Sie sind auf Seite 1von 5

ALKALOID

PHYTOCHEMISTRY

alkaloid
Merupakan senyawa metabolit sekunder terbesar Mencakup senyawa bersifat basa yg mengandung satu atau lebih atom N sbg bagian sistem siklik Seringkali beracun, namun banyak yg mempunyai aktifitas fisiologis yg menonjol, sbg obat, dan biasanya berasa pahit

piperina

SEBAGAI BAGIAN DALAM MATA KULIAH KIMIA ORGANIK 2 F. TEKNOBIOLOGI UBAYA OLEH: RESTU K W

ephedrina Beberapa contoh alkaloid

Suku tumbuhan yg di dalamnya terdapat lebih 50 alkaloid


Suku tumbuhan DIKOTILEDON Apoynaceae Compositae Leguminosae Loganiaceae Menispermaceae Papaveraceae Ranunculaceae Rubiaceae Rutaceae Solanaceae MONOKOTILEDON Amaryllidaceae Liliaceae Narcissus pseudonarcissus Colchicum autumnale Galantamina, tazetina Kolkisina Tropolon Vinca rosea Senecio jacobae Cytisus laburnum Strychnos nux-vomica Archangelisia flava Papaver somniferum Aconitum napellus Cinchona officinalis Skimmia japonica Solanum tuberosum Ajmalisina Senesionina Sitisina Strikhnina Berberina Morfina, kodeina, tebaina Akonitin Kuinina Skimianina Solanina, khakonina Protoberberina Morfina Diterpena Kuinolina Kuinolina Steroid Benzil-isokuinolina Pirolizidina Kuinolizidina Sumber khusus Alkaloid khusus Jenis kimia

Physicochemical Properties of Alkaloids


colourless,crystalline,non-volatile solids that are insoluble in water but soluble in organic solvents such as ethanol,ether,chloroform,etc. Molecular weight 100-900 Those without oxygen atoms in the structure are usually liquid at ordinary temperature (e.g. nicotine, sparteine, coniine) Those with oxygen atoms are crystalline (e.g. berberine > yellow) Most are optically active (usually laevorotatory), but not those from the purine group Basicity depends on the availability of lone pairs of electrons on the N atom & the type of heterocycle and substituents. Ability to form salts with mineral acids (e.g. with HCl, H2SO4, HNO3) or organic acids (e.g. tartrates, sulfamates, maleates)

Klasifikasi alkaloid (berdasarkan (berdasarkan asal mula kejadian dan hubungannya dgn asam amino (Cordell, 1981))

Klasifikasi alkaloid (berdasarkan (berdasarkan struktur nitrogen yang dikandungnya (Hesse, Hesse, 1978))
1. Alkaloid heterosiklis, atom N dalam cincin heterosiklis A. pirolidin (dlm cincin anggota 5 jenuh), mis: higrin B. indol (mgd kromofor indol), mis: triptamin C. piperidin (N dlm cincin anggota 6 jenuh), mis: koniin D. piridin (mgd inti piridina), mis: nikotin E. tropan (mgd inti tropinon), mis: atropin F. histamin, imidazol, guanidin (2 N dlm cincin anggota 5 atau 6), mis: histamin
koniin triptamin higrin

1. True alkaloid, bersifat basa dan toksik, mempunyai keaktifan fisiologi besar, mengandung nitrogen di dalam cincin heterosiklis dan diturunkan dari asam amino 2. Protoalkaloid, mempunyai struktur amina sederhana namun atom nitrogen asam amino tidak berada di dalam cincin heterosiklis dan bersifat basa 3. Pseudoakaloid, bersifat basa dan tidak diturunkan dari asam amino sebagai senyawa asal

nikotin

atropin

histamin

Klasifikasi alkaloid ..con t ..con


G. isokuinolin (mgd inti isokuinolin), mis: morfin, berberin H. kuinolin (mgd inti kuinolin), mis: quinin I. akridin (turunan akridin) J. kuinazolin (mgd cincin kuinazolin), mis: peganin K. Izidin (N jadi anggota 2 atau 3 cincin), mis: haliklorin morfin

Klasifikasi alkaloid ..con t ..con


2. Alkaloid dg N eksosiklis dan amina alifatis, mis: efedrin 3. Putressin, spermin, spermidin 4. Alkaloid peptida (mgd ikatan peptida), mis: mauritin 5. Alkaloid terpena dan steroidal, mis: kokain, muskarin efedrin

berberin akridin peganin haliklorin quinin Putressin muskarin kokain

Alur biosintesis alkaloid dlm tumbuhan

Alur biosintesis alkaloid dlm tumbuhan

Kegunaan beberapa alkaloid Alkaloid Aktropina Kafeina Kokaina Kodeina Morphina Emitina Ergonovina Kuinina Reserpina Skopalamina Tobokuraxina Berberina Palmatina Sumber tumbuhan Belladona Kopi Daun koka Opium Opium Akar ipesak Ergot Kulit kayu sinkona Rauwalfia Datura Kondrodendon Berberis Fibraurea kloroleuka Kegunaan Obat mata Pemacu jantung Anestesi lokal Mengurangi rasa sakit Narkotika Anti muntah Kebidanan Anti malaria Obat penenang Narkotika Melumpuhkan syaraf Anti bakteri, anti keguguran Antibiotik, anti jamur, anti keguguran

Identifikasi awal senyawa alkaloid dalam tumbuhan

Pereaksi untuk uji basa nitrogen (alkaloid)

ALKALOIDA
Sampel segar (~4 gram) digerus dalam lumpang bersama sedikit pasir dan kloroform (~10 mL). Pindahkan sebagian ekstrak kloroform (dengan bantuan pipet dan kapas) ke dalam dua lubang plat tetes (untuk uji terpenoida/ steroida). Kemudian ke dalam sisa ekstrak kloroform dalam lumpang ditambah kloroform amoniak 0,05 M (~5 mL) sambil digerus beberapa lama. Selanjutnya ekstrak kloroform amoniak disaring (dengan bantuan pipet dan kapas) ke dalam tabung reaksi berukuran sedang, lalu tambahkan H2SO4 2 N (10-20 tetes) dan kocok campuran perlahan dengan cara membolak-balikkan tabung reaksi. Biarkan sejenak sehingga terbentuk lapisan asam (atas) dan lapisan kloroform (bawah).

PEMBUATAN PEREAKSI
Pipetkan lapisan asam ke dalam dua tabung reaksi kecil, lalu uji dengan perekasi Mayer (1-2 tetes) dan perekasi Dragendrof (1-2 tetes). Uji positip alkaloida ditandai adanya endapan putih yang relatif banyak (+4), kabut putih tebal (+3), kaput putih tipis (+2) dan kabut putih sangat tipis (+1) untuk uji dengan pereaksi Mayer. Uji dengan pereaksi Dragendorf yang positif memberikan endapan jingga-merah coklat.
MAYER HgCl2 (1,36 gram) dilarutkan dalam air (60 mL), dan KI (5 gram) dilarutkan dalam air (10 mL). Kedua larutan dicampur dan diencerkan sampai 100 mL dengan air, kemudian disimpan dalam botol coklat bertutup asah. DRAGENDORF Bi(NO3)3.5H2O (0,85 gram) dilarutkan dalam asam nitrat (20 mL), dan KI (27,2 gram) dilarutkan dalam air (50 mL). Kedua larutan dicampur dan jika terbentuk endapan disaring atau didekantasi, kemudian disimpan dalam botol coklat bertutup asah.

Cara pemisahan dan identifikasi senyawa alkaloid


Jaringan tumbuhan dirajang halus Ekstraksi PE, 40-60 C, 7 h Ekstraksi klo, 7h Ekstrak dipekatkan 2 mL + NH4OH 10% 2 mL + 7 g Al2O3 Masuk kolom, aliri Klo Eluat, uji warna dg dragendorff Ampas bebas asam lemak dianginkan Ampas Ekstraksi MeOH 80%, 7h Ekstrak dipekatkan 5 mL + HH4OH 10% 2 mL, panaskan 60C Jika uji +, eluat/filtrat utk KLT, krom kolom Disaring, uji warna dg dragendorff

Deteksi bbrp alkaloid pd plat KLT


Alkaloid Sitisina Nikotina Tomatina Morfina Solanina Kodeina Berberina Striknina Tebaina Atropina Kuinina Koniina
*)

Rf (x 100)*)
kertas KLT

Di bawah sinar UV Biru Menyerap Tak tampak Menyerap Tak tampak Menyerap
Fluoresensi kuning

Penampak bercak Dragendorff Iodoplatinat Marquis

Spektrum max dalam H2SO4 0,1M

03 07 08 14 15 16 25 30 32 37 46 56

32 57 62 34 52 35 07 22 41 18 52 26

303 260 284 284 228 254 284 258 250 268

Menyerap Iodoplatinat Biru terang Tak tampak

Kuali: Eluat KK yg Rf sesuai analisis IR, NMR, UV-vis, GCMS

Kuantitatif: HPLC

Pengembang pd kertas= n-BuOH asam sitrat dlm air (870 ml : 4,8g asam sitrat dlm 130 ml air); pada silika gel = MeOH NH4OH (200:3)

Das könnte Ihnen auch gefallen