Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
JP FIHA
STATUS PASIEN
Nama Umur No. CM Jenis Kelamin Alamat Suku Agama Status Pekerjaan Tanggal Masuk Tanggal Pemeriksaan : Tn. A : 56 tahun : 0-94-84-66 : Laki-laki : Labuhan haji : Aceh : Islam : Kawin : Tukang : 10 Oktober 2013 : 14 Oktober 2013
Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kiri
Riwayat mual dan muntah disangkal oleh pasien. Pasien datang ke Poli Jantung RSUDZA kemudian os dirujuk ke IGD RSUDZA oleh dokter spesialis jantung.
Pasien juga mengeluhkan sesak. Terbangun tengah malam (-), sesak ketika tidur rata (-). Sebelumnya pasien juga ada merasakan rasa tidak nyaman di dada bahkan lebih berat daripada keluhan yang sekarang sejak 8 bulan terakhir, dan sudah pernah dilakukan pemeriksaan Cor-Angiografi namun pasien putus obat dengan alasan harga obat terlalu mahal, puskesmas terdekat tidak memberikannya secara gratis.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan Sosial Jarang olahraga, suka konsumsi makanan tinggi lemak, merokok 40 tahun.
Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi Jenis kelamin laki-laki Usia > 40 tahun
Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi Jarang olahraga, merokok sejak SD lebih dari 2 bungkus perhari.
STATUS PRESENT
Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Frekuensi Nafas Temperatur : Nyeri dada : Compos Mentis : 105/60 mmHg : 50 x/menit : 17 x/menit : 36,6 C
Status General
Kulit Kepala Mulut Leher Axila : dbn : dbn : dbn : dbn : pembesaran KGB (-)
Thorax depan Inspeksi Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris Tipe Pernafasan : Thorako-abdominal Retraksi : (-) Palpasi Nyeri tekan : (-) Strem femitus : teraba di kedua lapangan paru Perkusi Sonor : di kedua lapangan paru Auskultasi Ves (+/+), Rh (-/-), wh (-/-)
Auskultasi
: Ictus Cordis tidak terlihat : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS. : Batas jantung atas : di ICS III kanan : di ICS V LPSD kiri : di ICS V 2 jari Lateral LMCS : BJ I>BJ II, reguler, bising(-)
Inspeksi Palpasi
Perkusi Auskultasi
: Kesan simetris, Distensi (-) : Soepel (+), Nyeri tekan (-) Hepar dan ginjal tidak teraba : Tympani (+), Asites (-) : Peristaltik usus (N)
Genetalia
Anus
Ekstremitas
: Edema - - -
: Normal, Tidak mengalami deviasi : Sejajar, Tidak ditemukan adanya : Membesar ke kiri Bentuk Jantung normal, Pimggang jantung nampak, apex jantung dari kiri ke kanan, dan tidak ada terlihat model jantung seperti sepatu, batas kanan jantung di linea parasiternal kanan, batas kiri jantung di linea midclavicula sinistra : Normal, Tidak ada pelebaran, tidak ditemukan ada nya kalsifikasi. : Gambaran paru tampak radiolusen antara dextra dan sinistra
Aorta
2+3 9
X 100% = 55 %
Pulmo
Sinus costophrenicus
: dextra dan sinistra tajam Sinus cardiophrenicus : Dextra dan Sinistra tajam Diafragma : Normal. Diafragma dextra lebih tinggi dari sinistra Kesimpulan :Kardiomegali CTR 55%
batas paru: Apex: Puncak paru sampai clavicula Atas : Clavicula sampai costa II depan Tengah : costa II-IV Bawah : costae IV- Diafragma
2013`)
Bacaan EKG: Heart Rate : 53 x/ menit, regular Irama : Sinus Rhytme Interval PR : 0,16 detik Interval QRS : 0,08 detik Regularitas : reguler Axis : LAD Morfologi Gelombang P : 0,08 detik Kompleks QRS : 0,08 detik Gelombang R : Normal ST Elevasi : V2 V3 V4 V5 V6 T Inverted : I, AVL, V2, V3, V4, V5, V6 Interpretasi : Sinus rhytme dengan ST Elevasi dan T Inverted Kesan : Abnormal EKG
Old Stemi Anteroseptal lateral, Killip 1 dengan TIMI Risk 4/14 dan Iskemik Anteriorekstensif
- Bed rest semi fowler - Diet jantung 1800 kkal/24jam - Total cairan 1700 ml/24jam
O2 2-4 L/i Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam/IV Injeksi Lovenox 0,6 ml/12 jam/SC Drip fasorbid 20 meq Aspilet 1 x 80 mg Plavix 1 x 75 mg Simvastatin 1x40 mg Laxadine syr 1 x CI Injeksi Morphin 2,5 mg (k/p)
Usia
Empat faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah
Riwayat keluarga
Jenis kelamin
Ras
Faktor resiko lain yang diubah, sehingga dapat memperlambat proses aterogenik
hipertensi
merokok
diabetes
obesitas
faktor psikososial
konsumsi buahbuahan
diet
alkohol
aktivitas fisik
Lokasi infark
Arteri koroner
Anteroseptal
Anterior Lateral Anteriorekstensif
V1 dan V2
V3 dan V4 V5 dan V6 I, aVL, V1-V6
High-lateral Posterior
Posterior (PDA)
descending
Artery
No
Dapat Diubah/Dicegah
1 2
3 4 5 6 7
Merokok Hipertensi
Diabetes Hiperkolesterol Obesitas Kurang Olah Raga Stress
Tujuan intervensi MI
Mengatasi nyeri dan rasa takut
Menstabilkan hemodinamik (kontrol tekanan darah dan denyut nadi) Reperfusi miokard secepatnya dengan trombolitik, guna mencegah terjadinya nekrosis jaringan dan membatasi perluasan infark
Mencegah komplikasi
Komplikasi MI lainnya
Syok kardiogenik Ruptur septum atau dinding ventrikel Perikarditis Myocardial stunnging tromboemboli
Penanggulangan MI
Lovenox efek antikoagulan dan menurunkan aktivitas thrombin dan faktor-faktor koagulasi seperti faktor VIIa, IX, X, XI
PLANNING DIAGNOSTIK
EKG serial Lab darah (Hb, Ht, Tromb, Leu, HDL, LDL, TGL, Ur, Cr, HbSAg, KGDS, KGN 2PP ) Percutaneus Coronary Intervention (PCI)