Sie sind auf Seite 1von 7

Nama : ALKADRI NPM : 121000484202003 Matematika 12 B

4.9 BASIS ORTONORMAL; PROSES GRAM-SCHMIDT

Dalam banyak soal yang menyangkut ruang vektor, pemilihan basis untuk ruang tersebut tergantung keinginan orang yang memecahkan soal tersebut. Secara alami, maka siasat yang paling baik adalah memilih basisi untuk menyederhanakan pemecahan soal yang dihadapi. Pada ruang hasil kali dalam, sering ditemukan kasus yang pilihan terbaiknya adalah basis yang semua vektornya ortogonal terhadap vektor lainnya. Dalam bagian ini diperlihatkan bagaimana basis seperti itu dapat dibangun. Definisi. Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut ortogonal. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal. Contoh 1 : Misalkan = (0,1,0) =( ) =( )

Himpunan S = { , , } ortonormal jika karena dan = =

mempunyai hasil kali dalam Euclidis, =0

= = =1

Jika v adalah vektor taknol pada ruang hasil kali dalam, maka menurut sifat L3 dari reorema 21 vektor

mempunyai norma 1, karena

= = 1

Proses pengalian vektor v taknol ini dengan kebalikan panjangnya untuk mendapatkan vektor yang normanya 1 dinamakan menormalisasikan v. Himpunan ortogonal dari vektor

taknol selalu dapat dikonversikan terhadap himpunan ortonormal dengan menormalisasikan vektornya masing-masing.

Contoh 2 : Himpunan vektor S = { adalah ortogonal, karena karena = 1, = =

dimana = ,

= (0,1,0) =0

= (1,0,1)

(1,0,-1)

dengan menormalisasikan masing-masing vektornya akan menghasilkan himpunan ortonormal pada contoh 1.

Dimotivasi oleh teorema berikut, akan ditemukan basis ortonormal untuk ruang hasil kali dalam tersebut, yang menunjukkan bahwa sebuah vektor pada ruas basis ortonormal dapat disederhanakan secara eksepsional. Teorema 23. Jika S = { , } adalah basis ortonormal untuk ruang hasil kali dalam V dan u adalah sebarang vektor dalam V, maka u= Bukti : karena S = { , u= + + , ...,

} adalah basis, maka vektor u dapat dinyatakan dalam betuk + ... + = untuk i = 1, 2, ..., n.

akan dilengkapi bukti tersebut dengan memperlihatka bahwa Untuk setiap vektor dalam S diperoleh = = karena S = { , + + ... +

} adalah himpunan ortonormal maka kita peroleh = =1 dan if j i

maka persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi =

Contoh 3 : Misalkan = (0,1,0) =( ,0, ) = ( ,0, )

Mudah untuk memeriksa bahwa S = { , } adalah basis ortonormal untuk dengan hasil kali dalam Euclidis. Nyatakan vektor u = (1, 1, 1) sebagai kombinasi linear vektorvektor S. Pemecahan : =1 = =

sehingga menurut teorema 23 u= yakni, (1, 1, 1) = (0, 1, 0) ( )+ ( ) +

Teorema 24. Jika S = { , } adalah himpunan ortogonal vektor taknol dalam ruang hasil kali dalam, maka S bebas linear. Bukti : Anggaplah + + ... + = 0...........................................................(4.27) , ..., } bebas linear, maka harus buktikan

Untuk mendemonstrasikan bahwa S = { bahwa = = ... = = 0. Untuk setiap atau secara ekivalen dari ortogonalitas S, + + ... +

dalam S, jelaslah dari 4.27 bahwa = =0

=0

= 0 bila j =0

i, sehingga persamaan ini direduksi menjadi

0 menurut aksioma kepositifan karena vektor-vektor S dianggap taknol, maka untuk hasil kali dalam. Maka = 0. Karena indeks tikalas i sebarang, maka diperoleh jadi S bebas linear.

Contoh 4 : Pada contoh 1 telah diperlihatkan bahwa = (0,1,0) =(


=(

Membentuk himpunan ortonormal terhadap hasil kali dalam Euclidis pada . Menurut teorema 24, vektor-vektor ini membentuk himpunan bebas linear. Maka karena berdimensi 3, S = { , } adalah basis ortonormal untuk

Teorema 25. Misalkan V adalah ruang hasil kali dalam dan { , } adalah himpunan ortonormal dan vektor-vektor v. Jika W menyatakan ruang yang direntang oleh , , maka setiap vektor u dalam V dapat diungkapkan dalam bentuk u= dimana terletak di W dan = dan u- - ) - ... - +

ortogonal terhadap W dengan memisalkan + + ... + ... (4.28)

(lihat gambar berikut untuk melukiskannya pada u

Dimotivasi oleh gambar diatas, maka dinamakan sebagai proyeksi ortogonal u pada W dan menyatakan dengan u. Vektor =uu dinamakan komponen u yang ortogonal terhadap W. Dengan notasi ini, rumus (4.2) dan (4.29) dapat ditulis u= + + ... + ... (4.30)

(proyeksi ortogonal u pada W) uu=u- - - ... - ... (4.31)

( komponen u ortogonal terhadap W)

Contoh 5 : Misalkan mempunyai hasil kali dalam Euclidis, dan misalkan W adalah subruang yang = (0, 1, 0) dan = ( ). Proyeksi

direntag oleh vektor-vektor ortonormal ortogonal pada W adalah u = +

)( )

= (1)(0, 1, 0) + ( =( ).

Komponen u yang ortogonal terhadap W adalah uu = (1, 1, 1) - ( )==( ) sehingga vektor ini dan sebagaimana

perhatikan bahwa u uortogonal baik terhadap maupun ortogonal terhadap setiap vektor pada ruang W yang direntang oleh yang diharapkan.

Teorema 26. Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal. Bukti : Misalkan V adalah sebarang ruang hasil kali dalam berdimensi n dan tak nol, dan misalkan S = { , ..., } adalah sebarang basis untuk v. Urutan langkah-langkah berikut akan menghasilkan basis ortonormal { , ..., } untuk V.

Langkah 1. Misalkan Langkah 2.

. Vektor

mempunyai norma 1.

Untuk membangun vektor yang normanya 1 yang ortogonal terhadap , dihitung komponen yang ortogonal terhadap ruang yang direntang oleh dan kemudian normalisasikanlah komponen tersebut, yakni :

= 0, maka kita tidak dapat Gambar di atas sudah tentu menunjukkan, jika melaksanakan normalisasi tersebut. Jika memang demikian maka akan diperoleh = Yang menyatakan bahwa basis S = { , ..., }. Langkah 3. Untuk membangun vektor dari norma 1 yang ortogonal baik terhadap maupun , perlu dihitung komponen yang ortogonal terhadap ruang yang direntang oleh dan dan menormalisasikannya, yakni =

adalah kelipatan

, yang bertentangan dengan sifat bebas linear

Seperti pada langkah 2, maka sifat bebas linear dari { , ..., } memastikan bahwa 0 sehingga normalisasi selalu dapat dilaksanakan.

Langkah 4. Untuk menentukan vektor komponen dari norma 1 yang ortogonal terhadap dan , kita hitung

Yang ortogonal terhadap ruang menormalisasikannya. Jadi, =


yang direntang oleh


dan

dan

Dengan meneruskannya dalam cara ini, akan didapatkan himpunan ortogonal dari vektorvektor, { , ..., }. Karena V berdimensi n dan karena setiap himpunan ortonormal bebas

linear, maka himpunan { , ..., } akan merupakan basis ortonormal untuk V. Inilah yang dinamakan proses gram-Schmidt.

Teorema 27. (teorema Proyeksi). Jika W adalah subruang yang berdimensi berhingga dari ruang hasil kali dalam V, maka setiap vektor u pada V dapat dinyatakan persis mempunyai satu cara yaitu, u = + , dimana terletak di W dan ortogonal terhadap W. Bukti. Pertama harus dicari vektor-vektor dan dengan sifat-sifat yang dinyataka tersebut, dan kemudian harus perlihatkan bahwa vektor-vektor ini saja yang bersifat seperti itu. Menurut proses Gram-schmidt akan diperoleh basis ortonormal { , sehingga W = lin { , ..., }. Maka menurut teorema 25, = u dan =uu ..., } untuk W,

Akan mempunyai sifat-sifat yang dinyatakan oleh teorema ini. Teorema 28. (Teorema Aproksimasi Terbaik). Jika W adalah subruang yang berdimensi berdimensi berhingga dari ruang hasil kali dalam V dan jika u adalah vektor di V maka adalh aproksimasi terbaik bagi u dari W dengan pengertian bahwa .

Untuk setiap vektor w pada W yang berbeda dari

Das könnte Ihnen auch gefallen