Sie sind auf Seite 1von 9

FILSAFAT PANCASILA DAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI SERTA ETIKA POLITIK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Bagi bangsa Indonesia filsafat Pancasila sebagai filsafat hidup dijadikan dasar negara (filsafat negara; ideologi negara) sebagaimana dirumuskan dan disahkan oleh PPKI sebagai the founding fathers dalam UUD Proklamasi 45. NKRI sebagai negara Proklamasi berdasarkan Filsafat Pancasila, dalam makna, nilai sistem filsafat Pancasila sebagai ideologi nasional dan konstitusi Proklamasi 45 manunggal dan fungsional dalam integritas kebangsaan dan kenegaraan. Sejak Indonesia merdeka dapat diakui secara filosofis-ideologis dan legal konstitusional bahwa NKRI Proklamasi 45 dengan predikat sebagai Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45. Kaidah fundamental filsafat negara berfungsi pula sebagai asas kerohanian bangsa dan Negara mulai ajaran hak asasi manusia (HAM) sampai teori Negara in casu : teori kedaulatan di dalam negara. Maknanya, teori kedaulatan adalah jabaran dari ajaran atau teori HAM bagaimana kedudukan, hak dan kewajiban manusia di dalam negara bahkan dalam alam semesta dan di hadapan Maha Pencipta. Terkandung pula makna bahwa manusia (SDM) adalah subyek mandiri, subyek budaya (termasuk subyek hukum) dan subyek moral.

B. Rumusan Masalah Apa pengertian ideologi! Sebutkan sifat ideologi! Apa saja faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila? Jelaskan makna pancasila sebagai ideologi bangsa! Sebutkan macam-macam ideologi di dunia! Jelaskan filsafat pancasila dalam konteks PKN!

C. Tujuan menjelaskan pengertian ideologi memaparkan sifat-sifat ideologi memaparkan faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila menjelaskan makna pancasila sebagai ideologi bangsa memaparkan macam-macam ideologi di dunia menjelaskan pancasila dalam konteks PKN

BAB II PEMBAHASAN

A. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA 1. PENGERTIAN IDEOLOGI Istilah ideology berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan Logos yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah ideology berarti ilmu tentang dasar, idea atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar,pandangan, paham. Beberapa pengertian ideology : a) A.S Hornby : ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegang oleh seorang atau sekelompok orang. b) Seojono Soekanto : ideologi sebagai gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, social, kebudayaan, dan agama. c) Gunawan Setiardja : ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. d) Frans Magnis Ideology Tertutup : merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-cirinya : merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat, atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang

dibebankan kepada masyarakat, isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Ideology Terbuka : merupakan suatu sistem pemikiran yang terbuka. Cirri-cirinya : bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksa dari luar melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri, dasarnya bukan kenyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari konsesus masyarakat tersebut, nilai-nilai itu sifatnya dasar secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua yaitu : sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat. Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945 : Terutama bagi Negara baru dan Negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya. 2. SIFAT IDEOLOGI Ada tiga dimensi sifat ideologi yaitu : 1) Dimensi Realitas : nilai yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat terutama pada waktu ideologi itu lahir. 2) Dimensi Idealisme : ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3) Dimensi Fleksibilitas : ideologi itu memberikan penyegaran, mememlihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis, demokratis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

3.

FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA

a.

Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara tepat.

b.

Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideology yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

c. d.

Pengalaman sejarah politik masa lampau. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Sekalipun pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka, namun ada batas-batas keterbukaan yang tidak boleh dilanggar yaitu : a. b. c. d. Stabilitas nasioanal yang dinamis Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnisme, dan komunisme Mencegah berkembangnya paham liberalism Larangan bermasyarakat e. Penciptaan norma-norma baru harus melalui consensus terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan

4.

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA Makna pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi

penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat mempersatukan bebagai golongan di masyarakat. 5. MACAM-MACAM IDEOLOGI DI DUNIA Dari semua ideology yang ada biasanya dimodifikasi oleh seorang tokoh. Hal itulah yang membuat ideology banyak. Akan tetapi rata-rata ideologi turunan tersebut lebih ke arah kesempatan manusia untuk berdemokratisasi, sedangkan ideology besar akan selalu tetap kokoh di atas sebagai sebuah hal yang besar. Berikut ini yang biasanya kita dengar secara familiar mendengar seperti, komunis, sosialis, liberal, kapitalisme, dan lain-lain. a. Sosialisme Asal mula ideology sosialisme Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1825. Di Prancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam IEncyclopedie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-

beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya sekedar segelintir elite. Konsep Sosialisme

Istilah sosialisme selain digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi, juga untuk menunjukkan aliran filsafat ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan. Sosialisme sebagai gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak adilan yang timbul dalam aliran kapitalisme. Sosialisme muncul ketika feodalisme tersingkir, dan masyarakat merdeka, kapitalis muncul di dunia, maka muncullah suatu sistem untuk penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja. Maka dari itu sosialisme datang dengan harapan mewujudkan Negara kemakmuran dengan usaha bersama yang produktif dan membatasi mlik perseorangan. Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagian bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolongmenolong. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan faktor pendorong perkembangannya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada Negara feodal. Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk Negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya kebahagian bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong. Menurut kamus bahasa Indonesia (1989), Sosialisme adalah ajaran atau paham kenegaraan yang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik Negara.

Menurut Sutan Sjahriri dalam suara sosialis (1956), sosialisme adalah suatu cara memperjuangkan kemerdekaan dan kedewasaan manusia, yaitu bebas dan

penindasan dan pengisapan serta penghinaan oleh manusia terhadap manusia, Sosialisme adalah sebuah masyarakat dimana kaum pekerja sendiri yang menguasai alat-alat produksi dan merencanakan ekonomi secara demokratik dan semua ini secara internasional. John Stuart Mill (1805-1873), menyebutkan sebutan sosialisme menunjukan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan pemerintah. Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai reaksi terhadap liberalism abad ke-19 adalah kelas menengah yang memiliki industri perdagangan dan pengaruh mereka di pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar. b. 1. Liberalisme Asal Mula Liberalisme Liberalisme atau liberal adalah sebuah ideology, pandangan, filsafat, dan tradisi politik yang berdasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politk yang utama. Secara umum Liberialisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberialisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberialisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relative bebas, dari suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu, paham liberialisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. 2. a. b. c. d. Rukun Liberialisme Yang utama adalah person, berkebalikan dengan kehakikian komunitas. Yang utama adalah kerelaan dan kesepakatan; Bebas dalam memiliki hak memilih; Bersyarat dan beraturan; artinya kekuasaan penguasaan tidak boleh tidak terbatas tanpa syarat dan batasan, tetapi kekuasaannya harus terbatas dan harus berdasarkan syarat-syarat tertentu.

e. f.

Kesamaan dalam memperoleh kesempatan dan fasilitas; Keadilan sosial berdasarkan meritoktrasi; ganjaran setiap orang dalam memperoleh keuntungan ekonomi harus berdasarkan potensi dan meritoksinya.

g. h. i.

Toleran terhadap akidah dan pikiran orang lain; Perbedaan pada ranah pribadi dan sosial; Dunia sebagai poros dan tujuan (sebagai ganti akhirat);dalam pandangan Liberialisme, Perhatian terhadap nilai-nilai, urusan dan keyakinan-keyakinan duniawi merupakan poros dan fondasi.

3.

Universalisme; Masyarakat Madani; Kontrol Masyarakat; Hak Kepemilikin; Kapitalisme Asal Mula Kapitalisme Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. Konsep Kapotalisme Kapitalisme adalah salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme, melainkan juga ideology lain yang ingin melenyapkannya, seperti komunisme.

6. Filsafat Pancasila Dalam Konteks Pkn

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakekatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat

sistematis,fundamental, dan menyeluruh. Untuk itu sila-sila pancasila merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat bulat dan utuh, hierarkhis dan sistematis. Untuk pengertian inilah maka sila-sila pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pemikiran filsfat kenegaraan bertolak dari pandangan bahwa Negara adalah suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang merupakan masyarakat hukum (legal society).

Das könnte Ihnen auch gefallen