sebulan untuk bia/a sopir dan iuran asuransi ke0elakaan dan
kematian kar/a7an %p. 10.000.000,00 dan beras /ang dibagikan kepada kar/a7an %p. 2.000.000,00 2: *asil sto0k opname ditemukan nilai persediaan akhir lebih tinggi %p -0.000.000,00 dari nilai /ang dilaporkan dalam laporan rugi-la ba. 5: *arga perolehan mesin adalah %p. -0.000.000,00 dan disusutkan setahun 20B 9metode saldo menurun:, mesin tersebut memiliki masa manfaat 8 tahun 8: )edung dengan harga perolehan %p. 2-0.000.000,00 disusutkan sebesar 10B setahun 9metode garis lurus: -: anah d isusutkan 2B setahun 9metode garis lurus:
6: +iutang ragu -ragu dihapuskan karena /ang bersangkutan tern/ata telah mening -galkan $ndonesia untuk selaman/a tanpa diketahui alamatn/a 2: Aadangan umum adalah pen/isihan laba untuk tujuan umum 9merupakan pem -bentukan 0adangan:. Diminta : ,uatlah laporan rekonsiliasi fiskal, dan hitunglah ++h /ang masih
harus diba/ar. 9a: ,uatlah kertas kerja koreksi untuk menghitung laba-rugi fiskal + . M$A*!L$# bk per 51 Desember 2003C 9b: entukan besarn/a ++h /ang terutang dan ++h /ang mas ih harus bk untuk masa pajak 2003C
2. +en/elesaian
+enjelasan : a. Dalam jumlah gaji kar/a7an sebesar %p. 120.000.000,00 termasuk juga pengeluaran pribadi direktur utama sebesar %p. 1-0.000,00 sebulan untuk bia/a sopir dan iuran a suransi ke0elakaan dan kematian
kar/a7an %p. 10.000.000,00 dan beras /ang dibagikan kepada kar/a7an %p. 2.000.000,00
'nalisis : "arena %p 1-0.000,00 merupakan pengeluaran pribadi, maka tidak boleh dikurangkan terhadap penghasilan bruto perusahaan,sehingga dalam satu bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii halaman 2 dari
tahun 9%p 1-0.000,00 D 12 bln: jumlahn/a %p 1.400.000,00. Demikian pula untuk iuran asuransi ke0elakaan dan kematian kar/a7an /ang diba/ar oleh kar/a7an %p 10.000.000,00 juga tidak boleh dikurangkan terhadap penghasilan bruto perusahaan. 'dapun beras /ang dibagikan kepada kar/a7an termasuk natura sehingga tdk boleh dikurangkan terhadap
harus dikoreksi fis0al positif karena koreksi ini mengakibatkan laba kena pajakn/a meningkat.
b.
'nalisis : &to0k opname merupakan 0ara penghitungan persediaan akhir se0ara fisik atau se0ara langsung. #ilai persediaan akhir ini berpengaruh pada nilai harga pokok penjualan. @ika h asil sto0k opname ditemukan nilai persediaan akhir lebih tinggi %p -0.000.000,00 dari nilai /ang dil aporkan dalam laporan rugi-laba, maka nilai persediaan akhir tersebut perlu dikoreksi ag ar sesuai dengan nilai persediaan akhir sesungguhn/a. 'kibatn/a harga pokok penjualan juga perlu dikoreksi, jika nilai perse -diaan akhir naik sebesar %p -0.000.000,00, maka harga pokok penjualan -n/a akan turun %p -0.000.000,00. urunn/a
harga pokok penjualan ini berakibat naikn/a laba kotor atau laba kena pajak, maka koreksi sebesar %p -0.000.000,00 ini disebut koreksi fis0al positif.
0. *arga perolehan mesin adalah %p. -0.000.000,00 dan disusutkan setahun 20B 9metode saldo menurun:, mesin tersebut memiliki masa manfaat 8 tahun.
'nalisis : +en/usutan merupakan 0ara penghitungan manfaat ekonomis dinikmati atau terpakai selama satu tahun. #ilai pen/usutan ini akan mempengaruhi nilai
pe n/usutan untuk harta tetap /ang disusutkan dengan metode saldo menurun sebesar -0B dari harga perolehannn/a. Dengan demikian, 7ajib pajak dalam melakukan pen/usutan harta tetapn/a ini kurang 50B, sehingga besarn/a pen/usutan mesin ini perlu ditambah atau dikoreksi sebesar 50B dari harga perolehann/a /aitu 50B D %p -0.000.000 atau %p 1-.000.000,00. "arena adan/a penambahan bia/a pen/usutan ini, bia/a pen/usutann/a menjadi lebih besar atau naik sebesar %p 1-.000.000,00. *al ini menjadikan turunn/a laba kena p ajak sebesar %p 1-.000.000,00 juga maka koreksi fiskaln/a disebut koreksi fiskal negatif .
halaman 4 dari
d. )edung dengan harga perolehan %p. 2-0.000.000,00 disusutkan sebesar 10B setahun 9metode garis lurus:
'nalisis : +eraturan +erpajakan mengklasifikasikan bangunan menjadi bangunan permanen dan bangunan tidak permanen. ,esarn/a tarif pen/usutan untuk banguna n permanen sebesar -B dan bangu nan tidak permanen sebesar 10B dari harga perolehann/a. "arena gedung merupakan bangunan permanen, maka tarifn/a -B D %p 2-0.000.000,00, sehingga besarn/a pen/usutan bukan %p 2-.000.000,00 tetapi %p 12.-00.000,00. Oleh karena itu bia/a pen/usutan gedung perlu dikoreksi menjadi %p 12.-00.000,00, atau bia/an/a
turun %p 12.-00.000,00.
laba kotor atau laba kena pajak, maka koreksi sebesar %p 12.- 00.000,00 ini disebut koreksi fisk al positif.
e.
'nalisis : anah, dalam UU +erpajakan tidak boleh disusutkan, ke0uali tanah /ang digunakan produks i, misal untuk pembuatan batu bata, genting, gerabah dan sejenisn/a. idak berlaku jika tanah /ang digunakan untuk memproduksi
batu -bata, genting dan sejenisn/a tersebut dari hasil membeli. Dengan demikian, pen/usutan atas tanah ini harus dikoreksi atau harus dikeluarkan dari 0ara penghitungan laba kena pajak. 'kibat koreksi terhadap bia/a
pen/usutan tanah ini, maka laba kena pajakn/a akan naik sebesar penghapusan bia/a pen/usutan tanah tersebut, maka koreksi fis0al ata bia/a pen/usutan tanah sebesar %p 2 .000.000,00 ini disebut koreksi fis0al positif.
f. +iutang ragu-ragu dihapuskan karena /ang bersangkutan tern/ata telah meninggalkan $ndonesia untuk selaman/a tanpa diketahui alamatn/a
'nalisis : Metode penghapusan piutang, dalam akuntansi ada 2 9dua: /aitu metode indire0t 9tidak langsung: dan metode dire0t 9langsung:. Metode $ndire0t, penghapusan piutang menggunakan 0ara taks iran terhadap piutang /ang telah melebihi 7aktu tagihann/a. &emakin lama umur tagihan piutang maka
dimungkinkan semakin ke0il tingkat tertagihn/a. +iutang /ang tidak dimungkinkan ditagih dianggap sebagai "erugian +iutang, sehingga 0ara ini dikenal sebagai metode Aadangan "erugian +iutang. 'dapun metode dire0t, penghapusan piutang jika benar-benar telah tidak dapat ditagih se0ara riil, ti dak berdasar taksiran. UU +erpajakan menggunakan metode langsung ini, untuk menghapuskan piutang /ang tidak tertagih. +ada kasus ini, maka piut ang ragu -ragu ini dapat diklasifikasikan sebagai piutang /ang tidak dapat di tagih se0ara riil, sehingga telah sesuai dengan aturan perpajakan dan dapat diperlakukan sebagai pengurang penghasilan dalam menghitung laba kena bambang kesit, 2010 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii halaman 3 dari
pajak. Dengan demikian dalam hal ini tidak terjadi koreksi fiskal.
g. Aadangan umum adalah pen/isihan laba untuk tujuan umum 9merupakan pem -bentukan 0adangan:.
'nalisis : &egala ma0am dan jenis pembentukan 0adangan tidak diperkenankan dalam perpajakan maka 0adangan umum ini harus dikoreksi atau dikeluarkan dari unsur pengurang penghasilan. "arena 0adangan sifatn/a mengurangi laba kena pajak maka adan/a koreksi terhadap 0adangan umum ini maka laba kena pajak menjadi bertambah maka koreksin/a disebut koreksi fiskal positif.
'nalisis : &egala ma0am dan jenis sumbangan tidak diperkenankan dalam perpajakan ke0uali sumbangan /ang diatur se0ara resmi oleh +emerintah melalui pera -turan pemerintah misal sumbangan )#O , +M$ dan sejenisn/a. &umbang-an korban merapi ini tidak dapat dikategorikan dalam jenis ini, maka harus dikoreksi atau dikeluarkan d ari unsur pengurang penghasilan 9 mengu rangi laba kena pajak:, sehingga adan/a koreksi terhadap sumbangan korban merapi ini, laba kena pajak menjadi ber -tambah maka koreksin/a disebut koreksi fiskal positif.
'nalisis : &egala ma0am pemba/aran de;iden dalam perpajakan tidak diperkenakan mengurangi penghasilan bruto dalam menghitung laba kena pajak, sehingga perlu dilakukan koreksi. 'kibatn/a laba kena pajak akan bertambah, maka koreksin/a disebut koreksi fiskal positif.
j. ++h +asal 2-
'nalisis : &egala ma0am dan jenis paja k penghasilan serta sanksi perpajakann/a tidak diperkenankan mengurangi penghasilan bruto dalam menghitung laba kena pajak maka adan/a koreksi terhadap pajak penghasilan pasal 2- 9++h +asal
2-: ini laba k ena pajak menjadi bertambah sehingga koreksin/a dis ebut koreksi fiskal positif.
halaman 10 dari
#o "eterangan L"."omersial "(+ "(# L".(iskal 1 +enghasilan Usaha 2 +enjualan 26-,500,000 26-,500,000 9800,000,000: 56-,500,000
9106,200,000:
4 +en/.)edung 92-,000,000: 12,-00,000 3 +en/. anah 92,000,000: 2,000,000 10 ,.+enerbitan &aham 9-00,000: 11 +remi 'ss."ebakaran 9200,000: 12 &umbangan 9100,000: 100,000 15 +iutang %agu- ragu 9-00,000:
91-,000,000: 9188,300,000:
,esarn/a +ajak +eng hasilan /ang terutang : 24B D %p 220.800.000,00 E %p 61.212.000,00 %p 61.212.000,00 ++h +asal 2- /ang diba/ar ++h /ang masih harus diba/ar 9%p 8.600.000,00:
%p -2.112.000,00