Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh
OFRI JOHAN, M.Si.*
*
Disampaikan pada acara Training Course: Karakteristik Biologi Karang, tanggal 7-12 Juli
2003, yang diselenggarakan oleh PSK-UI dan Yayasan TERANGI, dan didukung oleh IOI-
Indonesia.
1
1. Metode Transek Garis
2. Metode Transek Kuadrat
3. Metode Manta Tow
4. Metode Transek Sabuk (Belt transect)
Peralatan yang dibutuhkan dalam survei ini adalah rol meter, peralatan
scuba, alat tulis bawah air, tas nilon, palu dan pahat untuk mengambil
sampel karang yang belum bisa diidentifikasi, dan kapal.
2
karang lunak, karang mati lepas atau masif dan biota lain yang
ditemukan di lokasi juga dicatat.
Kelebihan Kekurangan
Akurasi data dapat diperoleh Membutuhkan tenaga peneliti
dengan baik yang banyak
Data yang diperoleh juga jauh Survei membutuhkan waktu
lebih baik dan lebih banyak yang lama
Penyahian struktur komunitas Dituntut keahlian peneliti
seperti persentase tutupan dalam identifikasi karang,
karang hidup/karang mati, minimal life form dan
kekayaan jenis, dominasi, sebaliknya genus atau spesies
frekuensi kehadiran, ukuran Peneliti dituntut sebagai
koloni dan keanekaragaman penyelam yang baik
jenis dapat disajikan secara Biaya yang dibutuhkan juga
lebih menyeluruh relatif lebih besar
Struktur komunitas biota yang
berasosiasi dengan terumbu
karang juga dapat disajikan
dengan baik
3
Gambar 2. Koloni karang masif berukuran besar dianggap dua data, CM,
apabila garis meteran melewati algae persis diatas koloni tersebut
(English et al, 1994).
Metode lain yang mengacu pada Prinsip transek garis ini yaitu point
transect, salah satu contoh aplikasinya sering gunakan pada program
Reef Check. Pengamatan dilakukan pada setiap 0.5 meter terhadap
karang keras, karang lunak, karang mati, alga dan biota lain.
4
Kelebihan Kekurangan
Data yang diperoleh lengkap Proses kerjanya lambat dan
dengan mengambar posisi biota membutuhkan waktu lebih lama.
yang ditemukan pada kuadrat, Peralatan yang digunakan tidak
dengan bantuan underwater praktis dan susah bekerja pada
photo lokasi yang berarus
Sumber informasi yang bagus Metode ini cocok hanya pada
dalam pemantauan laju luasan perairan yang kecil
pertumbuhan, tingkat Sedimen trap tidak bisa
kematian, laju rekruitmen ditinggal dalam waktu lama dan
tidak efektif pada daerah yang
berarus
5
Peralatan yang digunakan dalam metode Manta Tow ini adalah kaca
mata selam (masker), snorkel, fin, perahu motor minimal 5 PK, papan
manta yang berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tebal dua cm,
tali yang panjang 20 m dan berdiameter satu cm, pelampung kecil, alat
tulis bawah air, stop watch dan GPS.
Kelebihan Kekurangan
Daerah yang luas dapat di Survei secara tidak sengaja
survei dalam waktu yang bisa dilakukan pada lokasi di
singkat luar terumbu karang (pasir,
Metodenya sederhana dan perairan yg dalam.
mudah dipraktekkan Peneliti sering lupa bila terlalu
Biaya yang dibutuhkan tidak banyak objek yang di ingat
begitu mahal Kemungkinan ada objek
Peneliti tidak terlalu lelah (binatang) yang terlewatkan.
untuk survei areal yang luas Metode tidak cocok bila
visibility rendah (kurang dari 6
m)
6
Gambar 4. Rincian dari papan manta tempat tabel data seta rincian
katergori diletakkan yang akan memudahkan pengamat dalam
pencatatan data (English, 1994; Sukmara dkk, 2002).
7
Kelebihan Kekurangan
Pencatatan data jumlah individu Membutuhkan keahlian untuk
lebih teliti mengidentifikasi karang secara
Data yang diperoleh mempunyai langsung dan dibutuhkan
akurasi yang cukup tinggi dan penyelaman yang baik
dapat mengambarkan struktur Waktu yang dibutuhkan cukup
populasi karang lama
DAFTAR ACUAN
English S., C. Wilkinson & V. Baker. 1994. Survey manual for tropical marine
resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal
Resources.
Suharsono, 1994. Metode penelitian terumbu karang. Pelatihan metode penelitian
dan kondisi terumbu karang. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian
Penentuan Kondisi Terumbu Karang: 115 hlm.
Suharsono, 1996. Jenis-jenis karang yang umum dijumpai di perairan Indonesia.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembagan
Oseanologi. Proyek penelitian dan Pengembangan daerah Pantai: 116 hlm.
Sukmara, A., A.J. Siahainenia & C. Rotinsulu. 2002. Panduan Pemantauan Terumbu
Karang Berbasis Masyarakat dengan Metode Manta Tow. Departemen
Kelautan dan Perikanan & Coastal Resources Center University of Rhode
Island.