Sie sind auf Seite 1von 46

KATA PENGANTAR

Keterkaitan antar topik dalam matematika pada umumnya dan dalam kalku-
lus pada khususnya, sangatlah kuat. Oleh karena itu, agar dapat memahami su-
atu topik/materi dengan baik maka seorang mahasiswa harus sudah memahami
konsep/materi pendukungnya. Akibatnya, seorang mahasiswa yang mengikuti
kuliah matematika/kalkulus akan mempunyai resiko kegagalan semakin kecil
apabila ia belajar secara kontinu sejak hari pertama perkuliahan.
Diperlukan sarana yang memadai untuk membiasakan belajar secara kon-
tinu, baik buku-buku referensi untuk memperkaya pemahaman konsep, maupun
soal-soal latihan yang dirancang untuk mempertajam pemahaman suatu konsep
yang disusun bertahap dari paling mudah ke soal paling sulit. Di samping itu,
soal-soal latihan yang bertahap tersebut juga untuk melatih keterampilan serta
untuk memahami pentahapan dan proses dalam suatu penyelesaian soal.
Modul MAT100 Pengantar Matematika dan modul MAT104 Kalkulus meru-
pakan pengalaman beberapa dosen pengajar Pengantar Matematika dan Kalku-
lus dalam persiapan pengajaran, yang kemudian dituangkan/disusun menjadi
sebuah modul sebagai upaya untuk membantu mahasiswa agar dapat belajar
secara kontinu dan terarah. Namun demikian, modul ini disusun bukan sebagai
pengganti peranan buku referensi tetapi sebagai pendamping/pelengkap buku
referensi tersebut.
Pengajaran Pengantar Matematika/Kalkulus TPB IPB diselenggarakan dalam
28 kelas paralel dan diasuh oleh 28 dosen pengajar yang berbeda, dengan
sendirinya akan terdapat 28 cara pendekatan. Modul ini diharapkan dapat
membantu para dosen pengajar dan para mahasiswa untuk menyamakan persepsi
tentang kedalaman pembahasan dari suatu topik.
Pembahasan setiap topik mencakup :
1. Tujuan/sasaran pembelajaran
2. Pengetahuan prasyarat yang dibutuhkan suatu pokok bahasan. Untuk
mengetahui prasyarat sudah dikuasai dengan baik oleh mahasiswa, dapat
diketahui melalui pemberian soal.
3. Pokok Bahasan
Diberikan teori singkat, dengan maksud agar para mahasiswa dapat menge-
tahui materi-materi esensial dari setiap topik. Bila pokok bahasan sudah
pernah dipelajari di level pendidikan sebelumnya, perlu diuji kemampuan
mahasiswa dengan memberi soal yang telah dirancang. Dari jawaban soal
ini, pengajar dapat membenarkan, mempertajam konsep yang sudah ada
ataukah memberi konsep baru yang belum diketahui mahasiswa. Pada
1
tahap ini diharapkan terjadi proses belajar aktif karena mahasiswa terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, mahasiswa diajak berkir bersama
dan akhirnya terjadi peningkatan kemampuan berkir logis.
4. Soal-soal Latihan
Di akhir kegiatan belajar dari suatu pokok bahasan, dirancang soal-soal
latihan yang terdiri dari soal-soal yang sudah diidentikasi konsep yang
terkandung di dalam soal-soal tersebut yang belum terbahas di kuliah atau
yang sudah terbahas tetapi pengajar masih ragu apakah mahasiswa sudah
mengerti.
Dengan digunakannya modul ini, diharapkan para dosen akan mendapat
umpan balik sedini mungkin, dan dapat mengantisipasi setiap permasalahan
yang dihadapi oleh mahasiswa serta mahasiswa dapat mempersiapkan evaluasi
akhir jauh-jauh hari sebelumnya.
Terakhir, kami akan mengucapkan terima kasih kepada DUE LIKE yang
telah pemberi hibah pengajaran ini dalam bentuk penyusunan modul.
Bogor, 15 Nopember 2006
Penyusun
2
Petunjuk Bagi Pemakai Modul
Buku [1] pada daftar pustaka merupakan buku rujukan utama mata ajaran
Pengantar Matematika dan Kalkulus. Istilah dan urutan pembahasan materi
Pengantar Matematika dan Kalkulus mengikuti buku tersebut. Sedangkan
buku [2] dan buku [3] digunakan sebagai pelengkap.
Soal-soal latihan dikelompokkan atas:
1. Tugas/bahan diskusi, dimaksudkan soal latihan ini akan membantu mem-
pertajam pemahaman materi/konsep.
2. Latihan terbimbing, dimaksudkan soal latihan ini akan membantu maha-
siswa memahami pentahapan penyelesaian soal.
3. Latihan mandiri, setelah memahami konsep dan pentahapan soal, dihara-
pkan pada kelompok soal ini mahasiswa dapat mengerjakan soal secara
mandiri.
Siapkan satu buku khusus untuk mengerjakan semua soal yang disediakan
pada modul ini, baik soal di bahan diskusi, soal latihan terbimbing maupun soal
latihan mandiri.
Catatan bagi mahasiswa bahwa keberhasilan Anda tergantung dari tingkat
aktitas Anda membaca dan memahami buku rujukan, tingkat aktitas Anda
membaca teori singkat pada modul ini yang merupakan rangkuman dari teori
yang ada di buku rujukan, serta aktitas Anda mengerjakan soal-soal latihan
pada modul ini. Pada prinsipnya dosen pengajar menyediakan sarana, hasil
akhir tergantung dari usaha setiap mahasiswa.
Daftar Pustaka
[1] Stewart, J. (1998). Kalkulus. Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.
(Terjemahan)
[2] Purcell, E. J. dan Dale Varberg. (1995). Kalkulus dan Geometri
Analitis, jilid 1. Edisi kelima, Erlangga, Jakarta. (Terjamahan).
[3] Anton, H. (1981). Calculus with Analytic Geometry. Brief Edition.
3
Daftar Isi
1. Selang, Ketaksamaan dan Nilai Mutlak
1.1 Urutan Bilangan Real
1.2 Selang
1.3 Ketaksamaan
Latihan Terbimbing 1.3
Latihan Mandiri 1.3
1.4 Nilai Mutlak
Ketaksamaan dengan Nilai Mutlak
Latihan Terbimbing 1.4
Latihan Mandiri 1.4
2. Fungsi dan Model
2.1 Fungsi
Cara Penyajian Fungsi
Latihan Mandiri 2.1
2.2 Jenis-jenis Fungsi
Latihan Mandiri 2.2
2.3 Fungsi Baru dari Fungsi Lama
Transformasi Fungsi
Operasi Aljabar Fungsi
Komposisi Fungsi
Latihan Terbimbing 2.3
Latihan Mandiri 2.3
2.4 Model Matematika
Latihan Mandiri 2.4
3. Limit dan Kekontinuan Fungsi
3.1 Limit Fungsi
Limit Fungsi di Satu Titik
Limit Satu Sisi
Limit Tak Hingga
3.2 Hukum Limit
Latihan Terbimbing 3.1 dan 3.2
Latihan Mandiri 3.1 dan 3.2
3.3 Kekontinian Fungsi
3.3 Kekontinuan di Satu Titik
Kekontinuan Kiri dan Kekontinuan Kanan
Kekontinuan Selang
Latihan Terbimbing 3.3
Latihan Mandiri 3.3
4
1 Selang, Ketaksamaan dan Nilai Mutlak
Pokok Bahasan
1.1 Urutan Bilangan Real
1.2 Selang
1.3 Ketaksamaan
1.4 Nilai Mutlak
Prasyarat :
1. Sifat operasi aljabar bilangan real
2. Perkalian dan pemfaktoran
3. Operasi himpunan
Tujuan/sasaran :
Mahasiswa dapat
1. menjelaskan pengertian selang,
2. menentukan himpunan jawab ketaksamaan,
3. menentukan himpunan jawab ketaksamaan dengan nilai mutlak.
Perhatikan prasyarat yang dibutuhkan untuk mempelajari subbab ini. Baca
dan pelajari lagi materi matematika SMU, kemudian kerjakan Tugas 1. berikut
ini.
Tugas 1.
Tuliskan rumus-rumus perkalian istimewa dan pemfaktoran yang telah Anda
kenal di SMU. Tuliskan juga denisi operasi gabungan dan irisan dari dua
himpunan.
Setelah menyelesaikan Tugas 1., ujilah daya ingat Anda dengan mengerjakan
soal-soal berikut. Soal yang tidak dapat Anda kerjakan, dapat didiskusikan
dengan kelompok belajar Anda.
Pre-test
1. Uraikan setiap bentuk aljabar berikut.
(a) x
2
y
2
=
(b) x
3
y
3
=
(c) x
3
+y
3
=
(d) x
2
2x 8 =
(e) x
2
2x + 8 =
(f) 3x
2
+ 7x 2 =
(g) x
4
y
4
=
5
(h) x
6
y
6
=
(i) x
4
1 =
(j) x
4
+ 1 =
(k) x
6
1 =
(l) x
6
+ 1 =
2. Bentuk kuadrat x
2
2x + 4 adalah denit positif, karena
3. Secara umum, bentuk kuadrat ax
2
+bx+c dengan a,b, dan c konstanta,
adalah denit positif jika dan denit negatif jika .
4. Sederhanakan
(a)
18
x
2
+ 3x

4
x
+
6
x + 3
=
(b)
2x 2x
2
x
3
2x
2
+x
=
Tugas 2.
Tuliskan himpunan bilangan asli, himpunan bilangan bulat, himpunan bi-
langan rasional, dan himpunan bilangan real. Buatlah kaitan antara himpunan-
himpunan tersebut menggunakan diagram venn atau menggunakan himpunan
bagian.
1.1 Urutan Bilangan Real
Dari sistem bilangan real diperkenalkan bilangan positif dan negatif. Kemudian
didenisikan istilah lebih besar dan lebih kecil sebagai berikut.
x < y x y < 0
Berikut ini adalah sifat-sifat urutan bilangan real yang akan kita gunakan
untuk menyelesaikan ketaksamaan.
Theorem 1 Misalkan a, b, c dan d bilangan real.
1. Jika a < b dan b < c, maka a < c (sifat transitif )
2. Jika a < b, maka a + c < b + c (sifat penambahan)
3. Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc (sifat perkalian)
6
4. Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc (sifat perkalian)
5. Jika 0 < a < b , maka
1
a
>
1
b
.
Bahan Diskusi
1. Jika
1
x
>
1
4
maka x < 4 . Benar atau salahkah pernyataan tersebut ?
Bila benar, apa alasannya, dan bila salah, beri contoh penyanggahnya.
2. Jika
1
x
<
1
4
maka x > 4 . Benar atau salahkah pernyataan tersebut ?
Bila benar, apa alasannya, dan bila salah, beri contoh penyanggahnya.
3. Jika a b, maka a
2
ab . Benar atau salahkah pernyataan tersebut ?
Bila benar, apa alasannya, dan bila salah, beri contoh penyanggahnya.
4. Jika a b, maka a
3
a
2
b . Benar atau salahkah pernyataan tersebut ?
Bila benar, apa alasannya, dan bila salah, beri contoh penyanggahnya.
1.2 Selang
Himpunan bilangan real R dapat digambarkan sebagai suatu garis yang dina-
makan garis bilangan. Selang adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan
real R , dilambangkan sebagai berikut.
(a, b) = {x R : a < x < b}
[a, b] = {x R : a x b}
(a, b] = {x R : a < x b}
[a, b) = {x R : a x < b}
(a, ) = {x R : x > a}
(, b] = {x R : x b}
(, ) = R
Sebelum membahas ketaksamaan, kita mengingat kembali materi prasyarat
operasi himpunan dengan cara mengerjakan soal-soal di bawah ini.
7
Pre-test
Diketahui himpunan
A = [2, ) ; B = (, 3) ; C = (5, 1) ; dan D = [0, 4]
Tentukan
1. A B dan A B
2. A C dan B C
3. (C D) A dan (A D) B
4. B (A D)
1.3 Ketaksamaan
Pada subbab ini akan dipelajari cara menyelesaikan ketaksamaan. Himpunan
semua bilangan real yang memenuhi ketaksamaan disebut himpunan jawab/himpunan
penyelesaian ketaksaan. Menyelesaikan ketaksamaan dapat dengan sifat urutan
atau dengan garis bilangan bertanda.
Bahan Diskusi
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1. x 2 +x
2. 5 x < 1 x
3. x
2
+ 1 0
4. x
2
+ 1 < 0
5. (x + 1)
2
0
6. (x + 1)
2
0
7. (x + 1)
2
> 0
8. (x + 1)
2
< 0
9.
1
x + 1
0
10.
x
2
+ 1
x 1
0
8
Bahaslah bahan diskusi di atas bersama dengan teman-teman kelompok be-
lajar Anda. Jika ada kesulitan atau keragu-raguan, tanyakan ke dosen Anda.
Setelah membahas bahan diskusi, kerjakan contoh-contoh soal berikut.
Contoh 1.
Tentkan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1. 3 2x + 1 < 7
2. 2 x < x + 4 2x 1
3. 5x + 3 > 2x
2
4. (x + 1)(x 3)(x 1) 0
5. (x
2
+ 1)
2
7(x
2
+ 1) + 10 < 0
Bila telah terjawab semua soal contoh, diharapkan Anda sudah siap un-
tuk mengerjakan soal-soal latihan terbimbing berikut. Ikutilah petunjuk yang
diberikan.
Latihan Terbimbing
(Kerjakan di buku latihan soal Anda)
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1. 2x 3 6 x
Petunjuk : Gunakan sifat penambahan dan sifat perkalian dari urutan
bilangan real. Pada setiap langkah penyelesaian, tuliskan sifat urutan
bilangan real yang digunakan.
2. 1 +x x + 2 < 2x 5
Petunjuk :
Gunakan a < b < c a < b dan b < c
Gunakan sifat penambahan dan perkalian
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk irisan 2 himpunan/selang
3. x
2
2x 8
Petunjuk :
Buatlah salah satu ruas menjadi nol
Faktorkan bentuk kuadrat tersebut
Selesaikan dengan menggunakan sifat urutan, juga menggunakan garis
bilangan bertanda.
9
4. (x 2)(x + 1)(2x + 1) 0
Petunjuk :
Lebih aman diselesaikan dengan menggunakan garis bilangan bertanda.
5. (ax 1)(x b)
2
(x +c) > 0 ; a > 1, b > 1, c > 1
Petunjuk : ikuti pola penyelesaian soal nomor 4, perhatikan saat menen-
tukan tanda pada garis bilangan ada faktor linear muncul berulang.
Berikut ini kita akan mempelajari cara menentukan himpunan penyelesaian
ketaksamaan rasional
F(x)
G(x)

H(x)
J(x)
(1)
dengan F, G, H dan J suku banyak.
Secara umum, langkah penyelesaian sebagai berikut.
Ubah bentuk ketaksamaan (1) menjadi
F(x)
G(x)

H(x)
J(x)
0 (2)
Bentuk (2) disamakan penyebutnya, sehingga menjadi
A(x)
B(x)
0 (3)
Faktorkan pembilang dari ketaksamaan bentuk (3)
Tentukan tanda ketaksamaan dengan garis bilangan
Tentukan himpunan penyelesaian.
Contoh 2
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1.
x 2
x + 1
0
2.
2x 1
x 3
> 1
3. 1
3
x 1
x + 1
4. 1 +
3
2x 1
x
10
Soal-soal latihan berikut merupakan soal ketaksamaan bentuk rasional. Ker-
jakan dengan mengikuti petunjuk yang telah diberikan.
Latihan Terbimbing
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1.
1
x
x
Petunjuk :
Pindahkan ruas kanan ke ruas kiri, sehingga berbentuk 0.
Samakan penyebut dan faktorkan pembilangnya.
Tentukan tanda ketaksamaan pada garis bilangan.
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk gabungan selang.
2. x +
1
x + 1
1
Petunjuk :
Ikutilah pola penyelesaian soal 1., pada saat menentukan tanda pada garis
bilangan, perhatikan faktor linear muncul berulang.
3.
1
x
2
+ 1
2
x
Petunjuk : Ikutilah pola penyelesaian soal 1.
4.
x + 5
x + 1

2x
x 1
Petunjuk : Ikutilah pola penyelesaian soal 1. Perhatikan bahwa ketak-
samaan ini memuat bentuk kuadrat denit. Bahaslah cara menyelesaikan-
nya bersama anggota kelompok belajar atau dibahas saat kuliah.
5.
(x 3)(x + 2)
2
(x 5)
3
0
Petunjuk : Ikutilah pola penyelesaian soal 2.
6.
x 1
x + 1
x
Petunjuk : Ikutilah pola penyelesaian soal 4.
Setelah menyelesaikan semua soal latihan terbimbing di atas, kerjakan soal-
soal latihan mandiri berikut pada buku latihan soal Anda.
11
Latihan Mandiri
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1. 2x 4 < 8 x
2. 1 5 x < 1 +x
3. 2x < 3 x
2
4. x
2
3 0
5. 4 +x < x + 5 1 3x
6. (2x + 3)(3x 1)
2
(x 5) < 0
7. (x + 1)(x
2
+ 2x 7) x
2
1
8.
4
x
2
9.
x
3
< x + 1
10. 1
2
x
3
11.
x 1 x
2
x
2
< 0
12.
x
2
2x + 5
x
2
0
13.
x + 4
x 3

1 x
x + 2
14. x
3 +x
x 1
< 4
15. 2 <
x + 3
x
2
3
16. Misalkan a > 0 dan b > 0. Buktikan
(a) a < b a
2
< b
2
(b) a < b a <
a +b
2
< b
12
1.4 Nilai Mutlak
Nilai mutlak suatu bilangan real x, dinyatakan |x| adalah jarak dari x ke 0
pada garis bilangan real yang didenisikan sebagai berikut
|x| = {
x ; x 0
x ; x < 0
Berikut ini adalah sifat-sifat nilai mutlak yang akan kita gunakan untuk
menyelesaikan ketaksamaan dengan nilai mutlak.
Theorem 2 Misalkan x, y R dan a > 0, berlaku
1. |xy| = |x| |y|
2.

x
y

=
|x|
|y|
3. |x| a a x a
4. |x| a x a atau x a
5. |x| |y| x
2
y
2
6.

x
2
= |x|
Untuk lebih mempertajam pengertian tentang konsep nilai mutlak, bahaslah
bahan diskusi berikut dengan anggota kelompok belajar atau antar kelompok
belajar atau dibahas saat kuliah.
Bahan Diskusi
1. Tentukan semua nilai x yang memenuhi ketaksamaan berikut.
(a) |x + 1| 0
(b) |x + 1| 0
(c) |x + 1| > 0
(d) |x + 1| < 0
(e) |x + 1| 4
(f) |x + 1| 4
(g)

x
2
+ 1

0
13
2. Tuliskan dalam bentuk tanpa nilai mutlak |2x 4| =
3.

x
2
2x + 1 =
Ketaksamaan Dengan Nilai Mutlak
Langkah pertama dalam menyelesaikan ketaksamaan dengan nilai mutlak
adalah mengubah bentuknya menjadi ketaksamaan tanpa nilai mutlak den-
gan menggunakan Teorema 2 atau dengan menggunakan denisi nilai mutlak.
Berikut ini diberikan soal-soal contoh dan soal latihan terbimbing (kerjakan
dengan mengikutilah petunjuk yang diberikan.)
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut.
1. |3x 2| > 4
2.

2 +
1
x

3
3. |5x + 1| < |6 3x|
4. 2 |x| 5
5. |x| |1 2x| 2x
Latihan Terbimbing
1. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan

x
2
+ 2x + 1

1
Petunjuk :
Gunakan sifat nilai mutlak |x| a x a atau x a
Selesaikan ketaksamaan yang dihasilkan dari setiap kasus, perhatikan
bahwa salah satu kasus memuat bentuk kuadrat denit.
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk gabungan selang kedua
kasus.
2. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan

4
5
x

x; x > 0
Petunjuk :
Gunakan sifat nilai mutlak |x| a a x a
14
Gunakan sifat a x a a x dan x a
Selesaikan ketaksamaan yang dihasilkan dari setiap kasus.
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk irisan selang kedua
kasus.
3. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan |7x 5| 2 |1 3x|
Petunjuk :
Gunakan sifat nilai mutlak |x| |y| x
2
y
2
.
Buat salah satu ruas menjadi nol : x
2
y
2
0.
Faktorkan bentuk kuadrat tersebut :(x y)(x +y) 0.
Selesaikan dengan garis bilangan bertanda.
4. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan x|x| < |2x 3|
Petunjuk :
Tidak dapat digunakan sifat nilai mutlak |x| |y| x
2
y
2
.
Diskusikan kenapa?
Untuk mengubah menjadi ketaksamaan tanpa nilai mutlak gunakan
denisi nilai mutlak.
Buat untuk kasus x 0 atau x < 0, kemudian gunakan sifat
|x| a x a atau x a
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk gabungan selang kedua
kasus.
5. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan
|x| |x + 3|
x
2
Petunjuk : Gunakan denisi nilai mutlak untuk mengubah menjadi ketak-
samaan tanpa nilai mutlak, diskusikan langkah selanjutnya dengan anggota
kelompok belajar atau diskusikan saat kuliah.
6. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan |x 4| 1 <

x
2
+ 1

Petunjuk :
Perhatikan bahwa

x
2
+ 1

= x
2
+ 1 untuk setiap x R.
Kemudian gunakan sifat nilai mutlak |x| a a x a.
Gunakan sifat a x a a x dan x a
Selesaikan ketaksamaan yang dihasilkan dari setiap kasus.
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk irisan selang kedua
kasus.
15
7. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan (x + 2) |x 1| 0
Petunjuk :
Gunakan denisi nilai mutlak untuk mengubah menjadi ketaksamaan
tanpa nilai mutlak
Buat untuk kasus x 1 atau x < 1
Selesaikan dengan garis bilangan bertanda, hasilnya diiriskan dengan
x 1 untuk kasus satu dan iriskan dengan x < 1 untuk kasus
lainnya.
Tuliskan himpunan penyelesaian dalam bentuk gabungan selang kedua
kasus.
8. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan
x|x + 1|
3 x
< 0
Petunjuk : ikuti pola penyelesaian soal 7.
Latihan Mandiri
Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut
1.

x
2
4

x 3
2. 1 < |x + 2| 8
3. |x +|x 2|| > 6
4.

x +
1
x

2
5.
|x| + 1
4 |x|
0
6. x +|x| |3x + 1|
7. |x 2| >
4
|x + 1|
8.
|x| 1
2 |x|
0
9.
|x 1|
2 |x|
0
10.
|x + 1|
|x 2|
2
11. (2x 1)
2
5 |2x 1| + 4 < 0
16
2 Fungsi dan Model
Pokok Bahasan
1. Fungsi dan cara penyajian fungsi
2. Jenis-jenis fungsi
3. Fungsi baru dari fungsi lama
4. Model matematika
Prasyarat :
Ketaksamaan dan nilai mutlak
Sistem Koordinat kartesius, garis lurus dan grak persamaan
Tujuan/sasaran
Mahasiswa dapat
1. menjelaskan pengertian fungsi dan dapat menentukan daerah denisi dan
daerah hasil suatu fungsi
2. menjelaskan jenis-jenis fungsi
3. menyajikan fungsi dalam bentuk grak
4. menyelesaikan operasi fungsi
Perhatikan prasyarat yang dibutuhkan untuk mempelajari bab ini. Untuk
mengingat kembali materi prasyarat tersebut, Anda dapat kerjakan soal Tugas
3 dan soal berikut ini
Tugas 3.
Jelaskan maksud dari
1. Sistem koordinat kartesius
2. Absis
3. Ordinat
4. Kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV
5. Gradien garis lurus
17
Bahan Diskusi
Rumus garis lurus dengan gradien m dan memotong sumbu y di b adalah
y = mx +b. Bagaimana gambar garis tersebut jika
1. m > 0 dan b > 0
2. m > 0 dan b < 0
3. m < 0 dan b > 0
4. m < 0 dan b < 0
5. m = 0 dan b > 0
6. m = 0 dan b < 0
Bentuk umum garis lurus adalah ax + by + c = 0, dengan a = 0, b = 0,
maka gradien garis tersebut
Mengapa dibutuhkan syarat a = 0, b = 0?
Pre-Test
1. Tentukan himpunan penyelesaian ketaksamaan berikut
(a) 2x x
2
0
(b) |x| 1 + 2x
2. Tentukan persamaan garis dengan gradien m = 2 yang melalui titik
(1, 3).
3. Gambarkan grak fungsi f dengan f(x) =
_
x ; x 0
2 x ; x > 0
2.1 Fungsi
Misalkan A dan B adalah dua himpunan. Fungsi f : A B adalah
suatu aturan yang memadankan setiap x A ke tepat satu y B. Aturan
fungsi f ditulis y = f(x), x disebut peubah bebas dan y disebut peubah tak
bebas. Dalam kasus ini A disebut daerah denisi fungsi f , dan himpunan
{y B ; y = f(x) , x A} disebut daerah nilai fungsi f. dinotasikan
daerah denisi fungsi f : D
f
= {x ; fungsi f terdenisi }
daerah nilai fungsi f : W
f
= {y B ; y = f(x), x D
f
}
18
Contoh 1
1. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
2 + 2
4 x
Daerah denisi fungsi f (D
f
) =
Daerah hasil fungsi f (W
f
) =
2. Diketahui fungsi g dengan g(x) = x
2
+ 1
Daerah denisi fungsi g (D
g
) =
Daerah hasil fungsi g (W
g
) =
3. Diketahui fungsi h dengan h(x) =

x
2
2x
Daerah denisi fungsi h (D
h
) =
Daerah hasil fungsi h (W
h
) =
Cara Menyajikan Fungsi
Terdapat empat cara untuk menyajikan suatu fungsi yaitu secara verbal
(dengan kata-kata), secara numerik (dengan tabel angka), secara visual (dengan
gambar), dan secara aljabar (dengan rumus persamaan). Berikut ini diberikan
contoh menyajikan fungsi dengan menggunakan cara verbal dan tiga cara lain-
nya tersebut dapat Anda kerjakan.
Contoh 2
1. Secara Verbal
Suatu swalayan di kota Bogor menarik ongkos parkir sebesar C(x) ru-
piah selama waktu x jam. Aturan ongkos parkir di swalayan tersebut
adalah sebagai berikut. Ongkos parkir satu jam pertama adalah 2000
rupiah, dikenai tambahan ongkos sebesar 1000 rupiah untuk setiap satu
jam tambahan berikutnya, hingga paling lama waktunya 5 jam.
2. Secara numerik
3. Secara visual
4. Secara aljabar
19
Latihan Mandiri 2.1
1. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
_
x
2
; x 1
2x 1 ; x > 1
(a) Tentukan f(0) dan f(2)
(b) Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f.
2. Diketahui fungsi f dengan f(x) = 2x
2
4x
(a) Tentukan f(1), f(h), f(x +h), dan
f(c +h) f(c)
h
(b) Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f.
3. Salah satu stasiun TV swasta nasional memberlakukan aturan pemberian
tingkat diskon (D) dalam persen, atas banyaknya belanja iklan (x) dalam
juta rupiah sebagai berikut. Banyaknya belanja iklan kurang dari 500
juta rupiah dikenai diskon 5%, belanja iklan dari 500 juta rupiah sampai
dengan 1 milyar rupiah diberi diskon 10%, dan belanja iklan lebih dari 1
milyar diberi diskon 30 %.
(a) Tingkat diskon D tergantung dari banyaknya belanja iklan x,
nyatakan hubungan tersebut secara numerik.
(b) Nyatakan hubungan D dengan x secara visual (gambar grak fungsi
D)
(c) Nyatakan juga hubungan tersebut secara aljabar.
2.2 Jenis-jenis Fungsi
Anda tentunya telah mengenal jenis-jenis fungsi di SMU. Untuk mengingat
kembali semua itu, beberapa fungsi sederhana dibuat sebagai tugas atau bahan
diskusi.
Contoh 3
1. Fungsi linear
y = f(x) = ax +b ; a dan b konstanta real
Fungsi g dengan g(x) = b disebut fungsi konstan dan fungsi h dengan
h(x) = x disebut fungsi identitas.
D
f
= dan W
f
=
D
g
= dan W
g
=
D
h
= dan W
h
=
20
2. Fungsi kuadrat
y = f(x) = ax
2
+bx +c ; a, b, c konstanta real, a = 0.
D
f
= dan W
f
=
Bahan Diskusi
1. Apa syarat untuk denit positif dan denit negatif pada fungsi kuadrat.
2. Gambar grak fungsi kuadrat untuk semua kasus (untuk semua kemungk-
inan tanda dari a dan diskriminan D.)
Tugas 4
Fungsi Trigonometri
1. Sebutkan semua fungsi trigonometri yang telah Anda pelajari di SMU
2. Tentukan daerah denisi dan daerah hasil dari semua fungsi trigonometri
tersebut.
3. Gambarkan grak semua fungsi trigonometri tersebut.
Seteleh membaca buku referensi utama halaman 31 s/d 37 dan mengikuti
kuliah pengantar matematika, diharapkan Anda dapat mengerjakan Tugas 5
berikut ini.
Tugas 5
Tuliskan bentuk umum, contoh bentuk khusus, daerah denisi dan daerah
hasil dari fungsi polinom, fungsi pangkat, fungsi akar kuadrat, fungsi balikan,
fungsi rasional, fungsi eksponen dan fungsi logaritma.
Berikut ini diperkenalkan fungsi yang terdenisi sepotong-sepotong (piece-
wise function). Beberapa contoh piecewise function adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Nilai Mutlak
f(x) =
_
x ; x 0
x ; x < 0
21
2. Fungsi bilangan bulat terbesar
f(x) = [|x|] = n ; n x < n + 1 ; x R
atau diuraikan menjadi

untuk n = 2 ; 2 x < 1 = f(x) = [|x|] = 2
untuk n = 1 ; 1 x < 0 = f(x) = [|x|] = 1
untuk n = 0 ; 0 x < 1 = f(x) = [|x|] = 0
untuk n = 1 ; 1 x < 2 = f(x) = [|x|] = 1
untuk n = 2 ; 2 x < 3 = f(x) = [|x|] = 2

ditulis
f(x) =
_

_
;
2 ; 2 x < 1
1 ; 1 x < 0
0 ; 0 x < 1
1 ; 1 x < 2
2 ; 2 x < 3
;
3. Fungsi h dengan h(x) =
_
_
_
1 ; x 0
1 x ; 0 < x 1
x 1 ; x > 1
Contoh 4
1. Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi h tersebut di atas
2. Uraikan fungsi f dengan f(x) =
_

x
2

_
; 3 x < 5
Tugas 6
Tuliskan denisi fungsi genap dan denisi. Berikan contoh masing-masing.
Setelah Anda mengerjakan tugas di atas, kerjakan semua soal berikut ten-
tang menentukan daerah denisi dan daerah hasil dari berbagai jenis fungsi.
Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap soal.
22
Latihan Terbimbing 2.2
1. Diketahui fungsi f dengan f(x) = 5 2x.
(a) D
f
= dan W
f
=
(b) Jika D
f
= [1, 4), maka W
f
=
Petunjuk : Untuk menentukan W
f
, gunakan batasan nilai y dengan
menggunakan sifat ketaksamaan.
2. Diketahui fungsi f dengan f(x) = 4 x
2
.
(a) D
f
= dan W
f
=
(b) Jika D
f
= (4, 1], maka W
f
=
Petunjuk : Untuk menentukan W
f
, gunakan batasan nilai y dengan
menggunakan sifat ketaksamaan.
(c) Jika D
f
= (, 1], maka W
f
=
Petunjuk : Untuk menentukan W
f
, gunakan batasan nilai y dengan
menggunakan sifat ketaksamaan.
3. Diketahui fungsi f dengan f(x) = x
2
2x, tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, gunakan aturan menentukan daerah den-
isi fungsi polinom.
Untuk menentukan W
f
, ubahlah dahulu ke bentuk kuadrat sempurna
(f(x) = (x + a)
2
+ b; a, b konstanta) kemudian tentukan batasan y
dengan menggunakan sifat ketaksamaan.
4. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
1 + 2x
5 x
, tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, tetapkan syarat penyebutnya tak nol.
Untuk menentukan W
f
, nyatakan x dalam y , dari sini diperoleh
syarat untuk y.
5. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
x
2
2x 3
x + 1
, tentukan D
f
dan
W
f
.
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, tetapkan syarat penyebutnya tak nol.
23
Untuk menentukan W
f
, sederhanakan bentuk f(x) kemudian cari
batasan y dengan syarat x D
f
.
6. Diketahui fungsi f dengan f(x) =

9 x
2
, tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, tetapkan syarat yang didalam akar harus
tak negatif.
Untuk menentukan W
f
, tentukan batas y dengan sifat ketaksamaan
untuk semua x D
f
.
7. Diketahui fungsi f dengan f(x) =

2x x
2
, tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, tetapkan syarat yang didalam akar harus
tak negatif.
Untuk menentukan W
f
, ubahlah yang didalam akar menjadi bentu
kuadrat sempurna kemudian tentukan batas y dengan sifat ketak-
samaan untuk semua x D
f
.
8. Diketahui fungsi f dengan f(x) =

1 2 sinx, tentukan D
f
dan
W
f
.
Petunjuk : Ikuti pola penyelesaian soal nomor 6
9. Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f dengan
y = f(x) =
_
x
2
+ 2 ; x < 1
1 2x ; 1 x 2
Petunjuk :
Untuk menentukan D
f
, gabungkan selang semua x.
Untuk menentukan W
f
, tentukan batas y dengan sifat ketaksamaan
untuk kasus x < 1 atau 1 x 2 kemudian gabung selang nilai
y tersebut.
10. Diketahui fungsi f dengan f(x) = [|x|] +|x| , tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Buatlah fungsi ini menjadi fungsi yang terdenisi sepotong-sepotong.
Untuk menentukan D
f
dan W
f
, ikuti cara seperti soal nomor 9.
11. Diketahui fungsi f dengan f(x) =

x
2
4

x 2
, tentukan D
f
dan W
f
.
Petunjuk :
Buatlah fungsi ini menjadi fungsi yang terdenisi sepotong-sepotong.
24
Untuk menentukan D
f
dan W
f
, ikuti cara seperti soal nomor 9
12. Periksa apakah fungsi-fungsi berikut merupakan fungsi genap, fungsi gan-
jil, ataukah bukan keduanya.
(a) f(x) = 4 x
4
.
(b) f(x) =
2x
x
2
+ 1
(c) f(x) = x + 3
Petunjuk :
Tentukan f(x).
Jika f(x) = f(x) maka f fungsi genap, jika f(x) = f(x)
maka f fungsi ganjil, dan jika tidak memenuhi kedua syarat tersebut
maka fungsi f bukan fungsi genap maupun bukan fungsi ganjil.
Latihan Mandiri 2.2
Untuk soal nomor 1-14, tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f
dengan f(x) sebagai berikut.
1. f(x) = x + 3 ; x < 2
2. f(x) = x
2
4x + 5
3. f(x) = 3 + 2x x
2
4. f(x) =
2x + 1
x 1
5. f(x) =
2x
2
3x + 2
x + 2
6. f(x) =

6 2x
7. f(x) =

x
2
+ 16
8. f(x) =

3 + 2x x
2
9. f(x) = 1 + 2 sin
2
x
10. f(x) = tan(2x)
11. f(x) = 1 + 3 cos(x +)
12. f(x) = [|x|] +|x 4| ; 1 x 6
13. f(x) = 1 + 2

x1
14. f(x) =
_
1 ln(x 3)
25
15. f(x) = |x| +x + 1
16. f(x) =
|x|
x
+ 1
17. Periksa apakah fungsi berikut merupakan fungsi genap, fungsi ganjil, ataukah
tidak keduanya.
(a) f(x) = |x| + cos x
(b) f(x) = x + 3 +x
3
26
2.3 Fungsi Baru Dari Fungsi Lama
Dari fungsi sederhana dapat dibentuk fungsi baru dengan cara :
1. Transformasi Fungsi
(Pergeseran, peregangan, dan pencerminan)
2. Operasi Aljabar Fungsi
(Penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian)
3. Komposisi Fungsi.
Tugas 7
Gambar grak fungsi-fungsi sederhana berikut.
1. f(x) = x
2
2. f(x) =

x
3. f(x) =
1
x
4. f(x) = |x|
5. f(x) = [|x|]
6. f(x) = sin x
7. f(x) = cos x
8. f(x) = ln x
9. f(x) = exp(x)
Transformasi Fungsi
Pergeseran Grak Fungsi (Translasi)
Grak fungsi y = f(x a) + b ; a, b > 0 diperoleh dari grak fungsi
y = f(x) dengan cara menggeserkannya a satuan ke kanan (arah sumbu x
positif) dan b satuan ke atas (arah sumbu y positif)
27
Bahan Diskusi
Bagaimana arah pergeseran grak y = f(x a) +b untuk kasus lainnya,
yaitu
1. a > 0 dan b < 0
2. a < 0 dan b > 0
3. a < 0 dan b < 0
Peregangan Grak Fungsi (Dilatasi)
Grak fungsi y = af(bx) ; a, b > 1 diperoleh dari grak fungsi y = f(x)
dengan cara meregangkan secara tegak dengan faktor a , kemudian memam-
patkan secara mendatar dengan faktor b.
Bahan Diskusi
Bagaimana peregangan yang berlaku pada grak fungsi f dengan y = f(x)
jika terjadi fungsi baru sebagai berikut.
1. y =
1
a
f(
1
b
x)
2. y = af(
1
b
x)
3. y =
1
a
f(bx)
dengan a, b > 1.
Pencerminan Grak Fungsi (Reeksi)
Untuk memperoleh grak
1. y = f(x) , cerminkan grak y = f(x) terhadap sumbu x
2. y = f(x) , cerminkan grak y = f(x) terhadap sumbu y
Contoh 5
1. Grak fungsi y = af(x + b) + c ; b, c > 0 dan a > 1, diperoleh
dari grak fungsi y = f(x) dengan cara menggeser sejauh
satuan ke , kemudian meregangkan secara dengan
faktor , kemudian dicerminkan terhadap sumbu ,
dan terakhir digeser sejauh satuan ke .
28
2. Grak fungsi y = f(ax) ; a > 1, diperoleh dari grak fungsi y = f(x)
dengan cara memampatkan secara . dengan faktor .,
kemudian dicerminkan terhadap sumbu ..
3. Grak fungsi y = f(
x
a
+b) +c ; b > 0 dan a > 1, diperoleh dari grak
fungsi y = f(x) dengan cara meregangkankan secara . dengan
faktor ., kemudian dicerminkan terhadap sumbu ,
dan terakhir digeser sejauh satuan ke .
Operasi Aljabar Fungsi
Jumlah, selisih, hasil kali dan hasil bagi dari fungsi f dan g didenisikan
sebagai fungsi yang aturanya ditentukan oleh
1. (f +g)(x) = f(x) +g(x)
2. (f g)(x) = f(x) g(x)
3. (fg)(x) = f(x)g(x)
4. (
f
g
)(x) =
f(x)
g(x)
Fungsi f + g , f g dan fg mempunyai daerah denisi yang sama yaitu
D = D
f
D
g
, sedangkan fungsi
f
g
mempunyai daerah denisi pada D{x R
; g(x) = 0}
Fungsi Komposisi
Misalkan fungsi f dan g memenuhi W
f
D
g
= . Komposisi dari g dan f ,
ditulis g f adalah suatu fungsi yang terdenisi pada himpunan
bagian dari D
f
yang aturanya ditentukan oleh
(g f)(x) = g(f(x))
dengan daerah denisi
D
gf
= {x D
f
; f(x) D
g
}
Tugas 10
Buatlah denisi untuk komposisi g dan f, yaitu fungsi f g (syarat fungsi
f g terdenisi, nilai fungsi dan daerah denisi)
Bahan diskusi
1. Dapatkah daerah denisi dan daerah nilai fungsi f g ditentukan sebelum
aturan fungsinya?
29
2. Apakah W
f
D
g
= berakibat dengan D
gf
= , atau sebaliknya?
Setelah Anda mengerjakan semua Tugas dan Bahan diskusi, kerjakan soal-
soal latihan terbimbing berikut dengan mengikuti petunjuk
yang telah diberikan.
Latihan terbimbing 2.3
1. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) = 2x 1 ; 0 x < 4 , dan
g(x) = x
2
; x 1
(a) Periksa apakah f g terdenisi?
(Petunjuk : periksa W
g
D
f
= )
(b) Jika ya, tentukan aturan fungsi f g beserta daerah denisi dan
daerah hasilnya.
(Petunjuk : Gunakan aturan (f g)(x) = f(g(x)), aturan D
fg
=
{x D
g
; g(x) D
f
}, kemudian tentukan batasan y dengan
aturan ketaksamaan dengan x D
fg
.)
(c) Periksa apakah g f terdenisi?
(Petunjuk : periksa W
f
D
g
= )
(d) Jika ya, tentukan aturan fungsi g f beserta daerah denisi dan
daerah hasilnya.
(Petunjuk : Gunakan aturan (g f)(x) = g(f(x)), aturan D
gf
=
{x D
f
; f(x) D
g
}, kemudian tentukan batasan y dengan
aturan ketaksamaan dengan x D
gf
.)
(e) Periksa apakah f f terdenisi?
(Petunjuk : periksa W
f
D
f
= )
(f) Jika ya, tentukan aturan fungsi f f beserta daerah denisi dan
daerah hasilnya
(Petunjuk : Gunakan aturan (f f)(x) = f(f(x)), aturan D
ff
=
{x D
f
; f(x) D
f
}, kemudian tentukan batasan y dengan
aturan ketaksamaan dengan x D
ff
.)
2. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
|x|
x
(a) Gambar grak fungsi f .
(b) Gunakan hasil jawab a) dan gunakan aturan transformasi untuk
menggambar grak fungsi g dengan
g(x) =
|2 x|
2 x
+ 1
Petunjuk:
a) Ubahlah bentuk f(x) tanpa nilai mutlak kemudian gambar.
b) Gunakan aturan pergeseran/translasi
30
3. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) = |2x 4| dan g(x) = x
2
.
Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f +g
Petunjuk:
a) Tentukan D
f
dan D
g
, barulah tentukan D
f+g
b) Tentukan aturan (f +g)(x), kemudian ubahlah bentuk (f +g)(x) tanpa
nilai mutlak
c) Tentukan batasan y untuk setiap x D
f+g
, kemudian gabungkan!
4. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) =

x 2 dan g(x) = x
2
(a) Tunjukkan bahwa g f terdenisi.
(b) Tentukan aturan fungsi g f beserta daerah denisi dan daerah
hasilnya.
Petunjuk :
Tunjukkan W
f
D
g
=
Gunakan aturan (g f)(x) = g(f(x)), aturan D
gf
= {x D
f
; f(x) D
g
}, kemudian tentukan batasan y dengan aturan
ketaksamaan dengan x D
gf
.
5. Diketahui fungsi f dengan f (x) = x
2
, rumuskan g(x) dimana grak
fungsi g didapat dari grak fungsi f dengan
(a) mencerminkan terhadap sumbu x , kemudian menggeser sejauh 1
satuan ke kanan, selanjutnya diregangkan secara tegak dengan faktor
2.
(b) mencerminkan terhadap sumbu y , dimampatkan secara mendatar
dengan faktor 2, kemudian menggeser sejauh 2 satuan ke bawah
6. Diketahui fungsi f dengan f (x) = [|x|]
(a) Gambar grak fungsi f
(b) Gunakan pencerminan untuk menggambar grak fungsi g dengan
g(x) = [|x|]
(c) Gunakan pencerminan untuk menggambar grak fungsi h dengan
h(x) = [|x|]
7. Diketahui
f(x) =
_
1 ; x 0
x 2 ; x > 0
g(x) = cos x ; x
h(x) = |x|
Tentukan
31
(a) f h beserta daerah asal dan daerah hasil
(b) f g beserta daerah asal dan daerah hasil
(Petunjuk : periksa dahulu apakah f g terdenisi)
(c) h f beserta daerah asal dan daerah hasil
(Petunjuk : periksa dahulu apakah h f terdenisi)
(d) f +g beserta daerah asal dan daerah hasil
8. Diketahui fungsi f dengan f (x) =
x
2
+

x
x 2
, tentukan daerah denisi
fungsi f.
(Petunjuk : pandang fungsi f sebagai hasil operasi beberpa fungsi, ke-
mudian gunakan aturan menentukan daerah denisi operasi fungsi)
Latihan Mandiri 2.3
1. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) = [|x|] dan g(x) =

x. Tentukan
daerah denisi dan daerah hasil fungsi f +g dan fg.
2. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) =

x
2
1 dan g(x) =

2x + 1.
Tunjukkan bahwa g f terdenisi, tentukan aturan fungsi g f beserta
daerah denisi dan daerah hasilnya.
3. Diketahui fungsi f dan g dengan f (x) = 2x + 1 ; 0 x < 3 dan
g(x) = x
2
1 ; x 1
(a) Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f dan g.
(b) Selidiki apakah fungsi f g dan g f terdenisi
(c) Jika fungsi komposisi terdenisi, tentukan aturan fungsi f g dan
g f beserta daerah denisi dan daerah hasilnya.
4. Diketahui fungsi f dan g dengan
f (x) =
_
x ; x < 0
2x ; x 0
dan g(x) = x
2
1
(a) Tentukan daerah denisi dan daerah hasil fungsi f dan g.
(b) Selidiki apakah fungsi f g dan g f terdenisi
(c) Jika fungsi komposisi terdenisi, tentukan aturan fungsi f g dan
g f beserta daerah denisi dan daerah hasilnya.
5. Diketahui fungsi f dengan
f(x) =
_
_
_
2 ; x 0
2 x ; 0 < x 2
x 2 ; x > 2
32
(a) Gambar grak fungsi f
(b) Gambar grak fungsi g dan tentukan rumus g(x) = f(x 1)
(c) Gambar grak fungsi h dan tentukan rumus h(x) = f(2x) + 1
(d) Gambar grak fungsi H dan tentukan rumus H(x) = 2f(x)
6. Diketahui fungsi f dan g dengan
f (x) =
_
x ; x 2
1 +x
2
; x < 2
dan g(x) =
_
5 ; x < 0
1 2x ; x 0
Tentukan f +g dan g f beserta daerah denisi dan daerah hasilnya.
7. Diketahui fungsi f dengan
f(x) =
_
1 ; x 2
2 x ; x < 2
Didenisikan g(x) = f(|4 +x|) dan h(x) = 2f(x) g(x), tentukan
(a) daerah denisi dan daerah hasil fungsi g dan h
(b) gambar grak fungsi g dan h
2.4 Model Matematika
Model matematika adalah uraian secara matematika (seringkali menggunakan
fungsi atau persamaan) dari fenomena dunia nyata. Tujuan model adalah
memahami suatu fenomena dan mungkin membuat prakiraan tentang perilaku
di masa depan.
Latihan Mandiri 2.4
1. Sebuah perahu meninggalkan dermaga pada pukul 14.00 dengan kecepatan
konstan. Pada pukul 16.00 perahu sampai di pulau P yang berjarak 60
km dari dermaga. Nyatakan jarak , S , sebagai fungsi linear dari waktu,
t. Gambarkan grak fungsinya.
2. Sebuah balon berbentuk bola dengan jari-jari r meter, mempunyai isi
V (r) =
1
3
r
2
. Tentukan fungsi yang menyatakan banyaknya udara yang
diperlukan untuk menggelembungkan balon dari jari-jari r meter ke jari-
jari (r + 1) meter.
3. Menurut penelitian, lingkar (garis tengah) batang pohon jati, P, yang
tumbuh di tanah dengan kesuburan tertentu akan membesar menurut
umur pohon jati, t , tersebut sebagai berikut. Pada umur kurang dari
3 tahun, garis tengah batang pohon jati tumbuh linear dengan laju 5 cm
33
per tahun. Pada umur 3 sampai dengan 10 tahun garis tengah batang
pohon jati membesar secara linear dengan laju 20 cm per tahun, dan pada
umur lebih dari 10 tahun garis tengah batang pohon jati bertambah secara
linear dengan laju 2 cm per tahun.
(a) Tentukan fungsi garis tengah batang pohon jati, P , terhadap umur
pohon , t.
(b) Gambarkan grak P(t)
(c) Berapa garis tengah batang pohon jati yang berumur 2 tahun, 8
tahun, dan 12 tahun.
4. Sebuah toko bahan bangunan menerapkan diskriminasi harga batu merah
kepada pembelinya, maksudnya adalah total uang yang harus dibayar,
B , tergantung dari banyaknya genteng, x , yang dibeli dengan aturan
sebagai berikut. Jika membeli kurang dari 100 batu merah, pembeli
harus membayar harga per buah batu merah 1000 rupiah. Jika membeli
100 sampai dengan 500 batu merah, harga batu merah per buah didiskon
5%, dan jika membeli lebih dari 500 batu merah maka harga batu merah
per buah didiskon 10%.
(a) Nyatakan secara aljabar hubungan antara tingkat diskon, D , dengan
banyaknya batu merah yang dibeli, x.
(b) Berapa rupiah total uang yang harus dibayar jika membeli 300 batu
merah dan membeli 700 batu merah.
(c) Nyatakan secara aljabar hubungan antara total uang yang harus
dibayar, B , dengan banyaknya batu merah yang dibeli, x.
(d) Gambar grak D(x) dan B(x).
34
3 Limit dan Kekontinuan Fungsi
Pokok Bahasan
1. Limit Fungsi
2. Hukum Limit
3. Kekontinuan Fungsi
Prasyarat : Fungsi, daerah denisi dan daerah hasil, operasi aljabar fungsi,
fungsi komposisi.
Tujuan/sasaran
Mahasiswa dapat
1. menjelaskan pengertian limit secara intuisi
2. menggunakan teorema limit utama, teorema substitusi, teorema jepit/apit,
untuk menghitung limit fungsi.
3. merumuskan denisi kekontinuan fungsi di satu titik dan kekontinuan pada
selang.
4. menjelaskan dan menggunakan teorema nilai antara.
3.1 Limit Fungsi
Limit Fungsi di Satu Titik
Limit fungsi di satu titik menggambarkan perilaku fungsi jika peubah be-
basnya mendekati suatu titik.
Misal fungsi f terdenisi pada selang I yang memuat c, kecuali mungkin
di c.
lim
xc
f(x) = L
artinya apabila nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke L dengan cara
membuat nilai x cukup dekat ke c, tetapi x = c
Tugas 11
Diketahui fungsi f dengan
f(x) =
_
2 ; x = 0
3 ; x = 0
lim
x0
f(x) = lim
x0
=
35
Limit Satu Sisi
Limit satu sisi menggambarkan perilaku fungsi jika peubahnya mendekati
suatu titik dari satu arah saja, kiri atau kanan.
Ilustrasi
Perhatikan fungsi f dengan
f(x) =
_
_
_
x + 1 ; x 0
1 x ; 0 < x 1
x
2
+ 2 ; 1 x 4
nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke 0 dengan cara mengambil x
cukup dekat ke 1 dari arah kiri, x = 1, dilambangkan sebagai
lim
x1

f(x) = 0
nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke 3 dengan cara mengambil x
cukup dekat ke 1 dari arah kanan, x = 1, dilambangkan sebagai
lim
x1
+
f(x) = 3
Theorem 3 lim
xc
f(x) = L lim
xc

f(x) = lim
xc
+
f(x) = L
Tugas 12
Dengan memanfaatkan cara menentukan limit suatu fungsi yang sudah dipela-
jari di SMU dan pengetahuan limit satu sisi, maka tentukan lim
x1

f(x), lim
x1
+
f(x) , dan lim
x1
f(x) jika diketahui f(x) =
_
x
2
; x < 1
2x ; x 1
Limit Tak Hingga
Limit tak hingga menggambarkan perilaku nilai fungsi yang membesar atau
mengecil tanpa batas jika peubahnya mendekati suatu titik.
Ilustrasi
Perhatikan fungsi f dengan f(x) =
1
|x 1|
lim
x1
f(x) =
artinya nilai f(x) dapat dibuat besar tanpa batas (besar tak hingga)
dengan cara mengambil nilai x cukup dekat ke 1, tetapi x = 1.
36
Perhatikan fungsi f dengan f(x) =
1
x
lim
x0
+
f(x) =
lim
x0

f(x) =
3.2 Hukum Limit
Theorem 4 (Teorema Limit Utama)
Misalkan k konstanta, n bilangan bulat positif, lim
xc
f(x) dan lim
xc
g(x) ada,
maka
1. lim
xc
k = k
2. lim
xc
x = c
3. lim
xc
kf(x) = k lim
xc
f(x)
4. lim
xc
(f(x) +g(x)) = lim
xc
f(x) + lim
xc
g(x)
5. lim
xc
(f(x) g(x)) = lim
xc
f(x) lim
xc
g(x)
6. lim
xc
(f(x)g(x)) = lim
xc
f(x) lim g(x)
7. lim
xc
_
f(x)
g(x)
_
=
lim
xc
f(x)
lim
xc
g(x)
; jika lim
xc
g(x) = 0
8. lim
xc
(f(x))
n
=
_
lim
xc
f(x)
_
n
9. lim
xc
n
_
f(x) =
n
_
lim
xc
f(x) ; jika lim
xc
f(x) > 0 untuk n genap
Bahan Diskusi
Selesaikan lim
x2
([|x|] + [|x|])
Bagaimana anda menyelesaikan soal ini, dapatkah teorema limit utama di-
gunakan sebagai alat untuk menyelesaikan soal tersebut. Berikan alasan Anda.
37
Theorem 5 (Teorema Substitusi)
Jika f fungsi polinom dan fungsi rasional, c dalam daerah denisi fungsi
f, maka
lim
xc
f(x) = f(c)
Theorem 6 (Teorema Jepit/Apit)
Jika f(x) g(x) h(x) berlaku pada x disekitar c (kecuali mungkin di
c) dan lim
xc
f(x) = lim
xc
h(x) = L, maka lim
xc
g(x) = L
Latihan Terbimbing 3.1 dan 3.2
1. lim
x2
(x
2
+ 1)
(Petunjuk : gunaka teorema substitusi)
2. lim
x4
(2 +

x)
(Petunjuk : gunakan teorema limit utama, aturan penambahan)
3. lim
x2
[|x|] =
(Petunjuk : gunakan limit satu sisi)
4. lim
x0
([|x|] x)
(Petunjuk : gunakan limit satu sisi)
5. lim
x4
x
3
+x + 1
2x
2
+ 1
(Petunjuk : gunakan teorema substitusi)
6. lim
x1
x
2
+x = 2
x
2
1
(Petunjuk : sederhanakan fungsinya, kemudian gunakan teorema substi-
tusi)
7. lim
x2

x
2
4

x 2
(Petunjuk : sederhanakan fungsinya, kemudian gunakan limit satu sisi)
38
8. lim
x1

x
3
1
(Petunjuk : gunakan teorema limit utama, aturan akar)
9. lim
x1

x
2
+ 1
(Petunjuk : gunakan teorema limit utama, aturan akar)
10. lim
x0
x
2
+

x
x + 1
(Petunjuk : cari daerah denisi, kemudian gunakan limit satu sisi)
11. lim
x2

2
x 2
= dan lim
x2
+
2
x 2
=
(Petunjuk : limit tak hingga)
12. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
_
_
_
2x 1 ; x 1
2 x ; 1 < x < 2
x
2
x 2
Tentukan (jika ada)
(a) lim
x0
f(x)
(b) lim
x1
f(x)
(c) lim
x2
f(x)
13. lim
x1

x
2
+ 1
(x 1)(x + 1)
3
(Petunjuk : limit tak hingga)
14. lim
x1
(x 1)
2
sin
_

x 1
_
Latihan Mandiri 3.1 dan 3.2
1. lim
x2
3 +x x
3
2. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
_
_
_
1 x ; x 1
x + 1 ; 1 < x < 0
(x 1)
2
x 0
Tentukan (jika ada)
39
(a) lim
x1
f(x)
(b) lim
x0
f(x)
(c) lim
x2
f(x)
3. lim
x2
3 5x
x + 1
4. lim
x2
+
x + 1
x 2
5. lim
x0
x + 2
x
2
(x 2)
6. lim
x0

x + 1

1 x
x
7. lim
x1
+
x
2
|x 1| 1
|x 1|
8. lim
x2
_

x +
1
2

9. lim
x1
[|2x|]
10. lim
x2
1 +

x 2
x + 1
11. lim
x0
_
1
x

4 +x

1
2x
_
12. lim
x1

x x
2
1

x
13. lim
x0
|x| cos
_
2
x
_
14. lim
x2
+
|x 2|
x [|x|]
40
3.3 Kekontinuan Fungsi
Kekontinuan Di Satu Titik
Misalkan fungsi f terdenisi pada selang I yang memuat c . Fungsi f
dikatakan kontinu di c jika
lim
xc
f(x) = f(c)
atau, syarat fungsi f kontinu di c jika dijabarkan sebagai berikut
1. f(c) terdenisi
2. lim
xc
f(x) ada
3. lim
xc
f(x) = f(c)
Jika ada dari 3 syarat di atas tidak dipenuhi, maka dikatakan f tidak
kontinu di c.
Tugas 13
1. Diketahui fungsi f dengan f (x) =
x
2
1
x 1
(a) Periksa apakah f kontinu di x = 1
(b) Beri alasan
2. Diketahui fungsi f dengan f (x) =
_
x + 1 ; x 1
x
2
; x > 1
(a) Periksa apakah f kontinu di x = 1
(b) Beri alasan
3. Diketahui fungsi f dengan f (x) =
1
|x 1|
(a) Periksa apakah f kontinu di x = 1
(b) Beri alasan
4. Diketahui fungsi f dengan f (x) =
_
_
_
x
2
+x 2
x 1
; x = 1
5 ; x = 1
(a) Periksa apakah f kontinu di x = 1
41
(b) Beri alasan
Kontinu Kiri dan Kontinu Kanan
Misalkan fungsi f terdenisi pada selang (a, b]. Fungsi f dikatakan
kontinu kiri di b lim
xb

f(x) = f(b)
Misalkan fungsi f terdenisi pada selang [a, b). Fungsi f dikatakan
kontinu kanan di a lim
xa
+
f(x) = f(a)
Kontinu Selang
1. Fungsi f dikatakan kontinu pada selang terbuka (a, b). jika f kontinu
pada setiap titik pada selang tersebut.
2. Fungsi f dikatakan kontinu pada selang tutup [a, b]. jika f kontinu
pada setiap titik pada selang terbuka (a, b), f dikatakan kontinu kiri di
b, dan f dikatakan kontinu kanan di a.
Tugas 14
1. Diketahui fungsi f dengan f (x) =

4 x
2. Periksa apakah f kontinu di x = 4
3. Periksa apakah f kontinu kiri di x = 4
4. Periksa apakah f kontinu pada selang tutup [1, 4]
Bahan Diskusi
1. Jika fungsi f kontinu di x = c, maka fungsi f kontinu kanan pada
selang [c, d]
Benarkah? beri alasan!
2. Jika fungsi f kontinu kanan pada selang [c, d], maka fungsi f kontinu
di x = c
Benarkah? beri alasan!
42
Theorem 7 1. Jika f dan g kontinu di c dan k konstanta, maka fungsi
f + g, f g, fg, kf juga kontinu di c serta fungsi
f
g
juga kontinu di
c asalkan g(c) = 0.
2. Fungsi-fungsi berikut kontinu pada daerah denisinya
(a) fungsi polinom
(b) fungsi rasional
(c) fungsi trigonometri
(d) fungsi akar
3. Teorema Limit Fungsi Komposisi
Jika lim
xc
g(x) = L dan f kontinu di L, maka lim
xc
f(g(x)) =
f( lim
xc
g(x)) = L
4. Teorema Kekontinuan Fungsi Komposisi
Jika fungsi g kontinu di c dan fungsi f kontinu di g(c), maka fungsi
komposisi f g kontinu di c
5. Teorema Nilai Antara
Jika fungsi f kontinu pada selang tutup [a, b] dan bilangan w berada
diantara f(a) dan (b), maka dijamin ada bilangan c antara a dan
b sehingga f(c) = w
Untuk mempertajam pengertian konsep kekontinuan fungsi, bahaslah den-
gan anggota kelompok belajar Anda atau diskusikan saat kuliah soal-soal pada
bahan diskusi dan soal-soal pada latihan terbimbing maupun pada latihan mandiri.
Bahan Diskusi
1. Perhatikan Teorema Limit Fungsi Komposisi. Jika syarat cukup teorema
tersebut tidak dipenuhi, apakah lim
xc
f(g(x)) tidak ada? beri alasan dan
contoh kasusnya.
2. Perhatikan Teorema Kekontinuan Fungsi Komposisi. Jika syarat cukup
teorema tersebut tidak dipenuhi, apakah f g tidak kontinu di c? beri
alasan dan contoh kasusnya.
43
Latihan Terbimbing 3.3
1. Diketahui fungsi f dengan
f(x) =
_
_
_
x
2
; x < 1
2 x ; 1 < x 4
1 +

x ; x > 4
(a) Periksa apakah fungsi f kontinu di x = 0? beri alasan
(b) Periksa apakah fungsi f kontinu di x = 1? beri alasan
(c) Periksa apakah fungsi f kontinu di x = 4? beri alasan
2. Tentukan daerah kekontinuan fungsi f berikut dengan
(a) f(x) =

4 x
2
(b) f(x) =
1

x
x 2
Petunjuk : pandang fungsi f sebagai fungsi hasil oparasi beberapa
fungsi, sehingga gunakan aturan kekontinuan operasi fungsi dalam
menentukan daerah kekontinuan
3. Tentukan konstanta a, b, c, dan d agar fungsi f kontinu pada R. dengan
f(x) =
_

_
ax
2
+b ; x 0
3x 2 ; 0 < x 2
2c x
2
; 2 < x d
17 x > d
Petunjuk : periksa kekontinuan di titik-titik x = 0, x = 2, dan x = d
4. Diketahui fungsi f dengan lim
x0
f(x) = 2 dan fungsi g dengan g(0) = 3
(a) Jika f kontinu di x = 0, tentukan (f +g)(0)
(b) Jika g kontinu di x = 2 dan lim
x0
g(x) = 5, maka tentukan
lim2
x0
(g f) (x)
5. Diketahui fungsi f dan g dengan
f(x) =
_
_
_
x 1
|x 1|
; x = 1
0 ; x = 1
dan g(x) = x
2
+ 1.
Tentukan (jika ada)
(a) lim
x1
f(x)
(b) lim
x1
(g f) (x)
44
(c) kekontinuan fungsi g f di x = 1
(d) lim
x0
g(x)
(e) lim
x0
(f g) (x)
(f) kekontinuan fungsi f g di x = 0
6. Diketahui fungsi f dengan f(x) = x
3
4x
2
5x + 9
(a) Periksa apakah fungsi f kontinu pada selang [0, 4]
(b) Buktikan persamaan f(x) = 5 mempunyai penyelesaian pada
selang [0, 4]
Petunjuk : periksa dahulu syarat cukup TNA, jika dipenuhi maka
terbukti.
Latihan Mandiri 3.3
1. Diketahui fungsi f dengan f(x) =
_
_
_
x
2
9
x + 3
x = 3
2 x = 3
(a) Periksa apakah fungsi f kontinu di x = 3? beri alasan
(b) Periksa apakah fungsi f kontinu di x = 1? beri alasan
2. Tentukan daerah kekontinuan fungsi f dengan
(a) f(x) =
x 1
x
2
+ 4
(b) f(x) =
x

x 1
x
2
4
(c) f(x) =
5
5

x
2
16
45
3. Tentukan konstanta A dan B agar fungsi f kontinu di x = 1 dan
di x = 2
f(x) =
_
_
_
Ax +B ; x < 1
3 |x| + 2 1 x 2
Bx
2
A x > 2
4. Buktikan bahwa ada bilangan c yang memenuhi persamaan c
3
+ c
2
=
1 + 2c
5. Diketahui fungsi f dan g dengan
f(x) =
_
1 ; x < 1
3 3 ; x 1
g(x) =
_
2 x ; x > 3
x + 1 ; x 3
(a) Tentukan (jika ada) lim
x3
g(x)
(b) Periksa apakah f kontinu di x = 1
(c) Tentukan (jika ada) lim
x3
(f g) (x)
(d) Periksa kekontinuan fungsi f g di x = 3
(e) Tentukan (jika ada) lim
x1
f(x)
(f) Periksa apakah g kontinu di x = 3
(g) Tentukan (jika ada) lim
x1
(g f) (x)
(h) Periksa kekontinuan fungsi g f di x = 1
46

Das könnte Ihnen auch gefallen