Sie sind auf Seite 1von 9

BAB II CRITICAL REVIEW

CRITICAL REVIEW
No Peneliti Metode Hasil Kekuatan Kelemahan/ Keterbatasan 1. Benson, Herbert Design Design penelitian ini adalah quasi eksperimen; preFrom: J Chron Dis 1974, Vol. 27, pp. 163-169. Pergamon Press. Printed in Great Britain Sampel Jumlah 22 pasien dengan hipertensi ringan Sampling Judul : Decreased blood pressure in Borderline Hypertensive Subjects Who Practiced Meditation Sampel diambil pada kelompok yang menderita hipertensi ringan dan tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Kriteria Inklusi Subjek dengan hipertensi sedang dan berat tidak dalam sampel. Karen sampel yang dipilih adalah subjek hipertensi yang berbatas. Setting Tidak disebutkan tempat dilakukannya penelitian. Hanya diberitahukan bahwa yang memberikan terapi meditasi oleh mahasiswa International Meditation Society di Cambridge, Massachusetts, berkeley dan Variabel yang diukur: Gejala-gejala fisik: Subyek peneliti penurunan mmHg mmHg dengan gejala post test without control . Karakteristik sampel: 22 subyek, 12 perempuan dan 10 laki-laki, umur median 43.1+12.9 tahun (rata- rata + satu standar deviasi). Rata- rata tekanan darah sistolik adalah 139,5 mmHg dan rata- rata tekanan darah diastolik adalah 90,8 mmHg. Penelitian ini masuk kategori eksperimen sehingga akan yang memberikan efek langsung meditasi pada penderita hipertensi ringan. Kuesinoner pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Sehingga tidak diketahui apakah data valid atau tidak.

menunjukkan ratarata dan 27 18

sistolik diastolik.

Dengan

dibantu pemberian rejimen plasebo. Namun setelah

rejimen dihentikan selama 19 bulan maka terjadi

Los Angeles, California, dan Minneapolis, dan Minnesota.

penurunan Penentuan tersebut

tekanan tekanan

darah. darah

dibandingkan

Intervensi Pemberi therapi Teknik Yoga India oleh Maharishi Mahesh Yogi. Dilakukan oleh penelit diberitahukan bahwa yang memberikan terapi meditasi oleh mahasiswa

dengan rata- rata dari semua penentuan selama 6tekanan 12 darah bulan

berikutnya. Ada metode relaksasi yang dijelaskan penurunan pada efektif tekanan dalam darah batasan efek tidak

International Meditation Society di Cambridge, Massachusetts, berkeley dan Los Angeles, California, dan Minneapolis, dan Minnesota.

penderita tanpa yang

hipertensi Waktu pelaksanaan Tahun 1973, pengukuran dilakukan selama 6 minggu dan maksimal 1 tahun. Dengan kesepakatan subyek kembali setiap 2-3 minggu. Durasi 15-20 menit selama pengukuran tekanan darah dengan mengunakan Sphygmomanometer AcakZero. Persiapan, Pelaksanaan, Evaluasi Alat yang digunakan adalah dengan Sphygmomanometer dan tekanan darah dicatat dengan cara Sphymomanometer Acak- Zero. Alat ini terdiri dari manset standard tekanan darah dan ada sistem udara- inflasi dengan kolom raksa yang samping

menggunakan farmakologis. Aspek psikologis yang perilakunya

Subyek

berubah- ubah akan menyebabkan penyesuaian terus menerus dari tekanan darah arteri sistemik. Sehingga apabila kondisi perilaku berubah maka akan berhungan dengan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik dan akan

mengakibatkan depresi tekanan darah. Penurunan aktivitas

simpatis hadir selama praktek

terlihat. Tekanan darah diukur dengan mendengarkan suara Korotkoff atas dari arteri brakialis dan merekam nilai- nilai. Sistem Sphygmomanometer Acak- nol bervariasi dari posisi nol dari kolom merkuri secara acak, dengan menambahkan 0-60 mmHg untuk kolom sebelum dan setiap membaca. Dengan demikian, setiap pembaca yang terjadi peningkatan tekanan darah akan muncul sejumlah variabel merkuri. Hanya pada akhir setiap pengukuran adalahs ebenarnya nol. Kemudian jumlah ini dikurangi dari nilai- nilai yang direkam sehingga tekanan darah tidak langsung mmHg benar dapat dihitung. Lalu dapat terdengar suara Korotkoff (fase V) digunakan sebagai kriteris untuk menentukan tekanan darah diatolik . Rekaman diambil dengan subyek dalam posisi tapak. Pengukuran kontrol dilakukan pada rata- rata hari terpisah. Pada setiap hari, pengukuran diulangi setiap 5 menit samapai kedua tekanan sistolik dan diastolik tidak berubah lebih dari 5 mmHg dari pengukuran sebelumnya. Selanjutnya setelah masing- masing mata pelajaran dilatih dalam praktek Meditasi Transendental, pada rata- rata 11 hari terpisah selama periode rata- rata 25 minggu untuk sama untuk pengukuran tekanan darah. Pada setiap hari pengukuran, sebelum tekanan darah dicatat, setiap

relaksasi.Subyek

mengalami

penurunan tekanan darah menjadi 139,5 mmHg sistolik . ( p < 0,001 ) dan 90,8 mmHg diastolik ( 0,001 < p < 0,002 ) .

subjek mengisi daftar pertanyaan. Kuesioner, menilai jumlah dan jenis obat, termasuk obat antihipertensi, yang sedang digunakan. Dan pada subjek tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Metode (teknik) yang dilakukan : a. Sebuah perangkat menta;. Ada stimulus konstan yaitu suara rahasia dima- diam yang diulang atau kata yang disebut mantra. Tujuan ulangan ini adalah untuk mengalihkan perhatian seseorang dari logis, pemikiran berorientasi eksternal. Mata tetap ditutups selamapraktek. b. Sikap pasif. Jika pikiran yang menggangu lakukan tersu pengulangan mantra. Pikiran harus terfokus c. Penurunan tonus otot. Subyek seharusnya duduk dalam posisi yang nyaman sehingga kerja otot minimal d. Latihan teratur. Subyek diinstruksikan untuk berlatih teknik dalam dua hari 20 menit periode, biasanya dilakukan sebelum sarapan dan sebelum makan malam.

Kompleksitas protokol Persetujuan etis untuk studi ini diperoleh dari komite etik penelitian lokal

Apakah penelitian dikembangkan dari teori? Sebutkan! Ya, penelitian ini berdasarkan teori. Berdasarkan epidemiologi dan studi eksperimental telah menunjukkan bahwa tekanan darah arteri sistemik tinggi berhubungan dengan kondisi yang memerlukan perilaku dan fisiologis penyesuaian terus menerus. Karena proses terus menerus itu perilaku penyesuaian meneybabkan tekanan darah arteri sistemik melalui peningkatan gairah kronis rekasi darurat hipotalamus yang berhubungan dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang meningkat. Jika kondisi perilaku dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, mungkin perubahan dalam perilaku dapat berhubungan dengan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik akan mengakibatkan depresi tekanan darah. Seperti penurunan aktivitas simpatis hadir selamam praktek relaksasi, sehingga meditasi disebut Meditasi Transendental.

Instrument Validitas Tidak dilakukan uji validitas untuk instrument kuesionernya. Variabel yang diukur dalam penelitian ini :

Gejala fisik diukur menggunakan pengkajian gejala fisik Tekanan darah dicatat dengan cara Sphygmomanometer Acak-Zero

Uji statistik untuk analisa data menggunakan uji paired t- test

Cover ABSTRAK Epidemiologi dan studi eksperimental telah menunjukkan bahwa tekanan darah ateri sistemik tinggi berhubungan dengan kondisi yang memerlukan perilaku dan fsiiologis penyesuaian terus menerus. Kejadian terus menerus pada perilku penyesuaian diduga menyebabkan tekanan darah aretri sistemik melalui peningkatan gairah kronis rekasi darurat hipotalamus yang berhubungan dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang meningkat. Jika kondisi perilaku dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, dan perubahan dalam perilaku yang berhubungan dengan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik akan megakibatkan deperesi tekanan darah. Pengukuran tekanan darah dilakukan selama 15-20 menit selama pengukuran tekanan darah dengan mengunakan Sphygmomanometer Acak-Zero. Subyek mengalami penurunan tekanan darah menjadi 139,5 mmHg sistolik . ( p < 0,001 ) dan 90,8 mmHg diastolik ( 0,001 < p < 0,002 ) . Rata- rata tekanan darah sistolik adalah 139,5 mmHg dan rata- rata tekanan darah diastolik adalah 90,8 mmHg.

Bab I Pendahuluan Epidemiologi dan studi eksperimental telah menunjukkan bahwa tekanan darah ateri sistemik tinggi berhubungan dengan kondisi yang memerlukan perilaku dan fsiiologis penyesuaian terus menerus. Kejadian terus menerus pada perilku penyesuaian diduga menyebabkan tekanan darah aretri sistemik melalui peningkatan gairah kronis rekasi darurat hipotalamus yang berhubungan dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang meningkat. Jika kondisi perilaku dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, dan perubahan dalam perilaku yang berhubungan dengan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik akan megakibatkan deperesi tekanan darah. Seperti penurunan aktivitas sistem saraf simpatik akan hadir selama praktek relaksasi, dan teknik meditasi yang disebut Meditasi Transendental. Praktisi Regular Meditasi Transendental memiliki tekanan darah arteri sistemik relatif rendah sebelum, selaam, dan setelah latihannya. Subyek yang dipusatkan adalah subyek dengan hipertensi ringan, bukan hipertensi sedang atau berat. Subyek hipertensi ringan dengan menggunakan teknik relaksaisi terus menerus dan teratur.

Bab III Analysis of Journal (Keseluruhan Jurnal ) Analisis khusus jurnal ini Decreased blood pressure in borderline hypertensive subjects who practiced meditation adalah penelitian ini membuktikan bahwa dengan melakukan teknik meditasi akan mempengaruhi tekanan darah terutama penderita hipertensi ringan tanpa pengaruh efek farmakologis (obat anti hipertensi). Bab IV PENUTUP Kesimpulan Dari jurnal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara perilaku dengan tekanan darah. Apabila perilaku dalam keadaan relaksasi maka tekanan darah juga akan menyesuaikan. Diharapkan bahwa tekanan darah pada penderita hipertensi ringan dapat turun apabila subyek dapat mengontrol perilaku dengan sikap tubuh relaksasi. Aspek farmakologis juga tida terlalu berperan dalam penurunan tekanan darah.

Saran Terapi meditasi pada jurnal ini diharapakan dapat diaplikasikan di rumah sakit , ataupun puskesmas atau di masyarakat karena cara dalam terapi meditasi ini sangat sederhana yaitu dengan memposisikan tubuh dalam kondisi relaksasi, tenangkan pikiran dan akan membuat penurunan tekanan darah secara bertahap. Terapi meditasi dapat digunakan bagi penderita hipertensi ringan yang secara teratur mengikuti meditasi ini dan dilakukan secara teratur.

Standar Prosedur Alat yang digunakan adalah dengan Sphygmomanometer dan tekanan darah dicatat dengan cara Sphymomanometer Acak- Zero. Alat ini terdiri dari manset standard tekanan darah dan ada sistem udara- inflasi dengan kolom raksa yang terlihat. Tekanan darah diukur dengan mendengarkan suara Korotkoff atas dari arteri brakialis dan merekam nilai- nilai. Sistem Sphygmomanometer Acak- nol bervariasi dari posisi nol dari kolom merkuri secara acak, dengan menambahkan 0-60 mmHg untuk kolom sebelum dan setiap membaca. Dengan demikian, setiap pembaca yang terjadi peningkatan tekanan darah akan muncul sejumlah variabel merkuri. Hanya pada akhir setiap pengukuran adalahs ebenarnya nol. Kemudian jumlah ini dikurangi dari nilai- nilai yang direkam sehingga tekanan darah tidak langsung mmHg benar dapat dihitung. Lalu dapat terdengar suara Korotkoff (fase V) digunakan sebagai kriteris untuk menentukan tekanan darah diatolik . Rekaman diambil dengan subyek dalam posisi tapak. Pengukuran kontrol dilakukan pada rata- rata hari terpisah. Pada setiap

hari, pengukuran diulangi setiap 5 menit samapai kedua tekanan sistolik dan diastolik tidak berubah lebih dari 5 mmHg dari pengukuran sebelumnya. Selanjutnya setelah masingmasing mata pelajaran dilatih dalam praktek Meditasi Transendental, pada rata- rata 11 hari terpisah selama periode rata- rata 25 minggu untuk sama untuk pengukuran tekanan darah. Pada setiap hari pengukuran, sebelum tekanan darah dicatat, setiap subjek mengisi daftar pertanyaan. Kuesioner, menilai jumlah dan jenis obat, termasuk obat antihipertensi, yang sedang digunakan. Dan pada subjek tidak mengonsumsi obat antihipertensi.

LESSON LEARNED Dengan adanya jurnal ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara perilaku dengan tekanan darah. Apabila perilaku dalam keadaan relaksasi maka tekanan darah juga akan menyesuaikan. Dengan dilakukannya terapi meditasi, diharapkan tubuh akan relaksasi dan akan menyebabkan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik. Sehingga didapatkan hasil depresi tekanan darah (penurunan tekanan darah).

DAFTAR PUSTAKA

Benson H, Marzetta BR, Rosner BA : Decreased blood pressure associated with regular elicitation of the relaxation response: A study of hypertensive subjects. In : Contemporary Problems in Cardiology, Vol 1 Stress and Heart, Eliot, RS (Ed), Mt. Kisco, N.Y :Futura, 1974, 293-302 Gutmann MC, Benson H : Interaction of environmental factors and systemic arterial blood pressure : A review, Medicine (Balt) 50 : 543- 553, 1971 Snedecor GW, Cochran WC : Statistical Methods. Ames. Iowa State University Press, 1967, 299- 334 Wallace RK, Benson H : Wilson AF : A wakeful hypometabolic physiologic state. Am J Physiol 221: 795-799, 1971

Das könnte Ihnen auch gefallen