Sie sind auf Seite 1von 15

Stukutur lipid Lipid adalah senyawa organic yang berlemak atau berminyak yang tidak larut dalam air

, yang dapat larut diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar , seperti klorofoam , atau eter. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol , yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.Lipida adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40 dari makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat umum sebagai berikut! "idak larut dalam air Larut dalam pelarut organik seperti ben#ena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida $engandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor %ila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak %erperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan. %erbeda dengan karbohidrat dan protein, lipida bukan suatu polimer, tidak mempunyai satuan yang berulang. &embagian yang didasarkan atas hasil hidrolisisnya, lipida digolongkan menjadi lipida sederhana, lipida majemuk, dan sterol. Lipid dibagi menjadi ' golongan ! (. lipid sederhana '. lipid majemuk ). sterol A. Lipida Sederhana $inyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. $inyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida, yaitu! lipida kompleks *lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida+, sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. ,omponen tersebut mempengaruhi warna dan fla-or produk. Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. $inyak nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. .alam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak. %erdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. "etapi jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran. &ada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak.

"rigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan ) molekul asam lemak rantai panjang dan ( molekul gliserol. Reaksi hidrolisis trigliserida dapat digambarkan sebagai berikut!

trigliserida gliserol asam lemak Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak jenuh akan

berwujud padat pada suhu kamar. ,ebanyakan lemak binatang tersusun atas asam lemak jenuh sehingga berupa #at padat. Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak tidak jenuh berupa #at cair pada suhu kamar, contohnya adalah minyak tumbuhan. Lemak jika dikenakan pada jari akan terasa licin, dan pada kertas akan membentuk titik transparan. B. Lipida Majemuk Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan #at lain. Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida. /osfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam emak, gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen. 0ontoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah lesitin dan sephalin. 1likolipida adalah suatu lipida kompleks yang mengandung karbohidrat. Salah satu contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah serebrosida. Serebrosida terutama terbentuk dalam jaringan otak, senyawa ini merupakan penyusun kurang lebih 2 berat kering otak, dan pada jaringan syaraf. C. Sterol Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. 3leh karena sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam residu. Lebih dari )0 jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang dan tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri. &ersenyawaan sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam lemak hewani, sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak nabati. ,olesterol merupakan penyusun utama batu empedu. ,olesterol berfungsi membantu absorbsi asam lemak dari usus kecil, juga merupakan pra#at *precursor+ bagi pembentukan asam empedu, hormon steroid, dan -itamin . *4arper, (525+. 6khirakhir ini kolesterol banyak menarik perhatian karena diduga ada hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung koroner, dan pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis). ,olesterol di dalam darah beredar tidak dalam keadaan bebas, akan tetapi berada dalam partikelpartikel lipoprotein. Lipoprotein merupakan senyawa kompleks antara lemak dan protein. .alam serum darah lipoprotein terdiri atas 4 jenis, yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) *.e-lin, (55'!72+. Kilomikron mengandung 57 trigliserida8 (,2 protein8 (,29 kolesterol8 dan 0,7 fosfolipida. ,ilomikron berfungsi sebagai pengangkut lemak dari usus ke tempat-tempat yang membutuhkan. VLDL mengandung 70 trigliserida8 (9 kolesterol8 (0 protein8 dan (9 fosfolipida. VLDL berfungsi sebagai pengangkut trigliserida endogen dari tempat-tempat pembentukannya ke tempat yang membutuhkan. LDL mengandung (0 trigliserida8 49 kolesterol8 '9 protein8 dan '0 fosfolipida. LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari sel yang satu ke sel lainnya dimana kolesterol tersebut diperlukan untuk pembentukan hormon sterol dan steroid. HDL mengandung ) trigliserida8 (: kolesterol8 90 protein, dan )0

fosfolipida. HDL berfungsi mengangkut kolesterol ke hati untuk didegradasi menjadi asam empedu dan dibuang dalam kantong empedu. .ari data tersebut dapat dilihat bahwa LDL mengandung kolesterol yang cukup tinggi, hal ini berarti bahwa dengan peningkatan kadar LDL di dalam darah selalu disertai hiperkolesterolemia. 6pabila kadar HDL di dalam serum darah rendah maka kolesterol yang dimetabolisme relatif sedikit, sehingga banyak kolesterol yang tertimbun. 6kibat penimbunan ini terjadi hiperkolesterolemia, dan lebih lanjut akan menjadi atherosclerosis, yaitu terjadi pengendapan kolesterol dan lipida lainnya pada dinding arteri, dan lebih lanjut akan terjadi pengerasan dinding arteri tersebut *$athews dan -an 4olde, (55(!7'2+. .ari hasil penelitian diperoleh suatu kenyataan bahwa HDL mempunyai sifat spesifik, karena hubungannya yang bersifat negatif terhadap atherosclerosis dan hiperkolesterolemia. Semakin tinggi kadar kolesterol-HDL dalam serum darah maka akan semakin kecil kemungkinan indi-idu tersebut mengalami penyakit atherosclerosis *Sunaryo, dkk, (5:9+. Lebih lanjut Linder *(5:9+ mengatakan bahwa orang yang mempunyai kadar kolesterol sekitar '70 mg;(00 ml darah mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner dari pada orang yang kadar kolesterolnya di bawah ''0 mg;(00 ml. Kandungan kolesterol dari bagian yang dapat dimakan

Komuditi Kandungan tinggi Otak Kuning telur Hati Mentega Kerang Udang

Mg / 100g dimakan

2000 1500a 300 250 100-200 200

Kandungan sedang Daging berlemak usu Kandungan renda" #ua" $bua"an ayuran #i%ian &ada umumnya kolesterol dara" akan meningkat seiring meningkatnya diet kolesterol se"ingga dapat menyebabakan penyakit aterosklerosis' #a"an pangan yang banyak mengandung kolesterol terutama berasal dari "e(an sebagaimana ditun%ukan pada table 3'5' kandungan kolesterol dalam dara" yang normal adala" 2)0 mg/100ml' 0 !0 11

II. ANALISIS LIPIDA (. <J= ,>L6?<"6@ L=&=. <ji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun deri-at lipid terdahadap berbagai macam pelarut. .alam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. 6pabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersbut tidak akan larut. 4al tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar. 2' aponi*ikasi ampel minyak atau lemak diitmbang lalu dimasukkan ke dalam labu saponi*ikasi ' sampel selan%utnya ditamba"kan larutan KOH $ metanolik dan beberapa butir batu didi" lalu dipanaskan dan dire*luks selama 25 menit' etela" agak dingin + larutan dipinda" kedalam labu takar 25 ml dengan bantuan penamba"an sedikit isopropyl al,o"ol' -alu saponi*ikasi di,u,i dengan isopropyl al,o"ol dan a"sil ,u,iannya diamsukkan dalam labu takar + ditamba"kan 1 ml H.pekat lalu dien,erkan dengan isopropyl al,o"ol sampai batas tanda+ dan digo%og pelan "ingga "omogeny' -arutan ini ditandai sebagai larutan u%i' -arutan ditempatkan dalam pendingin pada su"u ) ,el,ius selama kurang lebi" 20menit ' larutan selan%utnya disaring se,epat mungkin dengan menggunakan kertas saring dan *iltratnya digunakan se,ara en/imatis ). <J= ,>J>@<46@ &6.6 L=&=. <ji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi =od 4ubl. =od 4ubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. 6sam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. "abung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi =od 4ubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. 6sam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. 6sam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. ?eaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Aarna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. "rigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. &ada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Aarna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble. 4. ji Salko!ski" Sediakan ) tabung reaksi sebagai berikut! - "abung no. ( diisi dengan ( ml kloroform - "abung no. ' diisi dengan (0 mg kolesterol hasil isolasi dalam ( ml kloroform - "abung no. ) diisi dengan (0 mg kolesterol murni dalam ( ml kloroform "ambahkan ( ml 4'S34 pekat pada ketiga tabung tersebut melalui dinding tabung hingga lapisan asam

sulfat ada di bagian bawah tabung. &erhatikan warna yang terbentukB #. ji Li$ermann%Bu&hard" Sediakan ) tabung reaksi sebagai berikut! - "abung no.( diisi dengan ' ml kloroform - "abung no. ' diisi dengan 9 C (9 mg kolesterol hasil isolasi dalam ' ml kloroform - "abung no. ) diisi dengan 9 C (9 mg kolesterol murni dalam ' ml kloroform Perhatikan" hindarkan adan'a air(kelem$a$an "ambahkan ( ml asam asetat anhidrida ke dalam tabung-tabung tersebut, aduk dengan baik. ,emudian tambahkan ' ml asam sulfat pekat, aduk dengan hati-hati. 0atat warna yang timbul setelah didiamkan )0 menit. Peringatan" &elarut-pelarut yang dipakai kebanyakan mudah terbakar, untuk itu harus hati-hati, jangan ada api bebasB <ntuk semua pemanasan pakailah penangas air didihB Juga dalam penggunaan blender dengan pelarut-pelarut yang mudah terbakar harus hati-hati, sebab pelarut dapat merembes ke tempat motor dan menyebabkan nyalaB 6@6L=S=S S>06?6 ,<6@="6"=/

). Penentuan Angka Peroksida Min'ak(Lemak 6ngka peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak. $inyak yang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. 0ara yang sering digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metoda titrasi iodometri. .alam metoda ini minyak dilarutkan ke dalam larutan asam asetat glacial-kloroform *)!'+ yang kemudian ditambahkan ,=. .alam campuran tersebut akan terjadi reaksi ,= dalam suasana asam dengan peroksida yang akan membebaskan ='. ,emudian =' yang dibebaskan selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat *6nwar, (557!)57+. &enentuan besarnya angka peroksida dilakukan dengan titrasi iodometri, melalui tahap-tahap sebagai berikut *Slamet Sudarmaji, (5:5!(')+! ). Pem$uatan larutan standar natrium tiosul*at +,+)N .itimbang ',9 gram @a'S'3).94'3 dilarutkan dengan akuades, dipindahkan ke dalam labu ukur ( liter, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Larutan ini disimpan tertutup untuk dipakai, sebelumnya distandarisasi dengan larutan ,'0r'32. -. Standarisasi larutan Na-S-./ dengan 0-S-.1. .itimbang 0,9 gram kristal ,'0r'32 dan dimasukkan ke dalam labu ukur ( liter kemudian diencerkan dengan akuades sampai tanda. .ari larutan ,'0r'32 tersebut diambil (0 ml dengan pipet -olum, dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer serta ditambahkan ) ml 40l pekat dan (0 ml larutan ,= 0,( @. =odium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan @a'S'3) 0,0(@ yang telah dibuat, menggunakan indikator amilum. &ada titik eki-alen warna berubah dari biru tua menjadi hijau. Standarisasi dilakukan dengan pengulangan ) kali. @ormalitas @a'S'3) /. Pem$uatan indikator amilum ) 2 .itimbang ( gram amilum, dilarutkan dalam (00 ml akuades dalam gelas piala. ,emudian dipanaskan di atas kompor listrik sampai mendidih dan dibiarkan mendidih sampai ) menit. Larutan ini digunakan setelah dingin. 4. Pem$uatan pelarut asam asetat glasial " kloro*orm dengan per$andingan / " <ntuk membuat pelarut asam asetat glasial ! kloroform dengan perbandingan ) ! ' sebanyak ( liter, dicampurkan 700 ml asam asetat glasial dengan 400 ml kloroform dalam botol berwarna gelap.

-. Analisis Lipida 0omplekss A. 3kstraksi dan Pemisahan 0olesterol (. "ambahkan 4 -olume aseton *'00 ml+ pada 90 gram sample otak kambing, '. %lender selama ( menit. ). &indahkan suspensi yang terjadi ke dalam beaker gelas dan 4. %ilas blender dengan '9 ml aseton. 9. 0ampur hasil bilasan dengan suspensi dalam beaker dan 7. .iamkan homogenate ini selama 9 menit sambil kadang-kadang diaduk dengan pengaduk. 2. Saring suspensi menggunakan penyaring %uchner. ?esidu yang tertinggal diblender lagi dengan (00 ml aseton, kemudian setelah didiamkan selama 9 menit, saring dengan penyaring %uchner seperti pengerjaan sebelumnya. :. %ilas blender dengan 90 ml aseton, 5. tuangkan ke dalam penyaring %uchner yang masih mengandung residu. (0. /iltrat dicampur dengan filtrat pertama, filtrat ini mengandung kolesterol. ((. 4ilangkan aseton dari filtrat dengan jalan destilasi di atas penangas air, atau menggunakan e-aporator berputar. ('. .inginkan larutan sisa *residu+ dengan air leideng, dan kumpulkan crude kolesterol yang terjadi dengan jalan menyaring menggunakan corong %uchner. (). ?ekristalisasi kolesterol yang terjadi dengan melarutkan dalam sedikit mungkin etanol panas, lalu dengan segera filtrat disaring *masih dalam keadaan panas+ ke dalam >rlenmeyer kecil yang ditempatkan di dalam penangas air didih. (4. %iarkan filtrat di dalam >rlenmeyer mendidih sehingga etanol akan berkondensasi. ,eringkan kolesterol yang terjadi di udara, timbang dan catat beratnya. "entukan titik lelehnya *titik leleh kolesterol murni (45-(9( 00+. <ntuk identifikasi adanya senyawa kolesterol dapat digunakan uji Salkowski dan uji Libermann-%uchard. /. Penentuan 0olesterol 4otal Serum Darah Prinsip Dasar" 6nhidrid asetat bereaksi dengan kolesterol dalam larutan kloroform menghasilkan suatu larutan berwarna hijau kebiruan yang karakteristik. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti gugus kromofor yang menimbulkan warna tersebut, namun diduga melibatkan reaksi esterifikasi gugus hidroksi pada posisi ketiga seperti terlihat pada susunan molekulnya. .arah atau serum darah diekstraksi dengan campuran alkohol-aseton yang bertujuan memindahkan kolesterol dan lipida-lipida lain serta mengendapkan protein. ,emudian pelarut organik die-aporasi pada penangas air (waterbath+. ?esidu keringnya kemudian dilarutkan dalam kloroform. 0ampuran kloroform kemudian ditentukan secara klorimetri menggunakan reagen Lieberman-%urchard. ,olesterol serum darah secara normal berkisar dari (00 C '90 mg;(00 ml. ?ata-rata jumlah kolesterol dalam serum darah adalah '00 mg;(00 ml, pada usia '9 tahun yang lebih lanjut meningkat secara perlahan dengan meningkatnya usia sampai usia 40 C 90 tahun.Aanita umumnya menunjukkan kadar kolesterol yang lebih rendah dari pada pria sampai dicapai saat menopause. &enentuan kolesterol total dapat dilakukan dengan alat spektronik-'0 atau alat spektro - fotometer lain yang lebih canggih *mis! Shimad#u <D-Dis ?ecording Spectrophotometer <D-(70+. Bahan" (. Serum darah '. 0ampuran alkohol-aseton *( ! (+ ). ,loroform 4. 0ampuran asam asetat anhidrid C asam sulfat pekat *)0 ! (+ dibuat sebelum dipakai. 9. Larutan stok kolesterol *' mg kolesterol dalam ( ml kloroform+

7. Larutan kolesterol kerja, dibuat dengan mengencerkan larutan stok kolesterol lima kali dalam kloroform *0,4 mg;ml+ Alat%alat" (. waterbath bergoyang '. Sentrifuga klinik ). Spektrofotometer Prosedur" (. $asukkan (0 ml pelarut aseton-alkohol dalam tabung sentrifuga, '. ,emudian tambahkan 0,' ml serum atau darah. 0elupkan tabung dalam penangas air mendidih yang bergoyang *boiling waterbath+, sampai larutan mulai mendidih. ). &indahkan tabung dan teruskan pengadukan campuran selama 9 menit. .inginkan sampai mencapai temperature kamar, kemudian disentrifuga. .ekantasi supernatannya ke dalam tabung reaksi, dan uapkan pada waterbath mendidih sampai kering. 4. .inginkan dan larutkan residunya dalam ' ml kloroform. &ada saat yang sama buat larutan kolesterol standar dan blanko dalam ' ml kloroform. 9. .itambahkan ) ml campuran anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat pada semua tabung "empatkan semua tabung pada tempat gelap dan suhu kamar, 7. ,emudian baca absorbansinya pada panjang gelombang 7:7 nm Ehasil dari penentuan panjang gelombang *+ maksimumF. 4. Penentuan angka peroksida .itimbang minyak sebanyak *9,00 G 0,09+ gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer serta ditambahkan )0 ml pelarut asam asetat glasial ! kloroform *) !'+, dikocok sampai minyak larut. Setelah minyak larut ditambahkan 0,9 ml larutan ,= jenuh dan ditutup rapat sambil dikocok. ,emudian didiamkan (-' menit, selanjutnya ditambahkan )0 ml akuades. 0ampuran tersebut kemudian dititrasi dengan larutan @a'S'3) yang telah distandarisasi sampai warna kuning hampir hilang. ,emudian ditambah 0,9 ml indikator amilum ( . "itrasi dilanjutkan sampai titik eki-alen yaitu tepat saat warna biru hilang. Dolum titran dicatat. .engan cara yang sama dibuat juga titrasi larutan blangko. ?umus perhitungan angka peroksida dalam minyak adalah sebagai berikut! *a-b+ H @ H (000 6ngka peroksida I 1 0eterangan " 6ngka peroksida dinyatakan dalam milligram eki-alen per (000 gram minyak. a I jumlah ml larutan natrium tiosulfat untuk titrasi sampel b I jumlah ml larutan natrium tiosulfat untuk titrasi blangko @ I normalitas larutan natrium tiosulfat setelah distandarisasi 1 I masa minyak dalam gram. #. Penentuan Bilangan Pen'a$unan Min'ak(Lemak &enentuan bilangan penyabunan meliputi langkah-langkah sebagai berikut! ). Pem$uatan 0.5 alkoholis +,# N .itimbang 7 gram tablet ,34 murni, dilarutkan dengan etanol 59 sampai -olume '90 ml. Larutan itu dibiarkan semalam dalam botol tertutup. ,emudian disaring dan distandarisasi dengan 40l 0,9 @ menggunakan indikator pp. -. Standarisasi 0.5 alkoholis +,# N .iambil (0 ml ,34 alkoholis 0,9 @ yang telah dibuat menggunakan pipet ukur, masukkan dalam erlenmeyer. "itrasi menggunakan 40l 0,9 @ menggunakan indikator pp. "itrasi dilakukan tiga kali

*triplo+. /. Penentuan angka pen'a$unan "imbang 0,9 C (,0 gram minyak;lemak, masukkan dalam labu alas bulat -olume (00 ml "ambahkan 90 ml larutan ,34 alkoholis 0,9 @ yang sudah distandarisasi. ,emudian direfluk dengan pemanas sampai larutan menjadi jernih * G (,9 C ' jam+. Setelah refluk selesai dinginkan dan encerkan sampai '90 ml. .iambil '9 ml larutan hasil pengenceran, titrasi menggunakan 40l 0,( @ menggunakan indicator pp. "itrasi dilakukan tiga kali. 6. Penentuan 0adar Min'ak(Lemak &enentuan kadar minyak atau lemak suatu bahan dapat dilakukan dengan alat ekstraktor SoHhlet. >kstraksi dengan alat SoHhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. .alam penentuan kadar minyak atau lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan *,etaren, (5:7!)7+. Sebagai contoh adalah ekstraksi minyak dalam kemiri, dengan prosedur sebagai berikut! (. "imbang kemiri, '. .iiris-iris sampai lembut. ). Selanjutnya dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, ujung atas maupun ujung bawah ditutup dengan kapas bebas lemak. 4. ,emudian masukkan ke dalam alat SoHhlet, 9. .imasukkan pelarut petroleum eter sebanyak 70 dari -olume labu ekstraksi dan lakukan ekstraksi selama (,9 jam. 7. &roses ekstraksi selesai apabila petroleum eter sudah jernih. 2. >kstrak yang diperoleh ditambah dengan natrium sulfat anhidrat, saring. ,emudian filtrat didistilasi biasa, atau petroleum eter diuapkan dengan e-aporator berputar sampai semua petroleum eter habis. :. ,adar minyak dapat dihitung dengan rumus! ,adar minyak * + I * % C 6 . (00 + ; berat bahan *gr + 0eterangan" 6I berat labu kosong %I berat labu dan ekstrak minyak *gr+ 2. Penentuan harga panjang gelom$ang 7) maksimum .ibuat larutan kolesterol standar dengan konsentrasi (00 mg;(00 ml dengan pelarut kloroform dipipet 0,( ml larutan tersebut ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering, ditambahkan ) ml ?eagen Lieberman-%uchard *campuran asam asetat anhidrid dengan asam sulfat pekat )0!(+ pada suhu dingin .ikocok baik-baik menggunakan -orteH-miHer, dibiarkan selama )0 menit pada suhu kamar. .iukur serapannya dari panjang gelombang )70 s;d 200 nm .ibuat kur-a serapan terhadap panjang gelombang, sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum *panjang gelombang yang memberikan serapan maksimum+. <ntuk menentukan konsentrasi *kadar+ kolesterol total dalam darah digunakan kur-a standar kolesterol. A. Pem$uatan kur8a standar kolesterol dibuat larutan kolesterol standar dengan konsentrasi *mg;ml+ berturut-turut! 0,' 8 0,4 8 0,7 8 0,: 8 (,0 8 (,9 8 ',0 8 ',9.

$asing-masing larutan di atas dipipet ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering sebanyak 0,( ml &ada masing-masing tabung ditambahkan ) ml reagen Lieberman-%uchard, dikocok baik-baik, dibiarkan selama )0 menit pada suhu kamar, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. .ibuat kur-a standar serapan -s konsentrasi. 0' &enentuan kadar sterol ' ebanyak 5 ml larutan 111 dan 0+) ml *iltrate dipinda"kan ke dalam tabung u%i dan di,ampur sea,ra "ati-"ati ' ebanyak 2+5 ml larutan ini dimasukkan kedalam tabung reaksi "emolisis + ditamba"kan suspense katalase dan di,ampur dengan "ati- "ati ' larutan sisannya %uga dimasukkan ke dalam tabung "emolisis yang kedua dan digunakan untuk blangko' Kedua tabung 2 u%i dan balngko 3 ditutup rapat lalu diinkubasi pada su"u 3! $ )0 4, selama 50 menit' etela" selesai + kedua tabung didinginkan + lalu absorbasni keduannya diba,a pada pana%ng gelombang )05 nm ' di"itung perbedaan absorbansi antara larutan u%i dan larutan blangko ' Kandungan sterol total yang dapat digunakan baik untuk kandungan kolesterol dalam minyak / lemak atau sitosterol untuk minyak tumbu"an diberikan ole" rumus 6 Kandungan sterol total 7 .89:M8100 M . 6 Konsentrasi sterol 2 dalam mmol sterol / ml 3 dalam larutan u%i yang diba,a absorbansinnya pada )05 nm yang tela" diseder"anakan dengan persamaan . 7 1+02) ' 103 M 6 #erat molekul + untuk kolesterol 7 305 + 5) ; 6 ;olume total larutan u%i M 6 berat sampel u%i '

Pemisahan 3'5 ,onto" kromatogram asam $asam lemak dan sterol-sterol dalam sampel must' &un,ak 1 7 etil kaprilat 7 2 asam kaprialt 37 asam malonat )7 etil dekanoat + 57 asam kaprat + 57 asam andekanoat + !7 asam laurat + 07 asam tridekanoat + <7 asan tetradekanoat + 107 asam palmitat + 117 asam "eptadekanoat + 127 asam linolnat + 137 asam linoleat + 1) 7 asam oleat + 15 7 asam stearat + 15 7 asam nonadekanoat +1!7 5- '' $kolestan + 10 7 koleserol + 1< 7 desmosterol + 20 7 ergosterol + 21 7 kampesterol + 22 7 stigmasterol ' =ambar 3'! ' .onto" kromatogram asam-asam lemak dan sterol-sterol yang tergabung dalam sampel must' &un,ak 17 etil kaprilat + 27 asam kaprilat + 37 asan nonanoat + )7 etil dekanoat + 57 asam laurat + 57 asam tridekanoat + !7 asa+ palmitat + 07

asam "eptadekanoat + < 7 asam linoleat + 10 7 asam linoleat + 117 asam oleat + 127 asam stearat + 13 7 asam nonadekanoat + 1) 7 kolesterol dan 15 7 >sitosterol' =ambar 3'0 .onto" kromatogram asam $asam dan sterol- sterol dalam sampel sel yeast pun,ak 1 7 asam "eptanoat + 27 etil kaprilat + 37 asam kaprilat + )7 asam nonanoat + 57 etil dekanoat +57 asam kaprat + !7 asam andekanoat + 07 etil laurat + < 7 asam laurat + 107 asam tridekanoat + 11 7 asam tetradekanoat + 127 asam palmitat + 13 7 asam "eptanoat + 1) 7 asam linoleat + 157 asam linoleat + 157 asam oleat + 1!7 asam stearat + 10 7 asam nonadekanoat+1<7 5- ?kolestan + 2) 7 sigmasterol + 257 lanosterol + 257 >-sitosterol + dan 2! 7 stigmasterol' Kromatogram diatas menun%ukan se,ara %eals ba"(a masing $masing komponen terpisa" dengan baik dari lainnya dan tidak ada pun,ak yang terganggu yang teramati pada sampel yeast dan must+ koe*isien korelasi semuannya @0+<< yang menun%ukan ba"(a metode ini reliable untuk analisis kuantitati*' Aata $ rata koe*isien 9ariasi 5+3<B yang berarti ba"(a metode ini reprodu,ible' Curunan terimetilsilil stabil sampai 5 "ari kaernannya metode inidiusulkan untuk penentuan asam-asam elmak dan sterol-sterol se,ara bersama- sama dalam ba"an pangan atau dalam produk tanaman' Kromatogram ,air kiner%a tinggi 2 K.KC 3 "anya digunakan se,ara terbatas untuk dianalisis asam-asam lemak dalam ba"an makanan' &emisa"an 3 n-asam lemak dalam minyak ikan dilakukan dengan kolon oktadesil silan 2OD 3' Dsam $asam lemak tidak dideri9atisasi dan pana%ng gelombang dete,tor U; 210 nm' Kromatogram eksklusi dan kromatogra*i adsorpsi tela" sukses digunakan untuk pemisa"an monomer- monomer + dimer $ dimer + dan polimer asam' Meskipun demikian m K.KC seringkali digabung dengan K= baik untuk sebelum *kasinasi atau untuk penentuan trigliserida dalam sampel yang sama sea,ra bersamasama sebelum transesteri*ikasi' Metode gabungan ini digunakan untuk mengka%i adannya peruba"an lemak selama proses pengeringan' &ertama + berbagai ma,am *raksi asam lemak dipisa"kan dnegan kolom kromatogra*i ukuran eksklusi dan selan%utnya masing- masing asam lemak dipisa"kan K= sebagai metal ester menggunkaan kolom kapiler sili,a lebur' Kromatogram $ kromatogram asam-asam lemak total' Eraksi $*raksi polar dan *raksi $ *raksi non polar yang diperole" dari kolom sili,a lebur' =ambar 3'< ' #agian $ bagian penting kromatogram dengan kromatogra*i ukuran eksklusi yang terkait dengan asam-asam lemak total + *raksi-*raksi polar + dan *raksi $*raksi non polar yang diperole" dari kolom sili,a lebur' 2 EDM 7 monomer asam lemak F G&EDM 7 monomer asam lemak non polar + O :EDM 7 monomer asam lemak

teroksidasi F EDD 7 dimer asam lemak F G&EDD F dimer asam lemak non polar' =abungan metode %uga digunakan untuk karakterisasi dan pemurnian metal ester asam lemak dari minyak "ait ikan "iu' Minyak "ati ikan "iu dipre $ *raksinasi dengan kolom sili,a menggunkaan ,ampuran n-"eksan $ diklorometan yang elusinnya dilakukan se,ar bertingkat 2 kekuatan poalritasnnya meningkat 3' Hlusi pertama dan kedua mengandung metal ester terutama skualen' Kemurnian *raksi dikontrol dengan kromatogram lapis tipis 2 lempeng sili,a + eluen siklo"eksan dietil eter asam $ *ormat 32-3-02 u/9 9isualisasi uap iodium+ *raksi ester disabunkan dengan KOH 2G dalam met"anol "eksan 2 16 13 dan selan%utnya diesteri*ikasi dengan #*' etela" esteri*ikasi + n $ "eptan dan alrutan Ga.l %enu" ditamba"kan kedalam ,ampuran' Ease organi, dipisa"kan dan dikeringkan dengan mengunakan natrium sul*at an"idrat 2 sampel 23' ampel 3 disiapkan dengan "idrogenase aliIuot sampel 1 dalam n- "eptan dengan mengunkan katalisator palladium+ arang akti*' etela" "odrogenase + saponi*ikasi dan pembuatan metal ester asam lemak dilakukan sebagaimana diatas + sampel 1 di*raksinasi dengan kolom' Hlusi gradiennya adala" asetonitril dalam diklorometan' Metil ester asam lemak sampel 2 dan 3 dipisa"kan dengan K= mengunakan kolom kapiler sili,a lebur' &emisa"an dilakukan baik dengan isoternal atau dengan su"u terprogram menggunakan dete,tor selekti* atau dengan su"u terprogram menggunkan dete,tor selekti* massa' #eberapa *raksi %uga dalam dianalisis dengan kromatogra*i coutercurrent system dua *ase n $"eptan' &emisa"an dilakukan dengan 2 ta"ap' #aik n $ "eptan danasetonitril digunakan sebagai *ase gerak K.KC memisa"kan 15 *raksi dalam sampel' Hasil pemisa"an K.KC sampel 1 menun%ukan ba"(a minyak "ati ikan "iu mempunyai kandungan yang "amper sama dengan minyak alami yang lain yakni tingginya berbagai trigkiserida' Crigliserida dalam susu dipisa"kan sesuai dengan banyaknya atom karbon dengan kolom kapiler yang pendek dan dengan kolom kemas' Kiner%a kedua kolom ini tela" diperbandingkan' Kondisi kromatogra*in adala" sebagai berikut 6 kolom kemas 6 kolom gelas 50 ,m : 2mm' su"u kolom dilakukan se,ara gradient pada 210 ,el,ius dan isoternal selama 1 menit lalu dinaikan mena%di 350 dengan kenaikan 5 menit selama 5 menit se,ara isoternal' =as pemba(a adala" nitrogen dengan ke,eaptan alir )0 ml / menit kolom kapiler K= tabung logam 5,m : 0+5 mm yang dilapisi dengan dimetil polisiloksan yang tela" didekti9asi' Ke,epatan alir gas nitrogen adala" 3ml/ menit' Kondisi yang lain sama dengan kondisi pada kolom kemas' Dete,tor ionisasi nyala digunkan pada kedua kolom diatas' Crigliserida terpisa" dengan baik pada kedua kolon diatas kolom kapiler dan kolom kemas' Crigliserida terelusi sesuai dengan banyaknya atom karbon triasilgliserida %enu" dan tidak %enu" yang mempunyai %umla" karbon yang sama akan mun,ul satu pun,ak+ kapasitas pemisa"an kedua kolom adala" serupa yang berarti ba"(a kolom kapiler yang pendek data digunakan untuk analisis lemak dan susu'

Kromatogra*i ,air superkritik tela" digunakan untuk analisis berbagai ma,am triasilgliserida dalam ba"an pangan dan dalam minyak ikan karena karakteristik pemisa""nya yang menguntungkan' Meskipun demikian baru-baru ini + E. tela" digunakan untuk pemisa"an dan kuanti*ikasi triasilgliserida dan senya(a- senya(a lemak yang lain dalam baan pangan' Dsam $ asam lemak + retinol + skualen + toko*erol' ampel dan standar minyak berasal dari "e(an laut dialrutkan dan digunakan tanpa ta"ap pre $ pemurnian apapununtuk dilakukan analisis dengan E.'

Dnalisis kolesterol Kolesterol dapat dianalisis dengan menggunkan kromatogra*i gas' Kolom kromatogra*i gas yang digunakan adala" kolom kapiler sili,a lebur dan 9olume in%eksi 1ml dengan raso pe,a"an 2061 Kurang lebi" 0+2 gram sampel susu + mentega es krim + atau ke%u yang tela" digerus ditimbang sea,ra saksama san diamsukkan ked lama tabung penyiapan sampel lalu ditamba"kan dengan 5 ml + larutan KOH $metanolik' Cabung selan%tnya ditutup rapat dan 9orte: selama 15 menit ' #erdasarkan kenyataan ba"(a kolesterol dapat menyebabakan aterosklerosis maka berabgai metode analisis tela" dikembangkan untuk melakukan kuanti*ikasi kolesterol dalam berbagai ma,am ba"an makanan karena keinginan masyarakat + maka ke,epatan analisis akan berpengaru" ter"adap "asil ataau output laboraturium' Ddapun penyiapan sampel yang memakan (aktu yang lama seringkali membatasi analisis dengan K=' Hasilnya dengan menggunakan penyiapan sampel yang otomatis ini sukses mengatasi masala" (aktu yang lama %ika dibandiingkan dengan menggunakan teknik penyiapan sampel se,ara manual' Ddannya kolesterol baik bebas atau teresteri*ikasi dalam minyak atau lemak atau dalam ,ampuan dapat dianalisis se,ara en//imatis dengan en/im kolesterol oksidase' &rinsip metode ini adala" penyabunan minyak atau lemak diikuti ole" kolesterol oksidase yang akan mengoksidasi kolesterol men%adi steron dan %uga akan meng"asilkan "ydrogen peroksida' Dengan oksida sea,ra bersama- sama menggunkan katalase' Met"anol akan diuba" men%adi *ormalde""id dengan adannnya "ydrogen peroksida yang berasal dari reaksi sebelumnya' Eormalalde"id selan%utnya bereaksi dengan asetil aseton memebentuk 3+5 diasetil -1+) $ di"idrolutidin yang dapat dikukur se,ara spektro*otometri pada pan%ang gelombang )10 nm' Kolesterol oksidase tidak se,ara spesi*ik "anya bereaksi dengan kolesterol akan tetapi %uga akan mengoksidasi gugus "idroksi pada posisi 3 dengan orientasi >+ karenannya *itosterol dapat dioksidasi dengan muda" + sebaliknnya en/im ini tidak bereaksi dnegan )+) dimetil sterol' #a"an yang digunakan untuk penentuan kandungan sterol total dengan metode

en/imatis adala" 6 2-&ropanol Dseton 2+) $ pentanadion Kolesterol oksigen oksidoreduktase dari nocardia mengandung 15 perunit per ml kolesterol oksidase' Hydrogen peroksida oksidoreduktase dari "ati sapi Dir deionisasi Dsam klorida 0G yang akan dibuat dengan men,ampur 50ml H.- pekat dengan 30ml air' -arutan KOH $metanolik 0+5 G yang disiapkan dengan melarutkan 2+0 gram KOH dalam sedikit met"anol dengan pemanasan lalu mengen,erkan "ingga 100ml' -arutan bu**er ammonium *os*at &H ! -arutan yang dibuat dnegan ,ara memasukan 50mml larutan bu**er ammonium *os*at dalam labu takar 100ml lalau ditamba" dengan 1<+1 ml aseton dan se%umla" tertentu katalase yangs etara dengan 230'000 unit' -arutan 11 dibuat dengan memasukkan 25 air deionisasi dalam labu ukur takar 50ml lalu ditamba" 0+25ml $ 2-) pentanadion+ dan 1+1 ml aseton + ,ampuran dien,erkan dengan air sampai batas tanda' -arutan 111 dibaut dengan men,ampur 3 9olume larutan 1 dan 2 9olume 11 ' erythropolis yang

Da*tar Pustaka 6nwar, 0hairil, dkk. *(557+. Pengantar Praktikum Kimia rganik. Jakarta! .epartemen &endidikan dan ,ebudayaan, .=,"=. .el-in, $. "homas. *(55'+. !e"tbook o# $iochemistry, with %linical %orrelation. @ew Jork!Ailley-Liss 4arper, 4.6. *(5:0+. &eview o# Physiological %hemistry, diterjemahkan oleh $artin $uliawan. Jakarta! &enerbit %uku ,edokteran >10. ,etaren, S. *(5:7+. Pengantar !eknologi 'inyak dan Lemak Pangan. Jakarta! <=-&ress. (' Linder, 0. $aria. *(5:9+. (utritional $iochemistry and 'etabolism) *ith %linical +pplication. @ew york! >lse-ier.

$athews, ,. 0., ,. >. -an 4olde. *(55(+. $iochemistry. @ew Jork! "he %enjamin;0ummings 0ompany. Sunaryo, 4. dkk. *(5:9+. Pengaruh Pemberian Kurkuminoid %urcuma Domestica val terhadap Kadar Kolesterol HDL ,erum !ikus Putih. Simposium "emulawak. Sudarmadji, Slamet, Suhardi, %ambang 4aryono. *(5:5+. +nalisa $ahan Pangan dan Pertanian. Jogyakarta! &6< &angan dan 1i#i <1$. KKKKK

Das könnte Ihnen auch gefallen