Sie sind auf Seite 1von 27

BAB I PENDAHULUAN

Labiopalatoschizis adalah suatu malformasi kongenital pada bibir dan palatum. Masalah yang umumnya ditemukan antara lain masalah kosmetik, gigi, fungsi bicara, fungsi menelan, pendengaran, proses tumbuh kembang dan fungsi emosional. Etiologi labiopalatoschizis bersifat multifaktoral, antara lain faktor genetika, lingkungan, toksis, hormonal dan mekanis. Labiopalatoschizis pada bibir dikenal dengan cleft lip (bibir sumbing). Cleft lip terjadi pada satu dari seribu kelahiran, dan leih banyak terjadi pada pria ( !"), resiko lebih tinggi sesuai dengan bertambahnya usia ibu. Cleft lip# celah bibir merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gangguan perkembangan $ajah pada masa embrio. %eteksi prenatal tentang adanya cleft lip sangat berguna untuk menyiapkan orang tua yang sedang mengandungan tentang kemungkinan adanya cacat# kelainan pada anak mereka. dan penatalaksanaan bayi mereka setelah mereka lahir. Embriologi $ajah dimulai pada minggu keempat intra uterin, dan pada minggu kedelapan muka telah lengkap terbentuk. Cleft lip terjadi karena adanya kegagalan fusi dari prosesus. &erdapat beberapa teori terjadinya cleft lip antara lain' teori fusi, teori hambatan perkembangan dan teori mesodermal brakhial.

(erdasarkan dari sisi yang terkena, cleft lip dapat diklasifikasiakn menjadi celah unilateral dan bilateral )ejala yang paling jelas adalah adanya celah pada bibir atas. (ayi dengan cleft lip dapat mengalami kesulitas saat menghisap *+, karena sulitnya melakukan gerakn menghisap karena refleks hisap dan menelan tidak sebaik bayi normal. -encegahan cleft lip dilakukan sedini mungkin disaat ibu sedang mengandung dengan mengindari rokok, alkohol, dan makan nutrisi yang baik bagi ibu hamil terutama saat trimester . kehamilan bagi tumbuh kembang bibir, palatum, dan struktur kraniofasial yang normal dari fetus. -enatalaksanaan tidakan per$atan cleft lip dapat dilakukan dengan tindakan non operasi dan tindakan operasi. /ntuk tindakan operasi dilakukan penanganan pra0operasi dengan mempertimbangkan umur dilakukan bedah, e1aluasi dokter anak untuk melihat adanya kelainan mayor yang berhubungan, dilakukannya foto rontgen dalam menentukan garis tengah $ajah dan dagu, menentukan tidakan operasi, konsultasi anastesi, dan pemeriksaan lab untuk melihat kadar hemoglobin. &ujuan operasi adalah untuk mencapai penampilan yang normal, menghisap dan makan tanpa gangguan, pertumbuhan gigi yang baik, dan fungsi bicara yang normal. +etelah tindakan operasi dilakukan pera$atan pasca operasi untuk mencapai keberhasilan.

(*( ,, CLE2& L,Cleft lip ( celah bibir) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gangguan perkembangan $ajah pada masa embrio yang dapat disebabkan secara genetik dan non genetik. 3... -engertian Cleft lip (bibir sumbing) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang di dapatkan seseorang sejak lahir. 4elainan cleft lip terjadi pada saat perkembangan $ajah pada masa embrio minggu keenam sampai minggu kesepuluh kehamilan. Cleft lip terjadi karena adanya kegagalan fusi dari prosesus nasalis media dan prosesud maksilaris. 5ang di akibatkan oleh faktor genetik ( herediter, tripel autosom sindrom), dan faktor non genetik ( defisiensi nutrisi, zat kimia, obat obatan, trauma).

)ambar .' Cleft Lip (/nilateral incomplete, unilateral complete, bilateral complete) -roses terbentuknya Cleft lip terjadi selama masa pembentukan $ajah embrio usia 60.! minggu insta uterin yang mengalami gangguan. 3.3. Embriologi $ajah -erkembangan $ajah dimulai pada minggu keempat intra uterin. -ada saat ini panjang embrio kurang lebih 7,8 mm dan daerah $ajah terdiri dari 8 buat prosesus pada lekukan yang disebut stomatodeum, yang dibentuk oleh pasangan pertama lengkukng faring. 4elima tonjolan tersebut adalah prosesus frontalis, 3 buah prosesus maksilaris kanan dan kiri, 3 buah prosesus mandibularis kanan dan kiri. -ada munggu kedepan muka telah terbentuk lengkap, dan panjang embrio kurang dari 7! mm. -rosesus maksilaris tumbuh kearah medial dari posisi lateral untuk membentuk bagian lateral rahang. -rosesus nasalis medialis terdorong lebih dekat dan bertemu prosesus maksilaris pada garis tengah, oleh sebab itu lengkung maksila dilengkapi oleh proses nasalis medialis yang bersatu pada garis tengah dan terjadi fusi pada pertemuan lateral dan dua prosesus maksilaris yang terjadi kira kira pada minggu ketujuh. 4etiga elemen ini berperan dalam membentuk bibir atas, al1eolar atas dan palatum promer yang terjadi sekitar minggu keenam. (agian palatum yang berasal dari prosesu maksilaris disebut palatum sekunder.

-ada sekitar minggu keenam dan a$al minggu ketujuh seharusnya epitel yang melapisi prosesu maksilaris dan prosesus aso medialis berstu membentuk suatu lempeng epitel yang kemudian akan pecah sehingga memungkinkan mesoderm bersatu dan bibir akan berkembang dengan sempurna.

)ambar 3' -erkembangan 9ajah Embrio http'##sunardi.net 3.7. *natomi bibir (entuk anatomi berhubungan dengan fungsi otot ( pergerakan), 1askularisasi dan persyarafan (suplai darah dan iner1asi motorik dan sensorik) 3.7... :idung dan (ibir normal (ibir atas yang normal dengan otot orbicularis oris yang lengkap mempunyai philtrum yang dibatasi oleh dua pasang tonjolan kulit yang memanjang ke arah kolumela yang disebut philtrum ridge# philtrum column dan di antarnya terdapat lekukan yang disebut philtrum dimple di bagian tengah bibir

atas. 4olumela yang lurus terdapat pada hidung yang normal, dan didukung juga oleh septum nasi yang lurus. +ayang hidung (ala nasi) yang simetris didukung oleh tulang ra$an yang seimbang dan dasar sayap hidung yang jaraknya sama dari kolumela. -ada batas mukosa dan kulit, terdapat nagiam kulit yang lebih terang ($hite skin roll). (atas ini melengkung membentuk busur bibi yang disebut Cuspid bo$. -osisi alami bibir terdiri dari bagian tengah bibi atas yang sedikit menonjol yang terletak disebelah depan dari pada bibi ba$ah. (agian tengah dari tebi bebas bibir merah atas yang lebih menonjol disebut 1ermillion red tubercule.

)ambar 7' *natomi (ibir http'##sunardi.net#blog#3!.7#!;#!<#pemilihan0dasar0dasar0rekonstruksi0primer0 bibir0sumbing# (ibir atas dan bibir ba$ah terdiri dari otot otot dan kelenjar yang ditutupi oleh kulit dibagian luar dan membrane mukosa dipermukaan bagian dalam. otot yang utama dari bibi adalah orbicularis oris. =tot ini merupakan komponen orot

yang beregio di modiolus pada sudut mult. =tot otot ini dari satu sisi akan saling bertem sama lain dan bertemu pada sudut mulut untuk kemudian melingkari dan membentuk rima oris. =tot orbicuaris oris terdiri atas ; pasang otot orbicularis peripheral yang meluas dari rima oris ke arah luar sehingga pada bibi atas berhubungan dengan septum nasi dan pada bibir ba$ah berhubungan dengan sulkus labiomentalis. %ua pasang otot orbiculoaris oris marginalis terletak lebih superficial dan terbatas di ba$ah bibir merah. =tot orbicularis oris yang merupakan pembentuk utama bibir, berhubungan dena otot $ajah lainnya. =tot yang terletak superficial yaitu, musculus le1ator labii, superole>ue nasi, muskulus le1ator labii superior, muskulus zigomatikus minor, muskulus zigomaticus mayot, muskulus risorius, muskulus platysima, muskulus depressor anguli oris, muskulus depressor labii inferior, dan otot yang terletak lebih dalam adlah musukul buccinator, muculus le1ator anguli oris, muskulus incisi1us inferior (mentalis), muskulus incisi1us superior.

)ambar ;' =tot 9ajah http'##muktiyuhanani.blogspot.com#3!..# +umber 1askularisasi pada bibir yang utama adalah berasal dari arteri carotis eksterna yang memiliki cabang arteri maksilaris eksterna, kemudian menjadi arteri fasialis dan akhirnya sampai pada bibi sebagai arteri labialis superior dan inferior. *rteri mensuplai darah ke daerah bibir. cabang arteri nasalis lateralis mensuplai darah ke ala nasi.

)ambar' ?askularisasi bibir ?ashttp'##sunardi.net#$p0content#uploads#3!.7#!;#/ltah05--C(L08.

+istem persyarafan pada bibir atas berasal dari ner1us infraorbitalis yang merupakan cabang dari ner1us maksilaris sedangkan pada bibi ba$ah berasal dari

ne1us mentalis yang merupakan cabang dari ner1us mandibulais. @er1us trigeminalis keluar dari foramen infraorbitalis diba$ah otot orbiculais oculi dan le1ator labii superior. Cabang ner1us trigeminalis ini mempersyarai palpebral, hidung dan bibir atas. sedangkan cabang mentalis keluar dari foramen mentale diba$ah otot depressor anguli oris dan mensyarai bibir ba$ah. ,ner1asi motorik berasal dari cabang zigomatikus dan bukalis ner1us fasialis.

)ambar ' +araf &rigeminus 3.7.3. Cleft lip -ada clift lip unilateral komplit, serabut otot orbicularis yang berjalan horizontal dari komisura ke arah median berjalan keatas sepanjang tepi dari celah bibir dan bagian lateral berakhir terbendam di ba$ah ala nasi dan bagian medial terbenam pada dasar kolumela nasi dan sebagian besar dari otot tersebut melekat pada periosteum maksila sedangkan sebagian menipis pada subkutis. -ada clift lip unilateral unkomplit terbentuk lekukan kecil sedangkan karakter ototo sama dengan yang normal. +erabut otot mele$ati ujung celah dari

lateral ke medial. =tot pada daerah cleft lip diselingi oleh trabekula jaringan oendukung kolagen. -ada clift lip bilateral terbentuk lekukakan pada kedua sisi bibir yang memajang sampai ke dasar hidung. %eformitas melibatkan ala nasi, hidung, dan kolumela. :idung dan ala nasi tampak asimetris. -remaksila menonjol keluar. %eformitas yang khas pada hidung' +kibat dasar hidung yang bercelah premaksila akan terotasi keluar sehingga hidung menjadi miring, septum berotasi dan miring ke arah celah akibatnya puncak hidung akan berotasi, akibat de1isiasi pada septum kolumela menjadi miring kea arah celah dan mengalami pemendekan pada sisi yang bercelah, bentuk sayap tulang hidung lebih mendatar, basis ala nasi dapat menjadi lebih lebar atau lebih tebal. 3.;. &eori terbentuknya cleft lip terdapat teori hipotesa terbentuknya patogenesis terjadinya ceah pada bibir' a. &eori kegagalan penyatuan teori yang di yakini beberapa mayoritas ilmu$an yang menyatakan cleft lip terjaadi laibat kegagalan penyatuan lengkung brakial pertama. teori ini menyatakan bah$a salah satu atau kedua prosesu tertahan perkembanganya sehingga tidak terjadi penyatuan dan terbentuk celah. &eori lain menyatakan sel epitel seharunya hilang saat prosesu berkontak. Aika sel tidak

hilang, mesoderm tidak dapat menempel dengan mesoderm yang lain sehingga tidak dapat terjadi penyatuan prosesus dan terbentuk celah. b. &eori migrasi mesodermik &eori ini menyatakan bah$a kurangnya migrasi dan penetrasi mesodermal ke midline mandibula dari lengkung brankial pertama, menyebabkan ectoderm kolaps karena kurangnya dukungan sehingga terjadi celah. &dak adanya hyid, kartilago toroid, otot strap di leher dan manubrium kalainan yang berat. c. &eori ?an %er Meulen -ada akhir abad ke 3! ?an %er Meulen dkk mempunyai teori yang lebih kompleks yang membuat konsep embrio lebih tampak berhubungan dengan terjadinya celah. &eori ini menyatakan bah$a celah tersebut sebenarnya bukan celah, tetapi displasia. %isplasis ini merupakan akibat dari tertahannya perkembangan selama proses penyatuan dari prosesus facial. d. Chi dkk menyatakan bah$a sel epitel medial pada daerah penyatuan migrasi ke permukaan. +el ini gagal berdeferensiasi ke mesenkim.

3.8. )angguan klinis Labiopalaotolisis merupakan kelaianan kongenital yang terjadi pada bibir ( cleft lip) dan palatum (cleft plate), terkadang cleft lip terbentuk sendiri tanpa

disertai dengan cleft plate, atau sebaliknya keadaan cleft lip disertai dengan cleft plate. )angguan yang disebabkan merupakan gangguan fungsi seperti menghisap, menelan yang berhubungan dengan asupan makanan, gangguan fungsi pertumbuhan gigi geligi, gangguan fungsi pendengaran dan fungsi bicara. *. Masalah asupan makanan' Masalah asupan makanan merupakan masalah pertama yang terjadi pada bayi penderita cleft lip. *danya celah pada bibir meberikan kesulitan pada bayi untuk melakukan hisapan payudara ibu atau dot. 4eadaan tambahan lain adalah refleks hisap dan refleks menelan pada bayi cleft lip tidak sebaik normal, dan bayi lebih banyak menghisap udara pada saat menyusu. (. Masalah dental *nak yang lahir dengan cleft lip mugnkin mempunyai masalah tertentu yang berhubungan dengan kehilangn gigi, malformasi, dan malposisi pada gigi geligi pada area cleft lip terbentuk. C. Masalah pendengaran *nak dengan cleft lip yang disertai dengan cleft plate lebih mudah menderita infeksi telinga karena terdapatnya abnormalitas perkembangan dari otot yang mengontrol pembukaan dan penutupan tuba eustachius. %. )angguan berbicara.

*nak dengan cleft lip yang disertai dengan cleft plate biasanya juga memiliki abnormalitas pada perkembangan otot yang berhubungan palatum mole. +aat palatum mole tidak dapat menutup ruang rongga nasal pada saat berbicara maka suara didapatkan kualitas suara yang lebih tinggi. 3.6. Etiolgi Etiologi dari terbentuknya cleft lip adalah multifaktoral. -embentukan bibir pada masa embrio dapat terganggu dipengaruhi oleh beberapa faktor, disamping faktor genetik juga terdapat faktor non genetik yang justru lebih sering mengakibatkan cleft lip. 3.6... faktor genetik. 2aktor herediter mempunyai dasar genetik untuk terjadinya cleft lip telah doketahui tapi belum dapat dipastikan sepenuhnya. 4ruger (.B8<) mengatakan sejumlah kasus yang telah dilaporkajn dari seluruh dunia tedensi keturunan sebagai penyebab kelaianan ini diketahui kurang lebih 3807!". %asar genetik cleft lip dikatakan sebagai gagalnya mesodermal berpolierasi melintasi garis pertemuan dimana bagian ini seharusnya bersatu, bisa juga karena atropi pada epithelium. &ripel autosom sindrom termasuk celah mulut yang diikuti dengan anomali kongenital yang lain. 3.6.3. 2aktor non genetik

faktor non genetik memegang peranan penting dalam keadaan krisis dari penyatuan bibi pada masa kehamilan. (berapa hal yang berperan penyebab terjadinya cleft lip' *. deisiensi nutrisi' nutrisi yang kurang pada masa kehamilan merupakan suatu hal penyebab terjadinya cleft lip. %efisiensi 1itamin ribofla1in menimbulkan efek pada timbulnya cleft lip selama kehamilan ( Cat kimia -emberian aspirin, kortison, dan insulin pada masa kehamilan trimester pertama dapat menimbulkan terjadinya cleft lip. =bat yang bersifat teratogenik seperti thalidomide dan phenitonin serta alkholo, kafein , aminoptherin dan injeksi steroid. C. &rauma trauma mental dan fisik dapat menyebabkan cleft lip. +tress yang timbul menyebabkan fungsi korteks adrenal terangsang untuk mensekresi hidrokortison sehingga dapat mempengaruhi keadaan ibu yang sedang mengandung dan menimbulkan cleft lip. 3.<. -encegahan terjadinya Cleft lip &erbentuknya cleft lip dihubungkan dengan kegagalan fusi prosesus facialis selama embrio intra uterin, tentunya hal ini dilakukan pencegahan dengan

menjaga kesehatan janin dan ibu selama masa kehamilan dengan cara, anatara lain' *. Menghindari Dokok dan *lkohol ,bu yang sedang hamil yang mengkonsumsi tembakau secara konsisten terkait dengan peningkatan resiko terjadinya celah celah orofacial. 4onsumsi alkohol adalah faktor pemberat. (. @utrisi. @utrisi yang adekuat selama kehamilan terutama trisemester . kehamilan sangat penting bagi tumbuh kembang bibir, palatum dan struktur kraniofacial yang normal dari fetus. 0 asam folat 2olat merupakan sumber makanan yang memeiliki bioa1aibilitas yang luas dan sumpelemen asam folat mengandung 1itamin, mineral dan elemen lain yang memungkinkan memiliki efek protektif terhadap terjadinya celah orofacial. -emberian asam folat sangat penting karena memiliki dua peran menentukan masa kehamilan. satu, ialaah dalam proses maturasi janin jangka panjang untuk menjegah anemia pada kehamilan lanjut. 4edua, ialah dalam mencegah defek kongenital selama tumbuh kembang embrionik 0 +uplemen @utrisi

&ermasuk 1itamin seperti (06 dan ?it *, yang apabila berlebihan atau kekeurangan dapat mengakibatkan resiko terjadinya celah orofacial. Maka penting untuk menge1aluasi suplementasi 1itamin pada ibu selama kehamilan yang dimaksudkan sebagai tindakan pencegahann.

(*( ,,, -ED*9*&*@

-era$atan Cleft lip dapat berupa surgical (dengan pembedahan) atau dengan non surgical (terapi# tanpa pembedahan), maka dari itu perlu diketahui tentang klasifikasi cleft lip untuk menentukan rencana pera$atan yang tepat. Cleft lip diklasifikasikan berdasarkan sisi yang terkena menjadi cleft lip unilateral (satu sisi) dan bilateral (kedua sisi) 7... 4lasifikasi *. unilateral incomplete' apabila celah hanya disalah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga kehidung. (. unilateral complete' apabila celah terjadi hanya disalah satu sisi bibib dan memajnajnga ke hidung. C. bilateral complte' apabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.

)ambar' 4lasifikasi Cleft Lip

7.3. -enatalaksanaan. -era$atan bagi bayi dengan cleft lip dilakukan dengan tahapan non surgical dan surgical. %ikarenakan bayi yang baru lahir membutuhkan asupan gizi yang baik, namun pada kasus cleft lip bayi tidak dapat menerima asupan gizi dikarenakan tidak dapat menghisap dan refleks menelan dan menghisap yang tidak normal. (ayi yang baru lahir tidak dapat dilakukan pembedahan, bayi tersebut harus diobser1asi terlebih dahulu selama beberapa hari untuk melihat apakah semua berada dalam keadaan yang baik untuk dilakukan pembedahan. 7.3... &indakan non0 surgical. (erupa feeding plate, untuk menutup celah dan mengembalikan pemisahan antara rongga mulut dan hidung, meciptakan suatu platfrom yang kaku dan dapat menekan puting pada saat sucking. :al ini memfasilitasi pemberian makan, mengurangi regurgitasi nasal, mengurangi tersedak dan mempersingkat $aktu pemberian makan pada anak dengan cleft lip. :al ini juga membantu posisi lidah yang benar untuk menjalankan peran fungsional dalam perkembangan rahang dan peran bicara.

)ambar 8' 2eeding plate

http'##en.nuk.de#eEpertinter1ie$s#medicpro# 7.3.3. &indakan surgical -erbaikan pada bibir ada beberapa metode. &eknik yang dipilih mempertimbangkan jenis cleft lip, jumlah jaringan yeng tersedia dan ketrampilan ahli bedah. &indakan operasi perbaikan disebut cheiloraphy, dilakukan pada usida tiga bulan atau lebih dari .! minggu, berat badan telah mencapai 8 kg dan hb lebih dari .! gr" (rula o1er tens), hal ini bertujuan untuk meminalmalkan resiko anastesi, penyembuhan serta elemen bibir lebih besar sehingga memungkinkan rekostruksi yang lebih teliti dan memaksimalkan status nutrisi. *nak yang akan dilakukan tindakan operasi sebaiknya bebas dari infeksi pernafassan dan tanpa infeksi kulit, hasil pemeriksaan darah diharuskan dengan hasil leukosit .!.!!!#ml dan hemalokrit sejumlah 78". &ujuan penutupan cleft lip adalah mendapatkan keselaran otot yang baik, bekas luka yang dapat di toleransi dalan segi penampilan dan keseimbangan bibir. (eberapa metode perbaikan cleft lip dengan tindakan surgical anatra lain' untuk klasifikasi unilateral clefft lip dapat digunakan teknik millard dengan kemajuan rotasi dan triangula flap (tennsion0randal), untuk klasifikasi bilaterla cleft lip digunakan teknik millard. 7.3.3... /nilateral Cleft lip surgery. Merupakan cleft lip yang terjadi pada satu sisi bibir, meruapakan kontinuitas yang terputus dari bibir meliputi $hite line, 1ermilion dan otot

orbicularis oris. -rosedur pembedahan bertujuan untuk mengembalikan kontinuitas dan fungsi dari musculus orbicularis dan mengahasilkan anatomis yang simetris,mencoba meperpanjang pemendekan philtrum pada bagian bercelah dengan melekatkan jaringan dari elemne bibir lateral ke elemen bibir medial, dengan menggunakan beberapa kombinasi antara lain merotasi, memajukan dan mentransposisikan penutup. &eknik antara lain millard dan flap triangular. *. Metode Millard0rotasi. teknik millard0 rotasi diperkenalkan oleh %. Dalph Millar, teknik ini membuat dua flap yang berla$anan dimana pada sisi medial dirotasi keba$ah dari kolumella untuk menurunkan titik puncak ke posisi normal dari sisi lateral dimasukan ke arah garis tengah untuk menutupi defek pada dasar kolumella. 4elebihan pada teknik ini adalah penempatan jahitan sepanjang garis filtrum dan dasar hidung sehingga terlihat lebih normal. -ada teknik ini dilakukan pemindahan sebagian jaringan lateral ke daerah diba$ah columella sehingga e>uids bo$ dapat dipertahankan. &eknik ini terutama digunakan pada cleft lip unkomplit yang lebar dan bibir yang tebal dengan batas mucocutaneus junctions yang terlihat jelas.

)ambar' ,ndikasi &eknik Millard http'##$$$.aga1eclinic.com#E@#cleftFlipclosure.php

&ahapan pera$atan dengan metode millard sebagai berikut' .. menentukan titik tengah dan e>uids bo$, titik pincak cuspid bo$ 3. pembuatan pola gambar untuk rotasi dari sisi medial dan pola ad1ancerment dari sisi lateral 7. daerah yang akan diiinsisi pada bibir diberikan anast esi secara infiltrasi dengan menggunakan bahan anastesi lokal ditambah 1asokonstriksi ;. lakukan insisi sesuai dengan pola rotasi pada 1ermilion, sehingga e>uids bo$ terotasi keba$ah, insisi dibuat agak tegak lurus dengan mucutaneus junction. ,nsisi dibuat sesuai dengan pola ad1ancement pada sisi lateral 8. insisi ab terletak di philtrum colummnela dan z platsi bagian atas dan tersembunyi pada lipatan dasar hidung < . lakukan penjahitan yang sedikit longgar dan lapis demi lapis. Aenis benang 7.!, ;.!, 8.! jenis absorbel . 4emudian dilakukan penutupan dengan kasa lunak dan kasa diganti setiap hari. B. 4ontrol 8 hari kemudian untuk membuka jahitan dan e1aluasi pera$atan.

)ambar' &eknik Millard Dotasi

(. &eknik &riangular 2lap (&ennison0Dandal).

&eknik ini dikembangkan oleh &ennsion dan ka$an ka$an menggunakan flap triangular dari sisi lateral dimasukan ke sudut di sii medial dari celah yag tepat diatas batas 1ermillion melintasi collum phitral sampai ke puncak cupid. &eknik ini dapat menambah panjang di sisi terpendek dari bibir namun jaringan parut terlihat tidak alami. &eknik ini umumnya digunakan untuk unilateral complete yang telah memanjang hingga kehidung. Aika perbedaan sisi cleft dan

sisi non cleft lebih dari 30; mm untuk mendapatkan 1olume dan panjang bibir yang baik yang diperoleh dari flap triangular.

)ambar' 2lap &riangular -erbandingan keuntungan dan kerugian teknik Millard rotasi dan 2lap triangular tennsion untuk cleft lip unilateral &eknik Millard' jaringan parut yang yang terbentuk pada jalur anaotmi normal dari kolum philtral dan ala nasi sehingga terlihat alami, mengembalikan dasar kolumela dalam kedudukan yang benar 7.3.3.3. (ilateral Cleft lip

Merupakan celah bibir yang terdapat di kedua sisi bibir. dan memanjang hingga kehidung. +ering ditemukaan keadaan premaksila yang sangat menonjol, hal ini menyulitkan ahli bedah karena otot bibir tidak bisa secara langsung dipertemukan atau bila dipaksakan akan terjadi ketegangan dan berakibatan jahitan mudah lepas, dianjurkan pada keadaan tersebut otot tidak perlu dipaksakan dipertemukan ditengah, cukup kulit dan subkutan yang dijahitkan dan menempelkan saja pada tepi probelium. =tot tersebut dapat dijahit sekunder dan apabila bila keadaan luka telah sembuh , diperkirakan satu tahun, pada celah bibir bilateral probeliumnya relatif mengecil dan dapat ditambahkan segmen kulut untuk memperpanjang probeliumnya. &eknik yang sering digunakan adalah teknik millard. &ujuan dari pembedahan bilateral cleft lip adalah' penutupan dasar hidung yang bercelah, memperpanjang kolumela, reposisi ala nasi.

7.7. -era$atan pasca operasi. -era$atan pasca bedah dilakukan untuk menunjang keberhasilan pera$atan dan mencegah terjadinya komplikasi setelah tindakan pembedahan. -era$atan pasca bedah meliputiG *. 2eeding egera setelah bayi benar benar sadar dari pengaruh anastesi bayi tersebut diberikan 8" dektrosa dengan air untuk makanan peratamanya. 4emudian diberikan formula yang diperkental dengan sereal. (ayi diberi makan dengan menggunakan brack feeder selama feeding. (. -era$atan luka -era$atan pada luka meliputi pelepasan jahitan yang dilakukan pada hari ke lima atau ketujuh. +etelah bayi keluar dari rumah sakit dilakukan pera$atan bibir dirumah termasuk pembersihan jaringan luka sehabis makan dengan hydrogen peroksida selama 7 hari, setelah itu dapat dengan air biasa. Lapisan krim steroid (!,38" methylprednisolone) dapat diaplikasiakn pada jaringan parut untuk menghilangkan kemerahan 7.;. 4omplikasi pembedahan cleft lip hari lalu dianjutkan dengan soft niple

(anayak kesalahan yang sering timbul dalam melakukan metode pembedahan dari unilateral cleft lip. &ermasuk rotasi yang tidak cukup, kesalahan penyambungan 1ermillion cutaneus, 1ermeliion lebih tinggi dai posisi layeral, otot lateral yang lebih menonjol, cuping hidung yang tertatrik. &imbulnya jaringan parut tang luas serta adanya kontraktur merupakan komplikasi dari tindapakan operasi. ,ntra operati1e pasca perdarahan adalah komplikasi yang potensional. %ikerenakan bibir memiliki suplai darah yang banyak maka dari itu diperlukan sebelum dilakuakan operasi dilakukan terlebih daeruh e1aluasi kadar hemoglobin dalam darah.

Das könnte Ihnen auch gefallen