Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dalam banyak soal yang menyangkut ruang vektor, pemilihan basis untuk ruang tersebut tergantung keinginan orang yang memecahkan soal tersebut. Secara alami, maka siasat yang paling baik adalah memilih basisi untuk menyederhanakan pemecahan soal yang dihadapi. Pada ruang hasil kali dalam, sering ditemukan kasus yang pilihan terbaiknya adalah basis yang semua vektornya ortogonal terhadap vektor lainnya. Dalam bagian ini diperlihatkan bagaimana basis seperti itu dapat dibangun. Definisi. Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal. Contoh 1 : Misalkan = (0,1,0) =( ) =( )
= = =1
Jika v adalah vektor taknol pada ruang hasil kali dalam, maka menurut sifat L3 dari reorema 21 vektor
= = 1
Proses pengalian vektor v taknol ini dengan kebalikan panjangnya untuk mendapatkan vektor yang normanya 1 dinamakan menormalisasikan v. Himpunan ortogonal dari vektor
taknol selalu dapat dikonversikan terhadap himpunan ortonormal dengan menormalisasikan vektornya masing-masing.
dimana = ,
= (0,1,0) =0
= (1,0,1)
(1,0,-1)
dengan menormalisasikan masing-masing vektornya akan menghasilkan himpunan ortonormal pada contoh 1.
Dimotivasi oleh teorema berikut, akan ditemukan basis ortonormal untuk ruang hasil kali dalam tersebut, yang menunjukkan bahwa sebuah vektor pada ruas basis ortonormal dapat disederhanakan secara eksepsional. Teorema 23. Jika S = { , } adalah basis ortonormal untuk ruang hasil kali dalam V dan u adalah sebarang vektor dalam V, maka u= Bukti : karena S = { , u= + + , ...,
} adalah basis, maka vektor u dapat dinyatakan dalam betuk + ... + = untuk i = 1, 2, ..., n.
akan dilengkapi bukti tersebut dengan memperlihatka bahwa Untuk setiap vektor dalam S diperoleh = = karena S = { , + + ... +
Mudah untuk memeriksa bahwa S = { , } adalah basis ortonormal untuk dengan hasil kali dalam Euclidis. Nyatakan vektor u = (1, 1, 1) sebagai kombinasi linear vektorvektor S. Pemecahan : =1 = =
Teorema 24. Jika S = { , } adalah himpunan ortogonal vektor taknol dalam ruang hasil kali dalam, maka S bebas linear. Bukti : Anggaplah + + ... + = 0...........................................................(4.27) , ..., } bebas linear, maka harus buktikan
Untuk mendemonstrasikan bahwa S = { bahwa = = ... = = 0. Untuk setiap atau secara ekivalen dari ortogonalitas S, + + ... +
=0
= 0 bila j =0
0 menurut aksioma kepositifan karena vektor-vektor S dianggap taknol, maka untuk hasil kali dalam. Maka = 0. Karena indeks tikalas i sebarang, maka diperoleh jadi S bebas linear.
=(
Membentuk himpunan ortonormal terhadap hasil kali dalam Euclidis pada . Menurut teorema 24, vektor-vektor ini membentuk himpunan bebas linear. Maka karena berdimensi 3, S = { , } adalah basis ortonormal untuk
Teorema 25. Misalkan V adalah ruang hasil kali dalam dan { , } adalah himpunan ortonormal dan vektor-vektor v. Jika W menyatakan ruang yang direntang oleh , , maka setiap vektor u dalam V dapat diungkapkan dalam bentuk u= dimana terletak di W dan = dan u- - ) - ... - +
Dimotivasi oleh gambar diatas, maka dinamakan sebagai proyeksi ortogonal u pada W dan menyatakan dengan u. Vektor =uu dinamakan komponen u yang ortogonal terhadap W. Dengan notasi ini, rumus (4.2) dan (4.29) dapat ditulis u= + + ... + ... (4.30)
Contoh 5 : Misalkan mempunyai hasil kali dalam Euclidis, dan misalkan W adalah subruang yang = (0, 1, 0) dan = ( ). Proyeksi
)( )
= (1)(0, 1, 0) + ( =( ).
Komponen u yang ortogonal terhadap W adalah uu = (1, 1, 1) - ( )==( ) sehingga vektor ini dan sebagaimana
perhatikan bahwa u uortogonal baik terhadap maupun ortogonal terhadap setiap vektor pada ruang W yang direntang oleh yang diharapkan.
Teorema 26. Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal. Bukti : Misalkan V adalah sebarang ruang hasil kali dalam berdimensi n dan tak nol, dan misalkan S = { , ..., } adalah sebarang basis untuk v. Urutan langkah-langkah berikut akan menghasilkan basis ortonormal { , ..., } untuk V.
. Vektor
mempunyai norma 1.
Untuk membangun vektor yang normanya 1 yang ortogonal terhadap , dihitung komponen yang ortogonal terhadap ruang yang direntang oleh dan kemudian normalisasikanlah komponen tersebut, yakni :
= 0, maka kita tidak dapat Gambar di atas sudah tentu menunjukkan, jika melaksanakan normalisasi tersebut. Jika memang demikian maka akan diperoleh = Yang menyatakan bahwa basis S = { , ..., }. Langkah 3. Untuk membangun vektor dari norma 1 yang ortogonal baik terhadap maupun , perlu dihitung komponen yang ortogonal terhadap ruang yang direntang oleh dan dan menormalisasikannya, yakni =
adalah kelipatan
Seperti pada langkah 2, maka sifat bebas linear dari { , ..., } memastikan bahwa 0 sehingga normalisasi selalu dapat dilaksanakan.
Langkah 4. Untuk menentukan vektor komponen dari norma 1 yang ortogonal terhadap dan , kita hitung
dan
dan
Dengan meneruskannya dalam cara ini, akan didapatkan himpunan ortogonal dari vektorvektor, { , ..., }. Karena V berdimensi n dan karena setiap himpunan ortonormal bebas
linear, maka himpunan { , ..., } akan merupakan basis ortonormal untuk V. Inilah yang dinamakan proses gram-Schmidt.
Teorema 27. (teorema Proyeksi). Jika W adalah subruang yang berdimensi berhingga dari ruang hasil kali dalam V, maka setiap vektor u pada V dapat dinyatakan persis mempunyai satu cara yaitu, u = + , dimana terletak di W dan ortogonal terhadap W. Bukti. Pertama harus dicari vektor-vektor dan dengan sifat-sifat yang dinyataka tersebut, dan kemudian harus perlihatkan bahwa vektor-vektor ini saja yang bersifat seperti itu. Menurut proses Gram-schmidt akan diperoleh basis ortonormal { , sehingga W = lin { , ..., }. Maka menurut teorema 25, = u dan =uu ..., } untuk W,
Akan mempunyai sifat-sifat yang dinyatakan oleh teorema ini. Teorema 28. (Teorema Aproksimasi Terbaik). Jika W adalah subruang yang berdimensi berdimensi berhingga dari ruang hasil kali dalam V dan jika u adalah vektor di V maka adalh aproksimasi terbaik bagi u dari W dengan pengertian bahwa .