Sie sind auf Seite 1von 3

Proposal KTI

1. Bab I. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang - Diare merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak pada negara berkembang - Menurut laporan WHO (2000-2003), diare merupakan penyebab kematian nomor dua terbanyak pada balita, yaitu sebesar 18% dari total kematian 10,6 juta per tahun. - Di Asia Teggara diare menyebkan 11% kematian pada balita dan 3% pada neonatus. - Di Indonesia diare masih menjadi wabah di beberapa daerah, dengan angka insiden diare pada tahun 2000 yaitu sebesar 301 per 1000 penduduk. - Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, diare menjadi penyebab kematian 31,4% bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan. - Jumlah kasus diare di Jawa Tengah tahun 2007 yaitu sebanyak 625.022 penderita dengan IR 1,93%, sedangkan jumlah kasus diare pada balita yaitu sebanyak 269.483 penderita. Jumlah kasus diare pada balita setiap tahunnya rata-rata di atas 40%. - Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya diare pada bayi dan balita di Indonesia, antara lain faktor pengetahuan serta perilaku ibu seperti pemberian ASI eksklusif dan penggunaan botol susu, pengolahan air minum dan kebiasaan mencuci tangan, faktor balita seperti umur dan status gizi, serta faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, kualitas air, dan kondisi rumah. - Dengan memperhatikan data-data di atas dan melihat kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mempunyai angka kejadian diare yang cukup tinggi untuk kota Purbalingga, peneliti tertarik melakukan penelitian ini di kecamatan tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare akut pada anak 0-12 bulan di wilayah kerja Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada tahun 2011/2012? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1. Tujuan Umum - Untuk melihat faktor sanitasi lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare akut pada anak 0-12 bulan di Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

1.3.2. Tujuan Khusus Mengetahui angka kejadian diare akut di wilayah kerja Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada tahun 2011/2012. Mengetahui pengaruh pemeliharaan sanitasi lingkungan di lingkungan tempat tinggal terhadap kejadian diare akut pada anak 0-12 bulan. 1.4. Manfaat Penulisan 1.4.1. Bidang Akademik - Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lain. 1.4.2. Pelayanan Masyarakat 1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga secara lebih tepat akan pentingnya sanitasi dan penyediaaan air bersih dalam mencegah diare. 2. Merekomendasikan kepada pemerintah puskesmas setempat mengenai sarana dan prasarana sanitasi dan penyediaan air bersih bila diperlukan. 1.4.3. Pengembangan Penelitian - Sebagai masukan tambahan bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan faktor sanitasi dan penyediaan air bersih dengan terjadinya diare pada balita dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Bab II. Dasar Teori Diare: -Pengertian Diare -Epidemiologi Diare -Etiologi Diare -Faktor Risiko Diare -Patofisiologi -Komplikasi Diare -Pencegahan Diare Tinjauan Mengenai Sumber Air bersih dan Jamban Kerangka Teori 3. Bab III. Kerangka Konsep dan Definisi Operasional Hipotesis - Adanya hubungan antara Sanitasi Lingkungan dengan kejadian Diare Akut pada bayi
usia 0-12 bulan di wilayah kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada tahun 2011-2012.

4. Bab IV. Metodologi Penelitian Cara pengambilan sampel dengan teknik Sampel Random Berkelompok / Cluster Sampling dan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner maupun observasi. 5. Bab V. Hasil dan Pembahasan 6. Bab VI. Kesimpulan dan Saran

Das könnte Ihnen auch gefallen