Sie sind auf Seite 1von 10

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

BAHAYA PENGGUNAAN ZAT PEWARNA


MAKANAN PADA ANAK

Di susun oleh : JAUHAR IMAN SARI P 27220012 123 2D PROGRAM D III BERLANJUT D IV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikanya makalah yang berjudul PENGGUNAAN ZAT PEWARNA MAKANAN pada ANAK. Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Gunawan Pamudji selaku dosen pembimbing 2. Orang Tua Penulis 3. Teman-teman kelas 2D 4. Serta seluruh pihak yang turut berperan sehingga terselesaikanya karya ilmiah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima banyak kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami ucapkan selamat membaca dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada saat ini sangat banyak penggunaan zat pewarna pada makanan, walaupun sudah banyak orang yang menegetahui bahaya akibat dari zat pewarna tersebut, tetapi masih ada saja orang yang menggunakan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tersebut Dalam hal ini biasanya paling sering ditemui adalah anak-anak karenamasih kurangnya pengetahuan akan bahaya zat pewarna tersebut, jadi diharapkan bagi para orang tua untuk mengawasi makanan yang dimakan oleh anak dan memberitahukan bahaya dari makanan yang mengandung zat pewarna tersebut. Selain anak-anak tidak diragukan orang dewasa juga mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna karena minimnya pengetahuan akan bahaya dari makanan tersebut. Dalam pemberian pewarnaan makanan masih banyak pedagang makanan menggunakan zat pewarna buatan pada makanan yang mereka jual, walaupun mereka tahu apa bahaya yang akan terjadi, hal ini biasanya di lakukan oleh pedagang dengan tujuan agar dia menghasilkan dagangan yang murah produksi yang menarik minat para pembeli dan mendapatkan untung yang besar atas hasil produksinya tersebut. Jadi dalam hal ini kita harus lebih jeli dan berhati hati dalam memilih makan yang sehat.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Zat Pewarna ?

2. Apa macam-macam Zat Pewarna Makanan ? 3. Bahaya apa saja yang ditimbulkan akibat penggunaan pewarna buatan pada makanan bagi kesehatan ? 4. Bagaimana cara mencegah agar makanan yang mengandung Zat pewarna berbahaya tidak termakan oleh anak ?

C. Tujuan Penulisan 1. Memberi informasi tentang pengertian Zat Pewarna 2. Memberi informasi tentang macam-macam Zat Pewarna 3. Memberi informasi tentang bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan Zat Pewarna buatan bagi kesehatan 4. Menjelaskan tentang bagaimana cara mencegah agar makanan yang mengandung Zat Pewarna yang berbahaya tidak termakan oleh anak

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Zat Pewarna

B. Macam-macam Zat Pewarna Zat pewarna pada makanan secara umum digolongkan menjadi dua kategori yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis. 1. Zat pewarna alami merupakan zat pewarna yang berasal dari tanaman atau buah-buahan, ex : daun suji, daun pandan, kunyit, buah bit, kayu secang, dll. Secara kuantitas, dibutuhkan zat pewarna alami yang lebih banyak daripada zat pewarna sintetis untuk menghasilkan tingkat pewarnaan yang sama. Zat pewarna alami menghasilkan karakteristik warna yang lebih pudar dan kurang stabil bila dibandingkan dengan zat pewarna sintetis. 2. Zat pewarna sintesis merupakan zat pewarna buatan manusia. Zat pewarna sintetis seharusnya telah melalui suatu pengujian secara intensif untuk menjamin keamanannya. Karakteristik dari zat pewarna sintetis adalah warnanya lebih cerah, lebih homogen dan memiliki variasi warna yang lebih banyak bila dibandingkan dengan zat pewarna alami. Disamping itu penggunaan zat pewarna sintetis pada makanan bila dihitung berdasarkan harga per unit dan efisiensi produksi akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan zat pewarna alami.

Tabel perbedaan antara zat pewarna sintetis dan alami Pembeda Warna yang dihasilkan Variasi warna Harga Ketersediaan Kestabilan Zat pewarna Sintetis Lebih cerah, homogen Banyak Lebih murah Tidak terbatas Stabil Zat pewarna alami Lebih pudar, homogen Sedikit Lebih mahal Terbatas Kurang stabil

Di dalam penggunaan pewarnaan, zat sintetis masih di bagi menjadi 2 golongan kembali, yaitu : Zat pewarna sintetis yang di perbolehkan digunakan (permitted colour / certified colour) dan Zat pewarna sintetis yang di larang penggunaannya. Tabel Zat Pewarna yang di izinkan penggunannnya No Nama Pewarna No. Indeks Warna 1 Bir Berlian 42090 Contoh Bahan Makanan Es krim Kapri kalengan Acar mentimun botol 2 Cokelat HT 20285 Makanan ringa dan minuman cair Makanan lain 3 Eritrosin 45430 Es krim Jam, jeli Udang beku 4 Hijau FCF 42053 Es krim Acar mentimun botol Jam, jeli 300mg/kg 100mg/kg 200mg/kg 30mg/kg 100mg/kg 300mg/kg 200mg/kg Batas Maksimum Penggunaan 100 mg/kg 100mg/kg 300mg/kg 70mg/kg

Hijau S

44090

Makanan ringan, minuman cair Makanan lain

70mg/kg 300mg/kg 300mg/kg 100mg/kg 6mg/kg 200mg/kg 300mg/kg 100mg/kg 57mg/kg 100mg/kg 300mg/kg 200mg/kg 50mg/kg 300mg/kg 70mg./kg

Indigotin

73015

Es krim Yoghurt Jam, jeli Makanan lain

Karmoisin

14720

Es krim Yoghurt

Kuning FCF

15985

Es krim Acar mentimun botol Marmalad

Kuning Kuinolin

47005

Es krim Makanan lain

10

Merah Alura

16035

Makanan ringan, minuman cair Makanan lain

300mg.kg 70mg/kg

11

Ponceau 4R

16255

Makanan ringan dan minuman cair Yoghurt Buah pir kalengan

48mg/kg 200mg/kg 100mg/kg 200mg/kg 100mg/kg

12

Tartrazin

19140

Es krim Jam, jeli marmalad

C. Bahaya yang ditimbulkan akibat konsumsi Zat Pewarna Buatan bagi kesehatan Efek negatif yang di timbulkan oleh Metanil Yellow dan Rhodamin B Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetik yang biasa digunakan sebagai pewarna produk tekstil, kayu, cat ukis, wool, nilon, kulit, kertas, alumunium, deterjen, kosmetik, dll. Bahan yang digunakan adalah asam metanilat dan difenilamin yang bersifat toksik karsinogen yang memicu timbulnya tumor dalam jaringan hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.

Rhodamin B secara fisik merupakan padatan berupa kristal hijau atau serbuk ungu kemerahan, tidak berbau serta mudah larut dalam larutan berwarna merah terang berfluorescen. Zat pewarna ini mempunyai banyak nama, antara lain Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine, Brilliant Pink B Tetra Ethyl, Rheonine B, D & C Red No. 19, CI Basic Violet 10, dan CI No. 45179.

Rhodamine biasa digunakan dalam industri tekstil. Pada awalnya zat ini digunakan sebagai pewarna bahan kain atau pakaian. Campuran zat pewarna tersebut akan menghasilkan warna-warna yang menarik. Bukan hanya di industri tekstil, rhodamine B juga sangat diperlukan oleh pabrik kertas. Fungsinya sama yaitu sebagai bahan pewarna kertas sehingga dihasilkan warna-warna kertas yang menarik.

Bahaya akut Rhodamin B bila sampai tertelan maka dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda. Apabila terpapar Rhodamin B dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan kanker hati.

D. Upaya Pencegahan anak mengkonsumsi makanan mengandung Zat Pewarna

Tips Hindari Pewarna Makanan Tidak Aman:

1. Carilah makanan atau minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok

2. Test terlebih dahulu jika memilih makanan atau minuman yang berwarna

3. Kenalkan sejak dini pada anak

4. Biasakan anak sarapan dirumah

5. Biasakan anak membawa bekal makanan dari rumah

6. Baca jenis dan jumlah pewarna yang dipergunakan

7. Perhatikan label pada setiap kemasan produk

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Das könnte Ihnen auch gefallen