Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
b. Beban terpusat
• Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
• Kombinasi pembebanan
a + b = ......?
a + c =.......?
(Pilih pembebanan maksimum untuk penulangan balok)
• Perhitungan penulangan balok
Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan
III. PEMILIHAN TYPE FENDER
Besarnya energi tumbukan kapal yang diabsorbsi oleh fender dapat dihitung dengan rumus
berikut :
w.v 2 .k
E=
2g
k = 0.5 untuk titik kontak kapal pada jarak ¼ L
w = w’ + w”
= ¼ 2
w” D .L.
Dimana : E = Energi tumbukan kapal (ton.m)
w = Berat virtuil kapal (w’ + w”)
w’ = Displacemen tonage (ton)
w” = Additional weight (ton)
v = Kecepatan labuh kapal (m/sec)
D = Draft kapal saat berlabuh (m)
g = Kecepatan gravitasi (9,8 m/det2)
L = Panjang kapal (m)
= Berat jenis air laut = 1,025 t/m3
Setelah besarnya energi tumbukan kapal diperoleh maka type Fender yang akan digunakan
dapat dilihat pada tabel.
Hitung besarnya reaksi yang diteruskan pada balok Fender yaitu dengan melihat grafik sesuai
dengan type Fender yang akan digunakan dengan melihat harga E (Energi tumbukan kapal
yang terjadi).
Perhitungan Balok Fender
a) Beban yang diperhitungkan pada balok fender yaitu reaksi yang timbul akibat tumbukan
kapal pada fender.
b) Perhitungan momen pada balok fender
c) Penulangan balok fender
d) Sketsa penulangan balok fender
Gaya total akibat angin dan arus akan ditahan oleh dua buah boulder.
Berdasarkan besarnya gaya yang terjadi untuk satu boulder, maka type boulder yang
digunakan dapat dilihat pada tabel
V. PERHITUNGAN POER
– Tentukan ukuran Poer
– Beban – beban yang diperhitungkan pada Poer
– Perhitungan momen
– Penulangan Poer dan sketsa penulangan
VI. PERENCANAAN TIANG PANCANG
A. Perhitungan gaya-gaya / Beban Rencana
1. Gaya vertikal
– Berat balok
– Berat balok fender
– Berat plat lantai
– Berat poer
– Berat crane-crane
– Beban hidup
Penentuan Daya Dukung Tanah
N s . Ap JHP. As
Q= +
3 5
Dimana : Ns = Nilai konis
Ap = Luas penampang tiang
JHP = Jumlah hambatan pelekat
As = Keliling tiang
H xi
Hi = + .H .e
n ∑ xi 2
qL2
M max = ......(Untuk tiang miring)
B
Dimana : g = Berat tiang
L = Panjang tiang
ho
Cu =
Mult
2.ho.σ '.bk.b
1
Zu =
g .cu 2
Mult
A = A' =
σ * au.Zu .ho
Dimana : ho = ht – d
A = Luas tulangan
g = Rasio tulangan
’bk = Mutu beton yang digunakan
’au = Mutu baja yang digunakan
Pelabuhan 1
➢ Gerak Kapal
1. Mengayunkan/ berayun ( terayun )
2. Menyimpang:
a. untuk mengayun mondar-mandir ke seberang kursus nya, sebagai kapal yang didorong oleh
ombak tinggi atau
b. untuk mengayun kepada benar atau yang ditinggalkan pada [atas] poros yang vertikal
sedemikian sehingga poros yang membujur membentuk suatu penjuru/sudut dengan baris
penerbangan; esp., untuk berputar atau bergerak-gerak tentang poros yang vertikal: yang
dikatakan untuk suatu proyektil, pesawat terbang, kendaraan angkasa, dll.
1. Pelemparan;anggukan (untuk mencelupkan atau mengombang-ambingkan dengan buritan dan
haluan/busur naik dan jatuh dengan kasar: yang dikatakan untuk suatu kapal)
2. Bergulung ( dalam kaitan dengan gelombang/lambaian )
3. Bergelombang ( ber/gerakkan naik turun, dalam kaitan dengan gelombang/lambaian )
4. Berjongkok ( dalam kaitan dengan kirim pergerakan )
➢ Fasilitas Utama Pelabuhan
1. Jalur Kapal/Terusan
Jalur Kapal/Terusan bertindak sebagai jalan untuk kapal untuk masuk pelabuhan [itu]. Suatu
pelabuhan mungkin (adalah) ditempatkan; terletak di (dalam) suatu lebih [dangkal/picik] air
dibanding draft kapal. Karena alasan ini [adalah] area harus dikeruk untuk kolom/dok/bak
pelabuhan. [Yang] sebagai konsekwensi, untuk memungkinkan suatu kapal untuk tiba di (dalam)
kolom/dok/bak, area tertentu harus dikeruk menghubungkan kolom/dok/bak dengan air yang
lebih dalam.
2. Terusan harus dirancang sedemikian sehingga [itu] melaksanakan baik untuk melayani lalu lintas
[itu]. Beberapa faktor yang boleh mempengaruhi kemampuan kapal untuk dijalani saluran
sebagai berikut:
1. Lebar ( menggali dan kapal )
2. Panjangnya ( menggali dan kappal )
3. Kedalaman ( saluran) Berat/Beban ( kapal ),
4. Kecepatan ( kapal )
5. Angin
6. Ombak
➢ Denah terusan:
1. Persimpangan Penjuru/Sudut perlu kurang dari 30º
2. Ketika suatu persimpangan adalah> 30º, centerline dari kurva harus lingkar dengan R> 4 kali
panjang kapal.
3. Di atas prinsip tidaklah melamar kapal [dari;ttg] kemampuan memutar tinggi seperti kapal
mesin, kapal pesiar, dan jika lalu lintas cukup mengendalikan, isyarat dan tanda disajikan.
4. [Itu] menjadi lebih baik untuk mempunyai orang merindukan kurva dibanding/bukannya
banyak kurva pendek/singkat.
5. Jika pengerukan bisa dilakukan dengan mudah dan secara relatif murah, suatu terusan
lurus/langsung menjadi lebih baik.
➢ Lebar Terusan
Di (dalam) perancangan lebar dari Terusan, orang perlu ingat bahwa :
a) Terusan tidaklah terhindar dari kesulitan kelihatan
b) Arus dan ombak boleh mengalihkan kapal dari kursus mereka
c) mengubah arah suatu kapal tidaklah sangat mudah mengubah arah suatu [kereta;mobil]
d) [Itu] memerlukan banyak waktu lebih [] untuk ber;ubah kecepatan suatu kapal.
Di atas alasan menyatakan bahwa lebar suatu Terusan harus secara relatif lebih luas dibanding jalan
normal perlu untuk transportasi daratan. Sesungguhnya, dalam beberapa acuan lebar dari saluran
sedikitnya sama panjang kapal ( yang (mana) secara normal> 5 kali lebar). Karena perbandingan
[adalah] lebar dua lalu lintas jalan/cara transportasi daratan kurang dari 8 m atau kurang dari dua kali
itu sarana (angkut) normal.
➢ Lebar terusan:
I. Terusan standard ( OCDI)
Panjangnya Terusan Kondisi Ilmu pelayaran Lebar
[Yang] secara relatif Kapal lewat satu sama lain sering 2L
[panjang/lama] Kapal lewat satu sama lain dengan jarang 1.5L
terusan
Terusan selain dari Kapal lewat satu sama lain sering 1.5L
di atas Kapal lewat satu sama lain dengan jarang L
L/B Normal> 5
Lebar terusan menurut Brunn menjadi kebutuhan yang minimum [itu]. Karena tujuan disain menggunakan
OCDI standard.
Tugas
Disain tataruang terusan [oleh/dengan] mempertimbangkan pengerukan minimal, keselamatan dan
kesenangan ilmu pelayaran. kedalaman dan lebar Yang diperlukan [menyangkut] terusan adalah 100
meter dan 15 meter [yang] berturut-turut. Panjang kapal yang paling besar adalah 100 m.
( menyenangkan catat bahwa ada banyak alternative )
➢ Tonase/Bobot
1. penggantian/jarak Tonase: Berat/Beban air memindahkan, berat/beban phisik [menyangkut]
kapal
2. Penggantian/Jarak Yang terisi: berat/beban dari kapal+ pemuatan
3. Menerangi][lah penggantian/jarak: berat/beban dari kapal [yang] saja
4. bobot mati Ton: Perbedaan antar[a] penggantian/jarak terisi dan [cahaya/ ringan]
penggantian/jarak, atau berat/beban pemuatan ( menyenangkan tidak mengacaukan tonase
ini dengan berat/beban dari kapal)
5. Berat/Beban air bersih, perkakas, dan bahan bakar diperlakukan sebagai pemuatan
6. Gross Daftarkan ton ( menggunakan untuk Kapal penumpang) Volume [ruang;spasi] kapal di
(dalam) kaki berbentuk kubus yang dibagi oleh 100
7. 1 GRT~ 2.83 m3
8. Menjaring[lah Ton register ( menggunakan untuk Kapal penumpang)
9. Volume kapal ( GRT) kurang semua bukan pendapatan [ruang;spasi] ( mesin, bunker,
tangki/tank, ruang untuk staff, kamar perkakas, radio dan memetakan ruang,
[gudang/penyimpanan] tinggal)
➢ Kedalaman terusan
⇒ Kedalaman terusan harus lebih dalam dari kolom/dok/bak [itu]. [Ketentuan/Perbekalan] harus
buat[kan] bagi pelemparan;anggukan mungkin, bergelombang dan berjongkok
⇒ Berjongkok Z
Contoh 1:
o Amplitudo S2= 0.3, M2= 0.6, O1= 0.4, K1= 0.2
MSL =+ 2.5, CDL= 2.5-(0.3+0.6+0.4+0.2)=+1.0
Contoh 2:
Kapal: 30 DWT
MSL= 0,0; Amplitudo S1= 0.2; M2= 0.3, O1= 0.4; K1 = 0.6
Volume Keruk?
Contoh 3:
Kapal: 8 DWT
MSL = 0,0; Amplitudo S1 = 0.2; M2 = 0.3, O1 = 0.4; K1 = 0.6.
Pengerukan& Membunyikan toleransi = 0.5, Sedimen = 0.5 m
Volume Pengerukan?
CDL = 0.0 - ( 0.2 + 0.3 + 0.4 + 0.6) = - 1.50 m
Kedalaman = 8.0 m
Kolom/Dok/Bak Kedalaman = 8.0 x 1.14 = 9.1 m
Kedalaman memerlukan untuk mengeruk = 9.1 + 1.5 = 10.6 m
Alas/Pantat mengukur= - 1.50 - 10.6 = - 12.10 m
Contoh 4:
Kapal: 30 DWT
MSL= 0,0; Amplitudo S1= 0.2; M2= 0.3, O1= 0.4; K1 = 0.6
Volume Keruk?
Contoh 5:
Kapal: 8000 DWT ( 2 kapal yang maksimum serentak) 1000 DWT ( 12 Kapal serentak)
MSL= 0,0; Amplitudo S1= 0.2; M2= 0.3, O1= 0.4; K1 = 0.6
Volume Keruk?
➢ Ukuran Kolom/Dok/Bak
Kolom/dok/bak Area perlu mengakomodasi:
○ [Ruang;Spasi] untuk Sandar ( memuat& pembongkaran)
○ [Ruang;Spasi] untuk kapal anchored
○ [Ruang;Spasi] untuk manuver kapal ( Terusan harus bersih;kan semua waktu)
Ukuran area dan Dermaga untuk Kapal penumpang ( [satu/ orang])
Gelombang/Lambaian Maksimum
Ukuran Kapal
Tingginya ( H33)
Kapal Kecil (< 500 GT) 0.3 m
Intermediate/Antara dan kapal Besar 0.5 m
Vessl Sangat besar (> 50000 GT) 0.7~1.5 m
Contoh
Amplitudo M2, S2, O1 dan K1 adalah 0.5 m, 0.3 m, 0.1 m dan 0.2 m berturut-turut. Apa yang merupakan
dinding dermaga mahkota mengukur untuk kapal besar ?
Panjangnya Tempat buang sauh;tempat tidur di kapal :
Ukuran area dan Dermaga tempat buang sauh;tempat tidur di kapal Kapal penumpang ( tiga kapal)
PEMILIHAN DAN PERHITUNGAN POER
40
45
40
50
60
45
40
40 45 40
A. Pembebanan Poer
Untuk setiap poer menahan beban lantai dengan luas 5,0 x5,0 m2
• Beban sendiri Poer =(1,25 . 1,25 . 0,5) + (0,4 . 0,4 . 0,6 .4).2400 =2796,6 kg
• Berat balok dari 4 arah= (2,5 . 0,45 . 0,6 + (3,00 – 0,45).0,45.0,6).2400= 3272,4 kg
• Berat plat lantai = (5,0 . 5,0 . 0,3).2400 = 18000 kg
• Beban hidup = (5,0 . 5,0). 2250 = 56250 kg
• Beban truck + crane = 10000+25000 = 35000 kg
112046.6 kg
Q = /A= 112046.6/(1,25 . 1,25) = 71709.824 kg/m 2
∑P
Ditinjau satu pias (1,25 m), q =71709,82 kg/m2
B. Perhitungan Momen
O q = 71709.82 kg/m2
50 cmcm
62,5
O
60 cm
C. Penulangan Poer
• Mult =
q(1-q) =
4479900
140.352.2.0,5.350
q2 – q + 0.075 = 0
diperoleh :
q1 = 0.918 < qmax
q2= 0.083 > qmin …………………digunakan q = 0.083
• A = ……………………………..PBI 1971, hal.168
q.b.h.2.Ko.σ ' bk
σ * au
=
0.083.140.35.2.0,5.350
2780
= 51.203 cm2
• Digunakan tulangan 12φ 25 58.90 cm2 > 51.203 cm2……….OK
➢ Kontrol tulangan geser
○ qtot = 14246 + 90 = 14336 kg/m
○ D = RA = ½ x 14336 x 5 = 35840 kg
○ Dult = 1.5 x 35840 = 53760 kg
○ τ = = 12.539 kg/cm 2
8 x53760
7 x140x35
○ τ < τ *bu 12.039 kg/cm2 < 12.1604 kg/cm2
tidak perlu tulangan geser, pakai plat menerus φ 19
➢ Muatan vertikal
• Beban yang bekerja :
1. Plat + lapisan aus = 0.40 x 860 = 344 kg/m
2. Berat sendiri balok = 0.40 x 140 x 2400 = 1344 kg/m
3. Beban hidup = 0.30 x 500 = 150 kg/m
1838 kg/m
• Momen = 1/12 . q . L2 = 1/12 . 1838. 52 = 3829.17kgm=382916.7 kgcm
• Penulangan
Mult = 1.5 x M = 1.5 x 382916.7 = 574375.05 kg cm
q(1-q) = h = 140 – 5 =135 cm
Mult
bh .2.Ko.σ ' bk
2
q(1-q) =
574375.05
1352.40.2.0,5.350
q2 – q + 0.1007 = 0
diperoleh :
q1 = 8864
q2 = 0.1136
qmin < qperlu < qmax……………………………………………………….digunakan qmin = 0.0417
A = …………………………………..PBI 1971, Hal.168
q.b.h.2.Ko.σ ' bk
σ * au
=
0.0417.135.40.2.0,5.350
2780
= 38.85 cm2
Menggunakan tulangan 8φ 25 39.27 cm2 > 38.85 cm2…………OK
Luas tulangan tekan A’ = 20 % x 38.85 = 7.77 cm2
Menggunakan tulangan tekan 2φ 25 9.818 cm2 > 7.77 cm2
PERENCANAAN PELABUHAN
(Lay Out)
Jadi beda tinggi air pasang surut (t) = 1.50 – (-1.60) = 3.10 m
– Draft = 6.2 m
• Apabila pasang surut < 3 m, maka dermaga untuk kapal memerlukan kedalaman > 4.5
m, memerlukan elevasi daratan antara 1.0 – 3.0 m yang dihitung dari HWS. Maka
Menentukan
lebar
dermaga
untuk
water
Depth/standar
- < 4.5 m = 10 m
- 4.5 – 7.5 m = 15 m
- > 7.5 m = 20 m
• Fasilitas lantai
Bolder direncanakan jenis kapal antar Samudra dengan jarak antar bolder 20 m.
• Data – data lainnya :
* Beban titik :
- Crane = 25 ton
- Truck = 10 ton
• Panjang Dermaga :
= 373 m 380 m
dimana :
n = jumlah kapal yang ditambat
Loa = panjang kapal
Lp = panjang dermaga
B. Pembebaban
B.1. Akibat Berat Sendiri
• Tebal lapisan Aspal = 10 cm
• γ b = 2400 kg/m2
• γ aspal = 2000 kg/m2
• tebal plat = 30 cm
Maka : q = (0.1 x 2000) + (0.3 x 2400)
q = 920 kg/m.
Perhitungan Momen
Keempat sisi plat diasumsikan terjepit penuh. Dalam konstruksi beton
Indonesia oleh Ir. Sutami, Hal 90 untuk keadaan plat seperti gambar
diperoleh :
Κ = =
Ly 5.0
Lx 5.0
=1
diperoleh dalam
tabel :
Teori dan
analisis plat,
hal.289 tabel
2.12.1f
• α = 0.01794
• β = 0.01794
• x = 0.50000
• ρ = 0.50000
a. Momen tumpuan
• Mtx = Mty = -0.001 x q x Lx2 x x = -0.001 x 920 x 52 x 52 = -1196 kg m
b. Momen lapangan
• Mlx = Mly = 0.001 x q x Lx2 x x = 0.001 x 920 x 52 x 21 = 483kg m
B.2. Akibat beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada dermaga : W2 = 2250 kg/m2
• Mtx = Mty = -0.001 x q x Lx2 x x = -0.001 x 2250 x 52 x 52 =-2925 kg m
• Mlx = Mly = 0.001 x q x Lx2 x x = 0.001 x 2250 x 52 x 21 = 1181.25kg m
B.3. Akibat Beban Bergerak
• Dari data/soal :
- beban crane = 25 ton
- beban truck = 10 ton
Bidang kontak ban (untuk crane) = 20 x 50 cm2
Tekanan ban dianggap menyebar 45o
• Perhitungan beban akibat kendaraan
kritis :
= = 0.22
bx 110
Lx 500
= = 0.16
by 80
Ly 500
3. Pada saat 2 roda berdekatan dengan 1.0 m antar crane berada do tengah plat:
I. Beban Crane = 25 ton
II. Beban Crane = 25 ton
III. = 2.27 ton
25 + 25
x 0.1
2.2
Untuk harga a1, a2, a3, a4 sama dengan diatas.
KOMBINASI BEBAN
• qmax = = = 0.2177
2205 2205
7350 + σ *au 7350 + 2780
• qmin = = = 0.0417
0.0417 0.0417
1 − (317xδxσ *au ) 1 − (317x0 x 2780)
• Rumus :
q2 – q + =0 h= 30 – 5 = 25 cm
Mult
2
100 * 25 x 2 x0.5 x350
q2 – q + 0.0034 =0
q1 = 0.9965
q2 = 0.0034
yang memenuhi : q2 < qmin, maka diambil q = 0.0417
• Jadi :
A =
qx2 K o xσ bk xbxh
σ *au
=
0.0417x 2 x0.5 x350x100x 25
2780
= 13.125 cm2
Amin = 0.25% x bh = 0.25% x 100 x 25 = 6.25 cm2 = 625 mm2
• Digunakan tulangan φ 19 Luas tulangan At = ¼ π d2
= ¼ π 192
= 283.529 mm2
• Jumlah batang yang diperlukan untuk lebar 3000 mm2 adalah (n) :
N=1312.5 / 283.529 = 4.629 ~ 5 batang dengan At = 1417.5 mm2
At > A ; 1417.5> 1312.5 mm2............................................................OK!!!
Jarak antar tulangan = 100/5 = 20 cm =200 mm φ 19 − 200
q2 – q + =0 h= 30 – 5 = 25 cm
Mult
2
100 * 25 x 2 x0.5 x350
q2 – q + 0.0083 =0
q1 = 0.9945
q2 = 0.0083
Cu = = = 10.9989
h 25
Mult 180820.8
2 xK o xbxσ ' bk 2 x 0.5 x100x350
ρ u = = = 2.18029 kg/cm2
1 1
qxCu 0.0417x10.9989
σ au = A= luas tulangan terbesar
Mult
Axρ u xh
=
180820.8
14.175x 4.665x 25
= 109.38
σ a ytd = 0.58 x σ au = 0.58 x 109.38 = 63.4404
σ a ytd < σ au 63.4404 < 109.38 ………………………OK!!!
σ b ytd =
σ aytd
AxΦ
=
63.4404
14.175x1.175
= 3.8089 kg/cm2 < 115.5 kg/cm2..........................................OK!!!
PERHITUNGAN BALOK DERMAGA
A. PembebananI
1. Muatan lantai + Beban hidup
q1 = ½ . W1 . Lx + ½ . W2 . Lx
= ½ . 920 . 5 + ½ . 2250 . 5
= 7925 kg/m
2. Berat sendiri balok dermaga
Ditaksir balok dermaga dengan dimensi 45 x 75 cm2
q2 = 0.45 x 0.75 x 2400
= 810 kg/m
3. Beban titik (beban terpusat)
Crane = 25 ton
Truck = 10 ton
Maka P = 25 + 10
= 35000 kg
B. Perhitungan Momen
Beban merata
Digunakan panduan dari ikhtisar PBI 1971, Hal. 199
500 cm
• Transfer beban segitiga ke beban merata :
RA = ¼ . q1 . L = ¼ . 7925 . 5 = 9906.25 kg
Mmax = L/2 . RA – ½ . q1 . L2/4 . 1/3
= 5/2 . 9906.25 – ½ . 7925 . 52/4 . 1/3
= 16510.4167 kg m
• Beban hidup di tiadakan
RA = ¼ . 920 . 5 = 1150 kg
Mmax = L/2 . RA – ½ . q1 . L2/4 . 1/3
= 5/2 . 1150 – ½ . 920 . 52/4 . 1/3
= 1916.67 kg m
• Untuk beban merata
Mmax = 1/8 . q . L2
16510.4167 = 1/8 . q . 52
q = (8 . 16510,4167)/25
q = 5283.333 kg/m
• Untuk beban merata tanpa beban hidup
Mmax = 1/8 . q . L2
1916.67 = 1/8 . q . 52
q = (8 . 1916,67)/25
q = 613.3344 kg/m
• Beban terbagi rata yang dipikul oleh balok dermaga
qtot = (2 . 5283,333)+ 810 = 11376.67 kg/m
qtot = (2 . 613,334) + 810 = 2036.67 kg/m
• Momen lapangan
MAB = MCD = 1/10 . q . L2 = 1/10 . 11376.67 . 52 = 28441.675 kg m
MBC = 1/12 . q . L2 = 1/12 . 11376.67 . 52 = 23701.396 kg m
• Momen tumpuan
MA = MD = -1/30 . q . L2 = -1/30 . 11376.67 . 52 = -9480.558 kg m
MB = MC = -1/10 . q . L2 = -1/10 . 11376.67 . 52 = -28441.675 kg m
• Gaya lintang
DBA = DDE = 5/8 . q . L = 5/8 . 11376.67 . 5 = 35552.094 kg
DA = DD = 1/2 . q . L = 1/2 . 11376.67 . 5 = 28441.675 kg
D pada saat dermaga kosong = 5/4 . 2036.67 = 2545.836 kg
Beban terpusat
Sistem pembebanan dilihat pada PBI 1971, Hal. 200
Mo =¼.P.L = ¼ . 35000. 5 = 43750 kg m
Qo =½.P = ½ . 35000 = 17500 kg m
• Momen lapangan
MAB = MCD = 5/6 . Mo = 5/6 . 43750 = 36458.333 kg m
MBC = ¾ . Mo = ¾ . 43750 = 32812.5 kg m
• Momen tumpuan
MA = MD = -1/4 . Mo = -1/4 . 43750 = -10937.5 kg m
MB = MC = -4/5 . Mo = -4/5 . 43750 = -35000 kg m
• Gaya lintang
DAB = DBC = 1 . Qo = 1 . 17500 = 17500 kg
DBA = DCD = 1,25 . Qo = 1,25 . 17500 = 21875 kg
• Momen maksimum
Momen lapangan max = 28441.675 + 36458.333 = 64900.008 kg m
Momen tumpuan max = -28441.675 + (-35000) = -63441.675 kg m
C. Perhitungan tulangan
• Ukuran balok
ht = 75 cm
bo = 45 cm
• Lebar manfaat (bm)
bm £ bo + 1/5 . Lo
= 45 + 1/5 . 500
= 145 cm
bm ≤ bo + 1/10 . Lo + ½ . bk
= 45 + 1/10 . 500 + ½ . 500
= 345 cm
diambil yang terkecil = 145 cm
• Kontrol balok T
- Mmax = 64900 kg m = 6490000 kg cm
- Mu = 1.5 Mmax = 1.5 . 6490000 = 9735000
- bm = 145 cm
- bo = 45 cm
- ht = 75 cm
- ho = ht – d = 75 – 5 = 70 cm
- Cu = =
ho 70
Mu 9735000
2.K o .σ 'bk .bm 2..0,5.350.145
= 5.504
– Kontrol letak garis netral (garis horisontal)
γ =ε ο . Κο
Karena Cu > 5, maka ε ο mendekati 0
Jadi γ juga mendekati 0, γ < 1,25 t, maka perhitungan didasarkan pada balok
biasa.
Koefisien lengan momen :
ρ = = = 0.792
1 1
q.Cu 2 0.0417x5.5042
A = = = 63.16 cm2
Mu 9735000
σ *au .ρ .ho 2780x0.792x70
A’ = 0.20 x A = 12.63 cm2