Sie sind auf Seite 1von 2

2.

12

Informed Consent

2.12.1 Pengertian Informed consent Informed consenst berasal dari kata informed yang berarti telah mendapatkan penjelasan yang seperti ini yang dimaksud dengan informed consent dalam profesi kedokteran adalah suatu penyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu pasien, keluarga atau walinya) yang isinya berupa izin atau persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medic sesudah orang yang berhak tersebut diberi informasi secukupnya. Di dalam permenkes nomor 585 tahun 1989 istilah informed Consent diterjemahkan menjadi Persetujuan Tindakan Medik (PTM). Bab I Ketentuan Umum Pasal (1) berbunyi: a.Persetujuan tindakan medik atau informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan terhadap tindakan medis yang akan dilakukan terhadapa pasien tersebut. b. Tindakan medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnostik atau terapeutik. Di dalam Permenkes Nomor 290 tahun 2008 yang dimaksud dengan persetujuan tindakan kedokteran KKI adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. Hal ini tercantum dalam Bab 1 mengenai ketentuan umum pasal 1. Tindakan kedokteran adalah suatu tindakan medis berupa preventif, diagnostik, terapeutik atau rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien. Pengertian tentang informed consent juga disampaikan oleh Komalawati sebagai berikut. Yang dimaksud dengan informed consent adalah suatu kesepakatan atau persetujuan pasien atas upaya medis yang akan dilakukan oleh dokter terhadap dirinya, setelah pasien mendapatkan informasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat dilakukan untuk menolong dirinya, disertai informasi mengenai segala resiko yang mungkin terjadi Apelbaum menyatakan bahwa informed consent bukan sekedar formulir persetujuan dari pasien, melainkan merupakan sesuatu bentuk komunikasi antara dokter pasien. Infomasi yang diberikan harus lengkap dan akurat mengenai pelayanan medik dan resikonya tentang pelyanan medik yang bersangkutan serta resiko yang mungkin terjadi.

Berdasarkan Permenkes 290 tahun 2008 penjelasan tentang tindakan kedokteran sekurang kurangnya mencakup: 1. 2. 3. 4. 5. Diagnosis dan tatacara tindakan kedokteran Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan Alternatif tindakan lain dan resikonya Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

6. Perkiraan pembiayaan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sedangkan menurut Leeman informasi yang diberikan sebaiknya meliputi: Diaganosa Terapi dengan kemungkinan alternatif terapi Tentang cara kerja dan pengalaman dokter Resiko resiko langsung dan samping Kemungkinan perasaan sakit dan perasaaan lainnya. Keuntungan terapi Prognosa (ramalan tentang jalannya penyakit) Dari perumusan tersebut diatas , didapatkan unsur-unsur pokok informed consent yang dipahami, yaitu : 1. Pihak yang menyampaikan penjelasan 2. Penjelasan yang harus disampaikan 3. Cara penyampaian penjelasan 4. Pihak yang menyatakan persetujuan 5. Cara menyampaikan persetujuan

Tujuan informed Consent : a.Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya. b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negative, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko (Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3.

Das könnte Ihnen auch gefallen