Sie sind auf Seite 1von 36

Sistem

pasar bebas beranggapan bahwa konsumen berdaulat penuh Jika memilih produk yang lebih aman, maka konsumen akan membayar lebih

Kenyataannya: tidak semua orang memiliki informasi yang relevan terhadap kegunaan dan akibat-akibat yang mungkin terjadi untuk memaksimalkan utilitas, konsumen cenderung kurang tepat, tidak rasional, dan tidak konsisten dalam menentukan pilihan berdasarkan perkiraan probabilitas

Dalam menentukan pilihan: konsumen mengabaikan risiko dan aktivitas berbahaya konsumen tidak rasional dan tidak konsisten dalam menimbang pilihan jumlah pembeli dan penjual sedikit

Hubungan

antara perusahaan dengan konsumen merupakan hubungan kontraktual Perusahaan wajib: - Mematuhi isi perjanjian penjualan dan kewajiban sekunder, - Memahami sifat produk, - Menghindari misrepresentasi, - Menghindari penggunaan paksaan atau pengaruh

Kewajiban Untuk Mematuhi memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan memastikan bahwa informasi kegunaan produk telah sampai dan sesuai dengan interpretasi yang diharapkan pada pola pikir konsumen

Kualitas produk Reliable Memiliki masa kegunaan yang optimal Terdapat cara memperbaiki/memelihara Aman, tidak terdapat risiko yang terlalu tinggi

Kewajiban Untuk Mengungkapkan apa yang akan dibeli syarat penjualan deskripsi produk

Kewajiban Untuk Tidak Memberikan Gambaran Yang Salah misrepresentasi --> sengaja dimaksudkan untuk menipu pembeli agar memikirkan sesuatu yang salah tentang produk Kewajiban Untuk Tidak Memaksa Penjual tidak boleh memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaaan, kebodohan pembeli

Kelemahan Teori Kontraktual Asumsi bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan konsumen, padahal terdapat pengusaha grosir Kebebasan kontrak memungkinkan perusahaan dibebaskan dari kewajiban kontrak kontraktual Kenyataannya, pembeli dan penjual tidak sejajar/ setara

Produsen

berkewajiban menjamin agar kepentingan konsumen tidak dirugikan oleh produk yang ditawarkan

Tanggung jawab produsen Desain Produksi Informasi

Kelemahan Teori Due Care tidak ada metode yang menentukan kapan seorang atau produsen telah memberikan perhatian yang memadai. perusahaan tidak mampu untuk menemukan semua risiko yang muncul produsen bukan semata-mata pihak yang dapat menentukan tingkat risiko yang diterima konsumen

Perusahaan

berkewajiban menanggung semua kerugian termasuk kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan yang diakibatkan oleh kerusakan produk yang tidak bisa diperhitungkan atau diketahui sebelumnya. - Pertama, karena harga jual akan mencerminkan biaya produksi seutuhnya - Kedua, dengan adanya kewajiban tersebut perusahaan akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap desain produk sehingga akan mengurangi tingkat kecelakaan atau kecacatan produk. - Ketiga, internalisasi biaya sosial akan mendistribusikannya ke seluruh pemakai produk

Masalah

- biaya sosial tidak dapat diperkirakan - pembebanan seluruh kerugian kepada perusahaan akan mendorong konsumen untuk bertindak ceroboh - biaya sosial difokuskan pada beban finansial sehingga dapat memicu krisis pada perusahaan dan perusahaan asuransi

Iklan

berfungsi memberikan informasi kepada konsumen Iklan berbeda dengan komunikasi lain karena iklan ditujukan pada khalayak ramai dan iklan dimaksudkan mendorong sebagian orang yang melihat atau membacanya untuk membeli produk yang dimaksud

Pengaruh Sosial Iklan - Secara psikologis iklan menanamkan sikap materialistik dimana kepemilihan atas segala sesuatu akan memenuhi kebutuhan aspirasi dasar dan jiwa kita. Pendapat lain menyebutkan pada dasarnya iklan tidak menanamkan nilai baru, tetapi bergantung nilai nilai yang sesungguhnya dimiliki konsumen. - Iklan merupakan pemborosan sumber daya karena iklan tidak memberikan nilai tambah pada suatu produk. Pendapat lain: Iklan berperan menaikkan permintaan produk, produksi barang meningkat sehingga tingkat efisiensi pun juga meningkat - Iklan akan menciptakan loyalitas konsumen terhadap suatu produk sementara perusahan perusahan kecil tidak dapat masuk ke pasar, sehingga menciptakan monopoli

Iklan dan Pembentukan Keinginan Konsumen - John K. Galbraith membedakan keinginan menjadi keinginan fisik misalnya keinginan untuk makan dan keinginan psikis misalnya keinginan akan barang barang yang prestisius. Pada umumnya keinginan fisik tidak kebal terhadap persuasi iklan tetapi tidak dengan keinginan psikis. Keinginan keinginan psikis inilah yang ingin diciptakan dengan iklan.

Ada dua jenis privasi yaitu psikologis dan fisik. Privasi psikologis berkaitan dengan kehidupan diri seseorang misalnya pikiran, rencana, keyakinan, nilai nilai pribadi, perasaan dan keinginan sedangkan privasi fisik terkait dengan aktivitas fisik seseorang. Privasi memiliki beberapa fungsi protektif. - Pertama, privasi menjamin bahwa orang lain tidak mendapatkan informasi tentang diri kita. - Kedua, privasi mencegah orang lain untuk ikut campur dalam rencana kita. - Ketiga, privasi melindungi orang yang kita cintai agar keyakinan mereka pada kita tidak terguncang. - Keempat, privasi melindungi kita dari ajakan untuk melakukan tindakan tindakan yang merugikan diri sendiri.

Fungsi memungkinkan lainnya. Pertama privasi memungkinkan seseorang menjalin persahabatan, cinta dan kepercayaan dengan orang lain. Kedua, privasi memungkinkan terbentuknya hubungan profesional tertentu. Ketiga privasi memungkinkan seseorang untuk mempertahankan peran sosialnya. Keempat, privasi memungkinkan orang orang untuk menentukan siapa mereka dengan memberi kebebasan dalam cara menampilkan diri di masyarakat dan cara dimana masyarakat melihat mereka

Menyeimbangkan kebutuhan bisnis dengan hak privasi Relevansi Pemberitahuan Persetujuan Ketepatan Tujuan Penerima dan keamanan

Becton Dickinson adalah perusahaan manufaktur terbesar yang menghasilkan alat alat dan perlengkapan di bidang kesehatan Ringkasan kasus: 2003 - Premier dan Novation membayar perusahaan Retractable sejumlah uang tertentu akibat kerusakan yang ditimbulkan damages dari kerjasama dengan Becton Dickinson 2004 - Becton Dickinson juga membayar kepada perusahaan Retractable Tech Inc. sebesar $100 million atas kerusakan tersebut

Bertanggung jawab terhadap 80% kasus AIDS di kalangan paramedis 12.000 paramedis terinfeksi virus Hepatitis B, 250 diantaranya mati. 9.600 paramedis terinfeksi virus Hepatitis C. Menularkan berbagai virus, bakteri, jamur, dan parasit Biaya dari semua akibat luka tersebut kira-kira $400 million s.d. $1 billion per tahun.

Rumah

sakit dan paramedis harus:

Menyediakan tempat penyimpanan jarum yang aman Melarang menutup jarum suntik dengan 2 tangan Menyediakan informasi dan pelatihan terkait jarum suntik kepada pegawai

Gagal perawat yang bekerja dengan tekanan tinggi / keadaan darurat membutuhkan aksi yang cepat terkait banyaknya pasien dan keberagaman tindakan yang harus dilakukan
Perlu

solusi: Keselamatan merupakan keharusan yang tidak dipisahkan dari semua alat kesehatan

1980-1981:

Ada berita bahwa banyak perawat terluka akibat jarum suntik yang telah digunakan 1984-1985: Penderita AIDS mulai bertambah & mengancam pengguna jarum suntik 1986: - US paten diberikan untuk alat suntik yang aman atas nama Norma Sampson (perawat) dan Charles B. Mitchell (insinyur) - Becton Dickinson membeli hak paten alat suntik dari N. Sampson & CB. Mitchell

1988: Becton Dickinson hanya menjual jarum suntik berukuran 3cc (Safety-Lok Syringe) seharga 50 dan 75 sen. Harga alat suntik biasa 8 sen

1991: Harga Safety-Lok Syringe turun menjadi 13-20 sen 1992: Seorang perawat (Maryann Rockwood) di San Diego terkontaminasi AIDS setelah tertusuk jarum suntik yang diproduksi Becton Dickinson sehingga ia melakukan tuntutan kepada Becton Dickinson

1992:

- OSHA & FDA menekankan penggunaan alat suntik aman yang diproduksi oleh Becton Dickinson. Hal ini merusak pemasaran alat suntik standar Becton Dickinson - Becton Dickinson mengirimkan 3 orang eksekutifnya ke Washington DC utk menemui petinggi FDA secara pribadi. FDA memutuskan agar rumah sakit dan dokter tidak diharuskan membeli alat suntik yang aman

1996: Group Purchasing Organization (GPO) - agen yang bertugas untuk negosiasi harga atas perlengkapan kesehatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit yang menjadi anggotanya- mengadakan pembelian alat suntik untuk rumah sakit telah bekerja sama dengan Becton Dickinson selama 7,5 tahun (USD 1,8 miliar). GPO akan dikenakan penalti cukup besar bila melanggar kontrak kerja dengan Becton Dickinson 1998: - Retractable Technologies Inc. membuat alat suntik yg jarumnya dapat ditarik ke dalam badan alat suntik secara otomatis setelah digunakan (Vanishpoint syringe) - 85-95% rumah sakit membeli peralatan medisnya melalui GPO. GPO memperoleh pendapatan/komisi dari pabrikan. Semakin besar angka penjualan, semakin besar persentase yang didapatkan dari pabrikan

1999: ECRI membuat peringkat Safety-Lok Becton Dickinson sbg unacceptable untuk alat suntik yang aman karena masih menggunakan 2 tangan dalam penggunaannya, sementara Vanispoint syringe dari Retractable menduduki rating tertinggi 2001: - Safety-Lok diubah rating-nya menjadi not recommended & Vanishpoint tetap meraih rating tertinggi sebagai alat suntik yang aman. Akan tetapi, penjualan Vanishpoint di pasar tidak berjalan baik karena terhalang oleh kerjasama GPO dengan Becton Dickinson - OSHA melalui Needlestick Safety & Prevention Act akhirnya meminta rumah sakit untuk menggunakan alat suntik yang aman, namun tidak menyebutkan secara spesifik. Safety-Lok sudah distok oleh kebanyakan rumah sakit anggota GPO

2001: Retractable menggugat Premier, Novation, dan Becton Dickinson karena melanggar hukum antitrust dan membahayakan konsumen & pekerja kesehatan melalui monopoli yang telah dilakukan 2003: Premier & Novation menyelesaikan gugatan ini dengan mengizinkan anggotanya membeli dari Retractable apabila menginginkannya 2004: Becton Dickinson menyelesaikan masalah ini dengan membayar denda USD 100 juta sebagai kompensasi kerugian Retractable

Selama 6 tahun kontrak antara GPO dengan Becton Dickinson menghalangi produsen alat suntik lain menjual ke rumah sakit dan ribuan pekerja kesehatan terinfeksi jarum suntik setiap tahunnya.

Menurut pendapat kami Becton Dickinson wajib untuk menyediakan semua ukuran syringes berpengaman yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagaimana yang mereka sediakan untuk syringes standar yang tidak berpengaman. Hak atas kesehatan merupakan hak setiap orang termasuk para pekerja kesehatan yang rentan tertular penyakit akibat penggunaan jarum suntik pada pasien berpenyakit menular. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan peralatan yang aman yang wajib tersedia di pasar. Tanggung jawab pemenuhan hak ini terletak pada semua pihak baik itu produsen alat kesehatan, pemerintah dan pekerja kesehatan itu sendiri. Mengingat saat itu satu satunya jarum suntik berpengamanan dimiliki oleh Becton Dickinson, sebagai akibat pembelian hak paten, maka Beckton Dickinson wajib menyediakan peralatan tersebut di pasar. Apabila pembuatan jarum suntik berpengaman dengan ukuran yang jarang digunakan dan mahal sehingga ditinjau dari sudut pandang utilitarian tidak menguntungkan maka perusahaan secara moral wajib melepaskan hak paten atas peralatan tersebut agar produsen lain dapat memproduksinya. Apabila semua perusahaan merasa pemenuhan hak masyarakat akan alat suntik tersebut tetap tidak ekonomis maka pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan alat suntik tersebut tersedia di pasar baik dengan memaksa perusahaan untuk memproduksinya atau dengan memberikan subsidi kepada perusahan pembuat alat tersebut.

Perusahaan juga memiliki kewajiban moral untuk memproduksi jika ditinjau dari etika memberi perhatian. Hubungan produsen dan konsumen tidak hanya sebatas hubungan kontraktual tetapi konsumen merupakan salah satu stakerholder yang wajib untuk mendapatkan perhatian dari produsen. Pada tingkatan lebih lanjut, konsumen merupakan bagian dari perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut sehingga produsen secara moral bertanggung jawab terhadap kebutuhan konsumen akan suatu produk terlebih lagi kebutuhan tersebut berkaitan dengan kelangsungan hidup konsumen dalam hal ini kebutuhan akan jarum suntik yang aman yang mencegah penularan penyakit dari pasien.

Perusahaan secara moral tidak bertanggungjawab atas akibat kegagalan pemasaran suatu produk kepada konsumen sepanjang perusahaan telah melakukan kewajiban kewajibannya kepada konsumen seperti mematuhi kontrak dengan pelanggan, kewajiban mengunggapkan informasi yang dibutuhkan dengan benar dan kewajiban untuk memastikan barang yang dibutuhkan tersedia di pasar sebagai konsekuensi hak paten yang dimilikinya. Bahkan perusahaan dapat dipersalahkan jika memaksa konsumen untuk membeli produknya meskipun pemakaian produk tersebut untuk kepentingan konsumen itu sendiri karena bertentangan dengan prinsip kebebasan. Perusahaan patut dipersalahkan jika kegagalan tersebut diakibatkan penetapan harga yang terlalu tinggi sehingga tidak dapat dijangkau konsumen atau perusahaan memanfaatkan posisinya sebagai pemegang hak paten untuk memproduksi jarum suntik berpengaman tersebut lebih rendah dari permintaan sehingga otomatis harga akan meningkat.

Pembentukan asosiasi konsumen yang berfungsi untuk mengimbangi kekuatan produsen suatu produk secara etika dapat dibenarkan sepanjang asosiasi tersebut konsisten terhadap tujuannya. Dalam kasus Becton Dickinson, Asosiasi konsumen produk kesehatan yang dibentuk rumah sakit rumah sakit (GPO) telah bersikap tidak netral dalam bernegosiasi dengan perusahaan Becton Dickinson yang tercermin dari fee yang diperoleh dari perusahaan Becton Dickinson. Pilihan produk yang dibeli rumah sakit anggota menjadi terbatas sehingga pasar produk kesehatan menjadi tidak ideal. Hal ini bertentangan dengan prinsip kebebasan membeli yang seharusnya dimiliki oleh setiap konsumen. Rumah sakit juga berpotensi menanggung biaya sosial yang lebih besar sebagai kompensasi pemberian fee oleh Becton Dickinson kepada GPO dalam bentuk kenaikan harga produk. Pada akhirnya fee tersebut akan dibebankan pada pasien yang menggunakan jasa rumah sakit dengan kenaikan biasa jasa pelayanan rumah sakit.

Alhamdulillah, Akhire Rampung Yo

Das könnte Ihnen auch gefallen